
Apakah kamu sedang mencari biografi Tung Desem Waringin, sang motivator yang dikenal sebagai peternak uang? Kalau iya, pas banget, nih, karena kamu bisa membaca kisah lengkapnya dan mengetahui kiat-kiat suksesnya di sini. Langsung saja dibaca selengkapnya, ya!
- Nama
- Tung Desem Waringin
- Tempat, Tanggal Lahir
- Solo, 22 Desember 1967
- Pekerjaan
- Motivator, Pebisnis
- Pasangan
- Suryani Untoro (m.1997)
- Anak
- Tung Tiago Masimo, Tung Alta Kania, Tung Waldo Kamajaya
- Orang Tua
- Tatang Soetikno (Ayah)
Membicarakan motivator Indonesia dengan bayaran fantastis tentu tak lengkap jika belum menyebutkan Tung Desem Waringin. Motivator yang sering mengatakan kata “dahsyat” ini dibayar 100 juta per jamnya saat mengisi seminar, lho. Buku-buku yang dikarangnya pun terjual ludes hingga puluhan ribu copy dan masuk rekor MURI. Maka nggak heran kalau banyak orang penasaran dan mencari biografi Tung Desem Waringin untuk mengenal sosoknya lebih dekat.
Seperti Jokowi, Tung Desem Waringin lahir di Kota Solo dan dibesarkan di keluarga yang sederhana. Kesederhanaan itulah yang membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak gampang menyerah. Apalagi, ia kerap melihat ayahnya jatuh bangun menjalankan bisnis kecil sehingga membuatnya bertekad untuk menjadi orang sukses agar bisa membantu keluarga.
Pria berkacamata ini pada awalnya bekerja sebagai banker di salah satu bank swasta Indonesia, yaitu BCA. Berangkat dari Manajemen Development Program, kariernya begitu cemerlang hingga dalam beberapa tahun saja sudah diangkat menjadi Kepala Wilayah. Sayang, pada saat itu ia harus terpaksa keluar dan mencari pekerjaan yang memberinya penghasilan lebih banyak untuk pengobatan sang ayah.
Melalui proses yang panjang, akhirnya dirinya memilih untuk mengubah haluan dan menjadi seorang motivator. Meski pada waktu itu belum banyak orang yang memilih pekerjaan ini, bukan berarti kariernya mulus karena mempunyai saingan yang sedikit. Butuh waktu bertahun-tahun agar namanya bisa dikenal luas. Beruntungnya, kesabaran itu berbuah manis karena kini ia menjadi salah satu motivator dengan bayaran mahal.
Apakah kamu semakin penasaran tentang bagaimana perjuangannya dari seorang karyawan biasa hingga menjadi terkenal? Daripada kebanyakan basa-basi, lebih baik simak saja cerita lengkapnya di biografi Tung Desem Waringin ini, yuk!
Kehidupan Pribadi Tung Desem Waringin
Hal pertama yang bakalan kamu baca dalam biografi Tung Desem Waringin ini adalah mengenai kehidupan pribadinya. Di sini, kamu bisa mengulik sedikit tentang cerita masa kecil, riwayat pendidikan, dan keluarganya. Yuk, langsung saja dibaca!
1. Masa Kecil
Tung Desem Waringin lahir di Solo pada tanggal 22 Desember 1967. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya, Tatang Sutikno, adalah seorang wiraswasta yang membangun bisnis kecil-kecilan. Maka dari itu, tidak heran jika insting bisnisnya sudah kuat sejak dirinya masih kecil.
Karena ayahnya seorang wiraswasta itulah, sejak kecil dirinya sudah terbiasa hidup sederhana dan mandiri. Pasalnya, bisnis keluarganya sering mengalami jatuh bangun.
Bahkan dulu ketika dirinya lahir, sang ayah sedang mengalami kebangkrutan sehingga tidak sanggup membayar biaya persalinan di rumah sakit. Beruntunglah ia memiliki saudara-saudara mau membantu dan berpatungan sehingga bisa menebus biaya rumah sakitnya.
Pria yang akrab disapa TDW ini dulunya adalah seorang anak yang biasa saja dan cenderung pemalu. Saat duduk di sekolah dasar, kemampuan akademiknya bisa dibilang di bawah rata-rata. Kalau melihat kesuksesannya sekarang, kamu mungkin tidak akan menyangka saat membaca fakta ini.
