
Lahir dari keluarga kaya raya dan sudah disiapkan jadi pewaris Salim Group tidak membuat Axton Salim gila harta. Ia tetap berusaha keras dan mencari pengalaman agar layak menggantikan posisi sang ayah, Anthony Salim, sebagai CEO Salim Group. Bagaimana kisahnya dan apa saja yang sudah dilakukan untuk perusahaan? Intip informasi selengkapnya dalam biografi Axton Salim berikut ini!
- Nama Lengkap
- Axton Salim
- Tanggal Lahir
- 1 Januari 1979
- Pekerjaan
- Pengusaha
- Warga Negara
- Indonesia
- Orang Tua
- Anthony Salim (Ayah), Margareth (Ibu)
Sudono, Anthony, kemudian Axton Salim. Begitulah kiranya silsilah Salim Group, salah satu perusahaan terbesar di Indonesia pada abad 21 yang kursi kepemimpinannya diwariskan secara turun-temurun. Jika kamu sudah tahu soal dua CEO sebelumnya, kini giliran biografi Axton Salim, sang pewaris generasi ketiga yang perlu diketahui.
Axton adalah putra dari Anthony Salim, dan cucu Liem Sioe Liong atau yang dikenal dengan nama Sudono Salim. Sejak bergabung dengan Salim Group pada tahun 2004, Axton sudah disiapkan untuk menjadi pemilik dari perusahaan yang didirikan oleh sang kakek itu.
Hal ini terbukti dari promosi jabatan yang ia terima tak lama setelah masuk ke PT Indofood Fritolay Makmur sebagai Marketing Manager. Pada 2007, ia bahkan sudah menjabat jadi direktur PT Indofood dan berada di jajaran direksi anak perusahaan lain Salim Group.
Berada di grup perusahaan besar dan menjadi calon pewaris membuat Axton banyak melakukan ekspansi bisnis. Tak hanya di bisnis pangan seperti yang sebelumnya dilakukan Anthony, pria kelahiran 1979 itu memilih berinvestasi di industri digital.
Tak cukup dengan aktivitasnya di dunia bisnis, pengusaha yang satu ini kerap memamerkan berbagai kegiatan sosialnya melalui akun Instagram. Ia bahkan tak canggung menunjukkan sisi humorisnya lewat unggahan berupa humor-humor receh.
Makin penasaran dengan kepribadiannya yang baik hati dan ramah? Kalau begitu tak perlu berbasa-basi lagi, kamu bisa langsung mengintip kisah kehidupan dan perjalanan karier Axton Salim dalam biografi dirinya berikut ini. Baca sampai selesai, ya.
Karier di Salim Group
1. Tahap Persiapan
Dari artikel biografi ini, kamu akan tahu apa yang dikerjakan Axton Salim sebelum menggantikan posisi sang ayah. Rupanya, ia tidak secara instan menerima mandat jadi CEO, melainkan harus memulai usaha dari bawah terlebih dahulu.
Hampir sama dengan putra dan putri konglomerat lainnya di tanah air, ia memulainya dengan bersekolah di luar negeri. Axton menempuh pendidikan tingginya di jurusan Science Business Administration, Universitas Colorado, Amerika Serikat dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2002.
Setelah itu, ia tak langsung pulang ke Indonesia, tetapi mencari pengalaman kerja di Singapura. Di sana, ia bekerja di sebuah perusahaan keuangan yang bergerak di bidang investasi, yakni Credit Suisse.
Baca juga: Biografi Robert Budi Hartono, Orang Kaya Nomor 1 di Indonesia
2. Jabatan yang Diduduki
Usai magang di Singapura, barulah ia ditarik bekerja sebagai Marketing Manager di salah satu cabang perusahaan Salim Group, yaitu PT Indofood Fritolay Makmur pada 2004. Belum lama jadi Marketing Manager, ia pun dipromosikan untuk menjabat asisten CEO di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Pada 2009, Axton Salim naik jabatan dan resmi jadi direktur di PT Indofood CBP Sukses Makmur. Di usianya yang ketika itu baru 30 tahun, ia juga tercatat menjabat direktur di beberapa anak perusahaan lain Salim Group. Ia juga membuat bangga lantaran menjadi anggota termuda di jajaran direksi PT Indofood.
Bagaimana tidak, pria berzodiak Capricorn ini tercatat pula sebagai direktur non-eksekutif di Indofood Agri Resources sejak tahun 2007. Di periode yang sama, ia juga menjabat sebagai komisaris di PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Jabatan komisaris juga didudukinya di PT Lonsum, perusahaan perkebunan London-Sumatera sejak tahun 2009.
Jabatan lain yang diduduki Axton sebelum menguasai Salim Group antara lain, direktur non-eksekutif Gallant Venture Ltd (mulai 2014), posisi eksekutif di Scaling Up Nutrition (SUN) Business Advisory Group (mulai 2014), dan Art Photography Centre Ltd (mulai 2016).
