
Kalau kamu suka traveling, mungkin udah nggak asing lagi dengan Traveloka. Aplikasi tersebut memudahkanmu untuk memesan tiket dan hotel agar liburan menjadi lebih praktis dan nyaman. Nah, kira-kira kamu penasaran nggak, sih, dengan sosok yang bisa mencetuskan ide brilian tersebut? Kalau iya, langsung baca aja biografi Ferry Unardi sang pendiri Traveloka ini.
- Nama
- Ferry Unardi
- Tempat, Tanggal Lahir
- Padang, 16 Januari 1988
- Pekerjaan
- Pengusaha
Dewasa ini, banyak orang menginginkan hal yang serba cepat dan instan. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, tak heran jika para muda berlomba-lomba untuk mencoba peruntungan di dunia startup, salah satunya adalah Ferry Unardi. Karena membuat penasaran, maka tak heran jika banyak orang mencari biografi Ferry Unardi, sang pendiri Traveloka.
Ferry Unardi merintis usaha dalam bidang pemesanan tiket berbasis online ini ketika berusia 24 tahun. Bersama dengan Derianto Kusuma dan Albert Zhang, ia resmi merilis Traveloka pada tahun 2012 lalu.
Tiga sekawan itu membangun bisnisnya mulai dari nol. Tentu saja, banyak rintangan dan tantangan yang harus dihadapi untuk membangun perusahaan sesuai dengan apa yang diimpikan. Mulai dari kekurangan pegawai hingga diremehkan oleh maskapai-maskapai penerbangan karena dulunya Traveloka hanyalah perusahaan kecil.
Namun perlahan-lahan, usaha yang dibangunnya ini mulai berkembang. Proses memang tidak mengkhianati hasil, bukan? Bahkan, pada tahun 2017, Traveloka menyandang gelar startup unicorn yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar. Tak hanya itu saja, Ferry juga masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia.
Nah, kamu pastinya udah nggak sabar lagi pengin menyimak sepak terjangnya membesarkan perusahaan, kan? Kalau gitu, langsung saja baca selengkapnya di biografi Ferry Unardi pendiri Traveloka di bawah ini, yuk!
Profil Singkat Ferry Unardi
Hal pertama yang akan kamu baca pada biografi pendiri Traveloka, Ferry Unardi ini adalah mengenai latar belakangnya. Sama seperti kebanyakan pengusaha, kehidupan pribadinya tidak terlalu diumbar ke publik sehingga tak banyak informasi yang bisa diperoleh.
Buat yang juga penasaran tentang kisah cintanya apakah seindah drama Korea, sayangnya tidak ada informasi, nih. Tapi, melalui ulasan ini, KepoGaul akan mencoba mengulik sedikit tentang kehidupan pribadinya dan memuaskan rasa penasaranmu.
Ferry Unardi lahir di Sumatera Barat, tepatnya kota Padang pada tanggal 16 Januari 1988. Tidak ada info pasti mengenai di mana ia menempuh pendidikan di bangku sekolah, tapi ia dikenal sebagai anak yang cerdas.
Ia tamat SMA pada tahun 2005 lalu melanjutkan kuliah ke Amerika Serikat. Di sana, ia mengambil jurusan Matematika dan Ilmu Komputer di Universitas Purdue.
Pendidikan tingginya itu diselesaikannya hanya dalam waktu tiga tahun saja. Tepatnya, ia lulus pada tahun 2008 dengan indeks prestasi yang memuaskan. Keren banget, ya? Patut dicontoh, nih!
Setelah lulus kuliah, Ferry Unardi tidak kembali ke Indonesia melainkan bekerja di Microsoft. Kamu tentu tahu Microsoft, dong? Perusahaan software besar di Amerika Serikat ini mempunyai produk-produk yang sering dijumpai di laptop maupun PC. Salah satu contohnya adalah sistem operasi Windows.
Selama kurang lebih tiga tahun, ia bekerja di perusahaan tersebut sebagai software engineer. Di tahun ketiganya, ia merasakan kariernya stuck dan kemampuannya mungkin tidak akan bisa berkembang. Maka dari itu, ia memutuskan untuk keluar dari Microsoft pada tahun 2011.
