
Robert Budi Hartono dinobatkan sebagai orang Indonesia Terkaya selama 9 tahun, yaitu sejak tahun 2010-2019. Selain dikenal sebagai bos Djarum, ia juga memiliki kepemilikan saham di BCA yang dikelolanya bersama sang kakak, Michael Bambang Hartono. Buat kamu yang penasaran dengan sosoknya dan pengin tahu lebih dalam, langsung saja baca biografi Robert Budi Hartono ini.
- Nama
- Robert Budi Hartono
- Nama Lain
- Oei Hwie Tjhong
- Tempat, Tanggal Lahir
- Semarang, 28 Aprill 1940
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Pasangan
- Widowati Hartono
- Anak
- Victor Hartono, Martin Hartono, Armand Hartono
- Orang Tua
- Oei Wie Gwan (Ayah), Goei Tjoe Nio (Ibu)
- Saudara
- Michael Bambang Hartono
Kamu mungkin kurang familier dengan sosok Robert Budi Hartono. Bukan artis memang, tapi ia merupakan pengusaha sukses yang dinobatkan menjadi orang terkaya di Indonesia. Bos dari BCA ini memiliki jumlah kekayaan lebih dari 263 triliun rupiah. Kalau menemukan artikel ini, berarti kamu adalah salah satu orang yang ingin mengetahui biografi Robert Budi Hartono untuk melihat sosoknya lebih dekat.
Di Indonesia, sudah menjadi rahasia umum kalau keturunan Tionghoa memang dikenal sebagai orang yang rajin dan pandai berbisnis, begitu pula dengan keluarga laki-laki yang lebih dikenal dengan nama Budi Hartono ini. Oei Wi Gwan, sang ayah, dulunya adalah seorang pengusaha. Meskipun jatuh bangun menjalani usahanya, bisa dibilang ia merupakan pengusaha yang cukup berhasil.
Pada awalnya, ia menjalani bisnis petasan yang cukup sukses. Namun usahanya bangkrut karena kebakaran. Setelah itu, ia membangun pabrik rokok yang juga bisa dikatakan berhasil. Namun, usahanya itu lagi-lagi mengalami kebakaran pada tahun 1963 dan menderita kerugian yang cukup banyak. Tak lama kemudian, Oei Wi Gwan pun meninggal dunia di tahun yang sama.
Meskipun merasakan duka yang amat mendalam, Budi Hartono dan kakaknya Michael Robert harus tetap mengambil alih dan menjalankan usahanya ayahnya. Dengan pantang menyerah mereka kembali membangun usaha warisan sang ayah. Seperti yang kamu lihat, usaha tersebut berhasil dan mengantarkannya menjadi orang terkaya di Indonesia. Bisnisnya pun merambah ke berbagai sektor seperti perbankan, elektronik, dan properti.
Yang kamu baca di atas ini hanyalah secuil informasi yang bisa dibaca di biografi Robert Budi Hartono. Kalau kamu ingin mengenal sosoknya dan belajar mengenai kita-kiat suksesnya, baca saja ulasan lengkapnya di bawah ini.
Sekilas Mengenai Robert Budi Hartono
Salah satu hal yang pengin diketahui saat mencari biografi Robert Budi Hartono adalah tentang kehidupan pribadinya. Seperti kebanyakan pengusaha sukses lainnya, kehidupan pribadinya mungkin jarang diungkap di publik, tapi sebisa mungkin KepoGaul akan mencoba menguliknya buat kamu.
Pria yang mempunyai nama Oei Hwie Tjhong ini merupakan putra kedua dari pasangan Oei Wie Gwan dan Goei Tjoe Nio. Ia lahir pada tanggal 28 April 1940 di Semarang dan mempunyai seorang kakak laki-laki yang umurnya lebih tua satu tahun, yaitu Michael Bambang Hartono.
Apabila melihat dirinya sekarang yang bergelimang kekayaan, mungkin kamu akan mengira bahwa kehidupan yang dijalaninya mudah. Terlebih lagi, ia berasal dari keluarga pengusaha. Pasti kehidupannya sudah terjamin dari sananya, kan?
Akan tetapi, kenyataanya tidaklah seperti itu. Untuk mencapai posisinya yang sekarang, dibutuhkan dedikasi tinggi dan tekad yang kuat. Semasa hidupnya dulu, sang ayah juga mendidiknya untuk menjadi orang yang giat bekerja, bukannya malah malas-malasan mengandalkan kekayaan orang tua.
