• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

KepoGaul

Info Seleb Indonesia & Mancanegara

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Korea
  • Seleb
  • Hiburan
  • Inspirasi
  • Tokoh
  • Lucu
  • Wisata
  • Cewek
  • Hewan
  • Tanaman
  • Kuliner
  • Ruang Pena
  • Bunda
» Tokoh

Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Biografi Laksamana Malahayati - Keumalahayati
Sumber: Wikimedia Commons

Indonesia memiliki banyak sosok-sosok tangguh yang dengan gagah berani melawan penjajah, tak terkecuali dengan kaum wanitanya. Nah, di artikel ini kita akan bahas sosok pahlawan wanita dari Aceh yang menjadi panglima angkatan laut pertama di dunia. Penasaran dengan sosoknya? Simak saja biografi Laksamana Malahayati ini!

Profil Laksamana Malahayati
Nama Asli
Keumalahayati
Meninggal
1606
Warga Negara
Indonesia
Orangtua
Mahmud Syah (Ayah)

Laksamana merupakan sebutan untuk seseorang yang memimpin pasukan angkatan laut. Memang, yang menduduki jabatan ini kebanyakan adalah laki-laki. Namun, ada sosok panglima angkatan laut wanita yang begitu hebat dan berasal dari Indonesia. Ia adalah Laksamana Malahayati yang kisahnya akan dibahas dalam biografi ini.

Kamu pernah mendengar tentang Laksamana Malahayati, bukan? Ya, meski nama pahlawan perempuan dari Aceh ini tak seterkenal Raden Ajeng Kartini dan Cut Nyak Dien, tapi kehebatannya dalam mengusir bangsa penjajah sungguh tak bisa diremehkan.

Bagaimana tidak, panglima perang Kerajaan Aceh Darussalam ini berhasil membunuh pemimpin ekspedisi pertama Belanda di Indonesia, yaitu Cornelis de Houtman. Prestasinya ini bahkan juga membuat ratu Inggris segan padanya.

Jadi, bagaimana? Apakah kamu penasaran dengan kisah hidup Laksamana Malahayati? Jika ya, tunggu apalagi, yuk, langsung saja simak biografi ini hingga usai. Selamat membaca!

Kehidupan Pribadi

Biografi Laksamana Keumalahayati - Kerajaan Aceh Darussalam Sumber: Website Resmi Universitas Abulyatama

Sebelum membahas kehebatan Laksamana Malahayati dalam biografi ini, mari kita bahas mengenai kehidupan pribadinya terlebih dahulu agar kamu tahu informasi terkait silsilah keluarga, pendidikan, dan kehidupan asmaranya.

Malahayati terlahir dengan nama Keumalahayati. Ia memiliki ayah bernama Laksamana Mahmud yang merupakan panglima angkatan laut Kerajaan Aceh Darussalam. Sedangkan kakeknya, Laksamana Said Syah, juga pernah menjabat sebagai panglima angkatan laut Kerajaan Aceh Darussalam. Jadi, wajar saja tampaknya jika semangat pejuang mengalir dalam darah Keumalahati.

Tak hanya itu, ia ternyata juga merupakan cicit dari Sultan Salahuddin Syah, sultan Kerajaan Aceh Darussalam yang bertahta sekitar tahun 1530–1539. Dan ayah dari buyutnya adalah Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah, sang pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Didorong oleh semangat juangnya yang menggebu-gebu, Keumalahayati memutuskan untuk menimba ilmu di Akademi Militer Mahad Baitul Maqdis. Meski merupakan seorang wanita, ia membuktikan bakatnya di bidang militer dengan menjadi salah satu lulusan terbaik.

Belajar di Akademi Militer Mahad Baitul Maqdis tak hanya membuatnya mendapatkan ilmu tentang kemiliteran, melainkan juga membuatnya bisa bertemu dengan pria idamannya. Ya, sosok pria yang telah menawan hati Keumalahayati itu adalah seniornya di Mahad Baitul Maqdis.

