
Saat masih kecil, kamu tentunya sering membaca kumpulan cerita rakyat pendek dari berbagai daerah, kan? Nah, kalau ingin membaca ulang kisah-kisah tersebut sambil bernostalgia, kamu bisa membacanya di sini. Kira-kira, kisah apa saja yang masih kamu ingat? Yuk, langsung dibaca!
Sewaktu kecil dulu, apakah orangtuamu sering membacakan dongeng sebelum tidur? Mungkin, kebanyakan akan menjawab iya. Nah, karena mungkin sudah lama banget, kamu jadi lupa-lupa ingat. Tapi tenang saja, kamu bisa me-refresh ingatanmu dengan membaca ulang kisahnya di sini.
Saat membaca salah satu kumpulan cerita rakyat pendek ini, mungkin kamu akan berpikir, “Kok, beda dari yang dulu diceritain, ya?” atau “Kok, aku dulu baca nggak ada tokoh ini, ya?” dan pertanyaan lain semacamnya. Kamu nggak perlu bingung lagi soal itu.
Namanya juga cerita rakyat, dulunya diceritakan dari mulut ke mulut sehingga ada beberapa detail yang berbeda. Meskipun begitu, inti ceritanya sama, kok. Selain itu, nggak hanya membaca ceritanya saja, kamu juga bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah tersebut.
Apakah kamu sudah nggak sabar pengin membaca kumpulan cerita rakyat pendek ini? Daripada kelamaan, mending kamu baca artikelnya sampai habis. Selamat membaca sambil bernostalgia, ya!
1. Cerita Rakyat Cindelaras
Alkisah, hiduplah seorang raja yang memimpin Kerajaan Jenggala bernama Raden Putra. Raja tersebut mempunyai dua orang istri, yaitu sang ratu dan seorang selir. Kedua istri raja tersebut tidak bisa hidup rukun karena sang selir dipenuhi rasa iri dan berniat ingin menyingkirkan ratu.
Sang selir menjalankan rencana jahatnya dengan dibantu oleh tabib kerajaan. Dia pura-pura sakit dan tabib tersebut berkata pada raja bahwa ratulah yang meracuninya. Setelah mendengar hal tersebut, raja pun dikuasai oleh amarah lalu pergi menemui ratu.
Raja menyuruh ratu untuk mengakui perbuatannya, tentu saja dia tidak mau karena memang tidak melakukan hal yang dituduhkan. Tapi entah mengapa, mata raja seolah tertutup dan tidak mau tahu. Raja kemudian menyuruh seorang pengawal untuk membunuh istri pertamanya itu. Dia tidak mengetahui fakta bahwa istrinya ternyata tengah mengandung. oke
Dalam perjalanan membawa ratu ke hutan, pengawal itu mengalami pergolakan batin yang hebat. Dia tidak tega jika harus membunuh sang ratu yang tengah mengandung putra mahkota. Tapi di sisi lain, dia juga tidak mau melawan perintah raja.
Namun pada akhirnya, dia tidak melaksanakan perintah raja dan malah membunuh seekor kelinci, lalu mengoleskan darahnya ke pedang sebagai bukti palsu telah membunuh ratu. Sebelum pergi, pengawal tersebut membangun sebuah tempat tinggal untuk ratu tinggal.
Beberapa bulan kemudian, ratu melahirkan seorang bayi laki-laki yang diberi nama Cindelaras. Bayi tersebut kemudian tumbuh menjadi seorang anak laki-laki yang tampan, baik, dan cerdas.
Pada suatu hari, Cindelaras membantu ibunya mencari kayu bakar di hutan. Kemudian, dia tidak sengaja menemukan sebuah telur. Telur tersebut dibawanya pulang dan dirawat hingga menetas. Ternyata, telur tersebut menetas menjadi seekor ayam yang bisa berbicara dan mempunyai kekuatan luar biasa.
