
Larry Page merupakan tokoh penting di balik lahirnya salah satu mesin pencari terkenal di dunia, Google. Namun, tahukah kamu kalau ia pernah berkeinginan untuk menjual penemuannya itu? Kalau belum, simak ulasan lengkapnya di biografi Larry Page ini, yuk!
- Nama Lengkap
- Lawrence Edward Page
- Tempat, Tanggal Lahir
- Lansing, 26 Maret 1973
- Warga Negara
- Amerika Serikat
- Pasangan
- Lucinda Southworth
- Anak
- Nama dirahasiakan
- Orang tua
- Carl Victor Page (Ayah), Gloria Page (Ibu)
“Jika kamu mengubah dunia, kamu bekerja untuk suatu hal yang berharga. Kamu semangat untuk bangun tidur setiap pagi.” menjadi salah satu kutipan motivasi yang sering ditemui dalam biografi Larry Page.
Pendiri Google ini merupakan sosok penting di era digital karena telah membantu memudahkan orang-orang di seluruh dunia supaya bisa mencari informasi di internet. Meskipun begitu, namanya mungkin belum begitu familier untuk beberapa orang.
Kemunculan Larry di hadapan publik bisa dibilang tidak begitu sering karena ia memang merasa canggung berinteraksi dengan orang banyak. Ia lebih suka berkutat dengan laptop pribadinya dan berdiskusi dengan engineer-engineer lain untuk mengembangkan produk teknologi baru di kantor perusahaannya.
Google, proyek yang awalnya digunakan sebagai tema disertasi untuk meraih gelar PhD, tumbuh menjadi salah satu perusahaan yang berpengaruh di dunia berkat kejeniusan laki-laki ini. Tidak hanya sebagai mesin pencari, Google juga meluncurkan produk-produk bermanfaat lainnya, seperti Gmail, Maps, dan Google Drive.
Lalu, seperti apa kisah hidup laki-laki yang pernah berniat untuk menjual Google hingga berhasil meraih kesuksesan? Daripada makin penasaran, mending kamu langsung simak uraiannya dalam biografi Larry Page ini, yuk!
Sekilas tentang Larry Page
1. Keluarga dan Pendidikan
Memiliki nama asli Lawrence Edward Page, laki-laki ini merupakan bungsu dari dua bersaudara. Ia lahir pada tanggal 26 Maret 1973 di Lansing, Michigan, Amerika Serikat dari pasangan Carl Victor Page dan Gloria.
Carl merupakan salah satu pionir dalam ilmu komputer serta kecerdasan buatan. Ayahnya menjadi dosen di Michigan State University mulai tahun 1967 sampai ia meninggal di tahun 1996. Sementara itu ibunya, Gloria adalah seorang instruktur yang mengajar Computer Programming di Lyman Briggs College of Michigan State University.
Latar belakang orangtuanya yang telah lama berkecimpung di dunia komputer menarik perhatian Larry ketika usianya 6 tahun. Ia pun senang memainkan peralatan komputer generasi pertama yang dibawa oleh orangtuanya.
Karena hobinya itu, Larry menjadi anak SD pertama yang mengerjakan pekerjaan rumahnya dengan memanfaatkan word processor. Ia kemudian diajari kakak laki-lakinya, Carl, untuk melepas dan merakit berbagai peralatan di rumahnya.
Demi semakin memperdalam ilmu dalam bidang komputer, Larry memutuskan kuliah S1 jurusan Teknik Komputer di University of Michigan. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan S2 Ilmu Komputer di Stanford University.
2. Pernikahan
Kisah cinta mungkin menjadi salah satu hal menarik yang dibahas dalam profil seseorang, tak terkecuali pada biografi Larry Page ini. Sayangnya, hanya sedikit info yang bisa dirangkum karena laki-laki ini sangat menjaga privasinya.
Pada tahun 2007, Larry menikahi seorang perempuan yang telah menjadi pacarnya selama setahun, Lucinda Southworth. Pasangan ini menggelar acara pernikahan mereka di Pulau Necker, Kepulauan Karibia.
Lucinda adalah saudara kandung perempuan dari artis dan model ternama berkebangsaan Amerika Serikat, Carrie Southworth. Ia berprofesi sebagai seorang peneliti dan memiliki gelar PhD dalam bidang Biomedical Informatics di Stanford University.
