
John Riady dikenal oleh khalayak ramai sebagai pemegang tonggak kepemimpinan anak perusahaan dari Lippo Group, Lippo Karawaci. Namun, tahukah kamu kalau laki-laki ini awalnya sempat tidak menduduki posisi prestisius itu? Kalau belum, simak informasi lengkapnya dalam biografi John Riady di artikel ini, yuk!
- Nama Lengkap
- John Riady
- Tempat Lahir
- New York, Amerika Serikat
- Warga Negara
- Indonesia
- Pekerjaan
- Pengusaha, Dosen, Editor
- Pasangan
- Chew Xuan Wei
- Anak
- Joshua Riady, Caleb Riady, Claire Riady
- Orang Tua
- James Riady (Ayah), Aileen Hambali (Ibu)
Bisnis properti di Indonesia memang tidak pernah kehilangan pesonanya. Salah satu perusahaan yang berjaya di sektor ini adalah PT Lippo Karawaci. Makanya, profil John Riady sebagai bos dari perusahaan ini cukup menarik perhatian.
Tak seperti Robert Budi Hartono yang sering diperbincangkan publik, kamu mungkin belum familier dengan sosok laki-laki berperawakan tinggi ini. Pasalnya, ia sebenarnya lebih banyak berada di belakang layar sebelum diangkat menjadi pimpinan Lippo Karawaci pada pertengahan bulan Maret 2019.
John naik jabatan ketika anak perusahaan Lippo Grup ini tengah menghadapi kesulitan finansial dan image yang kurang menyenangkan karena kasus proyek Meikarta pada tahun 2018. Laki-laki ini menjadi harapan keluarga Riady untuk memperbaiki masalah-masalah itu.
Adanya ekspektasi itu tentunya tak lepas dari latar belakang pendidikan John yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Alasannya, ia mampu meraih gelar S1 hingga Juris Doctor di perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat dengan nilai yang memuaskan.
Lalu, seperti apa perjalanan John Riady dalam membantu menyelesaikan permasalahan bisnis keluarganya? Daripada makin penasaran, mending kamu simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya!
Latar Belakang John Riady
Sumber: Instagram – johnriady
1. Keluarga dan Pendidikan
John Riady merupakan anak pertama dari pebisnis terkenal James Riady dan Aileen Hambali. Laki-laki yang lahir di Kota New York, Amerika Serikat ini adalah cucu dari Mochtar Riady yang merupakan pendiri sekaligus pemilik Lippo Group.
Lippo Group adalah salah satu jaringan grup perusahaan besar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1950. Mulanya, grup perusahaan ini merintis usaha dalam bidang perbankan dengan mendirikan Bank Lippo yang kemudian berganti nama menjadi Bank CIMB Niaga. Seiring berjalannya waktu, sektor-sektor lain mulai dibidik grup perusahaan ini, seperti pengembangan bisnis eceran, telekomunikasi, properti, dan lain sebagainya.
Sebelum ikut mengurusi bisnis keluarganya, John Riady menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Untuk gelar S1, ia mengambil jurusan Politik, Filsafat, dan Ekonomi di Georgetown University. Selanjutnya, ia menempuh jenjang S2 dengan menuntut ilmu Administrasi Bisnis di Wharton School of Business, University of Pennsylvania.
Laki-laki ini berhasil lulus dengan predikat Palmer Scholar di Wharton School of Business. Gelar ini disematkan untuk mahasiswa dan mahasiswi yang lulus dalam peringkat 5% tertinggi di kelasnya. Lulusan Palmer Scholar memiliki nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,86 atau lebih.
Tak berniat untuk berhenti menuntut ilmu hanya sampai jenjang S2, John kemudian mengikuti program Juris Doctor untuk Ilmu Hukum di Columbia University Law School. Ia menempuh program ini dalam kurun waktu 3–4 tahun dan lulus pada tahun 2011.
Baca juga: Biografi Pangeran Antasari, Pahlawan Banjar yang Berusaha Mengusir Belanda dari Kampung Halamannya
2. Pernikahan
Informasi mengenai kisah cinta John Riady cukup menarik perhatian publik mengingat latar belakang keluarganya. Laki-laki ini ternyata telah menikah dengan pujaan hatinya, Chew Xuan Wei pada tahun 2015.
Dari pernikahan ini, John dan Chew dikaruniai tiga orang anak, yang masing-masing bernama Joshua, Caleb, dan Claire Riady. Melalui Instagram pribadinya, laki-laki ini sering membagikan momen-momen kebersamaan dengan keluarganya.
Perjalanan Karier
1. Bekerja sebagai Editor di Jakarta Globe
John Riady bekerja sebagai editor untuk majalah berbahasa Inggris, Jakarta Globe ketika masih kuliah di Georgetown University. Ia mulai bekerja untuk majalah ini pada tahun 2005.
