
Buya Hamka merupakan sosok ulama hebat dan sastrawan andal yang kebijaksanaannya tak perlu diragukan lagi. Jika kamu sedang membutuhkan kata-kata bijak yang menginspirasi dan memotivasimu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, yuk, simak kutipan dari Buya Hamka yang sudah kami rangkum di artikel ini!
Adakalanya, nasihat-nasihat penuh makna dari orang-orang yang memiliki kebijaksanaan tinggi sangat diperlukan untuk membangkitkan semangat. Namun, jika belum sempat meminta nasehat pada orang-orang yang berbudi tinggi, membaca kata-kata bijak dari tokoh-tokoh yang terkenal akan kebijaksanaan dan ketinggian ilmunya seperti Buya Hamka pun tak jadi masalah.
Tentunya Anda tahu tentang Buya Hamka, bukan? Pria yang lahir di Sumatra Barat pada 17 Februari 1908 itu merupakan ulama yang menjadi ketua MUI pertama sekaligus seorang sastrawan hebat yang telah menghasilkan banyak karya-karya terkenal.
Berkat ilmunya yang tinggi, kebijaksaannya dalam menyikapi hidup, dan kemampuannya merangkai kalimat, ia meninggalkan begitu banyak petuah yang masih bermanfaat hingga saat ini. Ya, kutipan-kutipan bijak yang dicetuskannya bisa memberikan inspirasi untuk kehidupan yang lebih baik.
Jadi, bagaimana? Apakah kamu juga ingin mendapatkan petuah yang memotivasi dari sosok bernama asli Abdul Malik Karim Amrullah tersebut? Jika ya, yuk, langsung simak kata-kata bijak Buya Hamka di bawah ini!
Kata-Kata Bijak Buya Hamka tentang Kehidupan
1. Tambah Berkerut
Sebesar-besar atau seberat-berat urusan, jangan dihadapi dengan muka berkerut, kerut muka itu dengan sendirinya menambahkan lagi kerut pekerjaan.
Bukan hanya orang yang bekerja saja yang punya pekerjaan. Sebab, semua orang punya tugas atau pekerjaan di bidangnya masing-masing yang harus ditunaikan. Misalnya anak sekolah, harus mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, sedangkan ibu rumah tangga, harus membersihkan rumah agar huniannya terasa bersih dan nyaman.
Meski demikian, kadang kita melaksanakan tugas dengan hati yang kurang ikhlas. Padahal jika demikian, kemungkinan besar pekerjaan kita malah tidak bisa selesai dengan sempurna sehingga kita harus mengulangi untuk mengerjakannya. Jadi, sama-sama lelah, akan lebih baik jika dikerjakan dengan ikhlas hati sehingga hasilnya pun sesuai dengan yang diharapkan.
2. Harus Terus Berjuang
Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang, hidupnya ialah buat berjuang, kalau perahunya telah dikayuhnya ke tengah, dia tak boleh surut palang, meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek, itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang.
Laki-laki ditakdirkan memiliki tenaga yang lebih kuat dibanding wanita. Tenaga yang kuat itu bukan diberikan untuk mengecilkan wanita, melainkan untuk memikul tanggung jawab atas wanita.
Oleh sebab itu, dalam kata-kata bijak tentang anak laki-laki di atas, Buya Hamka menyampaikan pesan untuk tak mudah menyerah. Saking dilarangnya untuk menyerah, bahkan ulama tersebut mengatakan bahwa lebih baik menghadapi ombak yang besar dibanding harus berbalik arah.
3. Cita-Cita Mulia
Kegunaan harta tidak dimungkiri. Tetapi ingatlah, yang lebih tinggi ialah cita-cita yang mulia.
Banyak orang yang mati-matian mencari harta. Ya, memang tak dapat dipungkiri harta memang sangat bermanfaat, misalnya saja untuk menghidupi keluarga dan untuk bersedekah dengan orang yang membutuhkan.
Namun, meski harta memang penting, jangan pernah sia-siakan waktu hanya demi mencari harta. Sisakan juga waktumu untuk meraih cita-cita mulia yang selama ini kamu impikan. Dengan demikian, maka hidupmu akan lebih bermanfaat.
4. Semua Sama
Kalau nyata harta benda tak dapat menangkis sakit, tidak dapat menolak demam, tidak dapat menghindarkan maut, nyatalah bahwa kesusahan yang menimpa orang kaya serupa dengan kesusahan yang menimpa orang miskin.
Harta mampu membuat manusia menjadi silap mata. Bahkan tak jarang, demi mendapatkan harta yang berlimpah manusia melakukan berbagai macam hal yang melanggar aturan agama maupun hukum yang berlaku.
