
Bob Sadino merupakan sosok pengusaha kaya raya yang sering berpenampilan unik dan nyentrik. Banyak orang ingin mengenalnya lebih jauh dan mendapatkan ilmu darinya agar bisa mendapatkan kesuksesan yang sama. Kalau kamu termasuk salah satu orang yang ingin mengenal sosok Bob Sadino lebih dekat, simak biografi di bawah ini.
- Nama
- Bambang Mustari Sadino
- Tempat, Tanggal Lahir
- Tanjungkarang, 9 Maret 1933
- Meninggal Dunia
- 19 Januari 2015
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Pasangan
- Soelami Soejoed (m. 1968–2014)
- Anak
- Shanti Dwi Ratih, Mira Andiani
- Orangtua
- Sadino (Ayah), Itinah Soeraputra (Ibu)
Kamu yang ingin menjadi seorang pengusaha biasanya akan mencari panutan seseorang yang sukses seperti Bob Sadino. Salah satu cara untuk dapat mengenalnya lebih dekat adalah dengan mengecek biografi Bob Sadino.
Ketika mendengar nama Bob Sadino, mungkin hal pertama yang terlintas di pikiranmu adalah seorang pengusaha yang selalu terlihat mengenakan celana pendek dan baju lengan pendek. Tak peduli siapa pun yang ditemuinya, bahkan Presiden sekalipun, ia tetap mengenakan pakaian ciri khasnya itu.
Padahal, sebenarnya ia adalah seorang pengusaha dan pemilik pasar swalayan bernama Kem Chicks berlokasi di Kemang dan Pacific Place. Tak hanya itu, ia juga pemilik perkebunan bernama Kem Farm dan pabrik pengolahan makanan bernama Kem Food.
Ingin tahu apa saja yang harus dilalui salah satu pengusaha sukses di Indonesia ini hingga akhirnya mendapatkan kesuksesan? Langsung simak biografi Bob Sadino yang terdapat di artikel ini. Di sini kamu bisa lebih mengetahui kehidupan pribadinya yang menginspirasi. Selamat membaca!
Perjalanan Hidup
Sebelum membahas upaya Bob Sadino dalam meraih kesuksesan pada biografi ini, pertama-tama kamu perlu mengetahui perjalanan hidupnya terlebih dahulu. Nantinya, kamu bisa lebih memahami latar belakang dari setiap pemikiran nyentriknya itu.
1. Masa Kecil
Bob Sadino lahir pada tanggal 9 Maret 1933 di kota Tanjungkarang, Lampung. Laki-laki dengan nama asli Bambang Mustari Sadino ini merupakan bungsu dari lima bersaudara.
Sejak kecil, anak laki-laki dari pasangan Sadino dan Itinah Soeraputra ini tumbuh dalam lingkungan keluarga serba berkecukupan. Ayahnya merupakan seorang Kepala Sekolah di SMP dan SMA Tanjungkarang, Lampung.
Nahas, ketika Bob berusia 19 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia. Sepeninggal ayah dan ibunya, ia mendapatkan seluruh harta warisan kedua orang tuanya. Alasannya adalah karena kakak-kakaknya sudah dapat hidup dengan mapan sendiri.
Seperti halnya remaja yang ingin mendapatkan lebih banyak pengalaman dengan cara berpetualang, Bob pun menggunakan sebagian dari harta warisannya itu untuk berjalan-jalan keliling dunia.
2. Pendidikan
Memiliki seorang ayah yang merupakan guru Holandsch Inlandsche School (HIS) dan Kepala Sekolah di SMP dan SMA Tanjungkarang, Bob diwajibkan untuk menempuh pendidikan hingga tingkat SMA. Meskipun Bob Sadino adalah seorang anak bandel yang lebih senang mencuri mangga tetangganya daripada belajar, tetap saja ia bisa menyelesaikan pendidikannya sampai lulus SMA tepat waktu.
