
22 Desember 2018 bisa dikatakan adalah momen menggembirakan bagi pecinta sepak bola Indonesia. Pasalnya hari itu Egy Maulana Vikri, seorang pesepak bola muda asal Medan, memulai debut internasionalnya di salah satu klub top di Eropa. Penasaran? Simak profil, biodata, dan kisah hidup Egy Maulana Vikri di artikel ini!
- Nama
- Egy Maulana Vikri
- Tempat, Tanggal Lahir
- Medan, 7 Juli 2000
- Warga Negara
- Indonesia
- Profesi
- Pemain Sepak Bola
- Orang Tua
- Aspiyah (Ibu), Syarifudin (Ayah), Subagja Suihan (Ayah Angkat)
- Saudara
- Yusrizal Muzakki, Afifah Tahirah
Egy Maulana Vikri adalah salah satu pesepak bola asal Kota Medan yang saat ini membela klub liga 1 Polandia, Lechia Gdansk. Kiprahnya saat mewakili Indonesia dalam piala AFF U-19, membuatnya dilirik berbagai tim dari dalam dan luar negeri. Dalam artikel ini, mari kita bahas biodata, profil, serta perjalanan karir Egy Maulana Vikri. Simak terus, ya!
Egy lahir di Asam Kumbang, Medan, Sumatra Utara pada 7 Juli 2000. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Syarifudin dan Aspiyah, Ia memiliki kakak bernama Yusrizal Muzzaki dan adik perempuan bernama Afifah Tahirah.
Nama Egy mendadak terkenal saat dirinya memperkuat timnas U-19 Indonesia dalam gelaran Piala AFF 2017. Pada saat itu Indonesia memang gagal meraih titel juara, tapi Egy yang kala itu bermain sangat bagus mendapat beberapa penghargaan individu.
Di sepak bola, Egy memang dikenal sebagai pemain yang lincah dan pandai dalam menggiring bola. Tapi tidak hanya itu saja, akurasi umpan, pergerakan tanpa bola, dan ketenangannya di dalam kotak penalti, membuatnya menjadi gelandang serang yang ampuh.
Karena kepiawaiannya menggiring bola, Valentino Simanjuntak, komentator sepak bola menjulukinya Kelok Sembilan. Bukan hanya Valentino saja yang memberi julukan, pelatih Espanyol pun menjulukinya Messi dari Indonesia karena postur dan cara Egy menggiring bola. Egy Maulana Vikri memiliki tinggi 165 cm dengan berat badan 65 kg, hanya berbeda 4 cm dengan Lionel Messi yang merupakan idolanya.
Sukses yang diraihnya sebagai pemain sepak bola, tidak membuat atlet asal Medan ini sombong. Ada banyak hal yang bisa kamu teladani darinya. Bila kamu ingin tahu kehidupan pribadi dan karir Egy Maulana Vikri, simak terus biografi dan profil lengkapnya di bawah ini.
Kehidupan Pribadi
Saat membaca artikel biografi tentang seseorang, tentunya bahasan tentang kehidupan pribadi tidak bisa dilewatkan. Untuk itu, simak kehidupan pribadi Egy Maulana Vikri di artikel biodata dan profil berikut.
1. Keluarga
Bakat sang Messi dari Indonesia ini untuk dalam mengolah si kulit bundar ternyata tidak datang begitu saja. Keluarga juga memainkan peran yang sangat besar. Syarifudin, ayahnya, ternyata adalah seorang pemain sepak bola yang aktif dari tahun 1987 hingga 2003. Setelah pensiun, beliau kemudian melatih di Sekolah Sepak Bola (SSB) Tasbi di Asam Kumbang Medan.
Syarifudin dahulu merupakan pemain PS Tirtanadi, sebuah klub liga lokal Medan yang sudah beliau perkuat selama 16 tahun. Beliau sempat bergabung dengan tim liga utama, PSMS Medan dan PS Sarko Jambi, meski hanya sebentar saja sebelum akhirnya mengundurkan diri.
Dalam sebuah wawancara, beliau mengakui bahwa ekonomi menjadi kendala utamanya saat ingin memperkuat tim yang lebih besar seperti PSMS Medan. Sebab, zaman dahulu jarak lapangan cukup jauh, sementara belum banyak sarana transportasi.
Kesulitan tersebut menjadi motivasi bagi Syarifudin untuk melatih anak-anaknya di sekolah sepak bola Tasbi. Ia ingin suatu saat anak-anaknya memiliki kesempatan lebih baik dan bisa bermain di liga utama Indonesia.
Bukan hanya ayah Egy yang menjadi pengaruh dalam bermain sepak bola, kakaknya pun juga. Kakak Egy, Yusrizal Muzakki, justru sudah lebih dahulu berkarier menjadi pemain profesional. Pada 2018, ia bergabung sebagai gelandang di PS Timah Bangka Belitung. Egy bercerita bahwa ia dan kakaknya saling menyemangati satu sama lain apabila sedang malas latihan.
