• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

KepoGaul

Info Seleb Indonesia & Mancanegara

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Korea
  • Seleb
  • Hiburan
  • Inspirasi
  • Tokoh
  • Lucu
  • Wisata
  • Cewek
  • Hewan
  • Tanaman
  • Kuliner
  • Ruang Pena
  • Bunda
» Tokoh

Biografi Raden Patah, Keturunan Raja Majapahit yang Menjadi Pendiri Kesultanan Demak

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Biografi Raden Patah - Gambar Jin Bun
Sumber: Wikimedia Commons

Raden Patah adalah sosok pendiri Kesultanan Demak yang ternyata merupakan keturunan Raja Majapahit. Hmm... bagaimana bisa penguasa kerajaan Hindu memiliki keturunan yang menjadi pendiri kerajaan Islam? Nah, kalau kamu penasaran, yuk, langsung saja baca biografi Raden Patah yang ada di artikel ini!

Nama
Raden Patah
Tempat, Tahun Kelahiran
Palembang, 1455
Meninggal
1518
Warga Negara
Indonesia
Pasangan
Putri Bong Swi Hoo, Putri Rangdu Sanga, Putri Dipati Jipang
Anak
Raden Surya, Raden Trenggono, Raden Kanduruwan, Raden Kikin, Ratu Mas Nyawa
Orangtua
Brawijaya V (Ayah), Siu Ban Ci (Ibu)

Tentunya kamu sudah sering mendengar perihal Kesultanan Demak yang menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa, bukan? Nah, di biografi ini kami akan mengupas tuntas kisah kehidupan Raden Patah yang merupakan sosok pendiri Kesultanan Demak.

Ya, mungkin sebelumnya kamu sudah pernah membaca informasi tentangnya ketika berada di bangku sekolah. Bagaimana tidak, nama tokoh yang satu ini tampaknya memang wajib dicantumkan di buku-buku Sejarah.

Meski demikian, informasi tentang Raden Patah di buku pelajaran mungkin kurang lengkap karena pembahasannya dicampur dengan sejarah Kesultanan Demak. Oleh sebab itu, artikel ini hadir untuk memuaskan rasa ingin tahumu tentang sosok yang ternyata silsilahnya masih menjadi kontroversi ini.

Ya sudah, tak perlu berlama-lama lagi. Jika kamu sudah keburu penasaran dengan perjalanan hidup Raden Patah beserta segala kontroversi yang meliputinya, segera saja simak biografi ini sampai selesai!

Keluarga dan Asmara

Biografi Raden Patah - Raden Bagus Kasan Muda Sumber: Lensa Indonesia

Jika ingin lebih mengenali kepribadian seseorang, ada baiknya jika kita lihat dahulu latar belakang keluarga dan kehidupan asmaranya. Oleh sebab itu, dibagian pertama biografi ini kami menyajikan kehidupan pribadi Raden Patah terlebih dahulu. Yuk, simak!

1. Silsilah Keluarga

Raden Patah atau Raden Bagus Kasan (Hasan) atau Jin Bun lahir pada tahun 1455 di Palembang. Ia adalah anak Bhre Kertabhumi yang menjadi Raja Brawijaya V dan seorang selir asal Tiongkok bernama Siu Ban Ci. Hal ini menjelaskan mengapa Raden Patah memiliki nama Tiongkok tanpa marga. Ya, itu karena yang berasal dari Tiongkok adalah ibunya.

Ibu Jin Bun adalah putri dari Tan Go Hwat alias Kyai Batong yang merupakan penasihat Brawijaya V. Karena permasuri Brawijaya V yang bernama Ratu Dwarawati tak kunjung memiliki keturunan, Tan Go Hwat berusaha mengobati kegundahan Brawijaya V dengan menawarkan putrinya untuk dijadikan selir sang raja.