Namun, setelah lulus dari SMA, Bob memutuskan untuk nggak langsung melanjutkan studinya ke universitas. Ia justru memilih untuk bekerja terlebih dahulu di PT. Unilever Indonesia.
Setelah satu tahun bekerja di sana, ia memutuskan untuk resign dan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Namun, karena bosan, Bob memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya lagi.
Baca juga: Biodata Merry Riana, Motivator yang Mendapat Julukan Wanita Sejuta Dolar
3. Menikah
Sumber: Facebook – ance.dewianti
Ketika berjalan-jalan keliling dunia, Bob menetap lama di Belanda. Ia sempat bekerja di sebuah perusahaan pelayaran di Amsterdam dan Hamburg yang bernama Djakarta Lloyd.
Saat berada di sana, Bob berkenalan dengan seorang sekretaris Bank Indonesia di New York yang bernama Soelami Soejoed. Kedekatan di antara keduanya akhirnya berujung hingga ke pelaminan. Dari pernikahan tersebut, Bob dan Soelami dianugerahi dua anak perempuan bernama Shanti Dwi Ratih dan Mira Andiani.
Sebagai seseorang yang dikenal tidak terlalu mempedulikan pendidikan, ia membiarkan kedua anaknya untuk membuat keputusan sendiri. Ketika Shanti dan Mira memutuskan untuk meneruskan ke sekolah perhotelan setelah lulus dari SMA, Bob mengizinkan kedua putrinya untuk menempuh pendidikan di sekolah perhotelan terbaik di Swiss dan Singapura.
Selesai kuliah, putri sulungnya memilih untuk berjualan pecel lele di Cikini. Bob sangat mendukung keputusan putrinya itu. Begitu juga ketika putri bungsunya memilih untuk berjualan pernak-pernik di Singapura.
4. Meninggal Dunia
Pada bulan Juli 2014, kabar menyedihkan menghampiri keluarga besar Bob Sadino. Saat itu, Soelami Soejoed meninggal dunia setelah sakit selama beberapa bulan.
Sepeninggal istri tercintanya, pemilik pasar swalayan Kem Chicks itu mulai kehilangan nafsu makan hingga kesehatannya menurun. Bahkan, di akhir tahun 2014, banyak berita palsu mengabarkan kalau Bob Sadino sudah meninggal dunia.
Untungnya pihak keluarga besar Bob langsung mengklarifikasi hal tersebut dan menyatakan kalau ia masih hidup. Meskipun begitu, pihak keluarga memang menyatakan kalau saat itu Bob tengah dalam kondisi kritis. Bahkan, kabarnya ia sering mendapatkan asupan makanan melalui infus.
Di akhir bulan Desember 2014, laki-laki yang terkadang terlihat merokok menggunakan cerutu ini mulai tak sadarkan. Pada tanggal 19 Januari 2015, Bob Sadino menghembuskan napas terakhirnya karena infeksi saluran pernapasan kronis.
Baca juga: Biografi Dewi Sartika, Sang Pejuang Hak-Hak Kaum Perempuan dari Priangan
Perjalanan Karier
Sumber: Buku Bob Sadino, 36 Langkah Sukses Membangun Bisnis karya Gisa Naraya
Orang-orang tentu mengetahui kalau Bob Sadino adalah pemilik pasar swalayan Kem Chicks. Namun, tak banyak yang mengetahui jalan apa saja yang harus ia hadapi untuk membangun bisnis yang dimulai dari berdagang telur itu.
Untuk mengetahui perjalanan karier Bob Sadino hingga menjadi pengusaha sukses, simak ulasan selanjutnya di biografi ini. Di sini, kamu nggak hanya mengetahui perjalanan kariernya, tapi juga bisa mempelajarinya sehingga bisa menjadi semangat juang, kalau ingin memulai usaha.
1. Pekerjaan yang Sempat Dilakoni
Sebelum memutuskan untuk membuka usaha sendiri, pria kelahiran Lampung ini pernah bekerja di beberapa perusahaan. Setelah lulus dari SMA, perusahaan pertama tempatnya bekerja adalah PT. Unilever Indonesia. Namun, setelah satu tahun bekerja di sana, ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.
