
Bali adalah surganya pantai. Karena di sini kamu akan menemukan berbagai pantai yang indah, salah satunya adalah objek wisata Pantai Pandawa Bali. Selain memiliki air laut berwarna biru yang dihiasi hamparan pasir putih, tempat yang berjuluk Pantai Rahasia ini siap menghiburmu dengan berbagai daya tariknya seperti olahraga air yang seru abis, pijat refleksi, sampai pertunjukan budaya yang menarik.
Jl. Pantai Pandawa, Nusa Dua, Kutuh, Kuta Selatan, Kabupaten Badung
Bali 80361
https://goo.gl/maps/gFr21Ubo56T2
Setiap hari: 24 jam
Domestik: Rp4.000/orang
Asing: Rp15.000/orang
Nama kawasan wisata Pantai Pandawa Bali sangat populer di kalangan para wisatawan. Tak cuma karena pemandangan di kawasan wisata Pantai Pandawa Bali yang indah, tapi juga beberapa hal asyik yang bisa dilakukan di sana, dan semua itu akan kita bahas di sini.
Indah adalah kata yang tepat untuk memberi deskripsi tentang kawasan Pantai Pandawa Bali. Namun, bukan berarti di sini kamu hanya bisa duduk manis sambil mengagumi ciptaan Tuhan.
Ada banyak kegiatan bisa kamu lakukan, baik itu berhubungan dengan air atau tidak. Selain ulasan tentang aktivitas seru, di artikel ini kamu juga akan mendapat info tentang jam buka serta bagaimana cara ke sini.
Nah, kalau kamu tertarik untuk mengunjungi objek turisme cantik tersebut, artikel ini adalah tempat yang tepat untuk bikin acara liburanmu jadi maksimal.
Jadi, tunggu apalagi? Segera simak artikel ini agar acara liburanmu ke Pantai Pandawa Bali bisa jadi lebih maksimal.
Asal Usul Tempat Wisata Pantai Pandawa Bali
Apabila kita tengah membicarakan soal wisata pantai, pasti topik menariknya adalah keindahan apa yang bisa ditemui di sana. Namun lain ceritanya kalau soal wisata Pantai Pandawa Bali ini.
Selain pemandangannya yang indah, sejarah Pantai Pandawa Bali juga menarik untuk dikulik. Seperti apa kisah objek turisme cantik ini? Yuk, disimak di artikel berikut.
Lokasi Religius yang Menantang
Bersyukurlah kamu jika sekarang kamu sudah bisa mengunjungi kawasan wisata Pantai Pandawa Bali dengan damai sejahtera karena akses jalan yang terbentang luas bak permadani. Coba kamu datang sekitar beberapa tahun yang lalu.
Jadi ceritanya, dahulu kala tersebutlah sebuah pantai cantik yang terletak di daerah Kuta Selatan. Tepatnya di Desa Kutuh, Badung. Namun berbeda dari saudaranya, Pantai Kuta Bali yang populer, tak ada yang tahu keberadaan pantai cantik ini.
Sebabnya tak lain tak bukan karena letaknya yang tersembunyi di balik tebing tebing tinggi dan akses jalan yang tak memadai.
Karena masih bersih, warga desa setempat memilihnya sebagai tempat melaksanakan upacara Melasti karena dianggap suci. Itulah sebabnya tempat ini disebut sebagai Pantai Melasti.
Fyi, upacara Melasti adalah upacara menyucikan diri yang dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi. Biasanya para umat Hindu akan melarung barang barang tertentu ke laut sembari membersihkan barang barang peribadatan dari pura.
Kelihatannya enak ya rame rame ke pantai, tapi belum tentu enak kalau kamu tahu medan apa yang harus ditempuh untuk menuju ke sini.
Jadi untuk ke Pantai Melasti, para umat yang akan bersembahyang harus menempuh jarak minimal 4 km dengan berjalan kaki. Belum lagi medan terjal berupa jalanan yang naik turun disertai tebing curam yang harus dilewati.