Brawijaya V pun setuju dan akhirnya menikahi Siu Ban Ci. Tak berapa lama kemudian, Siu Ban Ci mengandung. Namun, Ratu Dwarawati merasa cemburu dengan kehamilan Siu Ban Ci. Mungkin sang ratu takut jika Brawijaya akan lebih menyayangi Siu Ban Ci jika anaknya lahir.

Oleh sebab itu, Ratu Dwarawati mengancam Brawijaya V untuk segera memulangkan Siu Ban Ci. Jika tidak, maka Ratu Dwarawati akan kembali ke negerinya. Karena Brawijaya V sangat mencintai sang permaisuri, maka ia segera menyingkirkan Siu Ban Ci dari keraton Majapahit.

Namun, bukan untuk dipulangkan, melainkan diberikan pada Arya Damar, Adipati Palembang yang berada di bawah kekuasaan Majapahit. Meski demikian, ia berpesan pada Arya Damar untuk tak melakukan hubungan suami istri terlebih dahulu dengan Siu Ban Ci sebelum anaknya yang kemudian dikenal dengan nama Raden Patah terlahir ke dunia.

Baca juga: Biografi Nyi Ageng Serang, Pejuang Wanita yang Berperan Besar dalam Perang Diponegoro

2. Istri dan Anak-Anak

Raden Bagus Kasan memiliki tiga orang istri, yaitu putri dari Bong Swi Hoo (Sunan Ampel), putri dari Rangdu Sanga, dan putri dari Dipati Jipang. Dari istri pertama sekaligus permaisuri utama, yaitu putri Sunan Ampel, Raden Bagus memiliki dua orang putra.

Putra pertama bernama Raden Surya atau Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor yang kemudian menjadi Sultan Demak ke-2. Sedangkan putra kedua bernama Raden Trenggono yang menjadi Sultan Demak ke-3.

Dari istri kedua, putri Rangdu Sanga, lahirlah seorang putra bernama Raden Kanduruwan yang kemudian menjadi tokoh penakluk Sumenep. Sedangkan dari istri ketiga, putri Dipati Jipang, Raden Bagus Kasan memiliki satu putra dan satu putri. Sang putra dinamakan Raden Kikin sedangkan sang putri dinamakan Ratu Mas Nyawa.

Ratu Mas Nyawa kemudian menikah dengan Sunan Gunung Jati yang menjadi Sultan Cirebon. Sedangkan Raden Kikin terlibat perebutan tahta dengan putra Raden Trenggono hingga tewas di dekat sungai. Peristiwa tersebut membuat Raden Kikin mendapat julukan Pangeran Sekar Seda ing Lepen.

Baca juga: Biografi Abdul Haris Nasution, Jenderal Angkatan Darat yang Dianggap Saingan Politik oleh Soeharto

Berguru pada Sunan Ampel

Biografi Raden Patah - Sunan Ampel Sumber: Sunan Ampel – walisembilan.com

Raden Patah yang lahir di Palembang dan menjadi anak tiri Arya Damar, tak bersedia menggantikan sang ayah tiri untuk meneruskan kedudukan sebagai Adipati Palembang.

Mengetahui bahwa dirinya merupakan anak kandung Raja Brawijaya V, Raden Patah memilih merantau ke Pulau Jawa untuk menemui ayah kandungnya. Tak sendiri, ia pergi ke Jawa dengan mengajak adiknya, Raden Kusen (Raden Husein), yang merupakan hasil pernikahan Siu Ban Ci dengan Arya Damar.

Namun, setibanya di Pulau Jawa, tepatnya di wilayah yang saat ini menjadi Provinsi Jawa Timur, Raden Patah dan Raden Kusen tak langsung tinggal di Majapahit, melainkan berguru terlebih dahulu dengan Sunan Ampel di Surabaya.

Sunan Ampel, ulama tersohor asal Champa yang menjadi salah satu anggota Walisongo, merupakan saudara jauh dari Siu Ban Ci (menurut Prof Dr. Ali Mufridi,MA dosen UINSA Surabaya).

