
Andrew Darwis adalah sosok di balik berdirinya situs forumonlinekomunitas pertama dan terbesar di Indonesia, KASKUS. Namun, tahukah kamu kalau situs itu mulanya hanya untuk memenuhi tugas kuliah saja? Kalau belum, simak kisah lengkapnya dalam biografi Andrew Darwis di artikel ini, yuk!
- Nama Asli
- Andrew Darwis
- Tempat, Tanggal Lahir
- Jakarta, 20 Juli 1979
- Warga Negara
- Indonesia
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Orang Tua
- Antonius Darwis (Ayah), Nancy Amidjoyo (Ibu)
“Kita harus persistence, tidak mudah menyerah. Kalau tahu ternyata keputusan yang kita ambil salah, berusahalah untuk mencari jalan keluarnya.” Begitulah kata-kata motivasi yang mungkin sering kamu temui saat membaca biografi Andrew Darwis.
Berkat laki-laki ini, masyarakat Indonesia bisa memiliki sebuah forum online yang dijadikan sebagai tempat berbagi informasi, hobi, dan tempat berkumpul komunitas dengan ketertarikan yang sama. Setiap hari, situs ini banyak diakses oleh jutaan orang yang berasal dari berbagai wilayah di tanah air.
Andrew memulai proyek KASKUS ketika ia kuliah di Art Institute of Seattle, Amerika Serikat. Kala itu, para pengguna situs ini kebanyakan adalah para mahasiswa Indonesia yang kuliah dan merantau di Negara Paman Sam.
Saat masih merintis KASKUS, profit yang didapatkan Andrew sebenarnya tidak seberapa. Tak jarang, ia merogoh koceknya sendiri dan juga melakukan penggalangan dana dari para Kaskuser (pengguna KASKUS) supaya situs ini tetap aktif.
Lalu, bagaimana akhirnya Andrew dapat mengembangkan KASKUS hingga menjadi forum online terbesar di Indonesia? Daripada makin penasaran, mending kamu simak informasi lengkap biografi Andrew Darwis di bawah ini, ya!
Sekilas tentang Andrew Darwis
1. Keluarga dan Pendidikan
Lahir pada tanggal 20 Juli 1979, Andrew Darwis atau Mimin merupakan putra dari pasangan Antonius Darwis dan Nancy Amidjoyo. Anak kedua dari empat bersaudara ini memiliki satu kakak laki-laki, satu adik laki-laki, dan satu adik perempuan.
Ayah Andrew bekerja sebagai ahli elektronika di sebuah perusahaan pipa. Makanya, sejak kecil laki-laki ini sudah kenal dengan beragam barang elektronik dan hobi mengotak-atiknya di rumah.
Pada awal tahun 90-an, Andrew adalah salah satu dari sekian banyak orang yang tertarik dengan internet. Dari hobinya berselancar di dunia maya, ia berhasil membuat situs web pribadi.
Sayangnya, saat itu jaringan internet di rumah laki-laki ini masih terhubung dengan telepon yang membuat tagihannya membengkak. Makanya, cerita kalau Andrew Darwis sempat dimarahi ibunya karena terus-terus bermain internet banyak dimasukkan ke dalam biografi laki-laki ini.
Pada tahun 1999, Andrew memilih untuk menimba ilmu di Universitas Bina Nusantara jurusan Teknik Informatika. Demi membiayai kuliahnya, ia bekerja paruh waktu untuk sebuah perusahaan pengolah data yang juga bersedia menanggung biaya internet dan telepon rumahnya.
Mengetahui minat Andrew, sahabat-sahabatnya yang kala itu sedang berlibur ke Jakarta mendorong laki-laki ini untuk kuliah di Amerika Serikat. Bahkan, ia sampai diiming-imingi kalau nantinya bisa bermain internet sepuasnya dengan lokasi kampus yang dekat dengan kantor Bill Gates dan Amazon.
Terbujuk dengan rayuan sahabat-sahabatnya, Andrew mengutarakan keinginannya untuk pindah kuliah di Amerika Serikat. Awalnya, orang tua laki-laki ini keberatan karena biaya pendidikan dan kebutuhan hidup di Negeri Paman Sam itu tidak murah.
Ayah dan ibunya akhirnya menyetujui permintaan Andrew setelah ia menyanggupi syarat kalau bisa mencari uang sendiri untuk biaya hidupnya. Tak lupa, paman laki-laki ini juga meminjamkan uang sebanyak 150 juta rupiah untuk biaya pendidikannya.
Laki-laki ini resmi terdaftar sebagai mahasiswa Multimedia & Web Design di Art Institute of Seattle pada tahun 1999. Setelah itu, ia mengambil gelar master untuk jurusan Ilmu Komputer di City University of Seattle dan lulus pada tahun 2006.