Jika ayahnya lebih banyak mengajari Egy sepak bola, ibunya lebih banyak mengajari perihal agama. Dalam sebuah wawancara, Aspiyah bercerita bahwa dulu dirinya yang mengajari Egy untuk sholat dan mengaji sebelum berangkat ke SSB.
Berkat pendidikan karakter berbasis agama Islam yang baik dari ibunya, sesibuk apa pun latihan Egy tetap rajin melakukan ibadah shalat dan mengaji. Bahkan, salah satu alasan Egy memilih pindah ke Lechia Gdansk adalah karena tempat latihan yang dekat dengan masjid.
Baca juga: Biodata & Profil Sandiaga Uno
2. Hubungan Asmara
Jika kita melihat pemain-pemain sepak bola profesional di Eropa ataupun Indonesia, tampaknya hal yang wajar jika mereka dikelilingi wanita cantik. Lihat saja contoh pemain seperti Cristiano Ronaldo, Paul Pogba, Diego Michiels, Syamsir Alam, dan masih banyak pemain lainnya yang sering berganti pasangan. Hal ini sangat berbeda dengan Egy Maulana Vikri, sebab nyaris tidak diketahui siapa pacar atau bagaimana hubungan asmaranya.
Sempat beredar gosip jika gelandang serang U-19 ini menjalin hubungan asmara dengan seorang wanita bernama Adiba Khanza. Gosip ini muncul karena adanya unggahan Instastory Egy dengan perempuan yang diduga Adiba, pada Juli 2018. Ditambah lagi seringnya like dan adanya postingan dengan caption mesra dari Adiba.
Sayangnya, kedua belah pihak tidak pernah memberikan klarifikasi apapun perihal hubungan cinta mereka. Mereka lebih memilih diam dan mengalihkan pertanyaan dalam beberapa kesempatan wawancara.
Karier Sepak Bola
Tentunya untuk bermain sepak bola di level yang sama seperti sang Kelok Sembilan tidak mudah. Selain bakat, butuh kerja keras, latihan, serta ketekunan. Simak kisah perjalanan karier Egy Maulana Vikri dalam artikel biodata dan profil ini.
1. Memulai dari SSB
Dalam video biografi singkatnya, Egy Maulana Vikri bercerita dirinya sudah bermain bola sejak masih duduk di bangku TK. Karena kecintaannya terhadap sepak bola, ayahnya yang merupakan pelatih kemudian memasukkan Egy ke SSB yang dilatihnya. Tidak hanya berlatih di SSB saja, Egy dan kakaknya juga mendapatkan latihan ekstra dari ayahnya.
Berkat kerja kerasnya tersebut, pada tahun 2012 Egy dipanggil sebagai perwakilan SSB Tasbi untuk memperkuat tim dari Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia Sumatra Utara. Tim gabungan tersebut akan berkompetisi dalam Turnamen Grassroot, sebuah kompetisi untuk anak di bawah 12 tahun. Egy dengan sukses mengantarkan timnya menjadi juara, serta menjadi top scorer dengan total 10 gol.
Pada final turnamen tersebut ternyata pelatih tim junior Indonesia, Indra Sjafri, ada di antara penonton. Dalam sebuah wawancara pada tahun 2017 lalu, Indra Sjafri mengaku bahwa permainan Egy sudah membuatnya tertarik sejak final Grassroot 2012. Tidak hanya menarik perhatian Indra Sjafri, aksi Egy yang memukau itu juga menarik hati Subagja Suihan, seorang pemerhati sepak bola yang saat itu sedang berada di Medan.
Baca juga: Biografi & Profil RA Kartini
2. Pindah ke Jawa dan Bergabung dengan Timnas
Subagja telah beberapa kali membina pemain-pemain sepak bola top Indonesia sejak usia muda. Salah satu atlit yang dibinanya saat masih muda dahulu adalah mantan kapten timnas Indonesia, Firman Utina. Tidak hanya membina atlit, Subagja juga sering dipercaya oleh Indra Sjafri untuk menjadi manager pembentukan tim muda.
Meski begitu, diceritakan di video biodata dan profil Egy Maulana Vikri bahwa dirinya sempat menemui kesulitan saat ingin meminta izin Syarifudin. Ayah Egy pada saat itu tidak percaya karena sudah beberapa kali ditipu pencari bakat yang katanya mau merekrut anaknya ke Jakarta. Perundingan tersebut kemudian bisa berjalan lancar setelah Subagja meminta bantuan Firman Utina, Egy kemudian tinggal di Cirebon dan mengikuti akademi sepak bola di sana.
