• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

KepoGaul

Info Seleb Indonesia & Mancanegara

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Korea
  • Seleb
  • Hiburan
  • Inspirasi
  • Tokoh
  • Lucu
  • Wisata
  • Cewek
  • Hewan
  • Tanaman
  • Kuliner
  • Ruang Pena
  • Bunda
» Tokoh

Biografi Al Farabi, Filsuf Muslim yang Menggabungkan Filsafat Aristoteles & Plato

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Biografi Al Farabi - Profil Berwarna
Sumber: Instagram - son_of_tengri

Ada beberapa filsuf muslim yang cukup terkenal, salah satunya adalah Al Farabi. Kecerdasannya dalam memahami dan menulis ulang filsafat Yunani klasik membuatnya mendapatkan julukan The Second Master atau Guru Besar Kedua. Supaya kamu bisa mengenal sosoknya lebih dekat, simak biografi Al Farabi yang sudah kami siapkan di artikel ini.

Profil Al Farabi
Nama Asli
Abu Nasir Al Farabi
Nama Terkenal
Al Farabi, Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah Al Farabi, Alpharabius, Al Farabi, Farabi, Abunasir
Tempat, Tanggal Lahir
Faryab, 870 Masehi
Meninggal Dunia
950 Masehi

Al Farabi merupakan salah satu cendekiawan muslim yang terkenal hingga ke negara Barat. Pada biografi di artikel ini, kamu bisa mengenal sosok Al Farabi dan pemikiran-pemikirannya.

Banyak orang yang mempelajari filsafat mengenal sosok Al Farabi sebagai filsuf Islam pertama yang sanggup mendalami filsafat Yunani klasik dari Aristoteles dan Plato. Ia juga berhasil menggabungkan filsafat dari kedua filsuf tersebut dengan ilmu agama Islam. Bahkan oleh bangsa Arab, ia dikenal sebagai salah satu filsuf terbaik di dunia dan dijuluki sebagai Guru Besar Kedua setelah Aristoteles.

Menariknya, Ibnu Sina baru berhasil memahami filsafat Aristoteles melalui buku Al Farabi yang berjudul Tahqiq Ghardh Aristhu fi Kitab ma Ba’da Ath-Tabi’ah. Sebelumnya, ia sudah berusaha mempelajari buku Metafisika miliki Aristoteles, tapi nggak bisa memahami isinya. Secara nggak langsung, hal tersebut menunjukkan kecerdasan Al Farabi dalam memahami dan menjelaskan ulang menggunakan bahasanya sendiri.

Semakin penasaran dengan sosok filsuf Islam pertama dan disegani yang satu ini? Tanpa menunggu waktu lama, langsung cek biografi Al Farabi di artikel ini, yuk! Di sini, kamu nggak hanya bisa membaca seputar kehidupan pribadinya, tetapi juga hasil-hasil pemikirannya. Selamat membaca!

Kehidupan Pribadi Al Farabi

Biografi Al Farabi - Profil HItam Putih Sumber: Instagram – mercurii.global

Membicarakan seputar kehidupan pribadi Al Farabi dalam biografi ini bisa dibilang merupakan tantangan tersendiri. Penyebabnya adalah karena ada banyak teori mengenai kehidupan pribadinya. Diperkirakan, kebanyakan biografinya tidak ditulis semasa ia masih hidup atau oleh orang terdekatnya.

1. Teori seputar Asal Usul dan Nama Asli

Asal usul Al Farabi terbagi menjadi beberapa teori. Salah satu teori berasal dari ahli sejarah Arab bernama Ibnu Abi Syaibah dan Muhammad Ibnu Mahmud Al Sahruzi yang menyebutkan kalau sang filsuf berasal dari Persia.

Ahli sejarah lain yang bernama Ibnu Khallekan menyatakan kalau Al Farabi lahir di desa kecil bernama Wasij di Turki. Teori yang satu ini dituliskan dalam Encyclopedia Britannica.