Setelah lulus dari segala gemblengan yang diberikan Sunan Ampel, Raden Kusen pergi ke keraton Majapahit dan dipercaya oleh Brawijaya V untuk menjabat sebagai Adipati Terung di Kriyan Sidoarjo. Sedangkan Raden Patah diperintahkan Sunan Ampel untuk pergi ke daerah pantai utara Jawa yang kini masuk dalam Provinsi Jawa Tengah.

Mendirikan Kerajaan Demak

Biografi Jin Bun - Masjid Agung Demak Sumber: Instagram – nauvalmutahar

Setelah berguru pada Sunan Ampel, Raden Patah diperintahkan untuk membangun pesantren di pesisir utara Jawa. Inilah yang menjadi cikal bakal Kerajaan Demak. Penasaran dengan kisah selengkapnya? Simak terus biografi Raden Patah ini!

Raden Patah diperintahkan untuk membuka sebuah hutan bernama Glagahwangi yang berada di pesisir utara sebagai tempat untuk mendirikan pesantren. Tak hanya mendapat restu dari Sunan Ampel, dalam mendirikan pesantren tersebut, Raden Patah juga mendapatkan dukungan dari anggota Walisongo yang lain.

Sekadar informasi, Hutan Glagahwangi awalnya termasuk dalam wilayah Kadipaten Jepara. Namun, ketika pesantren yang didirikan Raden Patah sudah sedemikian ramai dengan kegiatan keagamaan maupun perdagangan, putra Raja Brawijaya V tersebut mendirikan kadipaten sendiri yang disebut Demak.

Meski sudah menjadi kadipaten sendiri, sama seperti Kadipaten Jepara, Kadipaten Demak juga menjadi wilayah yang menginduk pada Kerajaan Majapahit. Pusat Kadipaten Demak dibangun di daerah Bintoro sehingga keraton Demak yang pertama disebut Demak Bintoro.

Tahun 1478, Girindrawardhana yang merupakan menantu Raja Brawijaya V melakukan kudeta terhadap sang ayah mertua. Kudeta ini berakhir dengan kekalahan Brawijaya V sehingga Girindrawardhana menobatkan dirinya sendiri menjadi Brawijaya VI.

Setelah beberapa tahun menjadi penguasa Majapahit, patih Girindrawardhana yang bernama Patih Udara melakukan kudeta. Girindrawardhana mengalami kekalahan sehingga Patih Udara menggantikannya naik tahta sebagai Brawijaya VII.

Meski sudah digantikan dengan Brawijaya VI hingga Brawijaya VII, setelah masa kejatuhan Brawijaya V, Kerajaan Majapahit berangsur-angsur mulai porak poranda. Banyak kadipaten yang melepaskan diri untuk mendirikan kerajaan baru, salah satunya adalah Kadipaten Demak yang kemudian menjadi Kesultanan Demak mulai tahun 1481. Dengan demikian, Kesultanan Demak menjadi kerajaan Islam pertama yang berdiri di Pulau Jawa.

Namun, pada masa pemerintahan Raden Mukmin yang menjadi Sultan Demak ke-4, pusat pemerintahan Kesultanan Demak yang tadinya berada di Bintoro, dipindahkan ke Prawoto. Oleh sebab itu, Raden Mukmin yang memindahkan pusat pemerintahan mendapat julukan sebagai Sunan Prawoto.

Baca juga: Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Raja Banten yang Ditangkap Belanda Karena Dikhianati Putranya Sendiri

Akhir Hidup Raden Patah

Biografi Jin Bun - Makam Keluarga Sultan Demak Sumber: Instagram – wisatajateng

Setelah berjuang menyebarkan syiar Islam dan memajukan Kesultanan Demak, Raden Patah menghadap Ilahi pada usia 63 tahun di Demak. Ia kemudian dimakamkan di Kompleks Masjid Agung Demak, Jawa Tengah. Tak sendiri, makamnya juga disandingkan dengan putranya, Raden Surya atau Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor yang menjadi Sultan Demak ke-2, dan Raden Trenggono yang menjadi Sultan Demak ke-3.