Kemudian ketika memutuskan untuk pergi ke luar negeri, Bob sempat bekerja di sebuah perusahaan pelayaran bernama Djakarta Lloyd. Sekembalinya ke Indonesia bersama keluarganya pada tahun 1967, ia masih berstatus sebagai karyawan di perusahaan tersebut dan keluar satu tahun kemudian.
2. Menjadi Supir dan Kuli Bangunan
Setelah keluar dari pekerjaannya, Bob Sadino menjual salah satu dari dua mobil sedan Mercedes yang dibawanya dari Eropa. Hasil penjualannya ia gunakan untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Sementara mobil satunya ia sewakan seperti taksi.
Jasa persewaan mobil itu ia lakoni selama satu tahun. Bob Sadino berhenti karena suatu hari mobilnya mengalami kecelakaan saat disewa orang. Bob pun sempat menyatakan kalau hatinya ikut hancur berantakan ketika mengetahui kendaraannya itu rusak parah.
Namun, hal tersebut tidak menghilangkan semangatnya sama sekali. Ia kemudian bekerja sebagai kuli bangunan dengan gaji sekitar Rp100 per hari. Dari pengalaman sebagai kuli bangunan selama satu tahun itu, ia memahami perasaan orang yang lapar dan hidup di titik nol.
3. Bisnis Telur dan Daging Ayam
Sumber: Instagram – striveindonesia
Di tengah masa susahnya, Bob mendapatkan tawaran untuk mengurus 50 ekor ayam negeri dari salah satu temannya yang bernama Sri Mulyono Herlambang. Saat itu, sebenarnya Bob tak memiliki dasar pendidikan tentang cara beternak ayam sama sekali. Oleh karenanya, ia meminta teman-temannya yang ada di Eropa untuk mengiriminya majalah-majalah seputar beternak ayam.
Sejak saat itu, Bob mulai berjualan telur dari rumah ke rumah. Awalnya hanya bermodal lima kilogram telur yang tak juga laku karena saat itu telur ayam negeri kalah pamor dengan telur ayam kampung.
Tanpa menyerah, mereka berusaha menawari warga asing yang tinggal di Kemang. Dengan modal telur dimasukkan ke dalam plastik dengan setangkai anggrek, banyak warga asing mulai tertarik untuk membeli.
4. Membuka Kem Chicks, Kem Farms, dan Kem Foods
Bisnis yang mulai berjalan dengan lancar memberikan inspirasi pada Bob untuk semakin memperluas pasarnya. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan pasar swalayan di daerah Kemang yang diberi nama Kem Chicks.
Selain menjual telur, Kem Chicks juga menjual berbagai macam sayuran dan buah-buahan. Untuk menyediakan sayur dan buah tersebut di swalayannya, Bob Sadino membangun perkebunan yang bernama Kem Farms. Selain itu, ia juga bekerja sama dengan para petani sayur dan buah.
Suatu hari, permintaan akan daging sosis di Kem Chicks meningkat. Melihat hal tersebut, pengusaha sukses ini memanfaatkan peluang tersebut dan mendirikan pabrik olahan daging bernama Kem Foods. Selain sosis, perusahaan tersebut juga memproduksi daging burger dan bakso.
Usaha dalam bidang bisnis makanan itu pun tidak mengkhianatinya. Pada tahun 1985, terhitung setidaknya ada 40–50 ton daging segar, 60–70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar terjual.
Baca juga: Mengenal Sosok Kartini dari Minahasa Melalui Biografi Maria Walanda Maramis
Buku tentang Bob Sadino
Meskipun dikenal sebagai pengusaha sukses dan kaya raya, tapi Bob Sadino tak pernah pelit dengan ilmunya. Ia selalu menerima siapa saja yang ingin belajar tentang cara meraih kesuksesan darinya. Salah satu prinsipnya adalah tak akan membiarkan ilmunya dibawa ke liang lahat.