Baca juga: Biografi Jim Geovedi, Pakar TI yang Tak Menempuh Perguruan Tinggi
2. Hubungan Asmara
Setelah mengetahui info seputar keluarga dan pendidikannya, mungkin kamu penasaran dengan kisah cinta Andrew Darwis dalam biografi laki-laki ini. Sayangnya, tak banyak informasi yang dapat dirangkum karena ia sendiri juga jarang mengungkit soal hubungan asmaranya.
Makanya, informasi mengenai Andrew Darwis sudah menikah atau telah memiliki istri belum bisa dipastikan. Laki-laki ini hanya pernah mengaku berpacaran dua kali dalam wawancaranya di acara Hitam Putih pada tahun 2014.
Perjuangan Mendirikan KASKUS sampai Berhasil
1. Mendirikan KASKUS
Berbicara mengenai biografi Andrew Darwis, sejarah pendirian KASKUS tentunya tak dapat dilewatkan. Mulanya, ia diberi tugas kuliah oleh dosennya untuk membuat sebuah situs pribadi dengan tema bebas.
Mayoritas teman-teman Andrew mengisi situs mereka dengan pengalaman-pengalaman pribadi. Namun, laki-laki ini tidak bisa melakukan hal yang sama karena ia seorang introver dan lebih suka mengurung diri di kamar.
Sebuah ide pun terlintas di kepala Andrew untuk membuat situs yang memiliki format seperti forum untuk saling berbagi informasi. Bermodalkan 7 dolar atau sekitar 70 ribu rupiah pada saat itu untuk membeli domain, ia bersama Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan menciptakan KASKUS. Nama kaskus sendiri diambil dari kata kasak-kusuk yang artinya bergosip.
Kalangan mahasiswa Indonesia di Seattle dan Amerika Serikat menjadikan KASKUS sebagai tempat diskusi dan jual beli barang-barang bekas. Banyaknya pengguna yang mengakses KASKUS mendorong Andrew untuk tetap mengelola situs ini agar tetap hidup.
Andrew bertanggung jawab untuk mengurusi hal-hal teknis yang menyangkut kelancaran akses KASKUS. Sementara itu, Ronald bertugas untuk menerjemahakan artikel-artikel dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Untuk Budi, ia mengunggah hasil dokumentasi foto-foto acara mahasiswa yang digelar di Seattle ke situs ini.
Namun, Ronald dan Budi akhirnya memilih untuk berhenti mengelola KASKUS karena situs ini tidak menghasilkan profit yang menjanjikan. Walaupun hanya ia sendiri yang mengurusi KASKUS, Andrew tidak putus semangat karena situs ini sudah menjadi passion-nya.
Baca juga: Biografi Susilo Wonowidjojo, Tokoh di Balik Inovasi-Inovasi Gudang Garam
2. Memindahkan KASKUS ke Indonesia
Perpindahan KASKUS dari Seattle, Amerika Serikat ke Jakarta, Indonesia tidak akan terjadi tanpa peran Ken Lawadinata. Makanya, tak elok rasanya kalau tidak menyebutkan Ken dalam biografi Andrew Darwis ketika membahas langkah awal pengembangan KASKUS di tanah air.
Ken membujuk Andrew untuk membawa KASKUS ke Jakarta supaya lebih bisa berkembang mengingat para penggunanya kebanyakan orang-orang Indonesia. Keinginannya itu akhirnya menjadi kenyataan ketika Andrew mengoperasikan server KASKUS secara resmi di Indonesia pada Juli 2008.
KASKUS berada di bawah pengelolaan PT Darta Media Indonesia membeli delapan server Dell PowerEdge 2950 yang dioperasikan melalui jaringan open IXP. Langkah ini diambil Andrew guna mempermudah akses situs. Pada akhirnya, ia kembali menambahkan delapan server akibat dari jumlah kunjungan pengguna yang terus meningkat.
3. Menghadapi Rentetan Kasus yang Menimpa KASKUS
Database KASKUS mengalami kerusakan yang cukup parah ketika diserang menggunakan teknik Distributed Denial of Service (DDoS) pada tanggal 16–17 Mei 2008. Serangan ini diduga berasal dari seseorang yang tergabung dalam komunitas YogyaFree.
Kejadian itu terkait dengan adanya perusakan situs YogyaFree yang diklaim sebagai perbuatan dari anggota Kaskus (Kaskuser) sebelumnya. Andrew sebagai administrator terpaksa mengunci thread-thread (topik) di KASKUS agar tidak hilang dan mematikan server-nya untuk sementara.
Perseteruan cyber antara kedua komunitas ini akhirnya berhenti setelah pengelola YogyaFree dan KASKUS menandatangi memorandum online untuk berdamai. Pesan itu ditampilkan di halaman situs masing-masing selama beberapa minggu.