Baca juga: Biografi Seno Gumira Ajidarma, Sastrawan yang Lebih Suka Disebut Wartawan
Cerita di Balik Berdirinya Traveloka
Selanjutnya dalam ulasan biografi Ferry Unardi pendiri Traveloka ini, kamu akan membaca informasi tentang alasan dirinya mendirikan Traveloka. Kira-kira, kamu bisa nebak, nggak?
Seperti yang sudah kamu baca di atas, Ferry merasa kariernya stuck dan berpikir tidak bisa menjadi programmer terbaik di Microsoft. Maka dari itu, ia kemudian pergi ke Tiongkok untuk mencari pencerahan. Ketika sedang menikmati liburannya, sebuah ide untuk mendirikan perusahaan pemesanan tiket online pun terlintas di benaknya.
Sebenarnya, ide tersebut juga didasarkan pada pengalamannya pada saat masih tinggal di Amerika yang kesulitan untuk memesan tiket pesawat langsung dari Amerika ke Padang. Pada umumnya, rute yang disediakan hanya sampai di Jakarta saja. Ia pun harus transit dulu sebelum akhirnya bisa kembali ke rumahnya.
Tak hanya ribet karena harus transit, pelayanan oleh maskapai penerbangan juga terasa kurang memuaskan. Terlebih lagi saat akan melakukan pembayaran online, website sering susah untuk diakses. Hal itu kemudian membuat deal pembelian tiket menjadi lebih lama dan susah.
Sekembalinya dari Tiongkok, Ferry Unardi kemudian memberitahukan ide tersebut kepada dua temannya, yaitu Derianto Kusuma dan Albert Zhang. Keduanya pun menyambut baik ide tersebut. Diketahui, baik Derianto Kusuma dan Albert Zhang, nantinya dikenal sebagai Co-Founder Traveloka.
Meskipun sudah mendapatkan dukungan dari teman-temannya, ia tidak cukup percaya diri untuk membangun bisnis tersebut. Dirinya merasa tidak mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang cukup mengenai dunia bisnis. Maka dari itu, ia memutuskan untuk melanjutkan S2 di Harvard dengan mengambil jurusan Business Administration.
Akan tetapi, Ferry ternyata hanya bisa bertahan selama satu semester saja dan memilih untuk berhenti. Keputusan tersebut memang cukup disayangkan, tapi ia sudah bertekad untuk fokus membangun usahanya bersama kawan-kawannya.
Terlebih lagi, pertumbuhan dunia travel memang sedang bertumbuh pesat. Ada banyak investor-investor yang siap menanamkan modal di bidang ini. Makanya, bisnis ini harus cepat dieksekusi supaya tidak ketinggalan.
Baca juga: Biografi Ernest Douwes Dekker, Keturunan Indonesia-Belanda yang Cinta Mati Pada Tanah Air
Merintis Usaha Pemesanan Tiket Online
Sumber: Medium – Derianto Kusuma
Kamu tentunya sudah kepo tentang bagaimana laki-laki berkacamata ini memulai usahanya, kan? Kalau gitu, langsung saja baca ulasan lengkapnya di biografi Ferry Unardi pendiri Traveloka berikut ini!
Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang resmi meluncurkan Traveloka pada pertengahan tahun 2012. Pada awalnya, mereka hanya meluncurkan sebuah website yang bisa digunakan untuk mencari dan membandingkan harga tiket pesawat.
Setelah beberapa bulan berjalan, ia menyadari bahwa kebutuhan konsumen tidak hanya untuk membandingkan harga saja, tapi juga sekalian memesan tiketnya. Hal tersebut diungkapkannya ketika menjadi narasumber di acara Tech In Asia pada tahun 2014 lalu. Katanya, “Dengan cepat kami belajar bahwa masalah yang terjadi bukan hanya saat menemukan penerbangan, tapi juga saat melakukan transaksi.”
Maka dari itu, Ferry dkk kemudian mengembangkan Traveloka sebagai situs pemesanan tiket pesawat pada pertengahan tahun 2013. Perubahan ini tentu saja lebih menantang jika dibandingkan sebelumnya yang hanya mengelola website pembanding harga.