Robert Budi Hartono menikah dengan wanita pujaan hatinya yang bernama Widowati atau yang lebih dikenal dengan Giok Hartono. Dari pernikahan tersebut, lahirlah Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.
Mungkin benar apa kata pepatah yang berbunyi kalau buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya. Tiga orang putranya tersebut kemudian meneruskan kerajaan bisnis yang dibangunnya.
Victor Hartono, anak pertama, diberi tanggung jawab untuk mengurus PT Djarum dengan menjadi Chief Operating Officer-nya. Ia juga dipecaya untuk menjabat sebagai Presiden Direktur Djarum Foundation.
Anak tengahnya, Martin Hartono, berfokus pada cabang usaha Djarum yang bertindak pada dunia startup digital. Putranya ini mengelola saham dan bekerjasama dengan beberapa situs besar di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Kumparan, BLIBLI, KASKUS, dan Tiket.
Sementara itu, Armand Hartono, si bungsu diberi tugas untuk mengurus usaha ayahnya di BCA. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak tahun 2016.
Awal Mula Bisnis Keluarga Hartono
Setelah mengetahui sedikit mengenai kehidupan pribadinya, selanjutnya lewat biografi Robert Budi Hartono ini kamu bakalan membaca mengenai cikal bakal kerajaan bisnis yang dibangunnya. Pastinya kamu penasaran, dong? Kalau gitu, langsung lanjutkan membacanya, ya!
Pada tahun 1930-an, Oei Wie Gwan memulai usaha dengan membuka pabrik petasan di daerah Rembang, Jawa Tengah. Meskipun pada waktu itu mengalami pasang surut karena adanya penjajahan, bisnis yang dijalankan tersebut bisa berjalan dengan baik. Petasan yang diberi merek dagang Leo tersebut sudah dipasarkan dan tersebar di seluruh Pulau Jawa. Tidak cuma itu saja, bahkan produknya juga sudah dikirim ke luar negeri.
Akan tetapi, lama-kelamaan bisnis ini pun meredup dan membuat pabriknya harus gulung tikar. Apalagi setelah adanya kebakaran yang menghanguskan pabrik petasan miliknya ini. Tidak hanya rugi material, peristiwa itu juga mengakibatkan korban jiwa.
Mengalami kebangkrutan nyatanya tidak membuat suami dari Goei Tjoe Nio ini kapok berbisnis. Tidak jauh-jauh dari barang yang bisa dibakar, usahanya kali ini bergelut di dunia rokok. Ia membeli sebuah pabrik rokok kretek kecil di Kota Kudus pada tahun 1951.
Pabrik tersebut dulunya bernama Djarum Gramaphone. Setelah dibeli, ia kemudian menyingkat namanya menjadi Djarum saja dan digunakan sebagai merek dagang rokoknya. Ketika awal membangun usaha, dirinya hanya mempunyai 10 pegawai saja.
Pada waktu itu, semua proses produksi, mulai dari pencampuran bahan, pelintingan, hingga pengemasan masih dilakukan secara manual. Sebagai pemilik, Oei tentunya tidak diam saja. Ia turut membantu para pegawai saat tidak sedang memasarkan produknya.
Dalam beberapa tahun, usaha rokok yang dijalankannya itu terbilang cukup sukses. Sayang sekali, ia lagi-lagi harus mengalami cobaan yang cukup berat. Pabrik rokoknya kebakaran pada tahun 1963 dan menderita kerugian yang cukup banyak.
Belum sempat membangun kembali pabriknya, ia pun harus tutup usia di tahun yang sama. Nah, inilah sedikit kisah mengenai cikal bakal PT Djarum yang bisa kamu baca lewat biografi Robert Budi Hartono ini.
Mengambil Alih Perusahaan
Selanjutnya, dalam biografi Robert Budi Hartono ini kamu bisa mengetahui fakta bahwa dirinya baru 23 tahun saat kejadian malang bertubi-tubi menimpa keluarganya. Di usia yang masih muda itu, dirinya belum mempunyai cukup uang untuk membangun kembali bisnis ayahnya. Maka dari itu, selama beberapa waktu kegiatan operasional pabrik mengalami mati suri.
Bukan bagian dari keluarga Hartono namanya bila menyerah begitu saja dengan keadaan. Ia dan kakaknya, Michael Bambang Hartono, kemudian saling membantu untuk kembali membangun perusahaan peninggalan sang ayah. Di tangan kakak-beradik ini, pabrik yang mati suri tersebut kembali bergeliat.