Bahkan, setidaknya ada dua buah buku yang diterbitkan seputar sang pengusaha nyentrik ini. Kedua buku tersebut lebih berisi tentang motivasi dan semangat dari sang pengusaha sukses ini terkait dengan kewirausahaan. Judulnya adalah Mereka Bilang Saya Gila! karya Edy Zaques dan Belajar Goblok dari Bob Sadino karya Dodi Mawardi.
Meskipun ada buku-buku motivasi yang ditulis seputar dirinya, Bob Sadino tak menginginkan ada orang yang menuliskan buku biografi dirinya. Ia beranggapan kalau perjalanan hidupnya tidaklah terlalu penting dan jauh lebih baik jika ia membagi ilmu yang sudah ia dapatkan saja.
Baca juga: Mengenang Sosok Penyair yang Dijuluki Si Binatang Jalang Lewat Biografi Chairil Anwar Ini
Kontroversi Cara Berpakaian
Sumber: Tumblr – myblade89
Salah satu kontroversi terkait Bob Sadino adalah mengenai caranya berpakaian. Kamu tentu sudah mengetahui kalau Bob memiliki ciri khas mengenakan baju lengan pendek dan celana pendek.
Kontroversinya adalah ketika Bob mengenakan pakaian itu ketika datang ke acara-acara resmi. Ketika ia tampil di layar televisi atau bertemu dengan Presiden Soeharto sekalipun, Bob tak pernah mengenakan pakaian lain selain celana pendek dan baju lengan pendek.
Gara-gara pakaiannya, pengusaha sukses ini sampai pernah ditegur oleh seorang supir pribadi yang mengira kalau Bob adalah seorang tukang kebun. Setelah mengetahui kalau yang ditegurnya itu adalah seorang pengusaha terkenal, sang supir langsung meminta maaf.
Keputusan Bob untuk mengenakan baju lengan pendek dan celana pendek itu rupanya bukan tanpa alasan. Sekembalinya dari Belanda, Bob merasa kalau Indonesia memiliki suhu yang lebih panas daripada ketika ia berada di luar negeri.
Oleh karena itu, Bob Sadino memutuskan untuk lebih sering mengenakan celana pendek dan baju lengan pendek. Karena sudah menjadi kebiasaan, pakaian itu seolah menjadi ciri khas yang tak terlepas darinya. Meskipun begitu, Bob menyatakan kalau terkadang ia masih tetap mengenakan pakaian resmi, yaitu pada momen pernikahan, kematian, dan beribadah.
Setelah mengetahui alasan pemilihan pakaian yang dikenakan Bob Sadino pada biografi ini, apakah kamu semakin memahami sosoknya? Apakah kamu sempat berpikir kalau cara berpakaian seseorang itu tidak akan menentukan tingkat kesuksesannya?
Baca juga: Biografi Nelson Mandela, Presiden Kulit Hitam Pertama Afrika Selatan
Meneladani Sosok Sang Pengusaha Sukses Nyentrik Melalui Biografi Bob Sadino
Setelah membaca ulasan tentang perjalanan hidup Bob Sadino di biografi ini, apakah ada nilai-nilai yang kamu dapatkan? Apakah kamu semakin terinspirasi untuk membuka usaha sendiri dan meraih kesuksesan yang sama?
Bob Sadino memang dikenal memiliki pemikiran-pemikiran yang sangat ekstrem dan tidak sama seperti pengusaha-pengusaha lainnya. Namun, kerja kerasnya dalam meraih kesuksesan bisa menginspirasimu untuk tak pernah menyerah atas apa pun yang terjadi.
Kalau kamu ingin mencari biografi lain yang bisa menginspirasimu seperti halnya Bob Sadino, cek artikel-artikel di kanal Tokoh website KepoGaul.com ini. Di sini kamu bisa menemukan biografi Steve Jobs, Albert Einstein, Jokowi, Soekarno, Ki Hajar Dewantara, dan masih banyak lagi.