“Tuanku adalah Cindelaras. Rumahnya di tengah hutan belantara. Ayahnya Raden Putra Raja Jenggala.” Begitulah kira-kira apa yang diucapkan oleh ayam ajaib itu.
Setelah mendengar hal tersebut, sang ibu akhirnya menceritakan semuanya kepada Cindelaras. Setelah memahami apa yang terjadi, dia kemudian meminta izin pada ibunya untuk menemui sang ayah. Ibunya pun menyetujui, mungkin memang sudah waktunya keduanya bertemu.
Di tengah perjalanan menuju Jenggala, Cindelaras ditemui oleh beberapa orang untuk mengadu ayam miliknya. Meskipun awalnya menolak, Cindelaras pun mau. Dengan kesaktiannya, ayam Cindelaras berhasil mengalahkan puluhan ayam lain. Dan, berita kehebatan ayam tersebut sampailah ke telinga raja.
Raja tertantang untuk membuktikan kesaktian ayam tersebut dengan ayam miliknya. Nyatanya, ayam Cindelaras tetap menang. Setelah menang, ayam tersebut kemudian berbicara, lantas sadarlah sang raja bahwa Cindelaras adalah anaknya dari permaisuri yang hendak dibunuhnya. Mengetahui fakta tersebut, raja merasa sangat menyesal lalu meminta maaf dan menjemput ratu untuk pulang ke istana.
Apakah kamu pernah membaca cerita rakyat asal Jawa Timur ini sewaktu kecil? Mungkin saja pernah, mengingat kisah ini begitu populer. Tak hanya ditulis di buku kumpulan cerita rakyat pendek saja, ceritanya juga pernah ditayangkan di layar kaca, lho. Nah, dari salah satu kumpulan cerita rakyat pendek ini, kamu bisa mengambil pelajaran yang berguna untuk kehidupanmu.
Salah satunya adalah untuk tidak mempercayai omongan orang begitu saja tanpa mendengarkan sisi cerita yang lainnya. Karena terkadang, tidak semua orang akan mengatakan yang sebenarnya, tapi hanya apa yang menurut mereka benar dan menguntungkan dirinya sendiri. Maka dari itu, kamu harus bijak dan pandai-pandailah menyaring informasi dari perkataan orang lain.
2. Cerita Rakyat Batu Menangis
Di sebuah desa di Kalimantan Barat, hiduplah seorang janda miskin yang hanya tinggal dengan anak gadisnya yang cantik jelita. Namun sayang, perilaku gadis itu tidak secantik wajahnya. Dia adalah seorang anak pemalas yang pekerjaannya hanya bersolek saja. Sedikit pun, gadis itu tak pernah membantu ibunya mengerjakan tugas rumah.
Gadis tersebut juga mempunyai sifat yang sangat manja. Dia selalu menuntut ibunya untuk menuruti keinginannya tanpa memperhatikan kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan. Meskipun begitu, sang ibu rela banting tulang agar bisa menuruti keinginan putrinya.
Hingga pada suatu hari, gadis tersebut diajak oleh sang ibu untuk berbelanja ke pasar yang letaknya cukup jauh dari tempat tinggalnya. Sesampainya di sana, dia menjadi pusat perhatian karena wajahnya yang rupawan sehingga ada beberapa pemuda yang lantas datang mendekatinya. Keberadaan sang ibu pun tidak luput dari pengamatan mereka.
Karena memiliki penampilan yang kontras, salah satu pemuda itu bertanya pada sang gadis apakah wanita yang di belakang tersebut adalah ibunya. Tanpa pikir panjang, gadis itu mengatakan bahwa dia adalah pembantu, bukan ibunya. Mendengar jawaban tersebut, sang ibu hanya bisa diam.
Ketika pemuda lain datang dan menanyakan hal yang sama, gadis itu tanpa ragu memberikan jawaban yang serupa. Tak hanya diakui sebagai pembantu, ibu itu juga diperlakukan layaknya pembantu. Hati ibu mana yang tidak sakit diperlakukan semena-mena oleh anaknya?