Perlahan-lahan, pria lulusan Universitas Diponegoro, Semarang ini mulai membangun pabrik pascakebakaran dan membenahi proses produksi. Ia tidak lagi hanya mengandalkan tenaga manual untuk membuat rokok, melainkan dengan mesin canggih. Sebuah terobosan yang bagus, kan? Mengingat pabrik tidak akan terus berkembang jika hanya mengandalkan tenaga manusia saja.
Modernisasi alat tersebut membawa perubahan yang cukup drastis bagi perusahaan. Dirinya bisa menghasilkan lebih banyak produk jika dibandingkan dengan sebelumnya. Pundi-pundi rupiah kakak-beradik ini pun semakin terisi penuh.
Perlahan tapi pasti, pabrik rokok Djarum tersebut semakin berkembang. Perkembangan tersebut tentunya juga membawa dampak positif bagi daerah Kudus karena mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, terutama untuk para wanita.
Usaha Makin Sukses dan Omzet Milyaran
Menyusul kesuksesan produk yang dijualnya, PT Djarum terus melakukan inovasi. Pada tahun 1970, tidak tanggung-tanggung, Robert Budi Hartono dan kakaknya pun mengundang tenaga ahli dan teknisi dari luar negeri untuk memberikan pelatihan terhadap karyawan.
Tenaga ahli yang diundang tersebut melakukan riset dan pengembangan untuk produk-produk rokok yang dipasarkan. Sehubungan dengan hal tersebut, PT Djarum menjadi perusahaan rokok pertama yang mempunyai divisi research and development.
Tidak hanya berfokus di situ saja, bos Djarum ini juga melakukan perbaikan sistem manajemen dan pembukuan. Setelah semakin tertata, perusahaan ini kemudian melebarkan sayap dengan mengekspor produk ke luar negeri pada tahun 1972. produknya yang laris manis di pasaran internasional tentu saja mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan.
Kemudian di tahun 1976, PT Djarum mengeluarkan produk inovasi baru mereka, yaitu rokok filter. Namun bukan seperti rokok filter yang mudah dijumpai pada masa kini, lho.
Pada waktu itu, produk rokoknya memang sudah berfilter tapi masih ada sedikit campuran cengkih. Untuk yang belum tahu, rokok filter atau yang juga disebut rokok putih adalah produk yang di ujung batangnya mempunyai penyaring dan tidak dicampuri cengkih.
Setelah melalui banyak proses dan riset, pabrik rokok ini kemudian meluncurkan produk andalannya, yaitu Djarum Super pada tahun 1981. Tiga puluh tahun berlalu, tapi sampai sekarang produk ini masih tetap laris manis di pasaran.
Selain mengenai proses dan segala bentuk inovasi yang membuat perusahaan ini berkembang pesat, ada satu hal yang membuat salut, yaitu hubungan antara Robert Budi dan Michael Bambang Hartono. Dua bersaudara ini tetap solid untuk membangun usaha peninggalan ayahnya bersama-sama. Padahal di luar sana, tak jarang ditemukan kasus saudara yang saling membenci hanya karena berebut kekuasaan dan uang. Sifat mereka ini, tentu perlu untuk dicontoh, kan?
Baca juga: Biografi Sapardi Djoko Damono, Sang Pujangga Sederhana Asal Solo
Mengembangkan Usaha ke Berbagai Sektor
Mempunyai perusahaan yang besar dan sukses rupanya tidak membuat pengusaha ini puas begitu saja. Ia pun mulai berinvestasi ke berbagai sektor untuk menambah pemasukan dan memperkuat kerajaan bisnisnya. Kira-kira apa saja, ya? Kalau pengin tahu jawabannya, simak saja kelanjutannya di biografi Robert Budi Hartono ini.
1. Membeli Saham Bank BCA
Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998, berdampak pada berbagai sektor perekonomian, termasuk perbankan. Salah satu yang terkena dampak dan mengalami kolaps adalah Bank BCA yang dulunya dimiliki oleh Liem Sioe Liong. Pada awalnya, bank tersebut diambil oleh negara. Setelah membaik, sahamnya kemudian dibuka untuk publik.
