
Banyak sekali gunung yang tersebar di seluruh dunia. Namun, tahukah kamu gunung apa saja yang masuk dalam daftar puncak gunung tertinggi di dunia? Kalau belum, sepertinya kamu perlu membaca artikel ini. Tidak hanya informasi seputar berapa tinggi dari gunung-gunung itu, tapi juga fakta-fakta unik, seperti arti nama, kapan puncaknya ditaklukkan, dan rute pendakian. Penasaran? Simak saja ulasannya di bawah ini!
Daftar puncak gunung tertinggi di dunia mungkin tidak akan berubah kecuali jika para surveyor menemukan gunung tinggi yang tersembunyi dari pandangan mata. Hal ini tentu saja berbeda dengan daftar gedung tertinggi di dunia yang akan terus berganti dalam rentan waktu tertentu karena bisa dibangun oleh manusia.
Semua puncak gunung yang ada dalam daftar ini merupakan bagian dari Pegunungan Himalaya yang membentang sepanjang lima negara, Pakistan, India, Bhutan, Nepal, dan Tiongkok. Salah satu nama dari puncak gunung itu mungkin familier di telingamu, yakni Gunung Everest.
Meskipun termasuk dalam wilayah pegunungan yang sama, masing-masing puncak gunung di daftar ini memiliki ciri khasnya sendiri. Ada yang bentuk puncaknya seperti piramida, memiliki kawasan lindung, atau menyimpan pemandangan ekosistem gunung asli.
Lalu, gunung apa saja yang termasuk dalam daftar puncak gunung tertinggi di dunia menurut situs olahraga internasional, Mpora.com? Tanpa basa-basi lagi, mending kamu langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Gunung Everest
Menduduki posisi pertama sebagai puncak gunung tertinggi di dunia adalah Everest. Terletak di perbatasan antara negara Nepal dan Tiongkok, gunung ini memiliki ketinggian 8.848 m di atas permukaan air laut.
Penduduk lokal di sekitar Everest menyebut gunung ini sebagai Sagarmatha dalam bahasa Nepal dan Chomolungma dalam bahasa Tibetan. Sedangkan nama Everest sendiri diberikan oleh Royal Geographical Society pada tahun 1865 atas rekomendasi dari Andrew Waugh. Everest adalah nama dari guru Waugh selama belajar menjadi surveyor, Sir George Everest.
Sebagai gunung tertinggi di bumi, Everest tentunya menarik perhatian pendaki dari berbagai penjuru dunia. Ada dua rute pendakian utama di gunung ini, rute pertama yang sering dipakai adalah dari arah tenggara Nepal dan yang kedua melalui Tibet utara.
Jalur pendakian Everest sebenarnya tidak menyajikan tantangan mendaki yang berbahaya. Namun, saat mendaki gunung ini kamu perlu berhati-hati akan penyakit ketinggian karena kadar oksigen yang semakin tipis, angin yang kencang, dan longsoran es Khumbu.
Pendakian pertama yang berhasil menaklukkan Everest dan sampai di puncak gunung ini dilakukan oleh ekspedisi British Mount Everest pada tahun 1953. Para pendaki yang termasuk dalam ekspedisi itu adalah Edmund Hillary dan Tenzing Norgay.
Baca juga: Informasi Lengkap & Menarik tentang Tempat Wisata di Nusa Tenggara Timur
2. Gunung K2
K2 memiliki ketinggian 8.611 m di atas permukaan air laut yang menjadikan gunung ini sebagai puncak gunung tertinggi kedua setelah Everest. K2 terletak di perbatasan antara Tiongkok dan Pakistan.
Nama K2 diambil dari notasi surveyor Thomas Montgomerie yang mengikuti proyek the Great Trigonometrical Survey. Proyek ini bertujuan untuk mengukur seluruh bagian India dengan presisi ilmiah yang dimulai dari tahun 1802–1871.
Montgomerie menemukan K2 bersamaan dengan puncak gunung K1 dari deretan Pegunungan Karakoram. K1 ternyata dikenal oleh penduduk lokal sebagai Masherbrum. Sementara itu, K2 tidak memiliki nama lokal karena lokasinya yang terpencil dan tidak terlihat oleh penduduk desa terdekat saat itu.
Para pendaki menjuluki gunung K2 sebagai the Savage Mountain karena sangat sulit untuk didaki. Gunung ini memiliki tingkat kematian tinggi dengan jumlah keberhasilan menuju puncak sebanyak 300 pendakian dan 77 kematian pada tahun 2015. Jadi, bisa dikatakan bahwa dari 4 pendaki yang sukses mencapai puncak, terdapat 1 pendaki yang meninggal.
Pendakian gunung K2 selalu dilakukan ketika musim panas antara bulan Juli–Agustus. Biasanya, para pendaki memilih rute pendakian dari sisi Pakistan di Gilgit-Baltistan karena lebih aman daripada sisi Tiongkok di Xinjiang.