Selain DDoS, KASKUS juga pernah dianggap sebagai situs yang memiliki citra negatif karena adanya dua forum kotntroversial, Fight Club dan BB17. BB17 (buka-bukaan 17 tahun) ditujukan sebagai forum khusus dewasa untuk saling berbagai cerita dan foto dewasa. Sedangkan Fight Club sebenarnya adalah forum untuk berdebat yang benar-benar bebas tanpa ada kontrol sehingga rentan akan munculnya hinaan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Forum BB17 ditutup setelah diberlakukannya Undang-Undang Informasi dan Elektronik (UU ITE). Fight Club sendiri kemudian di-rebranding menjadi Debate Club untuk saling bertukar pendapat dengan kontrol yang lebih ketat.
Demi menghilangkan citra buruk situsnya, Andrew mengubah tampilan KASKUS menjadi lebih berwarna pada tanggal 17 Agustus 2008. Selain itu, ia juga menambahkan fitur-fitur baru, seperti blog, KasPay, dan KASKUS mobile.
4. Melakukan Kerja Sama dengan GDP Ventura dan Pengembangan KASKUS
Pada awal tahun 2011, Andrew mengutarakan kalau KASKUS ingin melebarkan bisnis dengan menjalin kerja sama bersama salah satu anak perusahaan PT Djarum, Global Digital Prima (GDP Ventura. GDP Ventura yang dipimpin oleh anak dari Robert Budi Hartono, Martin Hartono, merupakan sebuah perusahaan permodalan yang fokus pada jasa layanan internet.
Belum dapat dipastikan berapa kucuran dana yang diberikan GDP Ventura untuk KASKUS. Yang pasti, bersamaan dengan peresmian kerja sama itu, situs ini menambah jumlah server-nya sampai menjadi 250 buah dan melakukan perekrutan karyawan baru hingga delapan puluh orang.
Pada tahun 2012, manajemen KASKUS mengubah domain situs ini dari “.us” menjadi “.co.id” setelah adanya gangguan Domain Name System (DNS). Sebelumnya, situs ini juga pernah melakukan penggantian domain yang kala itu menggunakan “.com”.
Bersamaan dengan penggantian domain, Andrew melakukan pengembangan engine baru KASKUS yang dikenal dengan KASKUS 2.0 atau New KASKUS. Kaskuser yang terpilih dapat mencoba engine baru ini dalam masa percobaannya.
Pada pertengahan tahun 2012, pengembangan New KASKUS mencapai tahap final. Namun, KASKUS tetap menggunakan engine lama mereka yang dikenal sebagai vBulletin karena tak semua thread bisa dipindahkan ke New KASKUS.
Tercatat pada tahun 2016, KASKUS masuk dalam daftar 10 besar situs yang paling banyak dikunjungi di Indonesia berdasarkan Alexa.com. Sementara itu, pengelolaan situs ini pada tahun yang sama didukung oleh 160 karyawan.
Baca juga: Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles
Prestasi dan Penghargaan yang Diterima
Setelah mengetahui perjalanan berdirinya KASKUS, mungkin kamu penasaran dengan penghargaan apa saja yang diraih Andrew Darwis dalam biografi lengkapnya. Nah, informasinya dapat kamu simak di ulasan berikut ini.
Wikipedia serta Alexa.com memberikan titel untuk KASKUS sebagai The Best Indonesian Communities pada tahun 2005 dan 2006. Buat kamu yang belum tahu apa itu Alexa.com, situs yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat ini berfungsi untuk menganalisis data traffic web yang ada di internet.
Pada tahun 2008, KASKUS disebut sebagai Indonesia Innovative Top Web Site oleh perusahaan yang didirikan Bill Gates, Microsoft. Sementara itu, Indosat sebagai salah satu provider jaringan telekomunikasi di Indonesia menganugerahi penghargaan hasil karya Andrew ini sebagai The Online Inspiring Award pada tahun 2009.
Di tahun 2012, KASKUS dianugerahi penghargaan dari Presiden Republik Indonesia untuk kategori The Biggest Market. Pada tahun yang sama, Andrew Darwis menerima penghargaan Tokoh Pemuda Penggerak Kewirausahaan dari Menteri Koperasi dan UKM.
Selanjutnya, penghargaan lain didapatkan Andrew dari Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual pada tahun 2013. Pada tahun yang sama, laki-laki ini juga dianugerahi penghargaan Hak Cipta dan Inovator Konten Multimedia dan E-Commerce dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI).