Robert Budi Hartono dan kakaknya kemudian membeli saham bank tersebut karena tertarik dengan prospek yang ditawarkan. Pada awalnya, mereka hanya membeli saham tidak terlalu banyak. Namun karena semakin lama hasil yang didapatkan dari kepemilikan saham tersebut bernilai positif, mereka lalu membeli sahamnya lagi. Pada akhir tahun 2018, kakak-beradik ini tercatat memiliki saham di Bank BCA sebesar 54,94%.
Dilansir dari majalah Forbes, 70% kekayaan keluarga Hartono berasal dari kepemilikan saham di Bank BCA. Makanya, tidak heran jika kedua orang ini mampu mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia selama bertahun-tahun.
Baca juga: Biografi Buya Hamka, Sastrawan Sekaligus Ulama yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional
2. Agribisnis dan Kepemilikan Properti
Selanjutnya, investasi Robert Budi Hartono yang bisa kamu baca di ulasan biografi ini adalah kepemilikan Hutan Tanaman Industri (HTI) kayu di daerah Kalimantan Timur. Nantinya, hutan buatan tersebut akan digunakan untuk menyokong ekspansi bisnis industri kertas yang akan dijalaninya.
Selain itu, ia juga mempunyai lahan sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat. Perkebunan tersebut sudah dimilikinya sejak tahun 2008 lalu.
Namun, jauh sebelum memulai agrobisnisnya, Robert Budi Hartono sudah terlebih dahulu terjun ke dunia properti. Selama empat tahun, mulai dari tahun 2004-2008, dirinya pernah menangani proyek pembangunan Grand Indonesia. Proyek tersebut tidak hanya merenovasi Hotel Indonesia saja, tapi juga membangun gedung perkantoran setinggi 57 lantai, pusat perbelanjaan, dan juga apartemen.
Tidak berhenti di situ saja, ia pun turut membangun sebuah tempat perbelanjaan grosir empat lantai, yaitu Pulogadung Trade Center (PTC) yang berlokasi di Jakarta Timur. Selain itu, ia juga membangun sebuah pusat bursa otomotif bernama WTC Mangga Dua yang terletak di Jakarta Utara.
Robert Budi Hartono juga membangun dan memiliki saham di beberapa hotel. Salah satu contohnya adalah mempunyai saham di Hotel Indonesia Kempinski. Nah, beberapa hotel yang pernah dibangunnya adalah Bali Padma Hotel, Sekar Alliance Hotel, dan Hotel Malya Bandung.
Gimana, nih? Apakah kamu juga bercita-cita untuk terjun ke bisnis properti? Kalau iya, kamu tentunya perlu menyiapkan modal yang cukup banyak. Modalnya memang tidak sedikit, tapi keuntungan yang bakal kamu dapat juga tentunya sepadan.
3. Mengembangkan Produk Elektronik
Dewasa ini, peralatan elektronik menjadi kebutuhan sehingga mempunyai pangsa besar di Indonesia. Melihat peluang tersebut, Robert Budi Hartono pun kemudian terjun ke bisnis elektronik. Ia memasarkan produknya dengan merek Polytron. Nah, buat kamu yang mempunyai TV, kulkas, radio, atau AC dengan merek ini berarti sudah ikut menyumbang kekayaan pada pengusaha taipan ini.
Polytron dulunya merupakan anak perusahaan PT Djarum. Tak lama kemudian perusahaan elektronik ini memisahkan diri dan berada di bawah naungan PT Hartono Istana Teknologi. Meskipun berpisah, perusahaan tersebut masih tetap dimiliki oleh Robert Budi Hartono.
Kira-kira, kamu pengin tahu nggak alasan kenapa ia juga ikut terjun ke bisnis ini? Selain untuk mendapatkan keuntungan, alasan lainnya adalah pangsa pasar elektronik yang dikuasai oleh produk dari Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok. Padahal, produk buatan dalam negeri juga sebenarnya tidak kalah bagus dan keren jika dibandingkan buatan luar.
Maka dari itu, dirinya ingin mengembangkan produk elektronik dalam negeri yang berkualitas bagus. Karena itulah, perusahaan ini terus melakukan inovasi terhadap produk-produknya supaya semakin dilirik dan dipercaya oleh masyarakat.
Baca juga: Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia
4. Terjun ke Usaha Digital
Masih ada satu lagi usaha keluarga miliarder ini yang bisa kamu baca di biografi Robert Budi Hartono, yaitu di sektor usaha digital. Seperti yang kamu tahu, di era teknologi ini perusahaan digital memang sedang berkembang pesat. Hal ini juga dipengaruhi kebutuhan orang-orang yang menginginkan segala sesuatu yang praktis dan cepat melalui internet.