Setelah beranjak remaja, kehidupan keluarganya pun tidak kunjung membaik. Orang tuanya masih jatuh bangun merintis usaha. Melihat hal itu, ia bertekad untuk menjadi orang sukses dan bisa membantu keluarganya.
Sehingga ketika masuk SMP, pria ini belajar dengan sungguh dan mengikuti les untuk menunjang akademiknya. Ia juga memilih untuk bergaul dengan teman-teman yang bisa membuatnya lebih berkembang. Seperti apa yang diajarkan oleh ayahnya, “Kalau mau sukses, maka bergaullah dengan orang yang sukses pula.”
Saat duduk di sekolah menengah atas, ia pun masih menggunakan metode yang sama, yaitu bergaul dengan teman-teman yang pintar. Bukan maksud untuk memanfaatkan, tapi ia ingin belajar dari mereka.
Walaupun tidak bisa secemerlang dan sepintar teman-temannya dan hampir terancam gagal ujian, pada akhirnya ia bisa lulus dengan nilai yang cukup baik. Inilah sedikit cerita tentang Tung Desem Waringin dari kecil hingga SMA yang bisa kamu baca lewat biografi ini.
Baca juga: Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Ideologinya Menjadi Kontroversi
2. Masa Kuliah
Lewat biografi Tung Desem Waringin ini, kamu juga bisa mengetahui fakta bahwa ia merupakan alumni dari Universitas Sebelas Maret Solo (UNS). Dulunya, ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi jurusan Studi Pembangunan. Akan tetapi karena merasa tidak cocok, ia kemudian memilih untuk pindah ke Fakultas Hukum dengan mengambil jurusan Hukum Perdata.
Di bangku kuliah ini, ia benar-benar bertekad untuk menjadi mahasiswa terbaik di fakultasnya. Dirinya berusaha mati-matian dengan belajar lebih giat lagi. Namun, tak hanya belajar saja, ia juga mengikuti organisasi-organisasi yang baik untuk membangun jaringan sosial. Dari sinilah, ia yang semula pemalu menjadi lebih berani dan aktif.
Tidak berhenti di situ saja, ia pun mengikuti berbagai perlombaan, baik akademis maupun non-akademis. Usahanya itu tidak sia-sia karena ia berhasil memenangkan beberapa kejuaraan.
Masuk semester akhir perkuliahan yang jadwalnya sudah tidak padat, Tung Desem Waringin memanfaatkan waktu luangnya untuk berbisnis emas. Ia menjual kembali perhiasan emas yang diambil dari toko kakaknya dan seorang pengusaha dari Jakarta.
Ia berkeliling ke berbagai kota mulai dari Semarang hingga Pekalongan untuk menawarkan dagangannya. Meski hasilnya tidak begitu banyak, tapi bisnisnya itu bisa dibilang lumayan sukses.
Kuliah sambil berbisnis nyatanya tidak membuatnya keteteran. Pada tahun 1992, Tung Desem Waringin akhirnya lulus dari Fakultas Hukum UNS dan menyandang mahasiswa teladan dan berprestasi.
Nah, buat kamu yang sedang menggeluti usaha sambil kuliah atau sekolah, tetap semangat, ya! Karena jika TDW bisa melakukannya, kamu juga pasti bisa!
Baca juga: Biografi Martha Christina Tiahahu, Salah Satu Pahlawan Nasional Muda yang Gugur di Medan Perang
3. Berkeluarga
Selanjutnya, dalam ulasan biografi ini, kamu akan berkenalan dengan sosok wanita hebat yang mendampingi Tung Desem Waringin. Siapakah dia? Namanya adalah Suryani Untoro atau yang kerap disapa Yani. Lantas, gimana ceritanya keduanya bisa bertemu dan menikah?
Kisah cinta mereka berawal pada tahun 1995 saat Suryani tengah mencari pekerjaan selepas lulus kuliah. Waktu itu, ia ingin mencoba peruntungannya dengan mendaftar program manajer di BCA. Karena belum paham benar, teman dekatnya yang merupakan adik dari Tung menyarankannya untuk menitip lamaran lewat kakaknya saja.
Mereka kemudian bertemu pertama kali untuk membicarakan pekerjaan yang akan dilamar Yani. Berbicara kepada Tung merupakan pilihan yang tepat, terlebih lagi ia sudah berpengalaman dalam bidang tersebut. Dari mengobrol itulah, keduanya menjadi berteman akrab.