Akhirnya, ibu tersebut berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya yang durhaka. Doa ibu yang tersakiti itu terkabul. Tak lama kemudian, gadis durhaka tersebut perlahan-lahan berubah menjadi batu.
Setelah mendapatkan azab tersebut, barulah gadis itu menyesali perbuatannya selama ini. Namun, sayang sekali karena nasi telah menjadi bubur. Meskipun menangis dan memohon ampun, keadaan tidak akan kembali seperti semula.
Saat kamu membaca salah satu kumpulan cerita rakyat pendek ini, kamu mungkin akan teringat cerita rakyat Malin Kundang yang berasal dari Sumatra Barat. Ya, memang inti ceritanya serupa, yaitu mengenai seorang anak yang durhaka terhadap ibunya. Setelah membaca ini, kamu mungkin jadi teringat akan semua perbuatanmu yang menyakiti hati ibumu.
Nah, meskipun kini sudah dewasa, kamu tetaplah harus menghormati orangtua, terutama ibu. Karena bagaimanapun, ibu telah mengandung selama sembilan bulan dan merawatmu dengan penuh kasih sayang dari kecil. Hormatilah ibumu dan jangan terus-terusan menyakiti hati beliau. Kamu tentunya nggak mau dikutuk jadi batu, kan?
Baca juga: Contoh Cerpen Singkat untuk Renungan Hidup
3. Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut
Dengan tujuan untuk menyatukan dua kerajaan yang terpisah, Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri akan dinikahkan dengan Raden Panji Asmarabangun dari Kerajaan Jenggala. Semuanya sudah menyetujui rencana tersebut, hanya saja ibu tiri Sekartaji tidak terima dan menginginkan putri kandungnya, Intan Sari, untuk mendampingi pangeran.
Untuk menggagalkan pernikahan tersebut, ibu dan saudara tiri Sekartaji melaksanakan niat jahat mereka dengan menculik Sekartaji. Setibanya di Kediri, Raden Panji merasa kecewa karena calon istrinya tiba-tiba menghilang. Dengan alasan bahwa pernikahan harus tetap dilaksanakan, ibu tiri yang jahat itu memaksa Raden Panji untuk menikah dengan Intan Sari. Raden Panji tentu saja menolak permintaan tersebut, lalu memutuskan untuk pergi mencari Dewi Sekartaji.
Di lain tempat, Dewi Sekartaji berhasil kabur dari tempat di mana dia dikurung. Karena tidak berani kembali ke kerajaan, dia pun pergi ke suatu tempat dan diangkat anak oleh seorang janda. Janda tersebut mempunyai tiga orang anak perempuan, yaitu Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru. Untuk membantu penyamaran, Sekartaji pun mengubah namanya menjadi Klenting Kuning.
Pada suatu hari, ada sebuah kabar tersiar yang mengatakan bahwa putra tampan Mbok Rondo Dadapan yang bernama Ande-Ande Lumut sedang mencari seorang istri. Mendengar hal tersebut, sang janda menyuruh ketiga anaknya untuk pergi ke desa seberang. Klenting Kuning juga diizinkan untuk pergi, asalkan dia telah menyelesaikan semua pekerjaannya.
Untuk sampai ke desa Dadapan, ketiga Klenting bersaudara harus menyeberangi sungai terlebih dahulu. Di tengah kebingungan untuk menyeberang, datanglah seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang menawarkan bantuan. Namun, Yuyu tersebut meminta imbalan agar mereka mau dicium setelah diseberangkan. Karena tidak ada pilihan lain, ketiga orang tersebut terpaksa menyetujuinya.
Setelah tiba di rumah Mbok Rondo, mereka bertiga kemudian menemui Ande-Ande Lumut. Sayangnya, laki-laki itu menolak ketiga gadis tersebut dengan alasan sudah dicium oleh Yuyu Kangkang.