Tidak ingin membuang-buang waktu, Robert Budi Hartono pun mengambil peluang usaha di sektor digital lewat PT GDP Venture. Perusahaan tersebut masih miliknya, tapi dikelola oleh Martin Hartono. Anak keduanya itu memang diminta oleh sang ayah untuk mengurus perusahaan tersebut karena tertarik di bidang teknologi dan informasi.
Kalau penasaran, kamu boleh cek langsung website PT GDP Venture mengenai perusahaan digital mana saja yang sudah diajak kerjasama. Beberapa di antaranya adalah situs-situs besar seperti KASKUS, IDN Media, Kumparan, Halodoc, Blibli, dan masih banyak lagi.
Selain itu, PT GDP Venture juga diketahui menanam saham di Garena Interactive Holding Limited (Garena), yaitu sebuah perusahaan yang berbasis di Singapura. Garena merupakan platform digital yang bergerak di sektor hiburan, khususnya game.
Baca juga: Biografi William Tanuwijaya, Kisah Pendiri Tokopedia yang Sempat Diremehkan
Membangun Djarum Foundation
Lewat ulasan biografi Robert Budi Hartono di atas, kamu sudah membaca tentang kehidupan pribadinya, perjalanan karier, hingga usaha apa saja yang digeluti, kan? Selanjutnya, di sini kamu akan menyimak kegiatan filantropi yang dilakukan oleh orang terkaya di Indonesia ini.
Dianugerahi kekayaan yang begitu berlimpah tidak membuat Robert Budi Hartono sombong dan lupa diri. Bersama dengan kakaknya, ia membangun sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk memajukan negara Indonesia lewat berbagai sektor yang diberi nama Djarum Foundation.
Djarum Foundation resmi didirikan pada tanggal 30 April 1986 lalu. Namun, jauh sebelum diresmikan, kakak-beradik ini sudah terlebih dahulu menjalankan kegiatan filantropinya pada tahun 1951. Kegiatan tersebut diawali dengan memberikan bantuan kepada warga sekitar di Kudus.
Sejak didirikan itulah, organisasi yang kini dikelola oleh Victor Hartono ini sudah mengadakan berbagai macam kegiatan untuk memajukan Indonesia sebagai bakti terhadap tanah air. Ia mewujudkan kepedulian ini di berbagai bidang, baik itu di pendidikan, olahraga, lingkungan, dan budaya.
Salah satu contohnya yang mungkin sudah familier denganmu adalah didirikannya pelatihan PB Djarum. Lewat pelatihan ini, sudah banyak anak-anak negeri yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, khususnya di bidang bulu tangkis. Sebut saja beberapa atlet seperti Liem Swie King, Susi Susanti, Kevin Sanjaya, dan Jonatan Christie merupakan jebolan pelatihan ini.
Selain itu, Djarum Foundation juga memerhatikan pendidikan anak-anak Indonesia dengan membentuk Djarum Beasiswa Plus yang ditujukan bagi mahasiswa berprestasi. Para mahasiswa yang terpilih nantinya akan dibiayai selama setahun penuh dan diasah soft skill-nya melalui beberapa kegiatan yang dirancang khusus.
Sesuai dengan filosofinya “Lahir dari Dalam dan Berkembang Bersama Lingkungan”, organisasi ini juga turut andil untuk melestarikan budaya bangsa. Salah satu caranya adalah bekerja sama dengan para budayawan dan seniman untuk menyalurkan kreatifitas seninya mereka dengan mengadakan pameran. Hal itu dilakukan supaya masyarakat lebih bisa mencintai dan mengapresiasi warisan budaya Indonesia.
Baca juga: Biografi Pangeran Antasari, Pahlawan Banjar yang Berusaha Mengusir Belanda dari Kampung Halamannya
Fakta Menarik tentang Robert Budi Hartono
Ulasan biografi Robert Budi Hartono ini belum selesai, lho. Masih ada informasi menarik tentangnya yang sayang banget kalau kamu lewatkan. Apa sajakah itu? Yuk, lanjutkan membacanya!
1. Sosok yang Sederhana
Buat kamu sering nonton sinetron-sinetron Indonesia, mungkin tidak akan asing lagi kalau melihat banyak orang berada yang digambarkan sebagai orang yang sombong, kan? Namun, kamu tidak akan mendapati Robert Budi Hartono seperti itu. Meskipun jarang disorot oleh publik, tapi nyatanya ia memang mempunyai pribadi yang ramah dan sederhana.