Di sisi lain, Ibnu An Nadim menyebutkan kalau Al Farabi aslinya berasal dari Faryab, Turkmenistan (sekarang bernama Kazakhstan). Teori yang satu ini mendapatkan dukungan kuat dari penjelasan Yahya Ibnu Adi, salah satu murid terdekatnya.

Tak hanya seputar asal usulnya, namanya pun disebutkan berbeda-beda pada beberapa sumber. Di antara namanya adalah Abu Nasir Al Farabi, Abu Nasr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzalah Al Farabi. Di dunia Barat, ia juga dikenal dengan nama Alpharabius, Al-Farabi, Farabi, atau Abunasir.

Selain seputar namanya, informasi tentang tahun kelahirannya dan asal usul kedua orang tuanya pun berbeda-beda. Pada beberapa sumber, ia disebutkan lahir pada tahun 870 Masehi atau 257 Hijriah, sementara di sumber lainnya ia lahir tahun 872 Masehi atau 259 Hijriah.

Seputar ayahnya, beberapa sumber menyebutkan kalau sang ayah adalah tentara Turki keturunan Persia. Akan tetapi, ada juga sumber yang menuliskan kalau sang ayah berasal dari Turki, sama seperti sang ibu.

2. Pengetahuan yang Dipelajari

Al Farabi terkenal memiliki kecerdasan tinggi sejak masih muda. Ia bisa menguasai setiap topik yang ia pelajari dengan mudah, mulai dari tata bahasa, sastra, aritmetika dasar, hingga ilmu agama (fikih, tafsir, hadis, dan Alquran).

Dalam buku berjudul Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran, Munawir Sjadzali menyebutkan kalau Al Farabi fasih berbicara dalam tujuh puluh bahasa sejak masih muda. Namun, ia paling sering menggunakan empat bahasa, Arab, Persia, Turki, dan Kurdi.

Saat hijrah ke Harran, ia lebih mendalami ilmu filsafat dan logika Aristotelian. Ia bahkan termasuk muslim pertama yang mempelajari teks dasar logika Aristotelian berjudul Analitica Posteriora.

Mulai tahun 910 Masehi, ia mulai tertarik untuk mempelajari kehidupan manusia dan alam semesta. Ia pun semakin sering membaca karya-karya Plato dan Aristoteles seputar ilmu filsafat kuno.

Saat itu, ada banyak orang yang membanding-bandingkan dan mencari perbedaan pendapat dari kedua filsuf besar tersebut. Menariknya, Al Farabi justru bisa menggabungkan keduanya. Tak hanya itu, ia juga menggabungkan kedua ilmu filsafat tersebut dengan pengetahuan yang didapatkan dari Alquran.

Untuk dapat menggabungkan ilmu tersebut, Al Farabi tidak melakukannya sendiri. Ia mendapatkan bantuan dari gurunya, seorang filsuf terkenal bernama Abu Bishr Matta Ibnu Yunus yang berasal dari Baghdad.

Baca juga: Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia

Perjalanan Pengembaraan

Biografi Al Farabi - Peta Turkmenistan dan Sekitarnya Sumber: Wikimedia Commons

Agar dapat memenuhi rasa ingin tahunya yang besar, Al Farabi sering kali melakukan perjalanan hingga ke beberapa negara, seperti Bukhara, Baghdad, Suriah, dan Mesir. Kalau kamu ingin mengetahui seputar perjalanan yang dilakukan Al Farabi, kami akan sedikit membahasnya di biografi ini.

Hijrah pertamanya yang dilakukannya adalah ke Bukhara setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Faryab. Bukhara dipilih karena kota tersebut tengah menjadi pusat pendidikan dan agama bagi Dinasti Samaniyah. Di sana, ia mulai mendalami budaya serta filsafat Persia, ilmu fikih, mempelajari musik, dan beberapa ilmu lainnya.