Baca juga: Biografi Ferry Unardi, Pendiri Traveloka yang Pernah Putus Kuliah
Investasi di Bisnis Start-up
Seolah tak ingin Salim Group jadi perusahaan tua yang ketinggalan zaman, Axton pun melancarkan gebrakan. Ia memberanikan diri melakukan investasi di dunia digital dengan berbisnis start-up. Menggandeng National University of Singapore (NUS) Enterprise untuk bekerja sama, Salim Group pun mendirikan Block71.
Block71 merupakan jenis start-up yang diharapkan bisa menjadi co-working space bagi para pebisnis di dunia digital. Start-up ini semula dirilis di Singapura, dan kemudian dibuka pula di Indonesia pada 2017, serta di negara lain seperti Tiongkok dan San Fransisco.
Dengan jaringan yang ada, Block71 diyakini dapat membantu Indonesia memperluas pasar digital hingga ke dunia Internasional. Meski skalanya luas, Axton tidak punya kriteria khusus dan mempersilakan start-up sekecil apa pun yang potensial untuk bergabung.
“Kami mix sector, karena sistemnya adalah co-working space. Siapa saja bisa melamar,” demikian terangnya kepada wartawan Kontan pada 17 Oktober 2018 lalu setelah acara Mobile Marketing Association. “Tapi jujur saja untuk kriteria, saya tidak tahu.”
Selain mendirikan Block71, Axton juga berinvestasi di star-up lainnya. Salah satunya ialah Popbox Asia Services, start-up asal Singapura yang menyediakan layanan loker (penyimpanan) otomatis yang memungkinkan pengguna dapat mengirim, menerima, dan mengembalikan paket barang dengan mudah.
Aksi-Aksi Sosial
Siapa sangka, dalam biografi dirinya, Axton Salim tidak hanya peduli dengan pengembangan bisnis semata. Pengusaha kaya raya yang satu ini juga berjiwa sosial tinggi dan banyak terlibat dalam berbagai kegiatan peduli pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Apa saja yang pernah dilakukannya sebagai wujud sumbangsih untuk negeri tercinta? Simak uraian berikut dan bersiaplah dibuat kagum dengan usaha cucu Sudono Salim ini untuk ikut memajukan Indonesia!
1. Tunjukkan Kepedulian terhadap Pendidikan
Di bawah kepemimpinan Axton Salim, Indofood menjalin kerja sama dengan Ruang Guru dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia. Pada 12 November 2018, ketiga lembaga itu meluncurkan kampanye sosial Hidup Sehat, Yuk! bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional ke-54.
Kampanye yang menyoroti persoalan di bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat ini ditandai dengan perilisan modul digital. Kurang lebih, terdapat 40 modul berisi informasi mengenai gizi seimbang yang bisa diakses gratis lewat aplikasi Ruang Guru.
Tak berhenti sampai di situ, program Hidup Sehat, Yuk! juga menyediakan beasiswa bagi putra dan putri Indonesia yang berprestasi. Namun, beasiswa ini dikhususkan bagi siswa kelas 10 dan 11 SMA/SMK saja. Beasiswa yang didapatkan itu nantinya akan berlanjut hingga mereka kuliah di kampus favorit yang diinginkan.
Baca juga: Profil Anindya Bakrie, Pemimpin Generasi Ketiga Bisnis Bakrie Group
2. Turut Mendukung Aksi Peduli Lingkungan
Melalui biografi ini, KepoGaul mengupas pula informasi mengenai kepedulian Axton Salim terhadap lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan keterlibatannya dalam Aksi Plastik Nasional yang didukung oleh Menko Maritim Luhut Panjaitan dan Global Plastic Action Partnership (GPAP) yang diresmikan bulan Maret 2019.
Kala itu, Axton sebagai wakil dari Indofood bersama sejumlah perusahaan, seperti Coca Cola, Danone, Nestle, serta Unilever ikut serta dalam pertemuan tingkat tinggi yang membahas tentang pengelolaan sampah. Karena bisa dibilang, perusahaan-perusahaan tersebut ikut menyumbang sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Axton Salim memberi bocoran lewat akun Instagram, bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam pertemuan sepakat untuk bekerja sama mewujudkan program PRAISE. PRAISE merupakan singkatan dari Packaging Recycle Alliance for Indonesia Sustainable Environment atau Aliansi Daur Ulang Kemasan untuk Lingkungan Berkelanjutan di Indonesia.
PRAISE meluncurkan strategi pengelolaan sampah melalui proyek drop box dan program percontohan Bali Bersih. Drop box sendiri adalah program penanganan sampah dengan cara memisahkan mana yang dapat didaur ulang dan mana yang tidak. Program ini melibatkan masyarakat dan diharapkan dapat mengubah perilaku mereka dalam membuang sampah.
Sedangkan untuk Bali Bersih, aliansi perusahaan-perusahaan makanan yang kami sebut di atas memulai program mereka di kawasan Pantai Sanur. Di sana, mereka mencontohkan cara penanganan sampah secara terintegrasi dan mencegah kebocoran sampah ke laut. Ke depannya, program ini diharapkan dapat dilakukan di seluruh Indonesia dalam rangka mewujudkan lingkungan bersih dan sehat.