Baca juga: Tahukah Kamu tentang Negara Termiskin di Dunia? Simak Informasinya di Sini!
3. Gunung Kangchenjunga
Kangchenjunga memiliki arti lima harta karun dari salju tinggi. Hal ini merujuk pada deretan lima puncak yang mengelilingi gunung ini. Tinggi Kangchenjunga adalah 8.586 m di atas permukaan air laut yang menjadikannya sebagai puncak gunung tertinggi ketiga di dunia.
Pendakian pertama yang berhasil menaklukkan puncak Kangchenjunga dilakukan pada tanggal 25 Mei 1955 oleh Joe Brown dan George Brand. Dua pendaki ini adalah bagian dari ekspedisi Inggris yang kemudian disusul oleh anggota-anggota lain sehari setelahnya.
Terdapat empat jalur pendakian untuk menuju puncak Kangchenjunga, tiga di antaranya berada di Nepal dan sisanya terletak di Sikkim, India. Rute dari area Sikkim hanya pernah sukses digunakan sebanyak tiga kali sebelum akhirnya ditutup oleh pemerintah India pada tahun 2000.
Setidaknya, terdapat 14 kawasan dilindungi di area Kangchenjunga yang masuk bagian dari negara Bhutan, Tiongkok, India, dan Nepal. Total luas kawasan-kawasan ini adalah 6.032 km².
Kawasan-kawasan yang dilindungi ini merupakan habitat bagi banyak spesies tanaman penting, seperti bunga anggrek dan Rhododendron yang merupakan bunga nasional Nepal. Selain tanaman, di kawasan-kawasan terlindungi ini juga terdapat spesies hewan yang terancam punah, seperti macan tutul salju, beruang hitam Asia, panda merah, dan rusa kesturi.
4. Gunung Lhotse
Lhotse terletak di perbatasan antara Tibet, Tiongkok, dengan wilayah Khumbu, Nepal. Menempati puncak gunung tertinggi keempat di dunia, Lhotse memiliki ketinggian 8.516 m di atas permukaan air laut.
Kata lhotse dalam bahasa Tibet memiliki makna puncak selatan. Selain puncak utama, gunung ini mempunyai dua puncak yang lebih rendah, yaitu Lhotse Middle dengan tinggi 8.414 m dan Lhotse Shar yang memiliki tinggi 8.383 m.
Percobaan pendakian Lhotse telah dilakukan sejak tahun 1955. Sayangnya, angin kencang, suhu rendah, dan ditambah struktur gunung yang curam menghambat upaya pendakian. Puncak utama Lhotse akhirnya berhasil ditaklukkan oleh tim pendaki dari Swiss, Ernst Reiss dan Fritz Luchsinger, pada tanggal 18 Mei 1956.
Jalur pendakian Lhotse mengikuti rute yang sama dengan Everest, yaitu melalui South Col dan Yellow Ban. Dari Yellow Ban, akan ada persimpangan dua jalan, ke kiri untuk menuju Everest dan ke kanan ke arah Lhotse.
5. Gunung Makalu
Makalu adalah puncak gunung yang letaknya sedikit terisolasi dari puncak gunung lainnya di Pegunungan Himalaya. Ketinggian gunung yang puncaknya berbentuk piramida ini adalah 8.485 m di atas permukaan air laut. Faktor ini menjadikannya sebagai salah satu bagian dari eight-thousanders dan puncak gunung tertinggi kelima di dunia.
Lokasi Makalu berada di Mahalangur Himalayas, 19 km arah tenggara dari Gunung Everest. Gunung yang terletak di perbatasan antara Nepal dan Tibet, Tiongkok, ini memiliki dua anak puncak yang tidak kalah tinggi, yaitu Chomo Lonzo dengan tinggi 7.804 m dan Kangchungtse yang juga dikenal sebagai Makalu II yang memiliki tinggi 7.678 m.
Tim ekspedisi yang pertama kali berhasil sampai di puncak Makalu berasal dari negara Prancis yang dipimpin oleh Jean Franco. Para pendaki gunung pertama dari tim ini yang sampai ke puncak adalah Lionel Terray dan Jean Couzy pada tanggal 15 Mei 1955. Anggota-anggota lainnya menyusul pada tanggal 16 dan 17.
Keberhasilan ekspedisi tim Franco menjadi pencapaian luar biasa karena kebanyakan anggota tim ekspedisi selamat sampai ke puncak mengingat sulitnya medan Makalu. Sebelum kesuksesan ini, kebanyakan puncak gunung hanya berhasil ditaklukkan oleh satu atau dua pendaki karena anggota tim yang lain hanya menyuplai logistik, seperti makanan, minuman, dan obat-obatan kemudian kembali turun.
Makalu tidak hanya terkenal karena tinggi puncaknya, tetapi juga menyajikan salah satu pemandangan ekosistem gunung asli yang ada di Bumi, yaitu Lembah Makalu-Barun. Pemandangan kontras antara air terjun yang mengalir di antara jurang dan padang rumput hijau dengan bunga berwarna-warni ini bisa ditemukan di kawasan Taman Nasional Makalu Barun.