Meski berjajar tiga dengan warna nisan yang sama , yaitu coklat muda, makam Raden Patah dibuat lebih tinggi dibanding kedua putranya. Nah, selain Raden Patah dan putranya, ada juga makam kerabat dekat dan abdinya yang makamnya didominasi dengan nisan berwarna putih.

Buat kamu yang ingin berkunjung ke makan Raden Patah, ada waktu yang disarankan oleh pihak pengelola, yaitu hari Kamis Wage pukul 17.00 WIB hingga Jumat Kliwon pukul 17.00 WIB. Meski demikian, kamu juga boleh berkunjung di luar batas waktu tersebut, kok.

Baca juga: Biografi Frans Kaisiepo, Pahlawan di Lembaran Uang 10.000 yang Memperjuangkan Penyatuan Papua dengan Indonesia

Kontroversi Mengenai Garis Keturunan

Sampai di sini, tentu kamu sudah membaca rangkuman di atas yang menyebutkan bahwa Raden Patah merupakan putra Brawijaya V. Memang itulah informasi yang banyak beredar karena didasarkan pada Kitab Babad Tanah Jawi dan beberapa sumber lain.

Namun, ternyata ada juga yang menyatakan bahwa segala informasi tentang silsilah Raden Patah itu salah besar. Wah… mengapa bisa dibilang salah, ya? Kalau kamu penasaran, simak ulasannya dalam biografi Raden Patah ini!

1. Catatan Sejarah yang Keliru

Raden Patah bukan hanya murid Sunan Ampel, melainkan juga merupakan menantu sunan yang berdiam di Surabaya tersebut. Bukan lelaki biasa, Sunan Ampel adalah seorang sayyid (gelar untuk laki-laki keturunan Nabi Muhammad). Dengan demikian, secara otomatis putri Sunan Ampel akan bergelar syarifah (gelar untuk perempuan keturunan Nabi Muhammad).

Dalam perspektif Fiqih Munakahat dan Kafa’ah Syarifah, dinyatakan bahwa seorang syarifah hanya boleh dinikahkan dengan sayyid agar garis keturunan tetap terjaga. Jadi, apakah mungkin jika putri Sunan Ampel yang seorang syarifah menikah dengan Raden Patah jika saja benar bahwa pria yang juga dijuluki Jin Bun tersebut merupakan putra Brawijaya V?

Berdasarkan keterangan dari beberapa ulama yang berasal dari golongan habaib (keturunan-keturunan Nabi Muhammad), yaitu Sayyid Bahruddin Ba’alawi, Habib Muhsin Alhaddar dan Al-Habib Hadi, ada beberapa pihak yang berupaya mengaburkan silsilah Raden Patah. Orang-orang tersebut adalah para orientalis Belanda yang berpaham Zionis, seperti Barros dan Hendrik de Lame.

Tak hanya itu, rupanya Kitab Babad Tanah Jawi yang selama ini menjadi salah satu sumber informasi mengenai garis keturunan Raden Patah, ditulis ratusan tahun setelah kematian sang pendiri Kesultanan Demak. Dan lagi, proses penulisannya berada di bawah pengawasan Belanda.

Baca juga: Biografi Martha Christina Tiahahu, Salah Satu Pahlawan Nasional Muda yang Gugur di Medan Perang

2. Merupakan Keturunan Nabi Muhammad

Melengkapi semua dugaan di atas, beberapa habib juga mencantumkan nasab Raden Patah lengkap hingga sampai ke Nabi Muhammad. Berikut informasi lengkapnya yang kami rangkum di biografi Raden Patah ini.