Di lain sisi, Klenting Kuning telah menyelesaikan pekerjaannya lalu memutuskan untuk menyusul ketiga saudaranya ke desa Dadapan. Di sungai, dia juga bertemu dengan Yuyu Kangkang. Namun bedanya, dia mengoleskan kotoran ayam ke pipinya sehingga Yuyu Kangkang tidak mau menciumnya dan pergi begitu saja.
Sesampainya di rumah Mbok Rondo Dadapan, Klenting Kuning pun menemui Ande-Ande Lumut. Saat bertemu, betapa terkejutnya mereka bahwa ternyata Ande-Ande Lumut adalah Raden Panji, kekasih hatinya. Setelah itu, Raden Panji membawa Sekartaji dan Mbok Rondo untuk kembali ke istana.
Akhirnya, Raden Panji menikah dengan Dewi Sekartaji. Kerajaan Jenggala dan Kediri bisa menjadi bersatu kembali. Di lain sisi, Ibu dan saudara tirinya mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan perbuatan jahat mereka.
Lagi-lagi, dari salah satu kumpulan cerita rakyat pendek di atas, kamu belajar untuk tidak iri dengan kepunyaan atau kehidupan orang lain. Jangan seperti ibu tiri dan Intan Sari yang dengan tega bertindak jahat kepada Sekartaji karena mengingini apa yang dimilikinya, malah pada akhirnya menderita akibat perbuatan mereka sendiri.
Selain itu, dari cerita di atas kamu juga bisa belajar untuk tidak gampang menyerah saat mencari cinta sejatimu. Hal ini sama seperti Raden Panji yang menolak dengan tegas untuk dijodohkan dengan Intan Sari dan lebih memilih untuk pergi mencari pujaan hatinya, Sekartaji. Nah, apakah kamu masih mau baca kumpulan cerita rakyat yang pendek lainnya? Simak kisah selanjutnya, ya!
4. Legenda Jaka Tarub
Alkisah, hiduplah seorang janda yang tinggal sebatang kara, kemudian mengangkat seorang anak laki-laki dan diberi nama Jaka Tarub. Dengan penuh kasih sayang, Mbok Rondo mengasuh Jaka seperti anak kandungnya sendiri. Jaka Tarub pun tumbuh menjadi seorang pemuda tampan dan rajin bekerja.
Karena sifatnya itu, banyak gadis-gadis di desanya yang menaruh hati pada Jaka Tarub. Mbok Rondo pun menginginkan anak lelakinya untuk segera menikah, tapi Jaka masih belum mau.
Hingga suatu hari, Mbok Rondo jatuh sakit lalu meninggal dunia. Jaka Tarub merasa menyesal karena belum bisa mewujudkan keinginan ibunya untuk menikah. Dia pun kemudian menjadi orang yang pemurung dan malas-malasan.
Suatu ketika, Jaka Tarub sedang berburu ke hutan dan melewati sebuah telaga. Ternyata, di sana ada tujuh orang bidadari yang sedang mandi. Karena merasa tertarik, dia pun ingin menikahi salah satu dari mereka. Dia kemudian mengambil salah satu selendang yang tergeletak di pinggir telaga lalu pergi menyembunyikannya.
Ketika hari sudah sore, para bidadari tersebut bersiap untuk kembali ke kayangan. Namun, salah satu dari mereka, yaitu Nawang Wulan, tidak dapat menemukan selendangnya. Tanpa selendangnya, dia tidak akan bisa kembali. Keenam bidadari yang lain membantu mencari tapi tidak ketemu, dengan terpaksa mereka meninggalkan Nawang Wulan sendirian karena hari sudah petang.
Nawang Wulan hanya bisa menangis di pinggir telaga sendirian. Tak lama kemudian, Jaka Tarub datang dan menawarkan tempat tinggal kepadanya sementara sampai selendangnya ketemu. Singkat cerita, karena saling menyukai, keduanya kemudian menikah dan dikaruniai seorang anak perempuan bernama Nawangsih.