Rasanya mungkin mirip petualangan kartun Ninja Hattori kali: mendaki gunung lewati lembah. Gimana, keren kan semangat para umat yang bersembahyang di sini? Selain menjadi tempat untuk upacara Melasti, pantai ini juga dimanfaatkan untuk tempat pembudidayaan rumput laut.
Pelarian Bagi yang Benci Keramaian
Pada suatu hari, ada beberapa turis asing yang bertanya pada penduduk sekitar apakah ada pantai di dekat situ. Rata rata turis mancangera tersebut bosan dengan beberapa pantai di Bali yang penuh sesak oleh manusia. Di samping itu, mereka dengar katanya ombak di objek turisme ini asyik untuk surfing.
Lama kelamaan jumlah wisatawan asing yang datang semakin banyak. Karena tak ada nama resminya, para wisatawan asing yang berkunjung menyebutnya “Secret Beach”.
Melihat bertambahnya jumlah pengunjung, sekitar tahun 2004 mulai diperbaikilah akses jalan menuju ke kawasan wisata Pantai Pandawa Bali. Walau belum sempurna benar, tapi hal ini membawa peningkatan jumlah pengunjung. Wisatawan lokal pun mulai berdatangan.
Karena jumlah turis yang berkunjung semakin banyak, pada tahun 2010 para perangkat desa (prajuru) memutuskan untuk menjadikan Pantai Melasti sebagai objek turisme Pulau Dewata. Akhirnya sekitar tahun 2012, objek turisme ini resmi dibuka untuk umum dan dinamai Pantai Pandawa Bali.
Kenapa? Para prajuru mendapat inspirasi dari kisah Pandawa bersaudara dari Kitab Mahabharata. Karena dikalahkan oleh Kurawa, Pandawa bersaudara harus lari ke hutan untuk bersembunyi.
Dalam kondisi terpojok itu, mereka sanggup bertahan dan bangkit sampai akhirnya berhasil membangun kerajaan mereka sendiri. Para prajuru berpikir penemuan kawasan wisata Pantai Pandawa Bali mirip dengan kisah Pandawa bersaudara itu.
Agar masyarakat luas semakin mengenal kawasan wisata Pantai Pandawa Bali, pemerintah setempat mengadakan Pandawa Beach Festival di tahun 2012. Sebuah festival yang menggabungkan seni budaya dengan olah raga.
Larangan Unik
Ada yang menarik dari kawasan Pantai Pandawa Bali ini. Ketika kamu berkunjung ke tempat itu, kamu akan mendapati sebuah larangan untuk bercinta. Larangan tersebut ditulis dengan jelas dan lugas.
Mungkin terdengar aneh dan agak sedikit lucu sih, ya. Tapi menurut pihak pengelola, larangan tersebut sengaja dibuat dan dipasang untuk menjaga kesucian dan kesakralan objek turisme ini.
Baca juga: Menyaksikan Kombinasi Apik Antara Alam dengan Budaya Lewat Tempat Wisata Tanah Lot Bali
Hal Asyik yang Bisa Kamu Lakukan di Sini
Selain bermain air laut berwarna biru, ada banyak kegiatan mengasyikan yang bisa kamu lakukan di kawasan Pantai Pandawa Bali. Apa saja itu? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
1. Surfing
Jangan terkecoh saat kamu melihat gambar kawasan wisata Pantai Pandawa Bali. Kelihatannya objek turisme ini sangat tenang damai dan menyejukan ya? Tapi kenyataannya, objek turisme cantik ini bisa bikin kamu jumpalitan di laut.
Sejak dulu kala, kawasan Pantai Pandawa Bali memang terkenal sebagai surganya surfing. Selain memiliki ombak yang cukup menantang, wisata alam ini juga tak seramai beberapa pantai wisata di Bali.
Walau terkenal sebagai spot surfing paling digemari, tetap saja ada waktu spesial di mana pengalaman surfingmu akan lebih maksimal. Cobalah datang ke sini pada musim penghujan, atau sekitar Oktober sampai April.