Lama kelamaan, Tung Desem Waringin menyadari kalau dirinya menyukai Yani. Bak gayung bersambut, ternyata wanita itu juga mempunyai perasaan yang sama. Tak lama setelah itu, keduanya pun memutuskan menjadi pasangan kekasih.
Kedua sejoli tersebut berpacaran kurang lebih dua tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah. Saat melamar pujaan hatinya, TDW pun tidak neko-neko. Ia hanya naik sepeda sambil membawa bunga mawar untuknya. Romantisnya nggak kalah sama drama Korea yang sering kamu tonton, kan?
Tung Desem Waringin dan Suryani Untoro mengucapkan janji suci pernikahan pada tahun 1997. Pasangan ini kemudian dianugerahi tiga orang anak, yaitu yaitu Tung Tiago Masimo, Tung Alta Kania, dan Tung Waldo Kamajaya.
Pernikahan yang sudah dibina selama lebih dari 20 tahun ini tetap terlihat harmonis. Dalam sebuah wawancara bersama Chandra Putra Negara, Yani membagikan resep-resep bagaimana menjaga keharmonisan rumah tangganya.
Beberapa di antaranya adalah selalu memercayai, tidak boleh terlalu mengekang, dan mempunyai komunikasi yang terbuka dengan pasangan. Buat yang belum menikah, kiat-kiat ini juga bisa kamu terapkan dalam hubunganmu dengan kekasih, lho.
Mengawali Karier sebagai Karyawan Swasta
Nah, tadi kamu sudah menyimak informasi tentang kehidupan pribadinya, kan? Selanjutnya dalam biografi Tung Desem Waringin ini kamu akan membaca kisah lengkap tentang perjalanan kariernya. Yuk, langsung saja dilanjutkan!
1. Awal Karier
Mempunyai IPK yang cukup memuaskan, tak lantas membuat Tung Desem Waringin dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Sudah banyak perusahaan yang dilamar, tapi ia tak kunjung mendapatkan panggilan kerja.
Pada suatu hari, datanglah panggilan dari BCA untuk mengikuti seleksi Management Development Program. Jika ingin diterima, ia harus mengalahkan ratusan pelamar lainnya karena hanya delapan orang yang lolos. Setelah berjuang dengan sungguh-sungguh, ia akhirnya menjadi satu-satunya lulusan universitas dalam negeri yang diterima.
Beberapa hari kemudian, TDW menjalani training di Jakarta. Ia berusaha selalu aktif di setiap sesi pelatihan dengan sering menanggapi atau memberi pertanyaan. Hal itu pun membuatnya terlihat lebih menonjol jika dibandingkan dengan yang lain. Di akhir pelatihan, ia dinyatakan sebagai lulusan terbaik di angkatannya.
Melihat prestasi tersebut, pimpinan menugaskannya untuk membereskan masalah yang terjadi di kantor cabang Surabaya. Di sana, ia diberi waktu dua tahun untuk untuk menyelesaikan semuanya. Diketahui, kantor cabang Surabaya memiliki hasil audit yang paling buruk dan menempati urutan terakhir.
Menariknya, tugas tersebut mampu ia selesaikan dalam waktu empat bulan saja. Padahal, ada 22 cabang pembantu dan semuanya ia urus sendiri. Karena tangan dinginnya itulah, kantor cabang Surabaya yang menempati peringkat akhir langsung menduduki peringkat utama.
Setelah itu, laki-laki berperawakan tinggi ini ditugaskan untuk membenahi kantor cabang Semarang yang keadaannya juga tidak kalah buruk. Dengan sigap dirinya menangani semua masalah di sana. Hasilnya, cabang tersebut langsung berhasil menduduki peringkat kedua.
Selanjutnya, ia dipindahkan ke cabang Kupang di Nusa Tenggara Timur yang selalu merugi selama empat tahun. Tidak butuh waktu lama, hanya dalam tiga hari saja ia bisa menyelesaikan masalah tersebut. Nah, inilah cerita tentang awal perjalanan karier Tung Desem Waringin sebagai banker yang bisa kamu baca dalam biografi ini.
Baca juga: Biografi Nelson Mandela, Presiden Kulit Hitam Pertama Afrika Selatan
2. Puncak Karier sebagai Banker, Tetapi Memilih Resign
Prestasi-prestasi baik terus dicetak oleh Tung Desem Waringin selama bekerja di BCA. Tidak membutuhkan waktu yang lama, tepatnya pada tahun 1998, dirinya pun diangkat menjadi Kepala Cabang BCA di Malang. Sebuah prestasi yang hebat karena biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menduduki posisi kepala wilayah.