Beberapa tahun kemudian, ia hijrah ke Baghdad untuk mempelajari bahasa Arab dari Abu Bakar Al Saraj dan mendalami filsafat dari Abu Bishr Matta Ibnu Yunus. Tahun 920 Masehi, ia mengembara ke Kota Harran di sebelah utara Suriah. Saat itu, Harran telah menjadi pusat kebudayaan Yunani di Asia.

Tak lama berada di Harran, Al Farabi kembali ke Baghdad demi semakin mendalami ilmu filsafat dan ilmu logika. Namun, karena adanya situasi politik yang memburuk di Baghdad, ia pindah ke Aleppo pada tahun 942 Masehi.

Empat tahun kemudian, Al Farabi kembali mengembara ke Damaskus dan bertemu dengan Saif Al Daulah Al Hamdani, seorang Kepala Distrik Aleppo yang terkesan dengan kecerdasannya. Bahkan, saking terkesannya, laki-laki yang berasal dari Persia itu  ditawari untuk tinggal bersama di istana Saif Al Daulah Al Hamdani dan diangkat sebagai penasihat. Menariknya, selama menjadi penasihat istana, Al Farabi tetap hidup sederhana dan menyumbangkan gajinya untuk orang-orang yang lebih membutuhkan.

Pemikiran-Pemikiran Al Farabi

Biografi Al Farabi - Alat Musik Shahrud, alat musik ciptaan Al Farabi
Sumber: Wikimedia Commons

Hal selanjutnya yang perlu kamu baca di biografi Al Farabi ini adalah seputar hasil-hasil pemikirannya. Karena dengan kecerdasannya, ia memiliki banyak pemikiran yang terkenal hingga sekarang. Kalau penasaran dengan beberapa pemikirannya, kamu bisa mengetahui sedikit di ulasan ini.

1. Filsafat Dasar

Menurut Al Farabi, ilmu filsafat adalah Al Ilmu birmaujudaat bima hiya Al Maujudaat (ilmu yang menyelidiki hakikat dari segala hal). Oleh karena itu, ia mengungkapkan kalau setiap orang perlu mempelajari ilmu filsafat.

Kaum muslimin pun tak perlu khawatir kalau ilmu filsafat akan bertentangan dengan ilmu agama. Al Farabi telah berhasil membuktikan kalau dasar-dasar ilmu filsafat dan ilmu agama Islam itu saling mendukung, bahkan dapat digabungkan.

Dua filsuf yang paling mempengaruhi Al Farabi adalah Aristoteles dan Plato. Menariknya, ketika kebanyakan filsuf lain akan membanding-bandingkan filsafat yang diutarakan oleh kedua filsuf besar tersebut, ia justru berhasil menggabungkannya. Karena keberhasilan itu, ia dikenal sebagai filsuf sinkretisme.

2. Metafisika

Sebenarnya, metafisika masih cabang ilmu filsafat yang membahas tentang hubungan antara hal-hal yang tak terlihat dengan kenyataan. Biasanya yang menjadi topik bahasan adalah seputar jiwa dan tubuh manusia. Pada ilmu ini, Al Farabi banyak menghubungkan ilmu filsafat dengan ketuhanan.

Ia merujuk ke pemikiran Aristoteles dan Neo Platonisme yang menyebutkan tentang Tuhan sebagai Al Maujud Al Awwal (sebab pertama bagi segala yang ada). Pemikiran tersebut sejalan dengan ajaran agama Islam tentang sifat keesaan Allah Swt.

Ia juga menyebutkan kalau untuk membuktikan keberadaan Tuhan, ada dua dalil yang bisa menjadi dasar. Dalil pertama adalah Wajib Al Wujud yang berarti ada bentuknya, muncul dengan sendirinya, juga memiliki bentuk sama dan satu. Dalil kedua adalah Mumkin Al Wujud yang bermakna bahwa bentuknya tak akan berubah kalau tidak ada wujud yang menguatkan.