Usahakan datang di pagi hari, karena menjelang senja ombak di pantai ini jadi damai sentosa. Kamu bakal kecewa karena tak jadi menantang adrenalin. Pertanyaannya, di mana spot surfing terbaik di sini?
Pengalaman surfing yang memuaskan bisa kamu dapatkan di sisi sebelah ujung timur kawasan Pantai Pandawa Bali. Di sisi ujung timur, pasirnya lebih sempit dan ombaknya jauh lebih tinggi. Namun pengunjungnya jauh lebih sedikit daripada sisi lain karena mereka yang ke sini cuma ingin surfing saja.
Gimana, kayaknya asyik ya surfing di sini? Kalau tertarik, bawa aja papan surfingmu ke kawasan Pantai Pandawa Bali. Kalau tak punya, jangan sedih! Di tempat ini banyak yang menyewakan papan seluncur dengan tarif per jamnya mulai dari Rp50.000.
2. Paralayang
Kalau berselancar kurang menantang, mungkin paralayang bisa memuaskanmu. Selain seru, kamu juga bisa membuat deskripsi kawan Pantai Pandawa Bali dari berbagai sudut.
Tertarik? Jika iya, dari kawasan wisata Pantai Pandawa Bali kamu perlu menuju Bukit Timbis yang terletak sekitar 3 km dari pantai. Di sini terdapat beberapa penyedia jasa paralayang bersertifikat.
Untuk permainan menantang nyali ini, kamu perlu membayar sekitar Rp350.000 untuk wisatawan lokal dan USD69 untuk wisatawan asing. Harga tersebut sudah termasuk perangkat terbang sekitar 15 menit, tandem dengan pengawas bersertifikat serta asuransi.
Jasa paralayang di Bukit Timbis ini siap menyambutmu dari pukul 09.00 sampai pukul 18.00 WITA. Lalu kapan waktu yang tepat untuk melakukan olahraga paralayang ini?
Nah, kalau itu tergantung dari apa yang ingin kamu dapatkan saat terbang. Semisal ingin menyaksikan keindahan langit, disarankan melakukan kegiatan paralayang ini saat matahari tenggelam.
Tapi kalau mau menantang adrenalin di siang hari juga tak masalah. Karena kamu akan bisa melihat keindahan pantai, bukit dan hamparan rumput laut dari atas. Seru, bukan?
Namun jangan datang saat musim angin kencang, atau sekitar bulan Oktober hingga Januari. Karena selain keselamatanmu terganggu oleh adanya angin kencang, keasyikanmu akan terganggu dengan ancaman kehujanan.
3. Menyewa Kano
Waduh nggak bisa surfing nih, terus gimana ya? Tenang! Buat kamu para pencinta kedamaian, silahkan menikmati keindahan alam secara damai dengan mengayuh kano. Selain sisi ujung timur, ombak di objek turisme ini tergolong jinak kok, bahkan tenang.
Kamu tinggal pilih aja mau bersolo karir atau mau duet saat mengayuh kano. Kano yang berisi satu orang disewakan sekitar Rp25.000, sedangkan kano untuk dua orang sekitar Rp50.000.
Please, ingatlah kalau kano bukanlah banana boat atau kapal pesiar yang bisa kamu naiki beramai ramai. Kalau ragu, tanyakan pada tempat persewaan berapa maksimal orang yang bisa menaikinya.
Nggak lucu kalau sampai kanomu jadi kapal selam gara gara tenggelam karena kebanyakan penumpang. Untuk jam penyewaan, ada yang menyewakan per jam ada juga yang tak membatasi jam. Jadi mending kamu tanya aja biar jelas.
Penyewaan kano mudah ditemui di tepi pantai. Standar harga penyewaannya sih sekitar Rp50.000. Jadi kalau kamu diminta membayar lebih dari itu, nggak usah ngotot minta diturunin harganya sampai ribut. Bertengkar itu berat, kamu enggak bakal kuat.
Mending geser ke kios kios di sebelahnya aja, mungkin kamu bisa dapat harga yang lebih sesuai dengan kantongmu. Untuk waktu terbaik bermain kano, sebenernya sih kapanpun tak masalah.
