
Tangkuban Perahu Bandung merupakan objek wisata alam yang memiliki cerita legenda yang tentunya sudah sangat familier, di mana menceritakan tokoh bernama Dayang Sumbi dan Sangkuriang. Selain cerita sejarah, tempat ini juga menjadi salah satu destinasi favorit di kalangan wisatawan. Ketahui informasi selengkapnya dengan membaca artikel ini.
Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Jawa Barat
https://goo.gl/maps/bSxSKYaV3wD2
Setiap hari: 07.00 – 17.00 WIB
Domestik (Senin – Jumat): Rp20.000/orang
Domestik (Sabtu, Minggu, & hari libur): Rp30.000/orang
Asing (Senin – Jumat): Rp200.000/orang
Asing (Sabtu, Minggu, & hari libur): Rp300.000/orang
Saat kamu sedang berkunjung ke Lembang, luangkanlah waktumu untuk mengunjungi objek wisata Tangkuban Perahu Bandung. Di sana kamu akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Kalau penasaran, kamu bisa simak informasi lengkapnya dalam artikel ini.
Saat mengunjunginya, kamu akan disuguhi pemandangan yang mampu membuatmu takjub. Tak heran kalau destinasi ini menjadi salah satu objek wisata favorit di Lembang bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Di balik kepopulerannya, Tangkuban Perahu juga menyimpan cerita legenda yang sudah sangat mengakar di benak masyarakat. Hal ini juga menjadi salah satu hal yang membuat banyak orang penasaran dan ingin mengunjunginya.
Kalau kamu juga berpikiran sama, coba simak informasi lengkap tentang wisata Tangkuban Perahu Bandung di bawah ini. Selain rasa penasaranmu terjawab, siapa tahu kamu berkeinginan untuk mengunjunginya di kemudian hari. Yuk, mari dibaca!
Sejarah Tangkuban Perahu
Meskipun tidak semua orang Indonesia pernah mengunjungi Tangkuban Perahu, namun nama salah satu objek wisata Bandung ini pasti sudah sangat familier di telinga kita. Cerita legendanya sudah sering kita dengar dari jaman SD dulu.
Selain cerita legenda, ada juga penjelasan ilmiah tentang bagaimana gunung ini bisa terbentuk. Daripada penasaran, langsung aja yuk simak ulasannya di bawah ini.
1. Legenda Dayang Sumbi dan Sangkuriang
Konon, jaman dulu kala hiduplah seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Ia hidup terpisah dengan ibunya yang bernama Dayang Sumbi. Dikisahkan, Sangkuriang terpisah dari ibunya karena ia hanyut saat sedang mandi di sungai dan tidak pernah ditemukan.
Ibu dan anak tersebut akhirnya dipertemukan kembali saat Sangkuriang sudah beranjak dewasa. Namun karena tampak awet muda, Dayang Sumbi pun terlihat masih seperti gadis. Oleh karena itu, Sangkuriang tak mengenali bahwa dia adalah ibunya sendiri.
Karena tak mengira kalau Dayang Sumbi adalah ibunya, Sangkuriang pun jatuh cinta kepadanya. Namun, secara tak sengaja Dayang Sumbi melihat tanda lahir di kepala Sangkuriang. Ia pun tersadar kalau anak laki-laki di depannya adalah anak kandungnya.
Dayang Sumbi akhirnya berusaha untuk menjelaskan kepada Sangkuriang bahwa ia adalah ibunya dan mengatakan kalau Sangkuriang tak bisa jatuh cinta padanya. Tetapi, Sangkuriang sangat keras kepala dan tak mau percaya dengan perkataan Dayang Sumbi.
Sang ibunda akhirnya memberi syarat kepada Sangkuriang jika ingin menikahinya. Sangkuriang harus bisa membuat perahu besar dalam waktu satu malam. Dengan semangat, ia menyetujui syarat tersebut.
Saat Dayang Sumbi melihat kalau Sangkuriang sudah hampir selesai membuat perahu dalam waktu yang ditentukan, ia berusaha keras untuk bisa menggagalkannya. Ia kemudian membangunkan ayam dengan kain yang diberi penerangan agar ayam mengira kalau hari sudah pagi.