Baca juga: Biografi Pangeran Antasari, Pahlawan Banjar yang Berusaha Mengusir Belanda dari Kampung Halamannya

3. Negara

Pemikiran Al Farabi seputar kenegaraan banyak dipengaruhi oleh Plato, Aristoteles, dan Ibnu Rabi. Salah satu pendapat utamanya adalah tentang manusia sebagai makhluk sosial yang cenderung hidup bermasyarakat dan tak akan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri.

Seperti yang disebutkan dalam bukunya yang berjudul Al Madinah Al Fadhilah (Kota atau Negara Utama), masyarakat itu ibarat tubuh manusia. Jika ada salah satu bagian organ tubuh yang sakit atau terluka, maka dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya.

Dengan perumpamaan tersebut, setiap manusia dalam tatanan masyarakat haruslah mendapatkan peran yang tepat dan sesuai dengan kemampuannya. Seperti halnya seorang kepala negara yang memiliki peran penting seperti halnya jantung dalam tubuh.

Masih dalam buku yang sama, Al Farabi juga menyebutkan kalau negara yang baik itu dapat diibaratkan seperti tubuh manusia sehat yang tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebalikannya, negara yang rusak itu sama seperti orang sakit yang perlu segera diobati.

Selain tentang sistem kenegaraan, ia juga memiliki sebuah pemikiran seputar orang-orang yang berhak memimpin sebuah negara. Menurutnya, orang-orang yang berhak memimpin negara hanyalah filsuf, raja, dan nabi. Di sisi lain, seandainya tiga orang tersebut tidak ada, ia menyebutkan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin.

Syarat-syaratnya adalah tidak cacat fisik, memiliki intelektualitas yang tinggi, memiliki daya pemahaman yang baik, mencintai pendidikan, pandai mengemukakan pendapat, tidak serakah seputar makanan, minuman, dan wanita. Kemudian, seorang pemimpin juga harus mencintai kejujuran dan membenci kebohongan, tidak mementingkan kekayaan dan kesenangan duniawi, berjiwa besar, membenci kezaliman, mencintai keadilan, serta menegakkan keadilan.

4. Musik

Selain pemikiran seputar filsafat dan negara, Al Farabi juga terkenal karena pemikirannya seputar musik. Bahkan, ia banyak dikenal sebagai seniman yang pandai memainkan alat musik dan membuat instrumen musik baru. Salah satu karyanya seputar musik adalah buku berjudul Al-Musiqa.

Tidak seperti beberapa teori yang menyebutkan kalau musik itu dilarang dalam agama Islam, ia justru menyebutkan kalau musik itu penting bagi para muslimin. Menurutnya, musik berguna untuk membuat para pendengarnya merasa tenang dan nyaman. Selain itu, musik juga memiliki manfaat dalam memengaruhi moral, mengendalikan amarah, menyembuhkan penyakit, dan membesarkan spiritualitas.

Baca juga: Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi

Buku, Risalah, dan Karya-Karya

Hasil Karya Sumber: Wikimedia Commons

Hasil-hasil pemikiran yang sudah kamu baca di atas dapat ditemukan dalam karya-karya Al Farabi. Selain karya seputar filsafat, ia juga banyak menuliskan seputar ilmu bahasa, matematika, kimia, astronomi, musik, fikih, ilmu alam, militer, dan kenegaraan.

Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui karya-karyanya, apalagi yang hanya berupa risalah atau karangan pendek. Beberapa karya Al Farabi bisa kamu ketahui di biografi ini.

Salah satu karyanya yang paling terkenal dan menggabungkan pemikiran Plato dan Aristoteles adalah  Al Jam’u Baina Ra’yay Al Hakimain Aflathun wa Aristhu. Kemudian, ada juga karya terkenal lain yang berjudul Tahqiq Ghardh Aristhu fi Kitab ma Ba’da Ath-Thabi’ah yang membahas tentang tujuan dan maksud dari buku Metafisika karya Aristoteles. Karya tersebut yang membuat Ibnu Sina akhirnya dapat memahami ilmu filsafat dari Aristoteles.