Tapi kalau mau bermain dengan tenang tanpa terancam disruduk kano orang sih mending datang pagi. Karena waktu paling ramai untuk berkano ria biasanya mulai dari jam 03.00 sampai matahari tenggelam.
4. Berjemur sambil Pijat Refleksi
Kalau tak mau mengeluarkan banyak uang dengan bermain paralayang atau tak mahir berselancar, kamu bisa duduk manis sambil menikmati langit biru, hamparan pasir putih dan birunya air laut berwarna biru tipas di bawah tenda payung.
Tenda tenda tersebut disewakan dengan harga sekitar Rp50.000 sampai dengan Rp75.000. Kamu bisa memesan makanan, minuman, atau merasakan pijat refleksi dari para pemijat keliling.
Jasa pijat ditawarkan mulai dari harga Rp40.000. Durasinya sekitar 30 sampai 90 menit. Asal kamu tahu, tak semua bagian badan yang dipijat refleksi. Nantinya akan ada daftar berisi harga dan bagian tubuh mana saja yang akan dipijat.
5. Berfoto
Bukan piknik rasanya kalau kamu tak sempat mengabadikan momen indah saat kamu ke sana. Dan kawasan wisata Pantai Pandawa Bali merupakan tempat yang tepat untuk menghasilkan foto foto keren yang bisa kamu upload di Instagram.
Selain memiliki pemandangan alam yang ciamik, terdapat beberapa patung yang sengaja ditempatkan di sana untuk menyapa pengunjung. Mereka adalah patung Pandawa bersaudara serta ibunya, Kunti.
Uniknya, patung patung yang tingginya sekitar 3 meter tersebut tidak digeletakkan begitu saja di pinggir jalan, melainkan diletakan dalam gua buatan yang dipahat dari batu kapur.
Semua patung disusun berurutan setiap 5 meter, sehingga para pengunjung bisa “cuci mata” saat akan menuju ke laut. Agar semakin memperindah tampilannya, para patung tadi diberi hiasan kain yang indah.
Tapi ingat ya, kamu hanya boleh berfoto dekat patung patung ini, tidak boleh dimain-mainkan apalagi dinaiki. Mungkin bagi pengunjung, mereka hanyalah patung hiasan. Tapi bagi para penduduk setempat, para patung tersebut adalah penjaga yang akan melindungi kesucian dari objek turisme ini.
6. Pandawa Beach Festival
Demi mengembangkan sektor pariwisata di kawasan Pantai Pandawa Bali dan sekitarnya, pemerintah Kabupaten Badung menggelar acara tahunan bernama Pandawa Beach Festival.
Acara tahunan yang merupakan kombinasi dari pertunjukan seni budaya dan olah raga ini mulai diadakan sejak tahun 2012. Tujuan awalnya adalah mengenalkan kawasan wisata Pantai Pandawa Bali ke masyarakat luas.
Karena sambutannya yang meriah, maka diputuskan bahwa acara kesenian ini akan dijadikan acara tahunan dan dilaksanakan tiap akhir tahun selama lima hari. Namun, untuk tahun 2018 acara ini diadakan di awal tahun.
Jadi kalau kamu tertarik untuk menghadiri acara ini, mungkin kamu bisa mengunjungi website pemkab Badung untuk mencari tahu kapan acara ini dilaksanakan. Atau cobalah mencari informasi melalui internet untuk mengetahui tanggal pasti kapan acara ini akan dilaksanakan.
Wisata Sekitar Pantai Pandawa Bali
Ada kelebihan lain bila kamu memilih kawasan wisata Pantai Pandawa Bali sebagai objek kunjunganmu. Karena ada beberapa objek turisme yang letaknya berdekatan dengan pantai ini.
Sebut saja GWK atau Garuda Wisnu Kencana. Jarak GWK ke objek turisme ini sekitar 7 km dengan waktu tempuh 22 menit.