Padahal sebenarnya jika dipikir-pikir, harta yang selama ini dicari mati-matian sama sekali tak mampu menghindarkan manusia dari kematian. Jika sudah demikian, maka kita hanya membutuhkan amal baik sebagai bekal perjalanan di akhirat.
5. Semakin Bertambah
Oleh sebab itu maka bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat iman dan Islam seseorang.
Semakin bertambahnya usia, manusia akan semakin kaya pengalaman berkat peristiwa suka duka yang selama ini telah dilewati. Untuk dapat melalui berbagai macam situasi dengan baik, tentunya manusia juga membutuhkan pengetahuan.
Dengan demikian, makin bertambah dewasa tentunya pengalaman dan pengetahuannya akan semakin banyak. Menurut Buya Hamka dalam kata-kata bijak di atas, hal tersebut juga akan menambah keimanan dan keislaman seorang muslim.
Kata-Kata Bijak Buya Hamka Islami
1. Pertolongan Allah
Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah.
Ketika sedang mendapatkan kesulitan, tak jarang manusia menjadi jatuh terpuruk dan kesulitan untuk bangkit kembali. Masalah yang dirasa begitu berat dan tak kunjung terlihat jalan keluarnya membuat hari-hari penuh dengan air mata.
Untuk kamu yang seorang muslim dan sedang mengalami kondisi di tersebut, resapi baik-baik kata-kata bijak Buya Hamka di atas. Apa pun masalah yang sedang kamu hadapi, ingatlah bahwa ada Allah Yang Maha Penolong. Oleh sebab itu, jangan pernah lelah berdoa dan berusaha.
2. Ilmu dan Iman
Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan bayi. Namun, ilmu tanpa iman bagaikan lentera di tangan pencuri.
Iman artinya percaya. Sebagai seorang muslim, keimanan merupakan syarat utama. Ya, terutama mengimani rukun iman yang jumlahnya ada enam. Namun, jika hanya memiliki iman dan tanpa ilmu, maka kita akan berjalan tak tentu arah. Padahal dalam Islam, hal-hal besar sampai yang paling kecil sekali pun ada tuntunannya.
Sebaliknya, memiliki ilmu tanpa iman merupakan hal yang berbahaya. Sebab, ketika seseorang memiliki ilmu yang tinggi, tapi tak memiliki iman kepada Sang Pencipta, bukan tidak mungkin jika ilmu itu akan digunakan untuk melakukan perbuatan yang buruk.
3. Bertobat yang Sesungguhnya
Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa.
Ketika iman tertanam dalam hati, mungkin kamu akan menyesal setelah melakukan hal-hal yang sebenarnya dilarang oleh Allah. Kamu pun segera meminta ampun pada Allah dan meminta-Nya untuk memaafkan segala dosamu.
Namun, di kemudian hari kamu masih saja melakukan kesalahan yang sama. Padahal yang namanya tobat itu seharusnya tidak hanya menyesali dosa, melainkan juga membenci dosa tersebut. Jika sudah membenci, maka kamu tidak akan melakukan kesalahan yang sama.
4. Menjadi Saksi
Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah.
Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini bahwa manusia hidup di dunia ini hanya sementara. Ya, bisa diibaratkan mampir minum saja. Setelah meninggal, barulah perjalanan panjang di alam keabadian dimulai.
Oleh sebab itu, jangan sampai kamu menyia-nyiakan waktu hidup di dunia ini untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat atau malah merugikan. Perbanyak ibadah pada Allah, jalankan semua perintah, dan jauhi larangan-Nya. Itulah tujuan utama kita dalam hidup.
5. Modal Kemerdekaan Indonesia
Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan juga harus dengar kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia. Untuk tuan tahu, itu bukanlah fanatik, itu adalah gairah.
Indonesia memang merupakan negara yang mayoritas rakyatnya menganut agama Islam. Namun, tingkat keimanan dan keislaman tiap orang tentu berbeda. Ada yang Islamnya hanya sekadar KTP, ada yang melaksanakan ibadah ala kadarnya dan masih sering mengabaikan larangan-Nya, serta ada juga yang berusaha menjalankan ibadah dan benar-benar berusaha menjauhi larangan-Nya.
Nah, untuk tipe yang ketiga, seringkali orang-orang menyebutnya fanatik. Bukan merupakan pujian, sebutan fanatik biasanya dikatakan oleh mereka yang merasa bahwa orang yang bersangkutan terlalu berlebihan dalam menjalankan agama. Padahal menurut Buya Hamka dalam kata-kata bijak di atas, kefanatikan muslim itulah yang menjadi modal utama untuk Indonesia bisa merdeka.
Baca juga: Biografi Ratna Sari Dewi Soekarno, Istri Presiden Pertama Republik Indonesia yang Penuh Kontroversi
Kata-Kata Bijak Buya Hamka tentang Budi Pekerti
1. Bukan Terletak pada Fisik
Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya.