Baca juga: Biografi Ernest Douwes Dekker, Keturunan Indonesia-Belanda yang Cinta Mati Pada Tanah Air
Fakta Menarik
1. Menolak Tawaran Jutaan Dolar dari Yahoo
Banyak perusahaan besar yang tertarik untuk membeli KASKUS karena kesuksesannya sebagai forum komunitas online terbesar di Indonesia. Dari Amerika Serikat sendiri, Andrew menuturkan kalau Yahoo pernah menawarkan diri untuk membeli KASKUS.
Perusahaan internet yang namanya sudah dikenal di seluruh dunia ini menawarkan harga 12 juta dolar atau sekitar 144 miliar rupiah untuk pembelian KASKUS. Namun, Andrew mengutarakan kalau ia menolak tawaran itu dalam wawancaranya di Hitam Putih pada tahun 2014.
2. Cerita Berdirinya KASKUS Dijadikan Film
Kisah inspiratif Andrew dan Ken saat mengembangkan KASKUS di Indonesia tentunya banyak menarik perhatian orang-orang. Apalagi forum ini awalnya muncul dari tugas kuliah dan pengelolaannya didorong karena hobi.
Makanya, fakta menarik lainnya dari Andrew Darwis dalam biografi lengkapnya adalah diangkatnya kisah laki-laki ini ke layar lebar. Film yang alur ceritanya berkaitan dengan pendirian KASKUS ini berjudul Sundul Gan: The Story of Kaskus.
Sundul Gan: The Story of Kaskus disutradarai oleh Naya Anindita dan resmi dirilis pada tanggal 2 Juni 2016. Tokoh Andrew diperankan oleh Albert Halim, sedangkan Ken dimainkan oleh Dion Wiyoko.
Film yang mengambil tempat syuting di Seattle, Amerika Serikat dan Jakarta, Indonesia ini mengisahkan rintangan apa saja yang dialami Andrew dan Ken saat merintis KASKUS. Selain pemberlakuan UU ITE dan serangan DDoS yang telah disebutkan sebelumnya, ada juga kasus penipuan Roy “Blackpanda” Widya yang sempat membuat geger para Kaskuser.
Baca juga: Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi
3. Terlibat Kasus Penipuan
Publik sempat dikejutkan oleh pemberitaan media yang mengungkapkan kalau Andrew Darwis terlibat dalam kasus pemalsuan dan penipuan. Pelaporan itu dilakukan oleh Tuti Sumawijaya pada pertengahan Mei 2019.
Asal mulanya, Tuti ingin meminjam uang sebesar 15 miliar dari Andrew melalui sosok tangan kanannya yang bernama David Wira. Jaminan yang diberikan oleh wanita ini kepada Andrew adalah sebuah gedung di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan.
Masalah muncul ketika uang yang dijanjikan ternyata tidak sesuai kesepakatan. Selain itu, sertifikat gedung yang dijadikan sebagai jaminan tiba-tiba juga berubah menjadi Susanto yang kemudian dibeli oleh Andrew. Pendiri KASKUS ini lalu mengagungkan sertifikat bangunan itu ke Bank UOB.
Andrew mengklarifikasi melalui kuasa hukumnya, Abraham Sridjaja, kalau ia tidak mengetahui perihal pinjam meminjam yang menyangkut dengan pembelian gedung dari Susanto itu. Ia memang kenal dengan David Wira tapi menolak pernyataan Tuti kalau David adalah tangan kanannya.
Abraham juga menambahkan keterangan dari kesaksian kliennya kalau PPAT/Notaris telah mengecek keabsahan berkas-berkas pembelian gedung itu sehingga tuntutan yang dituduhkan Tuti kepada Andrew tidak berlaku. Reputasi laki-laki ini sempat tercoreng karena munculnya kasus ini, makanya wajar kalau banyak orang yang ingin mencari kebenarannya dalam biografi Andrew Darwis.
Baca juga: Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia
Sudah Puas dengan Pembahasan Biografi Andrew Darwis?
Nah, sekiranya begitulah ulasan lengkap biografi Andrew Darwis, dari latar belakang keluarga, perjalanan karier, hingga fakta-fakta menarik seputar dirinya. Bagaimana? Apakah rasa penasaranmu terhadap laki-laki yang sering dipanggil mimin ini sudah terjawab semua?
Semoga saja setelah membaca perjuangan Andrew untuk membesarkan KASKUS dapat menginspirasimu untuk bekerja lebih giat. Mungkin kamu belum merasakan hasil dari jerih payahmu di awal, tapi yakinlah kalau semua usahamu tidak akan berakhir sia-sia.
Selain artikel ini, masih banyak biografi orang-orang sukses lainnya yang dapat kamu temukan di KepoGaul. Sebut saja diantaranya adalah pengusaha Bob Sadino, ilmuwan Albert Einstein, dan Larry Page yang merintis Google. Selamat membaca!