Larry dan Lucinda dikaruniai dua orang anak dari pernikahan mereka yang namanya tidak dibocorkan kepada publik. Anak pertama dari pasangan ini lahir pada tahun 2009 dan berjenis kelamin laki-laki. Sementara itu, anak kedua lahir pada tahun 2011 dan gendernya dirahasiakan.
Baca juga: Biografi William Tanuwijaya, Kisah Pendiri Tokopedia yang Sempat Diremehkan
Kisah Perjuangan Mendirikan Google sampai Meraih Kesuksesan
Sumber: Instagram – financoff
1. Inspirasi Munculnya Google
Inspirasi munculnya Google bermula dari proyek riset yang rencananya Larry gunakan sebagai tema disertasi untuk meraih gelar PhD Ilmu Komputer di Stanford University. Ia ingin meneliti struktur link dari World Wide Wed (WWW).
Laki-laki ini memberi nama BackRub untuk proyeknya yang bertujuan mencari tahu link laman web mana yang bisa terhubung ke laman-laman tertentu. Jumlah backlink yang ada kemudian dijadikan sebagai informasi berharga untuk laman web tersebut.
Laman home milik Stanford University kemudian dijadikan sebagai permulaan awal dari proyek Larry dengan bantuan dari Sergey Brin. Lalu, dua laki-laki tersebut mengolah data backlink yang sudah terkumpul dengan menggunakan rumus logaritma yang mereka kembangkan bernama PageRank.
Hasil dari penelitian Larry dan Sergey tersebut menunjukkan bahwa laman web yang memiliki jumlah backlink paling banyak daripada laman web lainnya menjadi situs yang paling relevan dalam suatu mesin pencari. Berdasarkan hasil itu, kedua laki-laki ini kemudian merilis versi pertama mesin pencari Google di situs Stanford pada tahun 1996.
Awalnya, Larry ingin memakai nama googol yang terinspirasi dari angka 1 yang diikuti seratus angka 0 di belakangnya. Menurutnya, banyaknya nominal yang terdapat dalam angka tersebut menjadi gambaran dari banyaknya data yang diolah oleh sebuah mesin pencari. Namun, saat mencoba mendaftarkan nama googol untuk domain dan trademark, ia justru mengetiknya menjadi Google dan malah menyukai nama baru ini.
Demi mengembangkan Google, Larry akhirnya tidak menyelesaikan pendidikan S3-nya di Stanford University dan memilih untuk drop out. Hal ini menjadi salah satu informasi yang tidak boleh dilewatkan dalam biografi Larry Page ini.
2. Bermula dari Garasi Rumah hingga Memiliki Kantor di Silicon Valley
Google Inc. resmi berdiri pada tahun 1998 dengan Larry Page sebagai CEO dan Sergey Brin selaku co-founder. Saat itu, perusahaan ini menyewa garasi rumah milik Susan Wojcicki di Menlo Park, California sebagai kantor.
Melalui Google, Larry dan Sergey ingin menjalankan misi untuk mengorganisir informasi di seluruh dunia agar mudah diakses dan dimanfaatkan oleh siapa pun. Mulanya, dua laki-laki ini tidak ingin memasang iklan pop-ups di mesin pencari mereka. Pada akhirnya, mereka berubah pikiran dan mengizinkan adanya iklan dalam bentuk teks simpel.
Google menunjukkan kemajuan yang cukup pesat walaupun saat itu masih dalam versi BETA atau proses pengembangan. Mesin pencari ini memberikan hasil pencarian yang lebih baik dibandingkan para kompetitornya saat itu, seperti Yahoo, Netcenter, MSN, AOL, dan Excite.
Melihat potensi Google, Larry dan Sergey kemudian memutuskan untuk menjual penemuan mereka ke Excite dengan harga 1 juta dolar. Sayangnya, CEO Excite saat itu, George Bell, menolak penawaran mereka. Kedua laki-laki ini lalu menurunkan harga Google menjadi 750 ribu dolar, tapi tetap saja ditolak.
