
Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Budaya ini selalu menarik perhatian wisatawan. Tak ayal, mereka berusaha mencari tahu lebih dalam mengenai sejarah Yogyakarta, ragam budaya di sana, dankehidupan sultan beserta keluarganya dengan mengunjungi objek wisata Keraton Yogyakarta.
Jalan Rotowijayan Blok No.1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta
https://goo.gl/maps/gP75VShhTfL2
Sabtu-Kamis: 08.00-14.00 WIB
Jumat: 08.00-12.00 WIB
Domestik: Rp 7.500/orang
Asing: Rp 15.000/orang
Wisata Keraton Yogyakarta menjadi salah satu bukti simbol kejayaan masa lalu Kota Gudeg. Dibukanya tempat wisata tersebut bertujuan agar masyarakat sekitar maupun wisatawan dari daerah lain bisa mengenal lebih dekat dengan kebudayaan Jawa di sana.
Tertarik mengunjungi wisata Keraton Yogyakarta? Di artikel ini kami akan menyajikan berbagai info tentang Keraton Yogyakarta yang meliputi sejarah singkat, ragam kegiatan seni, hingga rute menuju destinasi tersebut. Lengkap, bukan?
Jadi, simak terus ulasan wisata Keraton Yogyakarta di bawah ini hingga habis, ya! Siapa tahu rasa penasaranmu tentang seluk-beluk tempat wisata tersebut bisa terjawab. Pun bisa mengobati kerinduanmu terhadap kota seni dan budaya ini. Selamat membaca!
Sejarah Singkat Wisata Keraton Yogyakarta
Cikal bakal berdirinya Keraton Yogyakarta bermula dari pecahnya kerajaan Mataram Islam pada Februari 1755 yang ditandai dengan adanya Perjanjian Giyanti. Salah satu isi perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Kerajaan Mataram dibagi menjadi dua.
Kerajaan itu meliputi Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dikuasai oleh Susuhunan Pakubuwana III dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sri Sultan Hamengkubuwana I (HB I).
Ketika hendak menentukan lokasi kerajaan, Sultan HB I sempat berdiam diri di Pesanggrahan Ambar Ketawang (kini masuk wilayah Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman). Kemudian beliau memerintah orang kepercayaannya, Jayawinata, untuk melakukan survei yang kemudian ditentukanlah daerah Gamping sebagai istana sementara.
Di waktu yang sama, Sultan HB I masih mencari wilayah yang tepat untuk istana permanennya. Beliau pun mendapat petunjuk untuk mendirikan kerajaan baru di sebuah pesanggrahan yang biasa digunakan untuk tempat peristirahatan iring-iringan jenazah raja-raja Mataram yang akan dimakamkan di Imogiri (lokasi keraton saat ini).
Tanggal 13 Maret 1755, Kesultanan Jogja resmi berdiri. Lalu pada 9 Oktober 1755, pembangunan Keraton Yogyakarta pun dimulai. Proses pendirian keraton baru tersebut memakan waktu kurang lebih satu tahun.
Sembari menunggu proses pembangunan selesai, Sultan HB I beserta keluarganya tinggal di Pesanggrahan Ambar Ketawang. Barulah sekitar akhir tahun 1756, keluarga Keraton Jogja secara resmi menempati Keraton Yogyakarta.
Baca juga: Menyaksikan Kombinasi Apik Antara Alam dengan Budaya Lewat Tempat Wisata Tanah Lot Bali
Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan
Banyak kegiatan seru yang bisa kamu lakukan selama berkunjung ke tempat wisata Keraton Yogyakarta baik sendirian maupun bersama orang-orang terdekat. Apa saja itu?
1. Menikmati Musik Gamelan
Jika selama ini kamu sering mendengarkan musik modern, sesekali datanglah ke Keraton Yogyakarta untuk menikmati alunan musik gamelan. Dari situ kamu akan mengetahui salah satu kekayaan budaya Nusantara yang sepatutnya untuk dilestarikan.
Pertunjukan musik gamelan digelar setiap hari Senin dan Selasa pukul 10.00-12.00 WIB di Bangsal Sri Manganti yang terletak di belakang keraton. Selama rentang waktu tersebut, telingamu akan dimanjakan oleh seni karawitan dan suara merdu sang Sinden (penyanyi wanita dalam kesenian Jawa).
2. Menonton Pertunjukan Wayang
Di Keraton Yogyakarta terdapat lebih dari satu jenis pertunjukan wayang, di antaranya Wayang Orang, Wayang Golek Menak, dan Wayang Kulit. Pagelaran seni wayang tersebut memiliki jadwal masing-masing.