Selama menjalani pernikahan, Jaka Tarub merasa penasaran mengapa padi di lumbung tidak pernah berkurang. Kemudian pada suatu hari, dia membuka panci ketika sedang menanak nasi. Dia terkejut karena ternyata Nawang Wulan hanya menanak setangkai padi saja.
Akibat rasa penasaran Jaka Tarub, Nawang Wulan tidak bisa lagi menggunakan kekuatannya. Hal ini dikarenakan tidak boleh ada satu orang pun yang tahu mengenai rahasia kekuatan ajaibnya itu. Karena semuanya sudah terlanjur, dia kini harus menumbuk padi seperti orang pada umumnya.
Lama-kelaman persediaan padi di lumbung pun mulai berkurang. Tanpa disangka, Nawang Wulan menemukan selendangnya terselip di antara tumpukan padi tersebut. Mengetahui perbuatan yang dilakukan oleh suaminya, dia pun marah dan memutuskan untuk kembali ke kayangan.
Jaka Tarub merasa sangat menyesal atas perbuatannya dan meminta maaf kepada sang istri. Namun, semuanya sudah terlambat karena tekad Nawang Wulan untuk kembali ke tempat asalnya sudah bulat. Nawang Wulan akan sesekali turun ke bumi untuk mengunjungi anak semata wayang mereka.
Apa yang ada di benakmu setelah membaca salah satu kumpulan cerita pendek di atas? Mungkin kamu berpikir, “Ini Jaka Tarub kok pervert banget ngintipin orang mandi, ya? Ngambil selendang pula. Kalau zaman sekarang mungkin udah digebukin warga.” Ya, bener juga sih, tapi kamu jangan fokusnya ke situ aja, karena ada beberapa hal yang bisa kamu jadikan pelajaran.
Salah satunya adalah untuk tidak mengawali sebuah hubungan dengan kebohongan dan kepura-puraan. Karena sepandai-pandainya kamu menutupinya, suatu saat pasti akan terungkap juga. Maka dari itu, kalau kamu memang ingin menjalin sebuah hubungan, mulailah dengan dirimu yang apa adanya. Jika benar-benar cinta, pasti dia mau menerima kamu apa adanya, kok.
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Pantun Cinta Romantis untuk Pacar, Gebetan, dan Mantan
5. Cerita Rakyat Lutung Kasarung
Pada zaman dahulu kala, Prabu Tapa Agung mempunyai dua anak perempuan, yaitu Purbararang dan Purbasari. Karena usia raja yang sudah tua, dia ingin turun tahta dan menyerahkan kepada salah satu putrinya. Awalnya, Purbararang senang mendengar berita tersebut karena sebagai anak sulung, pastinya tahta akan jatuh ke tangannya. Namun ternyata, sang ayah memilih Purbasari untuk menggantikannya.
Mengetahui hal tersebut, tentu saja Purbararang marah. Dia kemudian menemui seorang nenek sihir untuk membuat adiknya celaka. Nenek sihir tersebut memantrai Purbasari sehingga tubuhnya dipenuhi dengan bentol-bentol hitam yang menjijikkan. Setelah itu, dia diusir dari istana dan kerajaan diambil alih oleh Purbararang.
Patih kerajaan mengantarkan Purbasari ke tengah hutan dan membangunkan sebuah pondok sebelum dia kembali ke kerajaan. Selanjutnya, hari-hari Purbasari dihabiskan di tengah hutan bersama dengan hewan-hewan yang menjadi temannya. Di antara para hewan itu, ada seekor kera hitam yang begitu baik dan perhatian kepadanya.
Namanya adalah Lutung Kasarung. Kera tersebut sering membawakan bunga atau buah-buahan untuk menghibur Purbasari. Dia sebenarnya bukanlah kera biasa, melainkan jelmaan seorang pangeran bernama Guruminda yang sedang mencari cinta sejati.
Ketika malam bulan purnama tiba, Lutung Kasarung pergi ke sebuah tempat untuk bersemedi untuk meminta kesembuhan bagi Purbasari. Setelah beberapa saat, tiba-tiba muncul sumber mata air yang mengeluarkan air jernih dan harum. Lama kelamaan, sumber air itu berubah menjadi sebuah telaga kecil.