Pada tahun tersebut Indonesia mengalami krisis moneter. Banyak perusahaan yang merugi dan gulung tikar, tak terkecuali BCA yang juga mengalami kolaps. Namun hebatnya, kantor cabang yang dipimpin oleh Tung Desem Waringin malah mengalami surplus atau kelebihan dana. Karena itulah, dirinya kemudian mendapatkan bonus tiga kali dalam satu tahun.
Di tengah kariernya yang terus melejit, Tung Desem harus menghadapi cobaan yang begitu berat. Ayahnya ternyata mengidap penyakit liver yang sudah cukup parah. Segala usaha ia lakukan untuk menyelamatkan sang ayah, sayangnya tidak ada rumah sakit dalam negeri yang bisa mengobatinya.
Ia kemudian membawa ayahnya untuk berobat ke Singapura. Untuk itu, dirinya membutuhkan banyak sekali biaya. Terlebih lagi, gajinya sebulan hanya bisa digunakan untuk membayar perawatan ayahnya selama satu hari saja. Ia merasa sedih karena tidak bisa berbuat lebih lagi dan bingung mencari cara supaya bisa menutup biaya pengobatan.
Situasi tersebut membuat Tung Desem Waringin dilema. Ia merasa nyaman bekerja di BCA, sayang gajinya tidak cukup membiayai pengobatan ayahnya. Mengharapkan kenaikan gaji pun tidak mungkin karena pada waktu itu Indonesia sedang dilanda krisis moneter yang berdampak pada tempatnya bekerja.
Akhirnya, ia memutuskan untuk resign dan bekerja di Lippo Group sebagai Manajer Umum Pemasaran. Perusahaan tersebut merupakan pioneer penyedia layanan belanja online pertama di Indonesia. Tantangan yang ia hadapi pun cukup besar mengingat dulu teknologi belum begitu canggih.
Sayang, kariernya kali ini tidak berjalan begitu mulus. Ia hanya bekerja di sana selama kurang lebih 7 bulan sebelum memutuskan untuk resign. Hal tersebut dikarenakan ia kurang merasa cocok dengan pimpinannya waktu itu. Ia pun kemudian tidak mempunyai pekerjaan selama beberapa waktu.
Banting Setir Menjadi Motivator
Kalian penasaran nggak, sih, apa yang kemudian dilakukannya setelah menjadi pengangguran di usia yang sudah tidak muda lagi? Terlebih, dirinya juga harus menghidupi keluarga. Nah, simak kelanjutan ceritanya di biografi Tung Desem Waringin berikut.
Pria pendiri Asia Speaker Association ini menjadi pengangguran pada tahun 2001. Ia tidak bisa hanya berdiam diri dan mengandalkan tabungan yang dimiliki. Ia harus segera mencari cara untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Kemudian pada suatu hari, Tung Desem Waringin melihat sebuah iklan tentang seminar motivasi dari Anthony Robbins yang merupakan salah satu motivator favoritnya. Biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti seminar tersebut tidaklah murah, yaitu sekitar 150 juta untuk training selama 8 hari. Dirinya mengusahakan untuk mendapatkan biaya tersebut dengan berbagai cara, termasuk menjual tanahnya yang terletak di Malang.
Mungkin kamu berpikir, “Apakah itu tidak berlebihan? Uang sebegitu banyaknya sudah bisa digunakan untuk modal usaha.” Namun kenyataannya, sang istri percaya dan mendukung Tung sepenuhnya. Selain Anthony Robbins, diketahui ia juga menghadiri seminar motivator ternama lain, yaitu Robert Kiyosaki, Bob Proctor, dan Robert G. untuk memperdalam wawasannya.
Perjalanan karier Tung Desem Waringin sebagai motivator baru benar-benar dimulai setelah dirinya resmi mendapatkan izin eksklusif sebagai konsultan Anthony Robbins di Indonesia. Untuk pertama kalinya, ia kemudian mengadakan seminar gratis. Bisa dibilang, kariernya sebagai motivator tidak langsung berjalan mulus. Butuh beberapa waktu untuk membuat namanya dikenal oleh banyak orang.