Di sini, ia harus menjalin kerja sama dengan orang lain. Untuk itulah, ia kemudian memutar otak supaya bisa meningkatkan kualitas pelayanan di perusahaannya. Tidak hanya berbasis online, ia juga membangun perusahaan fisik.
Dirinya juga membentuk tim untuk mendukung semua kegiatan operasional Traveloka. Mulai dari divisi finance, public relation, customer service, dan lain-lain.
Tidak mudah memang, terlebih lagi ia hanya mempunyai delapan karyawan saat itu. Namun, berkat kerja keras tim, mereka bisa melewati tantangan dan masalah dengan baik.
Traveloka Semakin Besar dan Sukses
Perlahan tapi pasti, Traveloka berkembang menjadi perusahaan besar. Bahkan, hanya dalam beberapa tahun didirikan saja perkembangannya terlihat begitu pesat.
Ada banyak pencapaian yang sudah berhasil dilakukan oleh perusahaan ini. Salah satunya adalah menciptakan lapangan pekerjaan. Dari yang awalnya hanya mempekerjakan delapan orang, kini perusahaan tersebut sudah memiliki lebih dari seribu pegawai.
Traveloka juga sudah mampu bekerja sama dengan lebih dari 27 maskapai penerbangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Tak tanggung-tanggung, mereka mampu melayani lebih dari 1.000 rute perjalanan.
Selain itu, perusahaan ini juga bekerja sama dengan ribuan hotel. Bukan hanya di kota-kota besar, seperti Bandung, Jakarta, Bali, atau Semarang, tapi juga berbagai kota lain. Mereka juga sudah mengekspansi bisnis kerja sama hotel ini hingga ke luar negeri, salah satunya adalah Hong Kong.
Meskipun berbasis di Indonesia, tapi aplikasi milik Traveloka juga bisa digunakan di negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Mantap sekali, kan ? Kalau nanti kamu mau jalan-jalan ke luar negeri udah nggak bakal bingung nyari-nyari akomodasi, nih.
Dengan pencapaian-pencapaian tersebut, rasanya tidak berlebihan jika Traveloka menjadi perusahaan pemesanan tiket online terbesar di Indonesia. Bahkan, perusahaan ini juga sudah diberi predikat sebagai startup unicorn sejak tahun 2017, lho.
Bersama dengan Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak, mereka diberi julukan tersebut dikarenakan nilai valuasinya sudah mencapai lebih dari 1 miliar dolar amerika. Nah, inilah sedikit informasi tentang kesuksesan perusahaan yang bisa kamu baca di biografi Ferry Unardi pendiri Traveloka.
Baca juga: Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi
Kiat-Kiat Ferry Unardi dalam Membesarkan Traveloka
Hasil luar biasa yang dicapai oleh Traveloka di atas tentu saja tidak lepas dari kerja keras dan prinsip yang tetap dipegang teguh. Kalau mau tahu apa saja strategi-strategi apa yang dilakukan oleh sang pemilik, kamu bisa menyimaknya di biografi Ferry Unardi pendiri Traveloka ini.
Hal pertama yang dilakukan adalah mendapatkan kepercayaan dari maskapai penerbangan dan pengusaha di bidang wisata. Ferry harus mampu meyakinkan mereka untuk bisa diajak bekerja sama. Terlebih lagi, lewat kerja sama tersebut kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan.
Perusahaan akan mendapatkan jatah 5% dari setiap transaksi. Sementara itu, pihak penerbangan dan pemilik hotel bisa memenuhi kuota kekosongan kursi atau ruang mereka. Sebuah penawaran yang menarik, kan?
Selanjutnya, hal yang paling diperhatikan oleh Traveloka adalah kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Maka dari itu, perusahaan ini yang pada awalnya hanya berbasis web kemudian meluncurkan aplikasi agar semakin mudah diakses melalui telepon gengggam.
Nah, strategi yang terakhir adalah dengan meningkatkan keamanan transaksi online lewat perusahaannya. Di sini, ia juga lebih menekankan untuk menggunakan pembayaran digital supaya transaksi lebih mudah dan cepat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip di atas, tidak heran jika Traveloka mampu menjadi perusahaan besar.