Sebagai editor, John bertanggung jawab atas artikel-artikel yang diterbitkan oleh majalah yang berbasis di Jakarta, Indonesia ini. Sementara itu, penerbitan koran sebanyak 50 ribu eksemplar pada tahun 2008 didanai oleh sang ayah.
Kala itu, target pembaca Jakarta Globe kebanyakan dari orang-orang kelas menengah atas yang berpendidikan tinggi karena perkembangan bahasa Inggris di Indonesia yang belum merata. Sayangnya, pada tahun 2015 media ini menghentikan edisi cetaknya dan fokus menyajikan berita melalui website.
Baca juga: Biografi Rasuna Said, Pahlawan Pergerakan Nasional dan Emansipasi Wanita
2. Menjadi Pemimpin Lippo Karawaci
Mega proyek Meikarta tertimpa kasus penyuapan uang dan perizinan yang cukup menyita perhatian publik pada pertengahan Oktober 2018. Rencananya, proyek properti yang dikerjakan oleh PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) ini akan membangun sebuah pusat hunian dan bisnis.
MSU merupakan anak perusahaan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dengan total kepemilikan saham 100%. Sementara itu, PT Lippo Karawaci (LPKR) memiliki 54% saham LPCK.
Skandal yang menimpa Meikarta cukup mempengaruhi image Lippo Group di hadapan publik. Ditambah lagi, bisnis-bisnis lain dari grup perusahaan ini juga mengalami kesulitan finansial, seperti jaringan bioskop Cinemaxx, Matahari, dan Hypermart.
Manajemen LPKR kemudian menunjuk John Riady untuk mengisi jabatan Chief Executive Officer (CEO) pada pertengahan Maret 2019. Posisi itu semakin menambah tanggung jawab laki-laki berkacamata ini karena ia sebenarnya juga telah menjabat sebagai Director di Lippo Group sejak tahun 2011.
Dilansir dari Bloomberg, pada awalnya John sebenarnya tidak tertarik untuk menduduki kursi CEO LPKR karena beragam masalah yang melanda Lippo Group, terutama Meikarta. Setelah diyakinkan oleh salah satu anggota keluarganya, laki-laki ini akhirnya mau mengambil kepemimpinan LPKR.
3. Kebijakan yang Dikeluarkan untuk Menyelamatkan Lippo Karawaci
Beberapa cara ditempuh oleh John Riady untuk menyelamatkan Lippo Karawaci. Hal pertama yang ia lakukan adalah menerbitkan saham baru (rights issue) yang dijual dengan harga 930 juta dolar Amerika Serikat atau kira-kira 13,1 triliun rupiah.
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dilibatkan dalam penerbitan saham baru itu. Saham baru LPKR bernilai seharga 730 juta dolar Amerika Serikat (sekitar 10,3 trilian rupiah), sedangkan LPCK berada di nominal 200 juta dolar Amerika Serikat (kira-kira 2,8 triliun rupiah).
Masuknya dana segar dari penerbitan saham baru selanjutnya digunakan untuk membereskan masalah likuiditas Lippo Karawaci. Likuiditas merupakan istilah yang digunakan dalam dunia keuangan untuk menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dapat membayar utang di waktu yang ditetapkan atau tidak.
Kepada media, John mengungkapkan kalau fokus Lippo Karawaci akan dipusatkan pada tiga bisnis utama, yaitu rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan perumahan. Alasannya, ketiga bisnis itu mendatangkan revenue yang besar dan cashflow yang kuat.
Langkah lain yang ditempuh John adalah memperkuat manajemen perusahaan agar dapat kooperatif demi memperbaiki kinerja Lippo Kawaraci. Salah satunya adalah mempertahankan kepercayaan dari pemegang saham dengan cara memberikan transparansi tentang apa persoalan yang menimpa perusahaan.
Baca juga: Biografi Putera Sampoerna, Pengusaha Rokok yang Jadi Pelopor Kretek LTLN
Sektor-Sektor Lain yang Dikelola Lippo Karawaci
1. Rumah Sakit Siloam
Pada tanggal 3 Agustus 1996, Lippo Karawaci membangun rumah sakit swasta di kawasan Lippo Village, Tangerang dan Lippo Cikarang. Rumah sakit itu bernama Rumah Sakit Siloam (Siloam Hospitals Group).
Siloam Hospitals resmi menjadi jaringan rumah sakit swasta setelah mengakuisisi lima rumah sakit dan mendirikan enam rumah sakit pada tahun 2011. Tim medis rumah sakit ini setidaknya terdiri dari 2.700 dokter umum dan dokter spesialis, serta 10.000 perawat dan staf pendukung.
Pelayanan kesehatan yang diberikan Siloam Hospitals tidak main-main dan dijadikan sebagai tolok ukur dengan rumah sakit lainnya di Indonesia. Setiap tahun, sekitar 2 juta orang pasien dirawat di rumah sakit ini. Makanya, bukan sebuah kebetulan kalau Siloam Hospitals disebut sebagai jaringan rumah sakit swasta terbesar di tanah air.