Baca juga: Mengukir Pengalaman Tak Terlupakan dengan Mengunjungi Wisata Kawah Putih Bandung
6. Gunung Cho Oyu
Posisi keenam puncak gunung tertinggi di dunia ditempati oleh Cho Oyu dengan ketinggian 8.188 m di atas permukaan air laut. Gunung ini terletak di perbatasan antara Tiongkok dengan Nepal, lebih tepatnya 20 km sebelah barat Everest.
Nama cho oyu berasal dari kata chomo serta yu dalam bahasa Tibet yang memiliki arti dewi dan pirus. Cho Oyu merupakan gunung yang paling mudah didaki di antara gunung-gunung dengan ketinggian 8.000 m lainnya. Makanya, bukan suatu kebetulan jika rasio kematian para pendaki di gunung ini paling rendah.
Puncak Cho Oyu pertama kali ditaklukkan pada tanggal 19 Oktober 1954 oleh tim ekspedisi dari Austria. Para pendaki dari tim ini yang berhasil sampai di puncak adalah Herbert Tichy dan Joseph Jöchler yang dibantu oleh seorang Sherpa (penduduk asli pegunungan di Nepal) bernama Pasang Dawa Lama.
Keberhasilan tim ekspedisi Austria ini merupakan pendakian gunung tertinggi tanpa menggunakan oksigen tambahan pertama yang pernah dicapai. Rekor itu kemudian dipatahkan oleh Reinhold Messner dan Peter Habeler setelah pendakian puncak Everest pada tahun 1978.
Cho Oyu memiliki banyak jalur pendakian, tapi rute yang paling banyak dipakai adalah melalui Tibet barat. Pendakian di gunung ini dilakukan pada musim sebelum monsun di bulan Mei–Juni awal dan sesudah monsun di bulan September–Oktober awal.
Baca juga: Panduan Lengkap agar Liburan ke Tempat Wisata di Surabaya Makin Lancar
7. Gunung Dhaulagiri I
Puncak gunung tertinggi nomor tujuh di dunia adalah Dhaulagiri. Lokasi gunung ini sekitar 80 km dari ibu kota negara Nepal, Kathmandu, dan memiliki tinggi 8.167 m di atas permukaan air laut.
Nama dhaulagiri diambil dari kata dhawala dan giri dalam bahasa Sanskerta. Dhawala memiki arti silau, putih, dan salju, sedangkan giri bermakna gunung. Dhaulagiri merupakan gunung tertinggi dalam satu negara, yaitu Nepal.
Tim ekspedisi pertama yang berhasil sampai ke puncak Dhaulagiri merupakan gabungan dari tim Swiss, Austria, dan Nepal. Ekspedisi ini dipimpin oleh Max Eiselin dan para pendaki yang sukses mendaki sampai puncak adalah Kurt Diemberger, Peter Diener, Ernst Forrer, Albin Schelbert, Nyima Dorje Sherpa, dan Nawang Dorje Sherpa pada tanggal 13 Mei 1960.
Seperti waktu pendakian untuk deretan puncak Pegunungan Himalaya lainnya, Dhaulagiri sering didaki pada musim sebelum dan sesudah monsun. Jalur pendakian yang biasa dipakai adalah melalui rute dari arah timur laut gunung ini.
Baca juga: Info Lengkap Agar Kunjungan Ke Tempat Wisata di Jogja Jadi Lebih Seru
Puncak Gunung Tertinggi di Dunia Manakah yang Membuatmu Terkesan?
Nah, sekiranya begitulah informasi mengenai daftar puncak gunung tertinggi di dunia berdasarkan ketinggiannya di atas permukaan air laut. Apakah kamu tertarik untuk mencoba mendaki salah satu puncak gunung di atas? Kalau iya, siapkan dulu fisikmu karena mendaki gunung bukanlah olahraga yang semua orang bisa lakukan.
Jika belum terbiasa, sebaiknya kamu berlatih dengan mendaki gunung yang ditujukan untuk pemula. Latih tubuhmu untuk dapat beradaptasi dengan cuaca ekstrim, seperti angin kencang, suhu rendah yang bisa sampai di bawah 0º C, dan perjalanan mendaki setidaknya 8 jam sekali jalan. Jangan lupa ajak teman-temanmu supaya suasana latihan mendaki menjadi menyenangkan dan kamu lebih bersemangat.
Selain artikel ini, masih banyak artikel bermanfaat lainnya di KepoGaul yang dapat kamu baca. Beberapa di antaranya adalah informasi mengenasi makanan terenak, gedung tertinggi, dan sungai terpanjang di dunia. Ada juga informasi panduan wisata untuk kota-kota di seluruh Indonesia. Pantengin terus artikel-artikelnya, ya!