Karya selanjutnya adalah Ihsa Al-Ulum wa At-Ta’rif bi Aghradita yang membahas tentang berbagai macam ilmu. Beberapa di antaranya adalah ilmu bahasa, matematika, logika, fisika politik, hukum, ketuhanan, dan gabungan ilmu fikih (hukum Islam) dengan aqidah (ilmu kalam).

Beberapa karya lainnya adalah Syarah Risalah Zainun Al-Kabir Al-Yunani, At-Ta’liqat, Risalah fima Yajibu Ma’rifat Qabla Ta’allumi al-Falsafah, Kitab Tahshil As-Sa’adah, Risalah fi Itsbat Al-Mufaraqah, Uyun Al-Masa‘il. Kemudian ada juga Ara’ Ahl Al-Madinah Al-Fadhilah, Maqalat fi Ma’ani Al-Aql, Fushul Al-Hukm, Risalat Al-Aql, As-Siyasah Al-Madaniyah, Al-Masa’il Al-Falsafiyah wa Al-Ajwibah Anha, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Biografi Ernest Douwes Dekker, Keturunan Indonesia-Belanda yang Cinta Mati Pada Tanah Air

Meninggal Dunia

Uang Kazakhstan Uang 200 Tenge Kazakhstan
Sumber: Wikimedia Commons

Setelah membaca tentang kehidupan pribadi dan karya-karya juga hasil pemikirannya, hal terakhir yang perlu kamu ketahui di biografi Al Farabi ini adalah tentang akhir hayatnya. Meskipun sebenarnya, tidak banyak informasi yang bisa didapatkan tentang hal ini.

Pada bulan Desember 950 Masehi atau Rajab 339 Hijriah, Al Farabi menghembuskan napas terakhirnya di Damaskus, Suriah. Saat itu bertepatan dengan masa pemerintahan Khalifah Al Muthi’.

Makamnya berada di luar gerbang Al Bab Al Saghir di bagian selatan Kota Damaskus. Pada upacara pemakamannya, Saif Al Daulah Al Hamdani sendiri yang memimpin dan menyampaikan pidato.

Baca juga: Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles

Inspirasi yang Bisa Didapatkan dari Biografi Al Farabi

Jadi bagaimana? Apakah kamu sudah semakin mengenal sosok Al Farabi melalui biografi di artikel ini? Apakah kamu jadi semakin mengerti latar belakang kehidupan dan karya-karya yang sudah ia buat? Kira-kira, inspirasi dan motivasi apakah yang sudah kamu dapatkan?

Al Farabi memiliki semangat belajar yang sangat tinggi sejak masih muda. Ia sering melakukan perjalanan ke beberapa kota demi mendapatkan ilmu terbaik yang ingin ia pelajari.

Kalau kamu sedang ingin mempelajari suatu ilmu, semangat belajar Al Farabi bisa menjadi inspirasi untukmu. Jangan takut untuk melakukan perjalanan jauh dari rumah demi mendapatkan pendidikan yang kamu inginkan.

Kalau masih ingin mencari biografi tokoh-tokoh inspiratif selain Al Farabi, cek kanal Tokoh di KepoGaul.com ini. Kamu bisa mendapatkan biografi presiden pertama Indonesia, pahlawan emansipasi wanita, perdana menteri pertama Indonesia, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!

← Biografi Joko Pinurbo, Sang Penyair Eksentrik Asal Jogja
Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Rizki Adinda

Rizki Adinda, S.Hum, adalah seorang penulis yang lebih banyak menulis kisah fiksi daripada non fiksi. Seorang lulusan Universitas Diponegoro yang banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, menonton film, ngebucin Draco Malfoy, atau mendengarkan Mamamoo. Sebelumnya, perempuan yang mengklaim dirinya sebagai seorang Slytherin garis keras ini pernah bekerja sebagai seorang guru Bahasa Inggris untuk anak berusia dua sampai tujuh tahun dan sangat mencintai dunia anak-anak hingga sekarang.