Wayang Orang biasanya digelar setiap hari Minggu pukul 09.30 WIB. Jalan cerita menarik yang dibumbui tingkah kocak pemainnya mungkin akan membuatmu terhibur dan ingin menontonnya lagi.
Untuk Wayang Golek Menak, kamu bisa menyaksikannya setiap Rabu pukul 09.00-12.00 WIB. Pertunjukan wayang yang berbentuk boneka kayu ini biasanya dibawakan oleh dalang dengan mengambil cerita yang berbeda-beda setiap minggunya. Kalau kamu penasaran, catat saja jadwal mainnya.
Sedangkan pertunjukan Wayang Kulit bisa kamu ikuti setiap Sabtu pukul 09.00-13.00 WIB. Cocok nih buat kamu yang tak terbiasa begadang karena di tempat lain sering kali seni tradisional ini digelar pada malam hari (semalam suntuk).
3. Menyaksikan Tarian Tradisional Jawa
Apakah kamu pecinta seni tari tradisional? Kalau iya, cobalah datang ke Keraton Yogyakarta setiap hari Kamis dan Minggu sekitar pukul 09.00 WIB. Di waktu itu, kamu bisa menjumpai pertunjukan tari-tarian yang berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat hendak melihat pagelaran tersebut, jangan berpikir kamu hanya akan melihat sekumpulan wanita Jawa yang menari dengan luwes. Lebih dari itu, kamu akan disuguhi pertunjukan tari-tarian yang memuat cerita pewayangan, misalnya lakon Ramayana.
4. Menikmati Seni Macapat
Selain menyaksikan pagelaran wayang atau tari tradisional, di objek wisata Keraton Yogyakarta kamu juga bisa menikmati keindahan Macapat. Macapat adalah sejenis tembang atau puisi tradisional Jawa yang terdiri dari bait-bait tertentu.
Jika kamu penasaran dan ingin mendengar bagaimana tembang macapat dilantunkan, datang saja pada hari Jumat pukul 09.00 WIB. Setiba di sana kamu akan disuguhi berbagai tembang yang tidak hanya enak didengar, tapi juga sarat akan nilai-nilai filosofis Jawa.
5. Belajar Memanah
Kegiatan di Keraton Yogyakarta yang tak kalah seru lainnya adalah belajar memanah yang dijadwalkan setiap Selasa sore. Alangkah baiknya kamu membuat janji dulu dengan Abdi Dalem (sebutan bagi pengurus keraton) yang bertugas membimbing pengunjung yang ingin belajar memanah.
Sebelum berlatih memanah, kamu bisa menjajal pakaian adat keraton, lho. Biar sewaktu latihan mirip perajurit sungguhan. Di sana kamu juga tak sendirian, kok. Ada banyak peserta lain yang juga mengikuti latihan panahan, baik itu dari kalangan pengunjung lokal maupun turis asing.
6. Foto-Foto
Kurang lengkap rasanya berkunjung ke tempat wisata Keraton Yogyakarta tanpa mengabadikannya melalui jepretan kamera. Banyak tempat-tempat menarik yang bisa kamu jadikan background, misalnya di area pintu utama atau sekitar pendopo keraton.
Selain itu, kamu juga bisa membuat photo story yang berisi tentang aktivitasmu selama menjelajahi keraton. Tapi sebelum melakukannya, alangkah baiknya kamu meminta izin pada Abdi Dalem karena mungkin saja ada bagian-bagian Keraton Yogyakarta yang tak boleh diambil fotonya.
Baca juga: Info Penting yang Patut Disimak Sebelum Berkunjung ke Tempat Wisata Candi Borobudur
Cara Menuju ke Objek Wisata Keraton Yogyakarta
Wisata Keraton Yogyakarta tepat berada di jantung kota, sehingga mudah dijangkau oleh pengunjung, yakni di Jl. Jalan Rotowijayan Blok No.1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, DIY. Untuk menuju ke sana, kamu bisa memilih menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Bagaimana caranya? Berikut penjelasannya.
1. Kendaraan Pribadi
Kalau kamu berangkat dari Semarang, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam dengan jarak tempuh kira-kira 127 km. Perjalanan dimulai dari Semarang – Ungaran – Ambarawa – Pringsurat – Magelang – Yogyakarta (Jl. Ringroad Utara). Selanjutnya kamu bisa menuju Jl. Monjali – Jl. AM. Sangaji – Jl. Margo Utomo – Jl. Kleringan – Jl. Mayor Suryotomo – Jl. Brigjend Katamso – Jl. Ibu Ruswo – Jl. Alun-Alun Utara – lokasi.
Untuk yang datang dari arah Bantul, kamu bisa memulai perjalanan dari Jl. Bantul – Jl. Nagan Kulon – Jl. Ngasem – Jl. Kauman – Keraton Yogyakarta. Jarak yang ditempuh kira-kira 10 km dengan estimasi waktu sekitar 20 menit.