Raden Patah merupakan putra dari Sultan Abu Abdullah (Wan Bo/Raja Champa) bin Ali Nurul Alam bin Sayyid Hussein Jamadil Kubra bin Ahmad Syah Jalal bin Abdullah bin Abdul Malik bin Alawi Amal Al Faqih bin Muhammad Syahib Mirbath bin Ali Khali Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Syekh Ubaidillah bin Ahmad Muhajirullah bin Isa Al Rumi bin Muhammad Naqib bin Ali Zainal Abidin bin Hussein bin Fatimah binti Nabi Muhammad.

Menurut catatan para habaib, Sultan Abu Abdullah menikah dengan tiga perempuan. Ketiganya adalah Syarifah Zainab binti Sayyid Yusuf Asy-Syandani dari Pattani Thailand, Nyai Rara Santang binti Prabu Siliwangi, dan Nyai Condrowati binti Brawijaya V.

Dari Syarifah Zainab binti Sayyid Yusuf Asy-Syandani lahirlah dua anak laki-laki yang diberi nama Sayyid Abul Muzhaffar dan Sayyid Babullah. Dengan Nyai Rara Santang binti Prabu Siliwangi, Sultan Abu Abdullah memiliki dua anak laki-laki, yaitu Sultan Nurullah dan Syarif Hidayatullah.

Sedangkan dari Nyai Condrowati binti Brawijaya V lahirlah satu anak laki-laki yang kemudian bergelar Sultan Alam Akbar Al-Fattah (Raden Fattah/Raden Patah). Gelar Akbar dinisbatkan pada gelar kakek dari pihak ayah, yaitu Sayyid Hussein Jamadil Kubro atau Syekh Maulana Al Akbar.

Berdasarkan keterangan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Brawijaya V adalah kakek kandung Raden Patah dari pihak ibu, bukan ayahnya. Sedangkan nasab ayah kandungnya yang seorang sayyid secara otomatis juga menjadikan Raden Patah menjadi sayyid pula. Itulah sebabnya ia bisa menikah dengan putri Sunan Ampel yang bergelar syarifah. Jadi, kira-kira kamu meyakini bahwa Raden Patah adalah anak Brawijaya V atau Sultan Abu Abdullah, nih?

Baca juga: Biografi WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Tidak Merasakan Kemerdekaan Indonesia

Hikmah Membaca Biografi Raden Patah

Itu tadi adalah biografi Raden Patah lengkap, mulai dari kehidupan pribadi, sejarah pendirian Kesultanan Demak, hingga akhir hayatnya. Apakah kamu sudah puas dengan ulasan di atas?

Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah perjalanan hidup Raden Patah dalam biografi ini. Salah satunya, kamu jadi tahu bahwa tak ada ketekunan yang sia-sia. Misalnya saja Raden Patah, ia dengan sabar dan gigih membuka hutan yang medannya sulit menjadi salah satu pusat peradaban besar. Bahkan juga akhirnya menjadi kerajaan Islam pertama di Jawa.

Ingin mendapatkan motivasi dari biografi tokoh-tokoh selain Raden Patah? Simak terus KepoGaul.com. Tak hanya tentang tokoh, banyak juga informasi menarik lain, seperti tentang wisata, tanaman, gaya hidup, dan masih banyak lagi.

← Biografi Sutan Syahrir, Bung Kecil yang Mendesak Kemerdekaan Indonesia
Biografi Nyi Ageng Serang, Pejuang Wanita yang Berperan Besar dalam Perang Diponegoro →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Mentari Aprellia

Mentari Aprellia, S.I.Kom adalah alumni Universitas Terbuka jurusan Ilmu Komunikasi dengan beasiswa penuh. Meski mampu membuat tulisan feature maupun hard news, penulis kurang suka membuat karya fiksi karena selalu bingung mengakhiri cerita. Penulis yang merupakan penggemar film horor, tapi penakut ini pernah magang sebagai wartawan lapangan di Koran Solopos, pernah bekerja sebagai guru TK, guru les privat, dan tukang desain gambar.