Lalu kamu juga bisa berkunjung ke Pantai Greenbowl yang kekinian itu hanya dalam waktu 13 menit saja. Karena jaraknya dari objek turisme ini hanya 5 km.
Masih ngomongin pantai, dalam jarak 5 dan 8 km kamu akan menemui dua pantai yang masih sepi dan cantik. Mereka adalah Pantai Gunung Payung dan Pantai Sawangan (Nikko).
Baca juga: Berlibur Seru di Destinasi Wisata Tangkuban Perahu Bandung
Cara Menuju Ke Pantai Pandawa Bali
Setelah membaca berbagai hal menarik yang bisa kamu temui di kawasan wisata Pantai Pandawa Bali, apakah kamu tertarik berkunjung ke sini? Kalau iya, simak dulu nih info gimana cara berkunjung ke sini.
1. Kendaraan Pribadi
Jika kamu mampir ke tempat tempat seru di sekitar kawasan wisata Pantai Pandawa Bali, memang paling enak kalau membawa kendaraan pribadi. Apalagi karena akses jalan ke objek turisme ini sudah bagus, maka perjalananmu pun mungkin bisa semakin menyenangkan.
Kawasan wisata Pantai Pandawa Bali terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kutuh Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Jaraknya sekitar 18 km dari Bandara Ngurah Rai. Jadi, bila kamu naik pesawat, kamu bisa menyewa mobil atau motor sewa.
Dari bandara, kamu bisa mengambil jalur melalui Jalan Airport Ngurah Rai – Jalan By Pass Ngurah Rai – Jalan Raya Kampus Unud – Jalan Goa Gong – Jalan Melati II.
Tetaplah berada di Jalan Melasti II sampai kamu menemukan papan penunjuk dan gerbang masuk kawasan Pantai Pandawa Bali. Jika melewati jalur tersebut, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 40 menit.
2. Kendaraan Umum
Bila ingin jadi petualang sejati, pergilah ke sini dengan naik angkutan umum. Bila kalian naik bus dan turun di Terminal Mengwi, naiklah bus Trans Sarbagita menuju Kuta.
Kemudian lanjutkan dengan naik angkutan pengumpan (mini sarbagita) jurusan Tanjung Benoa – GWK. Turunlah di halte Hardys. Dari situ menyeberanglah dan tunggulah mini bus yang akan membawamu ke kawasan Pantai Pandawa Bali.
Baca juga: Wisata Taman Safari Bogor, Cara Asyik untuk Lebih Dekat ke Satwa & Alam
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk ke Kawasan Pantai Pandawa Bali
Kalau kamu tertarik mengunjungi objek turisme cantik ini, kamu tak perlu menggelontorkan banyak uang untuk tiket masuk. Karena harga yang dibebankan tergolong murah.
Bgai pengunjung domestik, harga tiket masuk sekitar Rp4.000/ orang. Sedangkan untuk pengunjung asing, harga tiket yang akan dibayar adalah Rp10.000/orang.
Harga tersebut belum termasuk dengan biaya parkir, ya. Pantai ini siap menyambutmu selama 24 jam, namun biasanya aktivitas di tepi pantai baru akan terlihat mulai dari jam 7 pagi sampai jam 9 malam. Kecuali kalau kamu mau ke sana untuk bersemedi, silahkan datang ke tempat itu sesukamu kapan saja.
Hal Hal yang Perlu Diperhatikan
Ingin momen kunjunganmu terasa memuaskan? Kalau iya, simak beberapa info singkat tentang tips kunjungan ke kawasan wisata Pantai Pandawa Bali ini, yuk!
- Kenali kemampuan berenangmu. Kalau memang tak terlalu mahir berenang, lebih baik jangan jauh jauh dari tepi pantai, apalagi sampai mendekati bendera merah.
- Pakailah selalu tabir surya agar kulitmu tidak terbakar.
- Datanglah sekitar musim kemarau agar acara main di pantai tak terganggu rintik hujan.
- Karena objek turisme ini dianggap sebagai tempat suci, maka jangan bertingkah aneh aneh apalagi merusak.