Larry dan Sergey akhirnya meminjam uang sebanyak 1 juta dolar dari teman-teman dan keluarga untuk mematangkan Google. Mereka kemudian memindahkan karyawan beserta kantor Google ke Kota Mountain View, salah satu kota besar di Silicon Valley.
Silicon Valley sendiri dikenal sebagai pusat perkembangan teknologi tinggi, inovasi, dan media sosial skala global. Wilayah ini berada di bagian selatan San Fransisco Bay Area, California Utara, Amerika Serikat. Perusahaan-perusahaan bergengsi lainnya yang memiliki kantor di Silicon Valley adalah Apple, Facebook, dan Netflix.
Baca juga: Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Juragan Hypercar
3. Perubahan Manajemen dan Ekspansi Google
Pada tahun 2001, Larry pernah mengeluarkan keputusan yang bisa dibilang tidak profesional dan kontroversial. Laki-laki ini memecat seluruh project manager Google karena tidak puas dengan kinerja mereka.
Selain itu, alasan pemecatan itu juga berasal dari ketidaksukaan Larry kalau divisi engineering perusahaannya diawasi oleh orang-orang yang berlatar pendidikan non teknik. Praktik ini kemudian menjadi standar di perusahaan-perusahaan di Silicon Valley.
Dua firma investor ternama di Silicon Valley, Kleiner Perkins Caufield & Byers dan Sequoia Capital berminat memberikan suntikan dana pada Google sebesar 25 juta dolar. Sayangnya, mereka meminta Larry untuk melepas jabatannya sebagai CEO supaya Google dapat dipimpin oleh orang lain yang lebih berpengalaman.
Mulanya, Larry merasa keberatan untuk melepas jabatannya tersebut karena ia khawatir kalau masa depan Google tidak seperti yang ia impikan. Namun, pemikirannya kemudian berubah setelah berdiskusi dengan CEO dari perusahaan-perusahaan lainnya, seperti Steve Jobs, Andy Grove, dan Jeff Bezos.
Posisi CEO Google akhirnya secara resmi ditempati oleh Eric Schmidt mulai Agutus 2001. Sementara itu, Larry dipindahkan sebagai pimpinan untuk bidang pengembangan produk Google. Meski tidak lagi menjabat sebagai CEO, persetujuan akhir yang menyangkut apa pun tentang Google tetap berada di bawah kendali laki-laki ini.
Larry membeli Android dengan nilai beli sebesar 50 juta dolar pada tahun 2005. Pembelian itu didasarkan pada ambisi laki-laki ini yang ingin menempatkan komputer genggam di tangan para konsumen agar bisa mengakses Google di mana saja. Ia pun menjalin hubungan yang cukup dekat dengan CEO Android saat itu, Andy Rubin.
Pada tahun 2008, kerja sama antara Google dengan Android menunjukkan hasil yang cukup signifikan ketika T-Mobile merilis ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi Android bernama G1. Pangsa pasar ponsel genggam berhasil dikuasai oleh Android di angka 17,2% pada tahun 2010 dan untuk pertama kalinya mengalahkan Apple.
Eric Schmidt memutuskan untuk mengundurkan diri dari CEO Google pada bulan Januari 2011. Posisi tersebut kemudian ditempati lagi oleh Larry pada tanggal 4 April 2011. Saat itu, Google memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar 180 miliar dolar dengan jumlah karyawan sebanyak lebih dari 24 ribu orang.
Baca juga: Biografi KH Agus Salim, Pahlawan Indonesia yang Menguasai Sembilan Bahasa
4. Didirikannya Alphabet Inc sebagai Perusahaan Induk
Dalam biografi Larry Page, Alphabet Inc didirikan sebagai perusahaan induk Google pada tanggal 2 Oktober 2015. Semua perusahaan dan proyek yang berada di bawah naungan Google kemudian dipindahkan ke Alphabet. Sebut saja di antaranya adalah X Development, Calico, Capital G, dan masih banyak lagi.
Atas restrukturisasi itu, Larry Page dan Sergey Brin masing-masing menempati posisi sebagai CEO serta co-founder Alphabet. Sementara itu, jabatan CEO Google kemudian diisi oleh Sundar Pichai.