Editor
Elsa Dewinta

Elsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Artikel Tokoh Top

  • Biografi Axton Salim, Penerus Ketiga Kerajaan Bisnis Salim Group

  • Biografi Edwin Soeryadjaya, Sang Penyambung Kejayaan Keluarga Soeryadjaya

  • Biografi Prof Salim Said, Panelis ILC yang Ternyata Mantan Dubes RI Era SBY

  • Biografi John Riady, Bos Lippo Karawaci yang Pernah Magang di McDonald’s

  • Biografi Andrie Wongso, Motivator yang Pernah jadi Bintang Film Hongkong

  • Biografi Anthony Salim, Penyelamat Perusahaan Mi Instan dari Kebangkrutan

  • Biografi Siti Oetari, Istri Pertama Soekarno yang Juga Nenek Buyut Al Ghazali

  • Biografi Andrew Darwis, Founder KASKUS yang Memiliki Profit Miliaran Rupiah

  • Biografi Rasuna Said, Pahlawan Pergerakan Nasional dan Emansipasi Wanita

  • Biografi Sudono Salim, Pengusaha Kaya Raya yang Tidak Tamat Sekolah

  • Biografi Jim Geovedi, Pakar TI yang Tak Menempuh Perguruan Tinggi

  • Biografi Bong Chandra, Pengusaha Bertitel Motivator Paling Muda di Asia

  • Biografi Soepomo, Sang Ahli Hukum yang Ikut Menyusun Undang-Undang Dasar 1945

  • Biografi Putera Sampoerna, Pengusaha Rokok yang Jadi Pelopor Kretek LTLN

  • Biografi Sukanto Tanoto, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Versi Majalah Forbes

  • Biografi Susilo Wonowidjojo, Tokoh di Balik Inovasi-Inovasi Gudang Garam

  • Biografi Joko Pinurbo, Sang Penyair Eksentrik Asal Jogja

  • Biografi Al Farabi, Filsuf Muslim yang Menggabungkan Filsafat Aristoteles & Plato

  • Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles

  • Biografi Ferry Unardi, Pendiri Traveloka yang Pernah Putus Kuliah

  • Biografi Seno Gumira Ajidarma, Sastrawan yang Lebih Suka Disebut Wartawan

  • Biografi Sunan Bonang, Anggota Wali Songo yang Letak Makam Aslinya Masih Jadi Misteri

  • Biografi Ernest Douwes Dekker, Keturunan Indonesia-Belanda yang Cinta Mati Pada Tanah Air

  • Profil Anindya Bakrie, Pemimpin Generasi Ketiga Bisnis Bakrie Group

  • Biografi Robert Budi Hartono, Orang Kaya Nomor 1 di Indonesia

  • Biografi Sunan Ampel, Guru Besar Wali Songo

  • Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi

  • Biografi Pangeran Antasari, Pahlawan Banjar yang Berusaha Mengusir Belanda dari Kampung Halamannya

  • Biografi Moh Yamin, Sosok Penting di Balik Sumpah Pemuda dan Pancasila

  • Biografi Larry Page, Tokoh Penting di Balik Berdirinya Google

  • Biografi William Tanuwijaya, Kisah Pendiri Tokopedia yang Sempat Diremehkan

  • Biografi Wikana, Tokoh Kemerdekaan Indonesia yang Terlupakan dari Sejarah

  • Biografi Sultan Hasanuddin, Raja Gowa yang Disegani Prajurit Belanda

  • Biografi Laksamana Malahayati, Pahlawan Asal Aceh yang Menjadi Laksamana Wanita Pertama di Dunia

  • Biografi Yasa Paramita Singgih, Pengusaha Sukses Pendiri Men’s Republic

  • Biografi Rudy Salim, Pengusaha Muda Juragan Hypercar

  • Biografi HOS Cokroaminoto, Guru Tokoh Besar Nasional yang Dijuluki Raja Jawa Tanpa Mahkota