Baca juga: Biografi Larry Page, Tokoh Penting di Balik Berdirinya Google
Ditinggal Salah Satu Co-Founder
Di tengah-tengah kesuksesannya, Ferry Unardi harus rela ditinggal oleh kawannya yang juga menjadi salah satu pendiri Traveloka, Derianto Kusuma. Derianto melepaskan jabatannya sebagai Chief Technology Officer pada bulan November 2018.
Ferry mungkin merasa sedih karena orang yang berjuang bersamanya dari nol hingga bisa menjadi besar seperti sekarang harus hengkang dari perusahaan. Tapi, mau bagaimana lagi karena keduanya sudah merasa tidak sejalan.
Lewat sebuah unggahannya di sebuah blog, Derianto mengatakan bahwa visinya dengan Ferry sudah tidak sejalan. Ferry menginginkan membangun dan membesarkan kerajaan bisnis. Sementara itu, Deri lebih menginginkan untuk mengembangkan perusahaan teknologi.
Ditemui dalam sebuah wawancara, Ferry Unardi mengatakan bahwa keputusan yang diambil rekannya itu sudah benar-benar matang. Meski ditinggal oleh Derianto, ia percaya kalau Traveloka akan tetap berkembang.
Baca juga: Biografi Sutan Syahrir, Bung Kecil yang Mendesak Kemerdekaan Indonesia
Jadi Salah Satu Miliarder Muda Indonesia
Mengenai latar belakang, awal mula merintis bisnis, hingga kesuksesannya dalam membesarkan perusahaan sudah kamu simak di atas. Eitss… tapi tunggu dulu, masih ada informasi menarik mengenai pendiri Traveloka ini yang wajib dibaca pada ulasan biografi Ferry Unardi berikut.
Seiring perkembangan Traveloka yang begitu pesat, tentu saja pundi-pundi uang milik Ferry juga meningkat. Dikutip dari majalah Globe Asia, kekayaan yang dimilikinya diperkirakan mencapai lebih dari dua triliun rupiah.
Data tersebut diambil di tahun 2018 dan ia juga masuk ke dalam daftar 150 Orang Terkaya di Indonesia. Di daftar tersebut, ia bersanding dengan pengusaha startup lain seperti William Tanuwijaya, Nadiem Makarim, dan Achmad Zaky.
Bukan hanya itu saja, ia juga masuk ke dalam daftar “30 Under 30” pada majalah Forbes tahun 2016 lalu. Kategori tersebut berisikan nama-nama anak muda di kawasan Asia yang menjadi game changer di bidangnya dan mempunyai pengaruh yang cukup kuat. Kalau dilihat, ia memang pantas masuk ke dalam kategori ini mengingat sepak terjangnya di Traveloka.
Baca juga: Biografi Martha Christina Tiahahu, Salah Satu Pahlawan Nasional Muda yang Gugur di Medan Perang
Sudah Puas Membaca Biografi Ferry Unardi Pendiri Traveloka di Atas?
Itulah tadi ulasan lengkap tentang profil dan biodata Ferry Unardi pendiri Traveloka yang bisa kamu baca di KepoGaul. Gimana, nih? Semoga rasa kepomu tentang sosoknya bisa sedikit berkurang, ya!
Dari kisahnya kamu juga bisa belajar banyak hal. Salah satunya adalah untuk tidak takut mengejar passion-mu. Seperti Ferry yang tak takut keluar dari Microsoft dan mengambil risiko untuk mendirikan perusahaannya sendiri.
Kalau kamu merasa stuck dan tidak berkembang, maka tidak ada salahnya untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba peluang yang lain. Ingatlah bahwa tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu. Siapa tahu nanti malah menjadi jalan kesuksesanmu.
Selain Ferry Unardi pendiri Traveloka, kamu pun bisa menyimak kisah tokoh-tokoh lain yang nggak kalah sukses dan inspiratif. Beberapa di antaranya adalah Yasa Singgih, Rudy Salim, Larry Page, dan Steve Jobs.
Kalau sedang merasa suntuk dan ingin refreshing, kamu juga bisa membaca artikel tentang dunia hiburan di sini. Contohnya ada informasi menarik seputar dunia K-pop, rekomendasi drama atau film untuk ditonton, atau biodata artis-artis Indonesia, lho. Kepoin KepoGaul terus, yuk!