Editor
Nurul Aprilianti

Meski memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, wanita ini tak ragu "nyemplung" di dunia tulis-menulis. Sebelum berkarier sebagai Editor dan Content Writer di Praktis Media, ia pun pernah mengenyam pengalaman di berbagai penjuru dunia maya.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Artikel Tokoh Top

  • Biografi Axton Salim, Penerus Ketiga Kerajaan Bisnis Salim Group

  • Biografi Edwin Soeryadjaya, Sang Penyambung Kejayaan Keluarga Soeryadjaya

  • Biografi Prof Salim Said, Panelis ILC yang Ternyata Mantan Dubes RI Era SBY

  • Biografi John Riady, Bos Lippo Karawaci yang Pernah Magang di McDonald’s

  • Biografi Andrie Wongso, Motivator yang Pernah jadi Bintang Film Hongkong

  • Biografi Anthony Salim, Penyelamat Perusahaan Mi Instan dari Kebangkrutan

  • Biografi Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno yang Juga Nenek Buyut Al Ghazali

  • Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Memiliki Profit Miliaran Rupiah

  • Biografi Rasuna Said, Pahlawan Pergerakan Nasional dan Emansipasi Wanita

  • Biografi Sudono Salim, Pengusaha Kaya Raya yang Tidak Tamat Sekolah

  • Biografi Jim Geovedi, Pakar TI yang Tak Menempuh Perguruan Tinggi

  • Biografi Bong Chandra, Pengusaha Bertitel Motivator Paling Muda di Asia

  • Biografi Soepomo, Sang Ahli Hukum yang Ikut Menyusun Undang-Undang Dasar 1945

  • Biografi Putera Sampoerna, Pengusaha Rokok yang Jadi Pelopor Kretek LTLN

  • Biografi Sukanto Tanoto, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Versi Majalah Forbes

  • Biografi Susilo Wonowidjojo, Tokoh di Balik Inovasi-Inovasi Gudang Garam

  • Biografi Joko Pinurbo, Sang Penyair Eksentrik Asal Jogja

  • Biografi Al Farabi, Filsuf Muslim yang Menggabungkan Filsafat Aristoteles & Plato

  • Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles

  • Biografi Ferry Unardi, Pendiri Traveloka yang Pernah Putus Kuliah

  • Biografi Seno Gumira Ajidarma, Sastrawan yang Lebih Suka Disebut Wartawan

  • Biografi Sunan Bonang, Anggota Wali Songo yang Letak Makam Aslinya Masih Jadi Misteri

  • Biografi Ernest Douwes Dekker, Keturunan Indonesia-Belanda yang Cinta Mati Pada Tanah Air

  • Profil Anindya Bakrie, Pemimpin Generasi Ketiga Bisnis Bakrie Group

  • Biografi Robert Budi Hartono, Orang Kaya Nomor 1 di Indonesia

  • Biografi Sunan Ampel, Guru Besar Wali Songo

  • Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi

  • Biografi Pangeran Antasari, Pahlawan Banjar yang Berusaha Mengusir Belanda dari Kampung Halamannya

  • Biografi Moh Yamin, Sosok Penting di Balik Sumpah Pemuda dan Pancasila

  • Biografi Larry Page, Tokoh Penting di Balik Berdirinya Google

  • Biografi William Tanuwijaya, Kisah Pendiri Tokopedia yang Sempat Diremehkan

  • Biografi Wikana, Tokoh Kemerdekaan Indonesia yang Terlupakan dari Sejarah

  • Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa yang Disegani Prajurit Belanda

  • Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia

  • Biografi Yasa Paramita Singgih, Pengusaha Sukses Pendiri Men’s Republic

  • Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Juragan Hypercar

  • Biografi HOS Cokroaminoto, Guru Tokoh Besar Nasional yang Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota

  • Biografi Sapardi Djoko Damono, Sang Pujangga Sederhana Asal Solo

  • Biografi KH Agus Salim, Pahlawan Indonesia yang Menguasai Sembilan Bahasa

  • Biografi Sutan Syahrir, Bung Kecil yang Mendesak Kemerdekaan Indonesia

  • Biografi Raden Patah, Keturunan Raja Majapahit yang Menjadi Pendiri Kesultanan Demak

  • Biografi Nyi Ageng Serang, Pejuang Wanita yang Berperan Besar dalam Perang Diponegoro

  • Biografi WS Rendra, Kisah Penyair Legendaris Asal Surakarta

  • Biografi Tung Desem Waringin, Sang Motivator Kondang Pencetak Rekor MURI

  • Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Ideologinya Menjadi Kontroversi

  • Biografi Abdul Haris Nasution, Jenderal Angkatan Darat yang Dianggap Saingan Politik oleh Soeharto

  • Biografi Tan Malaka, Pahlawan Nasional yang Namanya Pernah Dihapus dari Sejarah

  • Biografi Martha Christina Tiahahu, Salah Satu Pahlawan Nasional Muda yang Gugur di Medan Perang

  • Biografi Buya Hamka, Sastrawan Sekaligus Ulama yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional

  • Biografi WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Tidak Merasakan Kemerdekaan Indonesia

  • Biografi Mahatma Gandhi, Sang Pejuang Kemerdekaan Anti-Kekerasan

  • Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Raja Banten yang Ditangkap Belanda Karena Dikhianati Putranya Sendiri

  • Biografi Bob Sadino, Pengusaha Sukses yang Memulai Usaha dari Telur Ayam Negeri

  • Biografi Ahmad Yani, Jenderal TNI AD yang Tegas dan Penuh Kasih

  • Biodata Merry Riana, Motivator yang Mendapat Julukan Wanita Sejuta Dolar

  • Biografi Nelson Mandela, Presiden Kulit Hitam Pertama Afrika Selatan

  • Biografi Dewi Sartika, Sang Pejuang Hak-Hak Kaum Perempuan dari Priangan

  • Biografi Frans Kaisiepo, Pahlawan di Lembaran Uang 10.000 yang Memperjuangkan Penyatuan Papua dengan Indonesia

  • Biografi Steve Jobs, Pendiri Apple yang Membangun Kerajaan Bisnisnya dari Nol

  • Biografi Albert Einstein, Ilmuwan Fisika yang Suka Musik

  • Mengenal Sosok Kartini dari Minahasa Melalui Biografi Maria Walanda Maramis

  • Mengenang Sosok Penyair yang Dijuluki Si Binatang Jalang Lewat Biografi Chairil Anwar Ini

  • Profil 10 Orang Terkaya di Dunia yang Dapat Menjadi Sumber Inspirasimu

  • Biografi & Profil Erick Thohir

  • Biodata & Profil Egy Maulana Vikri

  • Biografi & Profil Lengkap Bung Tomo

  • Biografi & Profil Soeharto

  • Biografi & Profil Nabi Muhammad SAW

  • Biografi & Profil Chairul Tanjung Lengkap

  • Biografi & Profil Moh Hatta

  • Biografi & Profil Jendral Sudirman Lengkap

  • Biografi & Profil Cut Nyak Dien

  • Biodata & Profil Gen Halilintar

  • Biodata & Profil Kevin Sanjaya Sukamuljo

  • Biodata & Profil Rocky Gerung

  • Biografi & Profil Ahok

  • Biografi & Profil Uztadz Abdul Somad

  • Biodata & Profil Sandiaga Uno

  • Biografi & Profil Ki Hajar Dewantara

  • Biografi & Profil BJ Habibie

  • Biografi & Profil Jokowi

  • Biografi & Profil Prabowo Subianto

  • Biodata & Profil Roy Kiyoshi

  • Biodata & Profil Jonatan Christie

  • Biografi & Profil RA Kartini

  • Biografi & Profil Ir Soekarno

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 KepoGaul.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.