Usahanya tak sia-sia, ayam pun berhasil berkokok meskipun waktu masih tengah malam. Sangkuriang pun tertipu dan mengira usahanya untuk membuat perahu dalam satu malam telah gagal.
Tak mampu menahan amarah, Sangkuriang pun akhirnya menendang perahu yang belum selesai dibuatnya tersebut hingga terbalik lalu menjadi sebuah gunung. Cerita dongeng singkat Tangkuban perahu yang menjadi legenda inilah yang kemudian banyak dipercayai oleh masyarakat tentang bagaimana Gunung Tangkuban Perahu bisa terbentuk.
2. Terbentuk Akibat Letusan Gunung Sunda Purba
Legenda tentang terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu memang sudah sangat melekat dan banyak dipercayai kebenarannya. Namun, bagaimana sebenarnya gunung ini terbentuk bisa dijelaskan secara ilmiah.
Menurut penelitian, gunung ini terbentuk akibat sebuah letusan dahsyat dari Gunung Sunda Purba pada 50.000 tahun yang lalu. Tercatat, gunung ini pernah meletus beberapa kali.
Pada tahun 1829, Gunung Tangkuban Perahu pernah meletus dengan diikuti oleh keluarnya abu secara terus menerus yang keluar dari pusat erupsi Kawah Ratu. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 1910.
Baca juga: Wisata Taman Safari Bogor, Cara Asyik untuk Lebih Dekat ke Satwa & Alam
Ada Apa Saja di Tempat Wisata Tangkuban Perahu Bandung?
Gunung yang memiliki ketinggian 2.084 meter di atas permukaan air laut ini memiliki sembilan kawah. Di mana dari sembilan kawah tersebut, setidaknya ada tiga kawah yang paling populer di kalangan wisatawan.
Apa sajakah tiga kawah yang paling dikenal dan paling sering dikunjungi wisatawan tersebut? Cari tahu jawabannya lewat rangkuman berikut ini.
1. Kawah Ratu
Kawah Ratu adalah salah satu kawah yang dimiliki wisata Tangkuban Perahu Bandung yang paling besar. Luasnya sendiri mencapai 8.000 hektare. Kawah ini merupakan kawah yang paling terkenal dibandingkan delapan kawah lainnya.
Untuk menuju ke kawah ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, baik itu mobil atau sepeda motor. Letaknya berada di sebelah Kawah Upas dan jalan menuju ke sana tidak terlalu susah untuk dijangkau.
Bentuk kawah ini seperti sebuah mangkok yang sangat besar. Lekukan dinding dan dasar kawah sangat terlihat jelas. Sehingga pemandangan yang disuguhkan pun sangatlah indah dan mampu menghipnotis siapa saja yang mengunjunginya.
Selain menikmati keindahan pemandangannya, ada hal lain yang bisa kamu lakukan di Kawah Ratu ini. Di bibir kawah, kamu akan menjumpai banyak penjaja makanan. Kamu pun bisa sekalian berwisata kuliner di kawah yang ada di kawasan wisata Tangkuban Perahu Bandung ini.
Selain kuliner, banyak juga dijajakan barang-barang yang bisa dijadikan sebagai buah tangan. Satu lagi aktivitas seru yang sayang untuk dilewatkan saat kamu berkunjung ke sini, yaitu menunggang kuda. Kamu bisa menyewa kuda untuk berjalan-jalan berkeliling kawah.
2. Kawah Upas
Setelah puas mengelilingi Kawah Ratu, kawah berikutnya yang wajib kamu datangi adalah Kawah Upas. Letaknya sendiri berjarak sekitar 1 km dari Kawah Ratu. Pemandangan yang ditawarkan tak kalah indah dari kawah lain.
Di sini kamu akan mendapati sebuah tebing yang curam. Akses menuju ke kawah tak semudah akses yang dimiliki Kawah Ratu karena jalanannya berupa jalan setapak. Untuk itu, sebaiknya kamu kenakan sepatu yang nyaman untuk menuju ke lokasi.
Buat yang tergila-gila sama pemandangan sunrise, kamu bisa datang ke sini pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit. Karena saat matahari mulai muncul, sinarnya akan masuk dari balik gunung dan menyuguhkan pemandangan sunrise yang luar biasa indahnya.