Keesokan harinya, Lutung Kasarung menyuruh Purbasari untuk mandi di telaga itu. Meskipun awalnya ragu, gadis itu kemudian menuruti permintaanya. Setelah berendam di telaga, sebuah keajaiban pun terjadi dan seluruh bentol-bentol hitam di tubuhnya menghilang. Dia pun senang sekali karena keadaannya bisa pulih seperti sedia kala.
Tak disangka pada hari yang sama, Purbararang mengajak tunangannya pergi ke hutan untuk memastikan keadaan Purbasari. Setibanya di sana, dia terkejut ketika melihat adiknya sudah sembuh seperti sedia kala. Mengetahui hal tersebut, gadis jahat itu masih tidak mau menyerahkan tahta kerajaan kepada yang berhak.
Purbararang kemudian mengajak adiknya untuk adu panjang rambut, yang mempunyai rambut terpanjang berarti dialah pemenangnya. Setelah diukur, ternyata rambut Purbasarilah yang paling panjang. Tapi, Purbararang masih mangkir, dia kemudian meminta untuk mengadu pasangan siapa yang paling tampan.
Karena tidak mempunyai pasangan, Purbasari pun menarik kera yang menjadi sahabatnya itu. Melihat hal tersebut, tentu saja Purbararang mengejek sang adik habis-habisan karena pasti tunangannya lebih tampan jika dibandingkan dengan seekor kera. Namun, tiba-tiba saja kera tersebut berubah ke wujud aslinya, yaitu seorang laki-laki yang tampan dan gagah.
Akhirnya, Purbararang mengakui kekalahannya dan menyerahkan kembali tahta kerajaan pada sang adik yang berhak. Setelah itu, Purbasari pun menikah dengan Pangeran Guruminda dan kerajaan tersebut menjadi damai kembali karena ratunya telah kembali.
Salah satu kisah dari kumpulan cerita rakyat pendek ini mengajarkanmu untuk tidak menghalalkan segala cara demi merebut hak orang lain. Sekuat apapun usaha yang dilakukan, hal itu akan sia-sia karena sedari awal hal tersebut memang bukan milikmu. Kalau kamu tetap ngotot, pada akhirnya akan merugikan dirimu sendiri, seperti apa yang terjadi pada Purbararang.
Selain tidak mencontoh perbuatan buruk Purbararang, kamu juga bisa belajar dari Purbasari yang tetap sabar dalam menghadapi ujian hidup. Dia tidak lantas mengurung diri karena penyakitnya, tapi tetap tabah dan mau bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Pada akhirnya, masalah tersebut berlalu dan dia mendapatkan kebahagiaan lagi.
Baca juga: Cerita Cinta Sepasang Kekasih yang Romantis dan Bikin Baper
Ambil Pelajaran Moral dari Kumpulan Cerita Rakyat Pendek di Atas
Nah, itu dia kumpulan cerita rakyat pendek yang bisa dibaca di KepoGaul. Bagaimana? Apakah kamu merasa kembali ke masa kecil setelah membacanya? Semoga setelah membaca kumpulan cerita rakyat pendek di atas tak hanya membuatmu bernostalgia, tapi juga menerapkan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Salah satunya adalah untuk tidak merasa iri dengan apa yang dipunyai oleh orang lain. Seperti yang telah kamu baca pada beberapa kisah dari kumpulan cerita rakyat pendek di atas bahwa segala perbuatan yang berakar dari sifat iri hanya akan merugikan. Tentu saja tidak hanya orang lain yang rugi, tapi juga dirimu sendiri.
Nah, selain kumpulan cerita rakyat pendek, kamu juga bisa membaca artikel lain yang tak kalah seru, lho. Baik tentang seleb, tempat wisata yang asyik, fashion, bahkan sampai kuliner pun ada, lho. Lengkap banget, kan? Maka dari itu, baca terus, ya!