Setelah sang pujaan hati menjadi panglima protokol istana dan dirinya sendiri sudah lulus dari Akademi Militer, mereka pun memutuskan untuk menikah. Menjalani kehidupan rumah tangga tak membuat semangat pasangan suami istri ini luntur. Mereka masih terus berjuang demi mempertahankan keamanan dan ketentraman Kerajaan Aceh Darussalam dari gangguan eksternal.

Setelah sekian lama hidup bersama, mereka harus dipisahkan oleh maut karena suami Keumalahayati gugur ketika melawan Portugis di Teluk Haru. Sebenarnya dalam peperangan tersebut pihak Kerajaan Aceh Darussalam memenangkan pertempuran. Hanya saja, sekitar 1.000 prajuritnya harus gugur di medan perang, termasuk salah satunya adalah suami Keumalahayati.

Baca juga: Biografi HOS Cokroaminoto, Guru Tokoh Besar Nasional yang Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota

Sang Pemimpin Inong Balee

Siapa yang tak sedih ditinggalkan pasangan hidup yang selama ini sudah menemani baik dalam suka maupun duka. Keumalahayati pun juga demikian. Namun, ia tak ingin terlalu larut dalam kesedihan. Ia justru bangkit dan menjadi panglima angkatan laut wanita pertama di dunia. Berikut kisah lengkapnya dalam biografi Laksamana Malahayati ini.

Setelah sang suami meninggal, sekitar tahun 1585, Keumalahayati dipercaya oleh Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV untuk menjabat sebagai Kepala Barisan Pengawal Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah.

Tak hanya itu, ia juga diberi jabatan sebagai pemimpin armada yang berjuluk Inong Balee (dalam bahasa Indonesia artinya perempuan janda). Ya, disebut demikian karena memang pasukan tersebut terdiri dari para janda yang suaminya telah gugur di medan perang.

Awalnya Inong Balee memiliki pasukan berjumlah 1.000 orang, tapi kemudian bertambah menjadi sekitar 2.000 orang. Dan yang tertarik untuk bergabung bukan hanya para janda, gadis-gadis muda yang belum menikah pun juga banyak yang tertarik bergabung dengan armada Inong Balee. Berkat keberhasilannya mengelola Inong Balee, Malahayati kemudian diberi gelar laksamana.

Meski armada ini pasukannya terdiri dari para wanita, jangan sekali-kali menganggapnya remeh. Inong Balee memiliki 100 buah kapal yang masing-masing bisa memuat ratusan orang. Semua kapal sudah dilengkapi dengan meriam. Hebatnya lagi, kapal yang paling besar memiliki lima buah meriam, lho.

Kapal-kapal ini disandarkan di pangkalan Inong Balee yang terletak di Teluk Lamreh, Krueng Raya. Tak jauh dari pangkalan, armada yang dipimpin Malahayati ini juga memiliki benteng dan menara pengawas yang berada di atas bukit.

Baca juga: Biografi Abdul Haris Nasution, Jenderal Angkatan Darat yang Dianggap Saingan Politik oleh Soeharto

Mengacaukan Pasukan Belanda

Biografi Laksamana Malahayati - Ekspedisi Cornelis de Houtman Sumber: Sinarpidie

Memiliki anggota yang terdiri dari para wanita, Inong Balee membuktikan ketangguhannya dengan berhasil memporak-porandakan pasukan Belanda. Ini dia cerita lengkapnya dalam biografi Laksamana Malahayati berikut.

1. Membunuh Cornelis de Houtman

Kapal ekspedisi pertama Belanda ke kawasan Nusantara tiba di Banten pada tanggal 27 Juni 1596. Ekspedisi ini dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Pada awalnya kedatangan mereka diterima dengan baik oleh masyarakat Banten karena selama ini memang banyak pedagang asing yang singgah di sana. Namun, lama-kelamaan orang-orang Belanda tersebut menunjukkan tabiat aslinya yang kasar sehingga Sultan Banten merasa kesal dan mengusir mereka.