Guna memenuhi kebutuhan pelayanan medis bagi semua kalangan, strategi bisnis Siloam Hospitals didasarkan pada economies of scale (prinsip skala ekonomis). Dengan begitu, setiap unit rumah sakit ini memungkinkan untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah.
Baca juga: Biografi Anthony Salim, Penyelamat Perusahaan Mi Instan dari Kebangkrutan
2. Lippo Malls
Lippo Malls merupakan salah satu operator pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia yang dikelola oleh PT Jasa Management Consulting Division. Jaringan mal yang berada di bawah naungan anak perusahaan Lippo Karawaci ini mulanya dikenal dengan nama The Village Mall.
Lippo Malls banyak mendirikan pusat perbelanjaan yang lokasinya tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Lampung, Surabaya, Bogor, Pontianak, dan kota-kota lainnya. Sekitar 15.000 penyewa dan 500 anchor tenant menempati jaringan Lippo Malls.
Sementara itu, sasaran target konsumen dari Lippo Malls mengarah ke kalangan kelas menengah atas. Luas pusat perbelanjaan yang didirikan oleh operator mal ini bervariasi, mulai dari 26 ribu meter persegi hingga 90 ribu meter persegi.
Fakta Menarik
Sumber: Instagram – johnriady
1. Pengalaman Magang di Restoran Cepat Saji
Sejak kecil, sikap untuk bekerja keras telah ditanamkan sejak kecil oleh keluarga John Riady pada laki-laki ini. Ia menghabiskan waktu libur sekolah dengan menjadi intern di beberapa perusahaan. Pada tahun 1999, ia bahkan pernah bekerja di salah satu cabang McDonald’s di Jakarta.
John memahami bagaimana rasanya menjadi seorang pekerja berdasarkan pengalaman-pengalaman yang ia dapat ketika magang. Bukan hanya itu saja, laki-laki ini juga bisa bertemu dengan orang-orang dari berbagai kalangan.
Baca juga: Biografi Sunan Bonang, Anggota Wali Songo yang Letak Makam Aslinya Masih Jadi Misteri
2. Memiliki Lisensi Pengacara dan Menjadi Dosen di UPH
John Riady memiliki resume gelar pendidikan yang impresif. Pasalnya, laki-laki ini menuntut ilmu S1 di bidang Filsafat, Politik, dan Ekonomi, S2 untuk Administrasi Bisnis, serta program Juris Doctor untuk Hukum.
Dalam jurusan Hukum, Juris Doctor merupakan gelar tertinggi di bidang ilmu ini dan ditempuh dalam kurun waktu 3–4 tahun. Makanya, John mempunyai lisensi pengacara yang dapat ia gunakan di New York, Amerika Serikat. Karena pencapaiannya di bidang pendidikan, tak mengherankan kalau Universitas Pelita Harapan (UPH) mengangkatnya sebagai salah satu pengajar di perguruan tinggi ini.
3. Mempunyai Gaya Hidup Sederhana
Banyak yang berasumsi jika tumbuh dari keluarga kaya, maka seseorang bisa mengeluarkan uang sepuas hatinya. Namun, hal itu sepertinya tidak berlaku untuk John Riady.
Laki-laki ini suka menggunakan transportasi ojek online karena biayanya yang murah. Selain itu, ia juga lebih senang makan masakan Padang daripada di restoran mahal.
Selain gaya hidup simpel, John juga mendorong keluarganya untuk ikut dalam gerakan hemat energi. Ketika tidak di rumah, ia dan istrinya tidak mengaktifkan AC kamar ataupun rumahnya.
Baca juga: Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Memiliki Profit Miliaran Rupiah
Sudah Puas dengan Pembahasan Biografi John Riady?
Nah, begitulah ulasan lengkap mengenai biografi John Riady dari informasi keluarga, perannya dalam memimpin Lippo Karawaci, hingga fakta-fakta menarik yang ia miliki. Apakah uraian di atas telah menjawab rasa penasaranmu?
Terlahir dari keluarga pebisnis sukses tak lantas membuat kisah hidup John Riady mulus seperti dipercayai oleh publik. Ia menanggung beban untuk menyelamatkan bisnis keluarganya supaya tetap berjalan dan terus menjadi tempat mencari rezeki bagi ribuan orang.
Hidup memang akan selalu dipenuhi lika-liku karena itu sudah menjadi bagian dari rencana Tuhan. Yang bisa kamu lakukan adalah terus berusaha keras dan tidak putus semangat. Percayalah bahwa usahamu tidak akan berujung sia-sia.
Selain John Riady, masih banyak kisah inspiratif dari tokoh-tokoh terkemuka lainnya yang dapat kamu temukan di KepoGaul. Beberapa di antaranya adalah Susilo Wonowidjojo, Putera Sampoerna, dan Sukanto Tanoto. Selamat membaca!