Oya, ada perbedaan antara Kawah Upas dengan Kawah Ratu, kalau Kawah Ratu merupakan salah satu objek wisata komersil, Kawah Upas tidaklah seperti itu. Jadi, fasilitas yang terdapat di kawah ini bisa dibilang cukup minim dan tidak terdapat fasilitas pendukung layaknya tempat wisata pada umumnya.
Di mulut kawahnya pun tidak terdapat pagar pembatas, sehingga kamu harus berhati-hati jika sedang dekat dengan kawah. Apalagi kalau bawa anak-anak, kamu harus lebih ekstra berhati-hati lagi.
Tempat ini tak bisa dikunjungi kapan saja, karena terkadang petugas menutup kawasan Kawah Upas karena alasan kandungan gas beracun yang ada di kawah sewaktu-waktu bisa naik. Jadi, akan sangat membahayakan jika terhirup pengunjung.
3. Kawah Domas
Setelah Kawah Ratu dan Kawah Upas, satu lagi kawah yang terkenal di kalangan wisatawan adalah Kawah Domas. Kawah ini terletak sejauh 1,2 km dari Gunung Tangkuban Perahu.
Kawah ini terbilang cukup jarang dikunjungi oleh para wisatawan, suasananya pun cukup lengang dibandingkan kedua kawah lainnya. Bedanya dengan kawah lain yang berada di kawasan wisata Tangkuban Perahu Bandung, penampakan Kawah Domas ini tak seperti kawah lain pada umumnya.
Tempat ini didominasi oleh longsoran tebing yang berwarna putih. Sebagian tebing juga ada yang berwarna kuning, tepatnya pada bagian rongga yang mengeluarkan asap belerang.
Salah satu yang menjadi daya tarik dari kawah ini adalah adanya sumber mata air panas yang berbentuk seperti sebuah kubangan kecil. Sumber mata air panas ini biasa dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk merendamkan kakinya karena kandungan belerang di dalamnya dipercaya mampu merilekskan pikiran dan bagus untuk kesehatan kulit.
Baca juga: Bocoran Seru biar Kunjunganmu ke Tempat Wisata Candi Prambanan Jadi Lebih Maksimal
Cara Menuju Tempat Wisata Tangkuban Perahu Bandung
Bisa dibilang, wisata Tangkuban Perahu Bandung ini merupakan salah satu tempat wisata di Lembang yang menjadi primadona. Rasanya kurang lengkap jika sudah berlibur ke Kota Kembang tapi tidak berkunjung ke kawasan ini.
Nah, untuk menuju ke sana pun tak terlalu sulit. Ada baiknya kalau sebelum pergi kamu cari tahu dulu rute yang harus dilewati agar kamu tidak kesasar. Tak perlu panjang lebar lagi, langsung aja yuk simak info tentang cara menuju ke wisata Tangkuban Perahu Bandung.
1. Kendaraan Pribadi
Kalau kamu memutuskan untuk mengendarai kendaraan pribadi, kamu bisa menempuhnya dari pintu Tol Pasteur. Dari situ, kemudian diteruskan menuju ke Jalan Dr. Djunjungan dan dilanjutkan ke Pasir Kaliki via Sukajadi dan Setiabudi.
Tak lama kemudian kamu akan sampai di Lembang, dan lokasi wisata Tangkuban Perahu tidak terletak jauh dari situ. Selain Tol Pasteur, kamu bisa menggunakan jalur Tol Padalarang via Cipularang yang langsung mengarahkanmu ke Cimahi.
Jika sudah sampai Cimahi, arahkan kendaraanmu dengan mengambil jalur kiri masuk ke Jalan Kolonel Masturi. Ikuti jalan terus hingga bertemu dengan pertigaan Jalan Raya Lembang. Dari pertigaan, beloklah ke kiri. Kurang lebih 1 km dari pertigaan, kamu akan sampai di pintu masuk kawasan wisata Tangkuban Perahu Bandung.
2. Transportasi Umum
Alamat Tangkuban Perahu terletak di Cikahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Meskipun tak berlokasi di pusat kota, akses menuju ke sini pun cukup mudah dijangkau sekali pun menggunakan moda transportasi umum.
Transportasi umum pertama yang bisa kamu gunakan adalah bus. Kamu bisa naik bus tujuan Bandung dan turun di Terminal Leuwi Panjang. Dari terminal tersebut, kamu bisa menumpang bus lagi dengan jurusan Bandung – Indramayu via Subang.