Rombongan ekspedisi yang dipimpin Cornelis ini lalu melanjutkan perjalanan ke Madura. Namun, lagi-lagi mereka membuat ulah sehingga membuat seorang pangeran terbunuh. Mereka pun diusir dari Madura dan melanjutkan perjalanan ke sisi timur wilayah Nusantara.

Setelah puas menjelajahi Nusantara, mereka pun bermaksud pulang ke Belanda. Namun, sebelum itu, mereka singgah dahulu di Aceh. Seperti di Banten, kedatangan mereka awalnya disambut dengan baik. Namun, sikap kasar yang ditunjukkan armada Cornelis membuat Sultan Aceh berang. Hal ini juga diperparah dengan provokasi dari orang-orang Portugis.

Akhirnya pada tanggal 11 September 1599, Sultan Alauddin memberi perintah pada Laksamana Malahayati untuk menyerang armada Belanda di Selat Malaka. Dengan ketangguhan dan tekad yang kuat, Inong Balee berhasil membuat pasukan Cornelis kewalahan.

Saat itu, Laksamana Malahayati berhasil naik ke kapal Belanda dan bertarung satu lawan satu dengan Cornelis de Houtman. Dengan kemampuan yang telah dipelajarinya di akademi militer dan pengalamannya di medan perang, ia berhasil mengalahkan Cornelis dan menikam pria Belanda tersebut hingga tewas.

2. Kembali Mengalahkan Pasukan Belanda

Tak kapok dengan kekalahan yang dialami sebelumnya, Belanda kembali mencoba menerobos Selat Malaka pada tahun 1600. Armada yang dipimpin Paulus van Caerden ini kemudian menjarah dan menenggelamkan kapal bermuatan rempah sehingga membuat Sultan Aceh marah besar.

Oleh sebab itu, sang sultan kembali mengutus Laksamana Malahayati untuk melawan Belanda. Pertarungan ini berakhir setelah Belanda menyerah dan Pangeran Maurits van Oranje mengirim utusan diplomatik beserta surat permintaan maaf pada Sultan Aceh.

Kemudian utusan diplomatik yang ditemui secara langsung oleh Malahayati itu sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Tak hanya itu, pihak Kerajaan Belanda juga setuju untuk membayar ganti rugi sebanyak 50 ribu gulden. Sementara Malahayati juga setuju untuk membebaskan sejumlah tentara Belanda yang ditawan pasukannya.

Baca juga: Biografi Nyi Ageng Serang, Pejuang Wanita yang Berperan Besar dalam Perang Diponegoro

Membuat Kerajaan Inggris Gentar

Tak seperti Belanda yang berulangkali menggempur Kerajaan Aceh Darussalam, Inggris yang saat itu dipimpin Ratu Elizabeth I sejak awal memang tak ingin membuat masalah dengan kerajaan yang menguasai Selat Malaka tersebut. Lantas, apa langkah yang ditempuh sang ratu agar Inggris bisa berdagang di kawasan Nusantara? Tetap simak biografi Laksamana Malahayati ini!

Tahun 1558 hingga 1603, Kerajaan Inggris dipimpin oleh seorang wanita yang bergelar Ratu Elizabeth I. Karena saat itu para penjelajah Eropa banyak yang berlomba-lomba melakukan perdagangan ke negeri timur, sang ratu mendapat kabar mengenai kehebatan seorang laksamana wanita yang berada di kawasan Selat Malaka.

Padahal saat itu Inggris ingin membuka pos dagang di Banten dan untuk menuju ke sana, tentu saja Selat Malaka adalah rute yang mau tidak mau harus dilewati. Oleh sebab itu, Ratu Elizabeth I pun memikirkan bagaimana caranya melewati Selat Malaka dengan mudah tanpa harus mengalami kerugian materi maupun korban jiwa seperti yang dialami Belanda.

Setelah menimbang-nimbang, sang ratu pun memilih untuk mengambil jalan damai. Ia mengutus James Lancaster untuk membawa surat yang ditujukan pada sultan Kerajaan Aceh Darussalam agar bersedia membuka jalur perdagangan bagi Inggris.