Siapa yang tak senang jika memiliki wajah yang tampan atau cantik. Siapa pula orang yang tak suka jika bisa mengenakan pakaian yang bagus. Namun, semua itu tidaklah abadi. Wajah bisa saja tak lagi rupawan karena menua atau sebab lain, sedangkan pakaian bagus juga mungkin tak lagi bisa dibeli karena kondisi keuangan yang menurun.
Yang abadi hanyalah keindahan adab dan ketinggian ilmu. Ya, di saat yang lain bisa berubah karena keadaan, hati yang baik dan ilmu yang tinggi akan bertahan selama-lamanya hingga akhir hayat.
2. Definisi Adil
Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian.
Mungkin kamu sudah sering mendengar kata adil. Namun, apakah kamu tahu betul makna dari kata tersebut? Menurut Buya Hamka dalam kata-kata bijak di atas, keadilan adalah ketika kamu mampu bersikap obyektif dengan menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar. Termasuk mengembalikan sesuatu pada pemiliknya juga bisa dikatakan adil.
Memang, jika terkait orang lain, mungkin bersikap adil bukanlah perkara yang sulit. Namun, jika menyangkut diri sendiri maupun orang-orang yang dicintai, bersikap adil mungkin akan terasa sangat berat. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika ulama asal Minangkabau tersebut mengatakan bahwa puncak keberanian adalah ketika mampu bersikap adil dalam kondisi yang demikian.
3. Melembutkan Hati
Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras.
Kamu memiliki teman atau anggota keluarga yang perbuatannya menyimpang dari norma agama, hukum, maupun kesopanan? Sudah berusaha menasihatinya, tapi hatinya yang sekeras batu menolak mentah-mentah segala nasihatmu?
Hmm… jangan keburu menyerah. Lihatlah batu yang terkena tetesan air hujan terus menerus, batu tersebut lama-lama akan membentuk cekungan, bukan? Demikian pula halnya dengan hati, jika kamu tak pernah lelah memberi nasehat dengan kata-kata yang baik dan tidak menghakimi, pasti lama-kelamaan hatinya akan luluh.
4. Penyebab Marah dan Dengki
Nafsu yang menyebabkan marah dan dengki.
Saat mendapati sesuatu yang tak sesuai dengan keinginanmu, mungkin kamu akan merasa kesal hingga akhirnya marah-marah. Pun ketika melihat orang lain hidupnya tampak menyenangkan sedangkan kamu selalu ditimpa kesulitan, barangkali kedengkian menyusup ke dalam hati sehingga kamu mengharap orang itu juga memperoleh kesulitan.
Nah, tahukah kamu? Itulah yang dikatakan nafsu. Ketika tebersit sedikit saja perasaan negatif tersebut ke dalam hati, setan akan sangat gembira dan membuatnya makin membara. Oleh sebab itu, saat akan mulai merasa marah atau dengki, alangkah baiknya jika kamu langsung mengingat Allah agar hati kembali tenang.
5. Tak Setara
Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa.
Ikhlas, satu kata yang mudah diucapkan, tapi mungkin sangat sulit dilakukan. Dalam menjalani hidup, manusia dituntut untuk ikhlas dalam banyak hal. Ya, karena memang semua yang kita miliki, termasuk nyawa sekali pun merupakan titipan dari Sang Pencipta.
Meski sudah menyadari bahwa semua hanyalah titipan, seringkali kita hanya memaksakan diri untuk ikhlas, bukannya benar-benar ikhlas. Saking sulitnya, bahkan dalam kata-kata di atas Buya Hamka mengatakan bahwa keikhlasan sejati hanya bisa ditemukan dalam senyum anak-anak.
Baca juga: Biografi Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Asal Kordoba yang Menafsirkan dan Merangkum Karya Aristoteles
Kata-Kata Bijak Buya Hamka Manakah yang Kamu Sukai?
Itu tadi adalah 15 kata-kata bijak Buya Hamka yang membahas tentang filosofi kehidupan, keislaman, dan perkara akhlak yang baik. Dari semua kutipan di atas, mana saja kata bijak yang menjadi favoritmu?
Supaya ungkapan bijak dari Buya Hamka tersebut bisa menginspirasi banyak orang, coba kirimkanlah pada orang-orang terdekatmu, misalnya saja keluarga atau sahabat. Jika ingin membagikannya pada lebih banyak orang lagi, kamu juga boleh menjadikannya sebagai caption Instagram atau status Facebook.
Nah, bila kamu menginginkan informasi menarik lain, simak terus KepoGaul.com. Karena selain tentang kata-kata bijak, kamu juga akan mendapatkan artikel menarik seputar wisata, kuliner, tanaman, seleb, tips kecantikan, dan masih banyak lagi.