Namanya semakin melambung setelah mengadakan seminar untuk para karyawan Columbia Furniture. Persentase penjualan perusahaan tersebut meningkat 40% setelah mengikuti seminar yang diadakannya. Selain itu, ia juga mampu meningkatkan aset sebuah bank di Bali sebanyak 100%.
Melihat hal tersebut, tentu saja banyak perusahaan yang kemudian berlomba-lomba mendatangkan TDW untuk mengadakan seminar motivasi bagi para karyawannya. Dulu, tarifnya mungkin tidak terlalu mahal. Namun kini, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengundangnya cukup fantastis, yaitu sekitar 100 juta per jam.
Baca juga: Biografi Steve Jobs, Pendiri Apple yang Membangun Kerajaan Bisnisnya dari Nol
Menggunakan Cara Sensasional untuk Memasarkan Karyanya
Seiring dengan kepopulerannya, Tung Desem Waringin dalam sebulan bisa mengadakan 30 seminar. Bahkan, ia menyewa helikopter untuk mendukung mobilitasnya tersebut.
Selain itu, ia juga menulis buku-buku motivasi yang sangat laku di pasaran. Terus apa saja, sih judul bukunya dan kiat-kiat sukses yang dibagikan dalam karyanya itu? Jawabannya bisa kamu temukan dengan tetap membaca ulasan biografi Tung Desem Waringin ini.
Pria yang merupakan Dewan Pembina Asosiasi Manajemen Indonesia ini menulis buku pertamanya yang diberi judul Financial Revolution pada tahun 2005. Ia pun kemudian melakukan promosi sensasional dengan cara mengenakan pakaian seperti Panglima Besar Sudirman. Dirinya berkeliling dengan menunggangi kuda sambil membawa poster buku yang ditulisnya itu.
Hebatnya, cara tersebut bisa menarik perhatian media dan khalayak umum pun penasaran ingin membeli karyanya. Benar saja, di hari pertama perilisan Financial Revolution terjual ludes hingga lebih dari 10 ribu copy. Hal ini membuatnya mendapatkan penghargaan MURI sebagai penulis buku inspirasi dengan penjualan lebih dari 10.000 eksemplar di hari pertama.
Kesuksesan tersebut diulang oleh Tung Desem Waringin pada tahun 2008 dengan merilis sebuah buku dengan tajuk Marketing Revolution. Kali ini, cara yang digunakannya lebih sensasional lagi. Tidak tanggung-tanggung, ia menyebarkan uang seratus juta secara cuma-cuma dari atas helikopter di sebuah lapangan di Banten.
Kamu mungkin akan berpikir, “orang gila mana yang menghamburkan uang sebanyak itu?” Namun nyatanya, ini adalah salah satu strategi marketing yang jenius.
Alasan di balik tindakan itu adalah dirinya hanya diberi 200 juta rupiah oleh penerbit untuk mempromosikan karya keduanya. Tentu saja, uang sebanyak itu tidak akan cukup untuk membiayai biaya iklan di media besar. Maka dari itu, ia memilih cara yang lebih “murah”, tapi tetap efektif.
Terbukti, strateginya itu sangatlah manjur dan bisa menarik lebih dari 100 media untuk meliput. Penjualannya kali ini juga terbilang fantastis karena terjual hampir 4 kali lipat dari buku sebelumnya, yaitu sebanyak 38.000 eksemplar di hari pertama.
Baca juga: Mengenang Sosok Penyair yang Dijuluki Si Binatang Jalang Lewat Biografi Chairil Anwar Ini
Bisnis yang Digeluti untuk Beternak Uang
Mempunyai penghasilan yang besar tentu akan habis jika tidak dikembangkan. Maka dari itu, laki-laki yang pernah mendapatkan penghargaan National Achiever Congress Speaker ini menginvestasikan uangnya dalam berbagai bidang usaha. Lantas usaha apa saja yang digelutinya? Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa baca di ulasan biografi Tung Desem Waringin ini.
1. Pasar Modal
Ladang investasi Tung Desem Waringin pertama yang bisa kamu baca dalam ulasan biografi ini adalah pasar modal. Sebenarnya, ia sudah mulai bermain saham pada tahun 1997 lalu. Namun karena kurangnya pengetahuan dan membeli tanpa pertimbangan, dirinya sempat mengalami kerugian yang cukup besar.
Bukan TDW namanya kalau kapok dan berhenti begitu saja. Ia kemudian tetap membeli saham, tapi kali ini lebih hati-hati dan dengan pertimbangan yang lebih matang. Ia memeriksa track record perusahaan yang sahamnya akan dibeli dengan seksama.