  • Biografi Sapardi Djoko Damono, Sang Pujangga Sederhana Asal Solo

  • Biografi KH Agus Salim, Pahlawan Indonesia yang Menguasai Sembilan Bahasa

  • Biografi Sutan Syahrir, Bung Kecil yang Mendesak Kemerdekaan Indonesia

  • Biografi Raden Patah, Keturunan Raja Majapahit yang Menjadi Pendiri Kesultanan Demak

  • Biografi Nyi Ageng Serang, Pejuang Wanita yang Berperan Besar dalam Perang Diponegoro

  • Biografi WS Rendra, Kisah Penyair Legendaris Asal Surakarta

  • Biografi Tung Desem Waringin, Sang Motivator Kondang Pencetak Rekor MURI

  • Biografi Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Modern yang Ideologinya Menjadi Kontroversi

  • Biografi Abdul Haris Nasution, Jenderal Angkatan Darat yang Dianggap Saingan Politik oleh Soeharto

  • Biografi Tan Malaka, Pahlawan Nasional yang Namanya Pernah Dihapus dari Sejarah

  • Biografi Martha Christina Tiahahu, Salah Satu Pahlawan Nasional Muda yang Gugur di Medan Perang

  • Biografi Buya Hamka, Sastrawan Sekaligus Ulama yang Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional

  • Biografi WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Tidak Merasakan Kemerdekaan Indonesia

  • Biografi Mahatma Gandhi, Sang Pejuang Kemerdekaan Anti-Kekerasan

  • Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Raja Banten yang Ditangkap Belanda Karena Dikhianati Putranya Sendiri

  • Biografi Bob Sadino, Pengusaha Sukses yang Memulai Usaha dari Telur Ayam Negeri

  • Biografi Ahmad Yani, Jenderal TNI AD yang Tegas dan Penuh Kasih

  • Biodata Merry Riana, Motivator yang Mendapat Julukan Wanita Sejuta Dolar

  • Biografi Nelson Mandela, Presiden Kulit Hitam Pertama Afrika Selatan

  • Biografi Dewi Sartika, Sang Pejuang Hak-Hak Kaum Perempuan dari Priangan

  • Biografi Frans Kaisiepo, Pahlawan di Lembaran Uang 10.000 yang Memperjuangkan Penyatuan Papua dengan Indonesia

  • Biografi Steve Jobs, Pendiri Apple yang Membangun Kerajaan Bisnisnya dari Nol

  • Biografi Albert Einstein, Ilmuwan Fisika yang Suka Musik

  • Mengenal Sosok Kartini dari Minahasa Melalui Biografi Maria Walanda Maramis

  • Mengenang Sosok Penyair yang Dijuluki Si Binatang Jalang Lewat Biografi Chairil Anwar Ini

  • Profil 10 Orang Terkaya di Dunia yang Dapat Menjadi Sumber Inspirasimu

  • Biografi & Profil Erick Thohir

  • Biodata & Profil Egy Maulana Vikri

  • Biografi & Profil Lengkap Bung Tomo

  • Biografi & Profil Soeharto

  • Biografi & Profil Nabi Muhammad SAW

  • Biografi & Profil Chairul Tanjung Lengkap

  • Biografi & Profil Moh Hatta

  • Biografi & Profil Jendral Sudirman Lengkap

  • Biografi & Profil Cut Nyak Dien

  • Biodata & Profil Gen Halilintar

  • Biodata & Profil Kevin Sanjaya Sukamuljo

  • Biodata & Profil Rocky Gerung

  • Biografi & Profil Ahok

  • Biografi & Profil Uztadz Abdul Somad

  • Biodata & Profil Sandiaga Uno

  • Biografi & Profil Ki Hajar Dewantara

  • Biografi & Profil BJ Habibie

  • Biografi & Profil Jokowi

  • Biografi & Profil Prabowo Subianto

  • Biodata & Profil Roy Kiyoshi

  • Biodata & Profil Jonatan Christie

  • Biografi & Profil RA Kartini

  • Biografi & Profil Ir Soekarno

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 KepoGaul.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.