Jika kebetulan kamu dari Pacitan, maka bisa lewat rute Pacitan – Pracimantoro – Wonosari – Patuk – Yogyakarta (Jl . Jogja-Wonosari). Kemudian kamu bisa menuju Jl. Rejowinangun – Jl. Kebun Raya – Jl. Kusumanegara – Jl. Sultan Agung – Jl. Panembahan Senopati – Jl. Brigjend Katamso – Jl. Ibu Ruswo – Jl. Alun-Alun Utara – lokasi. Waktu yang diperlukan kira-kira 3-4 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 128 km.
2. Kendaraan Umum
Menggunakan transportasi umum untuk menuju tempat wisata Keraton Yogyakarta tak kalah mudah dengan menaiki kendaraan pribadi. Jika kamu dari luar kota dan memilih naik kereta api, turun saja di Stasiun Tugu. Untuk menuju lokasi, kamu bisa naik becak atau ojek. Tak sampai 10 menit mungkin sudah tiba.
Jika kebetulan kamu dari luar kota naik bus, turun saja di Terminal Giwangan. Setelah itu, kamu bisa menggunakan jasa taksi atau ojek online maupun konvensional. Waktu yang diperlukan sekitar 20 menit dengan jarak tempuh kurang lebih 7 km.
Kalau enggan menunggu lama, kamu bisa naik Trans Jogja trayek 3A dengan membayar Rp 3.500 lalu turun di halte Kantor Pos Besar. Tetapi, kalau ada yang kebetulan turunnya di Terminal Jombor, kamu bisa naik Trans Jogja trayek 2A atau 2B kemudian turun di halte Kantor Pos Besar.
Sedangkan bagi yang naik pesawat terbang akan mendarat di Bandara Adi Sucipto. Selanjutnya, kamu bisa melanjutkan naik ojek atau taksi dengan jarak tempuh kira-kira 10 km dan estimasi waktu sekitar 25 menit. Bisa juga naik Trans Jogja trayek 1A atau 1B kemudian turun di halte Kantor Pos Besar.
Baca juga: Panduan Berlibur Lengkap ke Tempat Wisata di Jakarta
Jam Operasional dan Tiket Masuk
Objek wisata Keraton Yogyakarta buka setiap hari kecuali hari besar Agama Islam, yakni Sabtu-Kamis pada pukul 08.00-14.00 WIB dan hari Jumat pada jam 08.00-12.00 WIB. Jumat tutup lebih awal karena di hari ini laki-laki Muslim wajib pergi ke masjid untuk melaksanakan salat Jumat. Jadi, jangan datang setelah pukul 12.00 WIB kalau kamu tak ingin kecewa.
Untuk tiket masuknya, terbilang cukup terjangkau, yaitu hanya Rp 7.500 untuk wisatawan lokal dan Rp 15.000 bagi wisatawan asing. Kalau kamu membawa kamera, maka dikenakan biaya sebesar Rp 1.000/perangkat. Murah, bukan?
Dengan membeli tiket masuk itu, otomatis kamu akan mendapatkan fasilitas pemandu wisata serta bebas menjelajahi keraton sepuasmu. Kamu pun tak perlu membayar lagi semisal ingin menyaksikan pertunjukan seni di sana. Tertarik?
Tips Berwisata ke Keraton Yogyakarta
Infomasi seputar wisata Keraton Yogyakarta telah kamu ketahui. Kini saatnya kami membagikan beberapa tips agar kunjunganmu ke sana berjalan lancar. Simak baik-baik, ya!
- Patuhilah setiap larangan atau peraturan yang tertulis di area Keraton Jogja, misalnya tidak duduk di tempat yang dilarang, menyentuh benda-benda keraton tanpa izin, dan berfoto di Museum Batik.
- Lepaslah topi atau penutup kepala lainnya (selain jilbab) ketika memasuki keraton untuk menghormati keluarga kesultanan.
- Ketika berswafoto, hindari membelakangi Kedathon atau Abdi Dalem sebab tindakan itu dianggap tidak sopan.
- Kalau kamu ingin menyaksikan pertunjukan seni, sebaiknya datang lebih awal karena persediaan tempat duduk terbatas.
- Hati-hati dengan pemandu wisata dari luar yang berusaha mencari keuntungan dengan cara mengaku sebagai Abdi Dalem. Di keraton biasanya sudah ada guide yang siap memandu wisatawan.
- Meski tak ada larangan membawa makanan atau minuman, tetap jagalah kebersihan lingkungan keraton. Jangan pernah membuang sampah sembarangan.