Baca juga: Biografi Bong Chandra, Pengusaha Bertitel Motivator Paling Muda di Asia
3. Dukung Kampanye Pencegahan Gizi Buruk
Kegiatan sosial lain yang pernah dilakukan Axton Salim ialah pengentasan gizi buruk. Ia tercatat pernah terlibat dalam kampanye Ayo Cegah Stunting! pada 2018 lalu. Hal ini terlihat dari sejumlah foto yang diunggahnya di akun Instagram pribadi.
Di salah satu foto, ia menuliskan caption yang menyebut dirinya tengah berada di lapangan Monumen Nasional (Monas) tanggal 16 September 2018. Saat itu, pria kelahiran 1 Januari 1979 ini mengikuti gerak jalan yang dihadiri sekitar 5.000 peserta. Ia sendiri datang sebagai wakil dari Scaling Up Nutrition Business Network.
Dalam acara tersebut, Indofood dan beberapa perusahaan lain mendirikan booth-booth yang memutar video dokumentasi kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), utamanya yang berhubungan dengan program gizi. Isinya tak jauh dari program-program dan berbagai upaya pencegahan stunting (pengerdilan) dengan cara meningkatkan gizi.
Trivia Menarik Axton Salim
1. Suka Humor Receh
Kamu dijamin tidak bosan membaca biografi Axton Salim ini. Pasalnya, pria yang kerap tampil mengenakan kacamata ini bukan tipe pengusaha kaku dan hanya tertarik pada hal-hal serius saja. Diam-diam, ia juga suka dengan humor receh, lho!
Kalau tidak percaya, kamu bisa mengulik akun Instagram pribadi Axton Salim. Di sana, kamu mungkin akan menemukan posting-an receh yang bikin geleng-geleng kepala. Salah satunya ketika ia mengunggah foto dirinya yang diedit berada di dalam sebuah lemari besi.
Dalam foto itu, tertulis kalimat singkat yang membuat sejumlah selebriti tanah air seperti Dian Sastro ikut berkomentar. “Akhirnya masuk kabinet,” demikianlah bunyi tulisan pada meme yang ia unggah. “KZL,” komentar Dian Sastro.
Kiranya semua tahu, kabinet yang dimaksud adalah lemari besi, bukan kabinet pemerintahan. Walau begitu, Axton memberikan penjelasan panjang lebar soal candaannya di kolom keterangan. “Hahaha. Jangan terlalu serius, ya, Gaes. Ini cuman mau menghibur dikit karena suasana di sosmed lagi tense sekali nungguin pengumuman,” tulisnya.
Benar saja, meme itu memang diunggah ketika publik tengah harap-harap cemas menanti siapa presiden terpilih untuk periode 2019–2024. Bagaimana menurutmu? Receh dan cukup menghibur, bukan?
Baca juga: Biografi John Riady, Bos Lippo Karawaci yang Pernah Magang di McDonald’s
2. Pernah Ketemu Jennie BLACKPINK
Kalau kamu fans K-pop dan masih melanjutkan membaca artikel biografi ini, bersiaplah merasa iri dengan Axton Salim. Awal 2019, ia pernah membuat penggemar BLACKPINK heboh gara-gara mengunggah foto dirinya bersama Jennie di Instagram.
Ternyata, keduanya bertemu di sebuah event yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan. “Thank you! Got to meet the super talented @jennierubyjane from @blackpinkofficial after a fantastic show at the Chanel Pharrell party (Terima kasih! Berkesempatan ketemu Jennie dari BLACKPINK yang sangat bertalente setelah pertunjukan fantastis di pesta Chanel Pharrell). Ya shy shy cat gitu lah,” tulisnya sebagai caption foto.
Segera setelah diunggah, foto itu mendapat banyak reaksi dari netizen. Sebagian dari mereka sempat mengira, jika mungkin Jennie BLACKPINK bakal jadi brand ambassador salah satu produk keluaran PT Indofood.
Baca juga: Biografi Larry Page, Tokoh Penting di Balik Berdirinya Google
Puas Membaca Biografi Axton Salim?
Setelah membaca artikel biografi ini, kamu jadi semakin mengenal Axton Salim, bukan? Kiranya, perjalanan karier dan kehidupan pengusaha berdarah Tionghoa yang satu ini dapat memberi inspirasi bagaimana menjadi pengusaha yang sukses.
Bahwasanya, kesuksesan tidak dapat diperoleh secara instan kendati berasal dari keturunan konglomerat sekalipun. Ilmu dan pengalaman tetaplah dibutuhkan, karena seorang pengusaha mesti memperhatikan pula cara berinovasi dan mengembangkan perusahaan.
Itulah tadi informasi yang perlu kamu ketahui dari seorang Axton Salim. Jika kamu butuh info mengenai pengusaha lainnya sebagai sumber inspirasi dan motivasi, jangan lewatkan artikel biografi Bob Sadino, Bong Chandra, Merry Riana, Robert Budi Hartono, dan sebagainya yang ada di KepoGaul, ya!