Kata alphabet dipilih sebagai nama perusahaan karena merupakan sebutan dari kumpulan huruf-huruf yang dapat merepresentasikan suatu bahasa. Bukan hanya itu saja, Larry merasa bahwa bahasa menjadi salah satu inovasi paling penting dari peradaban manusia yang juga menjadi inti dari bagaimana ia mengindeks pencarian di Google.
Alphabet pernah menyalip Apple sebagai perusahaan publik paling bernilai di dunia pada tanggal 1 Februari 2016. Menurut pakar, hal itu terjadi karena minimnya inovasi yang digagas oleh Apple. Namun, posisi itu kembali direbut Apple pada tanggal 3 Februari 2016.
Menilik laporan keuangan tahunan pada tahun 2017, iklan menjadi mayoritas sumber pendapatan Alphabet. Sebanyak 86% revenue perusahaan ini berasal dari performance advertising (melalui Adsense dan Google Ads) dan brand advertising.
Operasi internasional memiliki andil 53% dari revenue iklan tersebut. Jika dijumlahkan secara keseluruhan, total revenue Alphabet adalah lebih dari 110 juta dolar dengan income sebesar lebih dari 12 juta dolar pada tahun 2017.
Baca juga: Biografi Yasa Paramita Singgih, Pengusaha Sukses Pendiri Men’s Republic
Prestasi dan Penghargaan yang Diterima
Sumber: Instagram – officialmetronome
Kesuksesan Google membuat Larry pernah dianugerahi berbagai penghargaan bergengsi. Makanya, tak elok rasanya kalau tidak menyertakannya dalam biografi Larry Page ini. Simak ulasannya dalam informasi berikut.
Penghargaan Marconi Prize dari The Marconi Society diberikan kepada Larry dan Sergey pada tahun 2004. Marconi Prize merupakan penghargaan bergengsi yang hanya diserahkan kepada orang-orang yang telah berjasa dalam bidang teknologi komunikasi yang bermanfaat untuk khalayak ramai.
Ketika memberikan penghargaan itu, John Jay Iselin selaku pimpinan dari The Marconi Society mengatakan alasan perkumpulan ini memilih Larry dan Sergey. “Penemuan mereka [Google] secara fundamental telah mengubah cara kita mendapatkan informasi hari ini”, ujar laki-laki ini dalam pidatonya.
Pada tahun 2009, University of Michigan menganugerahi gelar doktor kehormatan untuk Larry di awal prosesi wisuda universitas ini. Seperti yang sudah kamu ketahui sebelumnya, Larry adalah alumnus dari universitas tertua di Michigan, Amerika Serikat ini.
Sementara itu, Forbes memasukkan Larry Page dalam kategori Powerful People di biografi laki-laki ini pada tahun 2015. Hal itu karena Forbes menempatkan Google sebagai perusahaan paling berpengaruh di era digital.
Selain itu, laki-laki ini juga didapuk sebagai America’s Most Popular Chief Executive menurut Forbes pada tahun yang sama. Hasil itu didapatkan dari pengambilan suara yang dilakukan oleh karyawan-karyawan Google.
Kondisi Kesehatan
Informasi mengenai masalah kesehatan mungkin tak bisa dilewatkan jika membaca biografi Larry Page. Pasalnya, ayah dua anak ini telah menderita gangguan pada pita suaranya selama belasan tahun.
Larry mengumumkan pada Mei 2013 melalui akun Google+nya kalau pita suara kanannya lumpuh karena pilek yang ia derita pada musim panas tahun sebelumnya. Sementara itu, pita suara kiri laki-laki ini telah mengalami kelumpuhan yang sama sejak tahun 1999.
Para dokter awalnya belum bisa mengidentifikasi penyebab kelumpuhan pita suara kanan milik Larry. Dilansir dari Business Insider pada Oktober 2013, dokter mengungkapkan kalau penyakit autoimun bernama tiroiditis Hashimoto menjadi penyebab lumpuhnya pita suara kanan pendiri Google ini. Larry pun tidak bisa melakukan panggilan konferensi untuk Google dalam jangka waktu yang tak bisa ditentukan.