Di sebuah wawancara, ia menuturkan bahwa dirinya membagi modal investasi dengan dua cara, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, biasanya kalau sudah mendapatkan keuntungan sebanyak 10%, ia akan mencabut investasinya. Meski begitu, ia biasanya lebih memilih dan tertarik dengan investasi jangka panjang.
Untuk kamu yang mau coba-coba berinvestasi dengan bermain saham, salah satu motivator kondang ini memberikan triknya. Kalau tidak mau rugi, kamu sebaiknya membeli saham pada saat harganya naik, jangan ketika harganya anjlok.
Selain di pasar saham, ia juga menginvestasikan penghasilannya ke reksadana. Mungkin kamu belum familier dengan metode ini, tapi kalau kamu mempunyai modal yang cukup banyak, investasi ini boleh juga dicoba. Pasalnya, reksadana adalah sebuah wadah yang digunakan untuk menghimpun masyarakat yang punya modal besar tapi minim pengetahuan dan tidak punya banyak waktu untuk mengurusnya.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa kamu harus melihat siapa fund manager dan bagaimana rekam jejaknya sebelum benar-benar menginvestasikan uangmu. Berjaga-jaga tidak ada salahnya, bukan? Meskipun penyelenggara diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tapi tetap perlu waspada.
2. Properti
Selanjutnya, bisnis kedua yang digeluti Tung Desem Waringin adalah properti. Kamu mungkin sedikit banyak sudah mengetahui kalau bisnis properti memang memberikan keuntungan yang besar. Walaupun modal yang diperlukan juga tidak sedikit, tapi sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Diketahui, ia sudah memiliki 11 unit properti yang terletak di dalam maupun luar negeri pada tahun 2007. Di Indonesia saja, ia memiliki beberapa ruko dan rumah yang semuanya disewakan. Ia juga menanamkan modal untuk pembangunan beberapa resor di Bangka Belitung dan Tanjung Lesung.
Sementara itu, propertinya di luar negeri juga cukup banyak. Pengasuh acara “Smart Wealth” di radio SMARTFM ini mempunyai apartemen di Singapura yang dibelinya pada tahun 2006. Menurutnya, bisnis ini sangatlah menguntungkan, pasalnya ia dulu membeli apartemen tersebut seharga 280 ribu dollar singapura, tapi kini nilai jualnya sudah lebih dari dari 1 juta dollar.
Selain itu, ia juga berinvestasi untuk membangun resor di La Paz, Meksiko. Tentunya, investasi ini tidak dilakukannya sendiri. Ia bekerja sama dengan penanam modal asal luar negeri lain yang ditemui ketika mengikuti seminar-seminar di luar negeri.
Semua aset-aset yang dimiliki oleh Tung Desem Waringin tidak ada yang dijual, melainkan hanya disewakan saja. Hal itu dikarenakan tiap tahun harga properti pasti akan naik dan keuntungannya pasti akan bertambah besar lagi.
Gimana, nih? Apakah kamu tertarik untuk berbisnis properti di masa depan nanti? Kalau bisa memilih investasi dengan benar, pasti keuntungan yang kamu dapatkan akan kembali berkali-kali lipat dari modal, lho.
3. Membangun Perusahaan dan Menjalin Mitra
Selanjutnya, bisnis-bisnis Tung Desem Waringin lain yang bisa kamu baca di biografi ini, yaitu menjalin mitra dan membangun perusahaan. Ia pertama kali memulai bisnis dengan menjalin mitra pada tahun 1999 lalu.
Bersama dengan beberapa orang temannya, ia membuka toko buku Toga Mas di daerah Yogyakarta. Pada awalnya mereka merugi saat membangun bisnis ini, tapi bisa mengembalikannya modal dan mendapat untung beberapa tahun kemudian.
Kemudian pada tahun 2005, TDW melirik bisnis edugame untuk anak-anak. Di sini, ia bermitra dengan Limat Kosim yang merupakan pengusaha asal Medan. Game edukasi ini berisi kumpulan materi untuk belajar bahasa, berhitung, dan memahami peta yang dijual di seluruh jaringan Gramedia dalam bentuk CD. Edugame ini laku keras di pasaran, hingga pada bulan April 2007, Tung bisa membuka cabang perusahaan di Singapura.