Bus ini akan langsung mengantarkanmu ke tujuan, kamu bisa turun di pertigaan gerbang pintu masuk Tangkuban Perahu yang terletak sebelum tugu perbatasan antara Subang dan Bandung Barat.
Kalau menggunakan kereta api, turunlah di Stasiun Bandung. Perjalanan menuju wisata Tangkuban Perahu Bandung dari stasiun ini bisa ditempuh dengan dua kali naik angkot.
Angkot pertama yang bisa kamu naiki dari Stasiun Bandung adalah angkot jenis L300 warna krem-hitam jurusan Lembang. Dengan angkot tersebut, kamu bisa turun di perempatan Lembang – Maribaya – Tangkubanparahu.
Setelah itu, sambung lagi dengan angkot jurusan Lembang – Cikole. Angkot ini akan mengantarkanmu sampai pinggih kawah Gunung Tangkuban Perahu.
Angkot tersebut hanya bisa mengantarkanmu sampai depan pintu masuk kawasan wisata Tangkuban Perahu saja. Namun, kalau kamu tidak ingin berjalan menuju ke Kawah Ratu, kamu bisa meminta supir angkot untuk mengantarkanmu sampai sana dengan biaya tambahan.
Jam Operasional & Harga Tiket Masuk Wisata Tangkuban Perahu Bandung
Tempat wisata Tangkuban Perahu Bandung beroperasi setiap hari, mulai dari pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Karena waktu operasionalnya yang cukup terbatas, ada baiknya kamu datang ke lokasi sedikit lebih pagi agar bisa menikmati liburan ke Tangkuban Perahu dengan puas.
Apalagi ada banyak aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di sana, terutama berkeliling kawah yang terdapat di kawasan wisata ini. Ada baiknya juga untuk datang di hari biasa karena pada saat hari libur atau akhir pekan, tempat ini biasanya selalu ramai pengunjung.
Untuk harga tiket masuknya sendiri lumayan terjangkau, yaitu hanya Rp20.000/orang di hari biasa dan Rp30.000/orang saat akhir pekan atau hari libur. Sedangkan untuk wisatawan asing, harga tiketnya terbilang cukup tinggi, yaitu Rp200.000/orang untuk hari biasa dan Rp300.000/orang untuk akhir pekan atau hari libur.
Baca juga: Mengukir Pengalaman Tak Terlupakan dengan Mengunjungi Wisata Kawah Putih Bandung
Tips Berwisata ke Tangkuban Perahu
Gimana? Setelah membaca informasi lengkap tentang tempat wisata Tangkuban Perahu Bandung di atas apakah kamu semakin tertarik untuk mengunjunginya?
Kalau iya, jangan buru-buru pergi ke sana. Simak dulu yuk beberapa tips berikut ini agar liburanmu mengunjungi Tangkuban Perahu berjalan lancar tanpa kendala.
- Kenakanlah pakaian yang hangat saat kamu mengunjungi tempat wisata ini. Karena cuaca di Tangkuban Perahu cenderung dingin dan tak jarang ada kabut putih dan tebal turun di daerah ini. Jangan sampai kamu kedinginan dan malah mengganggu kegiatan berliburmu.
- Kalau masih merasa kedinginan, kamu bisa mampir untuk membeli minuman yang bisa menghangatkan badanmu. Di sekitar lokasi biasanya banyak terdapat penjual minuman bandrek dan kamu bisa mampir ke situ.
- Karena merupakan daerah gunung yang memiliki banyak kawah, bau belerang di daerah ini cenderung cukup kuat. Ada baiknya kalau kamu kenakan masker untuk melindungi dari hidungmu dari aroma belerang yang cukup menusuk hidung.
- Membeli buah tangan sepertinya sudah menjadi hal wajib yang harus dilakukan saat berlibur ke Tangkuban Perahu. Tapi, sebelum memutuskan untuk membelinya, pastikan kamu menawarnya terlebih dahulu. Jangan sampai kamu membayar barang dengan harga yang terlalu tinggi dari harga sebenarnya.
- Jagalah selalu barang-barang bawaanmu. Jangan sampai barang berhargamu berpindah tangan ke orang yang tidak berhak.