Hal tersebut diungkapkan oleh beberapa orang yang pernah bertemu secara langsung dengannya. Mereka mengatakan bahwa laki-laki yang menduduki peringkat ke-146 orang terkaya di dunia ini mempunyai pembawaan yang santai dan bicaranya halus sekali.
Ia juga bukan tipikal orang yang hanya mau didengarkan, tapi mendengarkan apa yang dibicarakan oleh lawan bicara. Dirinya pun tidak segan untuk membuka obrolan, lho. Hal itu dilakukannya kepada semua orang, tanpa memperhatikan jabatan maupun status mereka.
Kerendahan hati pria ini juga bisa dilihat di kehidupannya sehari-hari. Salah satu contohnya adalah ketika ia sedang mengurus bisnisnya di Jakarta. Saat itu, ia lebih memilih untuk naik mini bus bersama dengan para pegawainya dibanding dengan naik mobil mewah sendirian.
Benar-benar sifat yang patut dicontoh, kan? Ia tidak berlaku sombong dan tetap membumi meskipun dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia. Nah, sikap-sikap seperti itu tidak hanya dilakukannya sendiri, tapi ia juga menanamkan nilai-nilai tersebut pada anak-anaknya.
2. Suka Olah Raga Bulu Tangkis
Pada saat ajang Asian Games 2018, kamu mungkin dibuat terkejut dengan kemenangan seorang laki-laki yang cukup berumur yang memenangkan medali perunggu di cabang olah raga bridge, kan? Nah, orang itu adalah Michael Bambang Hartono, yang merupakan kakak dari Budi Hartono.
Namun berbeda dari sang kakak yang menyukai bridge, Robert Budi Hartono ternyata lebih menyukai olah raga bulu tangkis. Kecintaannya terhadap olah raga yang menggunakan kok ini jugalah yang membuatnya kemudian mendirikan PB Djarum.
Sebenarnya, pelatihan PB Djarum ini pada awalnya juga merupakan fasilitas yang diberikan agar para karyawan bisa menyalurkan hobinya. Tapi lama-kelamaan, banyak juga warga sekitar yang ikut berolahraga di sana. Maka dari itu, perkumpulan ini sekalian digunakan untuk menyaring bakat orang-orang yang suka bulu tangkis.
Terlebih lagi, pada saat itu Indonesia memang mempunyai potensi dalam bidang olah raga bulu tangkis ini. Dikutip dari sebuah media pada saat acara perayaan ulang tahun ke-50 PB Djarum, Robert mengatakan, “Kita waktu itu sudah melihat bahwa Indonesia paling menonjol di bulu tangkis. Saya pikir kenapa tidak kalau kita bisa menyumbangkan sesuatu untuk Indonesia melalui bulu tangkis, kebanggaan nasional, menggalang persatuan.” Inilah cikal bakal dibentuknya PB Djarum yang sudah menghasilkan banyak atlet profesional dan mampu membanggakan Indonesia di kancah internasional.
Sudah Puas Membaca Biografi Robert Budi Hartono?
Itulah tadi ulasan lengkap yang bisa kamu simak di biografi Robert Budi Hartono ini. Mulai dari kehidupan pribadinya, cikal bakal kerajaan bisnis Djarum, hingga kegiatan filantropi yang dilakukan. Gimana? Sudah bisa mengobati rasa penasaranmu pada sosok miliarder ini belum?
Dari Robert Budi Hartono kamu bisa belajar kalau setiap masalah yang terjadi dalam hidupmu pasti ada jalan keluarnya. Asalkan, kamu tidak pernah menyerah untuk mencarinya. Tidak hanya itu saja, apabila kamu sudah bisa mencapai tujuan hidupmu, maka janganlah cepat berpuas diri. Kamu perlu terus untuk mengembangkannya, jangan mau berhenti di zona nyaman saja.
Selain Robert Budi Hartono, kamu juga bisa membaca biografi tokoh-tokoh lainnya yang tidak kalah inspiratif. Beberapa di antaranya adalah William Tanuwijaya, Tung Desem Waringin, Nelson Mandela, dan Albert Einstein.
Kalau pengin mencari hiburan dengan membaca artikel-artikel idolamu di sini juga bisa, lho. Mulai dari artis Indonesia, idola K-pop, hingga penyanyi Barat pun ada. Makanya, baca KepoGaul terus biar makin gaul, ya!