Baca juga: Biodata Merry Riana, Motivator yang Mendapat Julukan Wanita Sejuta Dolar
Fakta Menarik
Tidak hanya latar belakang dan perjalanan merintis Google, masih banyak informasi lainnya yang dapat kamu simak dalam biografi Larry Page ini. Salah satunya adalah kumpulan fakta menarik seputar laki-laki ini yang tentunya tidak boleh sampai dilewatkan. Yuk, langsung simak ulasannya di informasi berikut:
1. Gaji Per Tahun Hanya Satu Dolar
Google merupakan salah satu perusahaan yang memiliki income jutaan dolar setiap tahunnya. Namun, Larry sebagai CEO hanya meminta untuk digaji setiap tahun sebesar satu dolar sejak tahun 2004. Sergey selaku co-founder juga melakukan hal yang sama.
Gaji satu dolar diterapkan bagi para pimpinan yang bekerja demi perusahaan dan tidak ingin menerima kompensasi secara langsung. Untuk membedakannya dengan volunteer, gaji tetap diberikan di atas angka 0 sesuai peraturan hukum yang berlaku.
Gaji boleh jadi satu dolar saja, tapi sebagai gantinya Larry dan Sergey menjadi pemilik saham mayoritas Google. Dengan begitu, semakin tinggi harga saham perusahaan ini, semakin banyak pula uang yang dimiliki Larry dan Sergey jika memutuskan untuk menjual saham mereka.
2. Canggung di Depan Publik tapi Juga Control Freak
Keputusan untuk memecat seluruh project manager Google pada tahun 2001 mungkin menjadi salah satu fakta yang tidak mudah dilupakan dalam biografi Larry Page. Uniknya, suami Lucinda ini ternyata tidak berani menatap mata para karyawannya secara langsung ketika menyampaikan keputusannya tersebut.
Larry memang dikenal sebagai sosok yang canggung bila menjadi pusat perhatian orang banyak. Bahkan, ia pernah melontarkan permintaan kalau ia hanya bersedia meluangkan waktu 8 jam pada tahun 2008 untuk kepentingan konferensi pers, pidato, dan interview.
Di balik sikapnya yang tidak nyaman berinteraksi dengan banyak orang, Larry juga dikenal sebagai seorang control freak. Maksudnya, ia tidak mudah mempercayakan pekerjaannya kepada orang lain dan selalu ingin memastikan kalau segalanya dikerjakan dengan baik serta benar. Makanya, bukan sebuah kebetulan kalau Larry awalnya keberatan melepaskan jabatan CEO-nya kepada Eric Schmidt di awal perkembangan Google.
3. Suka Berinvestasi untuk Pengembangan Teknologi
Perkembangan teknologi selalu menarik perhatian Larry. Oleh sebab itu, tidak mengherankan kalau ia ikut berinvestasi untuk proyek pengembangan energi teknologi baru. Laki-laki ini merupakan salah satu investor Tesla Motors yang memiliki tujuan untuk memproduksi mobil listrik terjangkau kepada konsumen.
Pada tahun 2014, Larry dalam wawancaranya di acara TED mengatakan bahwa ia lebih suka mendonasikan uangnya ke orang-orang seperti Elon Musk yang merupakan CEO Tesla daripada ke organisasi non profit. Ia berpendapat kalau Elon dapat menggunakan uangnya untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia di masa depan.
Walaupun begitu, Larry dan istrinya melalui yayasan the Carl Victor Memorial Fund menyumbangkan uang sebesar 15 juta dolar untuk penanganan virus Ebola di Afrika Barat. Hal ini mereka lakukan untuk tujuan kemanusiaan.
Pelajaran yang Dapat Diambil dari Biografi Larry Page
Begitulah kira-kira ulasan lengkap biografi Larry Page dari kehidupan pribadi, karier, hingga fakta menariknya. Semoga saja informasi tersebut dapat menjawab rasa penasaranmu tentang mantan CEO Google ini.
Semoga saja setelah membaca kisahnya, kamu dapat terinspirasi untuk tidak patah semangat dan sabar dalam mewujudkan mimpi. Meski berat, pengorbanan dan kerja keras yang kamu berikan akan terbayarkan setelah kesuksesan berhasil digapai.
Selain artikel ini, masih banyak kisah orang-orang sukses lainnya yang dapat kamu simak di KepoGaul. Beberapa di antaranya adalah William Tanuwijaya, Bob Sadino, dan Albert Einstein. Selama membaca!