Baca juga: Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Ideologinya Menjadi Kontroversi

Gugur Saat Melawan Portugis

Biografi Laksamana Keumalahayati - Pasukan Portugis Sumber: Wikimedia Commons

Inilah akhir dari kisah Laksamana Malahayati dalam biografi ini. Pahlawan wanita asal Aceh itu telah menjadi pucuk pimpinan Inong Balee selama kurang lebih sembilan tahun. Dalam kurun waktu tersebut, ia berhasil memenangkan banyak peperangan yang kebanyakan tentaranya adalah para laki-laki.

Namun, pada akhirnya Laksamana Malahayati gugur pada tahun 1606 ketika melawan pasukan Portugis di Selat Malaka. Jasadnya dikebumikan di sebuah bukit di daerah Krueng Raya, Aceh Besar. Hingga saat ini makamnya masih terawat dengan baik dan sering dikunjungi oleh peziarah.

Baca juga: Biografi Raden Patah, Keturunan Raja Majapahit yang Menjadi Pendiri Kesultanan Demak

Diberi Gelar sebagai Pahlawan Nasional

Kehebatan Laksamana Malahayati menjadi bahan diskusi dalam forum yang bertajuk “Laksamana Malahayati dalam Rangka Penguatan Jati Diri sebagai Bangsa”. Dalam acara yang diselenggarakan pada 17 Mei 2017 di Sentul, Bogor ini, sejumlah tokoh yang hadir mengaku merasa sedih karena banyak orang yang tak mengetahui tentang sosok laksamana wanita pertama di dunia ini.

Ketika pahlawan lain sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional tak lama setelah Indonesia merdeka, Laksamana Malahayati malah belum mendapatkannya. Tak hanya itu, nama perempuan yang berhasil membunuh Cornelis de Houtman ini bahkan tak dibahas di buku-buku pelajaran Sejarah, tak seperti Pattimura, Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro, dan pahlawan-pahlawan lain yang kerap dibahas.

Dari keprihatinan tersebut, para tokoh ini kemudian mengusulkan pada pemerintah Republik Indonesia agar Laksamana Malahayati diberi gelar sebagai pahlawan nasional dan ditulis kisahnya di buku-buku pelajaran Sejarah.

Menindaklanjuti usulan tersebut, Presiden Joko Widodo kemudian menganugerahkan gelar pahlawan nasional pada Laksamana Malahayati pada tanggal 6 November 2017 dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 115/TK/Tahun 2017.

Baca juga: Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Raja Banten yang Ditangkap Belanda Karena Dikhianati Putranya Sendiri

Hikmah yang bisa Diambil dari Biografi Laksamana Malahayati

Itu tadi adalah biografi Laksamana Hayati yang menyajikan kisah hidupnya secara lengkap, mulai dari kehidupan pribadi, sepak terjangnya selama menjadi pemimpin armada Inong Balee, hingga akhir hayatnya. Apakah kamu sudah merasa puas dengan ulasan di atas?

Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari biografi Laksamana Malahayati ini. Untuk kamu para wanita, contohlah ketangguhan dan ketegaran Laksamana Malahayati ini. Sedangkan untuk para lelaki, dengan membaca kisah dalam artikel ini, kamu akan menyadari betapa sebenarnya wanita adalah makhluk yang begitu tangguh.

Jika kamu ingin mendapat inspirasi dengan membaca biografi tokoh-tokoh terkenal selain Laksamana Malahayati, simak saja di KepoGaul.com. Tak hanya tentang tokoh, kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik lain, seperti tentang film, seleb, tips kecantikan, dan lain sebagainya.

← Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa yang Disegani Prajurit Belanda
Biografi Yasa Paramita Singgih, Pengusaha Sukses Pendiri Men’s Republic →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Mentari Aprellia

Mentari Aprellia, S.I.Kom adalah alumni Universitas Terbuka jurusan Ilmu Komunikasi dengan beasiswa penuh. Meski mampu membuat tulisan feature maupun hard news, penulis kurang suka membuat karya fiksi karena selalu bingung mengakhiri cerita. Penulis yang merupakan penggemar film horor, tapi penakut ini pernah magang sebagai wartawan lapangan di Koran Solopos, pernah bekerja sebagai guru TK, guru les privat, dan tukang desain gambar.

Editor
Khonita Fitri

Seorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Artikel Tokoh Top

  • Biografi Axton Salim, Penerus Ketiga Kerajaan Bisnis Salim Group

  • Biografi Edwin Soeryadjaya, Sang Penyambung Kejayaan Keluarga Soeryadjaya

  • Biografi Prof Salim Said, Panelis ILC yang Ternyata Mantan Dubes RI Era SBY

  • Biografi John Riady, Bos Lippo Karawaci yang Pernah Magang di McDonald’s

  • Biografi Andrie Wongso, Motivator yang Pernah jadi Bintang Film Hongkong

  • Biografi Anthony Salim, Penyelamat Perusahaan Mi Instan dari Kebangkrutan

  • Biografi Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno yang Juga Nenek Buyut Al Ghazali

  • Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Memiliki Profit Miliaran Rupiah

  • Biografi Rasuna Said, Pahlawan Pergerakan Nasional dan Emansipasi Wanita

  • Biografi Sudono Salim, Pengusaha Kaya Raya yang Tidak Tamat Sekolah

  • Biografi Jim Geovedi, Pakar TI yang Tak Menempuh Perguruan Tinggi

  • Biografi Bong Chandra, Pengusaha Bertitel Motivator Paling Muda di Asia

  • Biografi Soepomo, Sang Ahli Hukum yang Ikut Menyusun Undang-Undang Dasar 1945

  • Biografi Putera Sampoerna, Pengusaha Rokok yang Jadi Pelopor Kretek LTLN

  • Biografi Sukanto Tanoto, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Versi Majalah Forbes

  • Biografi Susilo Wonowidjojo, Tokoh di Balik Inovasi-Inovasi Gudang Garam

  • Biografi Joko Pinurbo, Sang Penyair Eksentrik Asal Jogja

  • Biografi Al Farabi, Filsuf Muslim yang Menggabungkan Filsafat Aristoteles & Plato

  • Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles

  • Biografi Ferry Unardi, Pendiri Traveloka yang Pernah Putus Kuliah

  • Biografi Seno Gumira Ajidarma, Sastrawan yang Lebih Suka Disebut Wartawan

  • Biografi Sunan Bonang, Anggota Wali Songo yang Letak Makam Aslinya Masih Jadi Misteri

  • Biografi Ernest Douwes Dekker, Keturunan Indonesia-Belanda yang Cinta Mati Pada Tanah Air

  • Profil Anindya Bakrie, Pemimpin Generasi Ketiga Bisnis Bakrie Group

  • Biografi Robert Budi Hartono, Orang Kaya Nomor 1 di Indonesia

  • Biografi Sunan Ampel, Guru Besar Wali Songo

  • Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi

  • Biografi Pangeran Antasari, Pahlawan Banjar yang Berusaha Mengusir Belanda dari Kampung Halamannya

  • Biografi Moh Yamin, Sosok Penting di Balik Sumpah Pemuda dan Pancasila

  • Biografi Larry Page, Tokoh Penting di Balik Berdirinya Google

  • Biografi William Tanuwijaya, Kisah Pendiri Tokopedia yang Sempat Diremehkan

  • Biografi Wikana, Tokoh Kemerdekaan Indonesia yang Terlupakan dari Sejarah

  • Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa yang Disegani Prajurit Belanda

  • Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia

  • Biografi Yasa Paramita Singgih, Pengusaha Sukses Pendiri Men’s Republic

  • Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Juragan Hypercar

  • Biografi HOS Cokroaminoto, Guru Tokoh Besar Nasional yang Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota

  • Biografi Sapardi Djoko Damono, Sang Pujangga Sederhana Asal Solo

  • Biografi KH Agus Salim, Pahlawan Indonesia yang Menguasai Sembilan Bahasa

  • Biografi Sutan Syahrir, Bung Kecil yang Mendesak Kemerdekaan Indonesia

  • Biografi Raden Patah, Keturunan Raja Majapahit yang Menjadi Pendiri Kesultanan Demak

  • Biografi Nyi Ageng Serang, Pejuang Wanita yang Berperan Besar dalam Perang Diponegoro

  • Biografi WS Rendra, Kisah Penyair Legendaris Asal Surakarta

  • Biografi Tung Desem Waringin, Sang Motivator Kondang Pencetak Rekor MURI

  • Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Ideologinya Menjadi Kontroversi

  • Biografi Abdul Haris Nasution, Jenderal Angkatan Darat yang Dianggap Saingan Politik oleh Soeharto

  • Biografi Tan Malaka, Pahlawan Nasional yang Namanya Pernah Dihapus dari Sejarah

  • Biografi Martha Christina Tiahahu, Salah Satu Pahlawan Nasional Muda yang Gugur di Medan Perang

  • Biografi Buya Hamka, Sastrawan Sekaligus Ulama yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional

  • Biografi WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Tidak Merasakan Kemerdekaan Indonesia

  • Biografi Mahatma Gandhi, Sang Pejuang Kemerdekaan Anti-Kekerasan

  • Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Raja Banten yang Ditangkap Belanda Karena Dikhianati Putranya Sendiri

  • Biografi Bob Sadino, Pengusaha Sukses yang Memulai Usaha dari Telur Ayam Negeri

  • Biografi Ahmad Yani, Jenderal TNI AD yang Tegas dan Penuh Kasih

  • Biodata Merry Riana, Motivator yang Mendapat Julukan Wanita Sejuta Dolar

  • Biografi Nelson Mandela, Presiden Kulit Hitam Pertama Afrika Selatan

  • Biografi Dewi Sartika, Sang Pejuang Hak-Hak Kaum Perempuan dari Priangan

  • Biografi Frans Kaisiepo, Pahlawan di Lembaran Uang 10.000 yang Memperjuangkan Penyatuan Papua dengan Indonesia

  • Biografi Steve Jobs, Pendiri Apple yang Membangun Kerajaan Bisnisnya dari Nol

  • Biografi Albert Einstein, Ilmuwan Fisika yang Suka Musik

  • Mengenal Sosok Kartini dari Minahasa Melalui Biografi Maria Walanda Maramis

  • Mengenang Sosok Penyair yang Dijuluki Si Binatang Jalang Lewat Biografi Chairil Anwar Ini

  • Profil 10 Orang Terkaya di Dunia yang Dapat Menjadi Sumber Inspirasimu

  • Biografi & Profil Erick Thohir

  • Biodata & Profil Egy Maulana Vikri

  • Biografi & Profil Lengkap Bung Tomo

  • Biografi & Profil Soeharto

  • Biografi & Profil Nabi Muhammad SAW

  • Biografi & Profil Chairul Tanjung Lengkap

  • Biografi & Profil Moh Hatta

  • Biografi & Profil Jendral Sudirman Lengkap

  • Biografi & Profil Cut Nyak Dien

  • Biodata & Profil Gen Halilintar

  • Biodata & Profil Kevin Sanjaya Sukamuljo

  • Biodata & Profil Rocky Gerung

  • Biografi & Profil Ahok

  • Biografi & Profil Uztadz Abdul Somad

  • Biodata & Profil Sandiaga Uno

  • Biografi & Profil Ki Hajar Dewantara

  • Biografi & Profil BJ Habibie

  • Biografi & Profil Jokowi

  • Biografi & Profil Prabowo Subianto

  • Biodata & Profil Roy Kiyoshi

  • Biodata & Profil Jonatan Christie

  • Biografi & Profil RA Kartini

  • Biografi & Profil Ir Soekarno

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 KepoGaul.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.