Tak hanya itu, ia juga bekerja sama dengan temannya menjadi kontraktor perumahan. Ia pernah mendapatkan proyek besar, yaitu pembangunan rumah untuk anggota TNI sebanyak 1.000 unit.
Pria keturunan Tionghoa ini juga menginvestasikan penghasilannya di beberapa perusahaan. Diketahui, ia membangun sebuah pabrik batik di daerah Cikarang yang berorientasi untuk ekspor ke luar negeri. Nantinya, perusahaan itu akan bekerja sama dengan desainer kenamaan luar negeri seperti Versace, Gucci, dan Yves Saint Laurent.
Selain itu, ia juga menggelontorkan sejumlah uang ke pabrik motor Torindo yang sudah terjual kurang lebih sebanyak 700 unit. Dirinya juga menanamkan modal di perusahaan tabung gas dan membuka usaha laundry.
Wah… banyak sekali ternyata usahanya, ya? Apakah kamu bisa menebak berapa total kekayaan yang Tung Desem Waringin miliki?
Tung Desem Waringin: Pria Sukses yang Begitu Menyayangi Keluarga
Selanjutnya, lewat biografi Tung Desem Waringin ini, kamu tidak akan hanya mengenal sosoknya yang pantang menyerah dan pekerja keras, tapi juga pribadi yang sangat mencintai keluarganya. Meskipun kegiatannya padat, tapi itu bukanlah alasan untuk tidak bisa berkumpul dengan orang-orang yang dikasihinya.
Ia sering sekali membagikan momen bersama keluarga lewat akun Instagram pribadinya. Kalau nanti berkunjung ke akunnya, kamu bisa melihat banyak sekali foto yang memperlihatkan kemesraannya bersama sang istri. Pokoknya nggak kalah romantis deh dibanding anak muda zaman sekarang.
Meskipun tidak terlalu banyak, Tung Desem Waringin juga mengunggah kedekatan dengan anak perempuannya, Tung Alta Kania. Saking sayangnya, ia bahkan menyewakan kapal pesiar untuk merayakan ulang tahun anaknya itu.
Selain itu, salah satu hal yang membuat haru dari postingannya adalah kebersamaan dengan ibunya. Lewat foto-foto tersebut bisa dilihat kalau ia begitu menyayangi sang ibu, salah satu contohnya bisa kamu lihat pada foto di atas.
Di setiap unggahannya pun pasti disertai caption yang meminta doa kepada netizen agar ibunya diberi umur yang panjang. Ia ingin membahagiakan ibundanya lebih lama karena sudah tidak bisa melakukannya untuk sang ayah yang sudah meninggal.
Manis sekali, ya? Memang seharusnya begitulah seorang anak, tetap mengasihi orang tua sebelum maupun sesudah sukses. Kamu tidak tahu bahwa sukses yang bisa kamu raih sekarang ini bukan hanya kerja kerasmu saja, tapi juga doa dari orang tua.
Sudah Puas Membaca Biografi Tung Desem Waringin?
Itulah tadi informasi lengkap mengenai masa kecil, pendidikan, dan perjalanan karier Tung Desem Waringin yang bisa kamu baca pada ulasan biografi ini. Bagaimana? Apakah sudah menuntaskan rasa ingin tahumu tentang sosoknya?
Dari biografi Tung Desem Waringin di atas, kamu bisa mengambil banyak sekali pelajaran. Salah satunya adalah untuk tidak mudah putus asa bila mengalami kesulitan. Jangan jadikan keterbatasan keadaan menjadi sebuah halangan. Karena kalau berusaha dengan sungguh-sungguh, kamu pasti akan menemukan jalan keluarnya.
Nah selain Tung Desem Waringin, kamu juga bisa membaca biografi tokoh-tokoh lain yang juga bisa menginspirasimu. Contohnya saja Bob Sadino, B.J. Habibie, Merry Riana, dan masih banyak lagi.
Kalau sedang merasa penat, kamu juga bisa refreshing dengan membaca artikel tentang artis-artis idolamu, lho. Ada apa aja? Untuk K-popers kamu bisa membaca ulasan menarik tentang BTS, TWICE, EXO, dan lain-lain.
Terus juga ada biodata lengkap tentang artis-artis Indonesia seperti Stefan William, Mikha Tambayong, Virzha, dan masih banyak lagi. Buat yang nyari meme atau kutipan lucu juga ada, kok. Lengkap, kan? Makanya baca terus KepoGaul biar nggak kudet, ya!