Menginjak bangku SMP, Egy pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan. Saat itu, ia juga tergabung dalam Tim Nasional Indonesia U-15 yang dipersiapkan untuk mengikuti Gothia Cup di Swiss.
Tahun 2016, Egy menjuarai turnamen internasional Gothia Cup. Turnamen tersebut adalah turnamen internasional pertamanya bersama Timnas Indonesia. Tidak hanya membawa Indonesia menjadi juara, ia juga mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak.
Baca juga: Biodata & Profil Jonatan Christie
3. Bermain di Liga Indonesia
Sebagai pesepak bola dari Asia, hampir tidak mungkin rasanya bisa menembus kompetisi di Eropa tanpa memiliki jam terbang yang cukup. Si Kelok Sembilan ini pun juga memulai karirnya di klub Indonesia. Bagi kamu yang belum tahu klub profesional pertama Egy Maulana Vikri, simak terus artikel biodata dan profil ini, ya!
Egy Maulana Vikri bermain di kejuaraan antar klub di Indonesia pertama kali pada kompetisi Piala Soeratin tahun 2016, saat usianya masih 16 tahun. Kala itu, ia membela klub asal Brebes Jawa Tengah, Persab dan menjadi salah satu pemain andalan. Ketajaman Egy di lini depan Persab membuat timnya menjadi juara serta mendapatkan penghargaan individu sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak.
Baca juga: Biografi & Profil Prabowo Subianto
4. Diminati Klub Eropa
Prestasi Egy Maulana Vikri yang gemilang bersama timnas Indonesia membuatnya banjir tawaran dari klub-klub Eropa. Tapi tahukah kamu bahwa ternyata prosesnya tidak semulus itu? Simak selengkapnya di biodata dan profil Egy Maulana Vikri
Dalam video biografi Egy Maulana Vikri, Indra Sjafri mengungkapkan setidaknya ada 8 tawaran kontrak dari klub Eropa untuk pemain asal Medan tersebut. Tidak sembarangan, nama besar di dunia sepak bola seperti Benfica, AS Saint-Etienne, dan Legia Warszawa ternyata ikut memperebutkan tanda tangan pemuda Medan ini.
Egy sendiri mengaku saat itu bingung, sehingga berkonsultasi dengan pelatihnya di Timnas Indonesia. Sampai akhirnya, pada 11 Maret 2018 Lechia Gdansk mengumumkan si Kelok Sembilan sebagai pemain baru mereka. Ia juga diberikan nomor punggung 10, dalam sepak bola nomor tersebut biasanya diberikan ke pemain andalan.
Baca juga: Biodata & Profil Roy Kiyoshi
5. Berlabuh ke Lechia Gdansk
Meski sudah terjadi kesepakatan di bulan Maret, usia Egy yang pada saat itu masih 17 tahun membuatnya belum bisa diberi kontrak senior menurut aturan sepak bola Eropa. Karena itu sembari menunggu, Egy pulang kembali ke Jakarta untuk menyelesaikan sekolah di SKO Ragunan. Hal tersebut dilakukannya atas anjuran pelatih, orang tua, dan juga Presiden Jokowi.
Pada 30 Juli 2018, Egy Maulana Vikri menandatangani kontrak berdurasi 3 tahun dengan Lechia Gdansk. Ia menjadi pesepak bola Indonesia pertama yang mendapat kontrak panjang dari tim Eropa. Ia melakoni debut pada Desember 2018 sebagai pemain pengganti meski timnya kalah 3-1.
Meski kalah, penampilan tersebut mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat Indonesia. Sebab, ia tidak hanya menjadi inspirasi atlit muda lainnya, tapi juga membuka jalan bagi pesepak bola Indonesia untuk berkarier di Eropa. Misalnya Witan Sulaiman dan Firza Andika yang rumornya diminati oleh klub Belgia.
Baca juga: Biografi & Profil Rocky Gerung
Apakah Kamu Termotivasi Setelah Membaca Biodata dan Profil Egy Maulana Vikri?
Demikian biografi dan profil singkat dari Egy Maulana Vikri, sang bintang muda timnas Indonesia. Ada sebuah pepatah bijak yang berkata bahwa hasil tidak akan menghianati usaha. Egy pun pernah gagal, kalah, bahkan ditipu, tapi dirinya tetap tekun berlatih dan berusaha lebih baik lagi.
Semoga dengan membaca artikel di atas kamu mendapat motivasi dan inspirasi untuk terus menekuni bidang dan pekerjaanmu. Jangan lupa kunjungi artikel tokoh lainnya di Kepogaul. Tidak hanya Egy Maulana Vikri saja, ada biodata dan profil atlet lain seperti Kevin Sanjaya dan Jonathan Christie. Selamat Membaca!