
Alam merupakan sebuah anugerah dari Tuhan. Keindahan dan kemegahannya membuat banyak orang ingin mengabadikannya, baik berbentuk lukisan, foto, film, lagu, hingga puisi. Jika kamu tertarik menulis puisi bertema tersebut, simak beberapa contoh puisi pendek tentang alam yang bisa menjadi inspirasimu.
Alam merupakan hasil karya dari Sang Maha Pencipta. Maka wajar jika manusia terkagum-kagum akan keindahannya. Untuk mengekspresikan kekaguman tersebut, beragam cara bisa dilakukan, sebagai contoh dengan menulis puisi pendek tentang alam.
Berbeda dengan foto atau video yang menggambarkan jelas sebuah momen, tulisan memberikan kebebasan bagi pembacanya untuk berimajinasi. Karena itu, banyak orang yang menjadikan keindahan alam sebagai tema karya puisi pendek mereka.
Puisi tentang alam tidak melulu menceritakan keindahan dan kekaguman penulisnya saja, lho! Ada juga contoh puisi pendek yang menceritakan tentang kerusakan dan bencana alam. Puisi-puisi tersebut biasanya adalah bentuk ekspresi dari keresahan sang penulis.
Bagaimana, tertarik mencoba menulis puisimu sendiri? Jika kamu sedang belajar membuat puisi, ada baiknya kamu simak beberapa contoh puisi pendek tentang alam ini. Mungkin saja setelah membacanya kamu akan lebih mudah merangkai kata-kata.
1. Di Sekitar Sungai
Air beriak tenang
Bayang-bayang pohonan teduh dan rindang
Padang luas dan sawah terbentang
Jalanan sepi dan damai
Ketika matahari mulai terbenamNun jauh di sana
Di desa yang teduh dan tenteram
Asap mengepul
Dari dapur-dapur rumah yang tersembulBapak, ibu, anak-anak
Mereka semua sudah pulang
Mandi dan memasak
membuat makanan malamnyaDan dari sawah
bangau-bangau beterbangan
burung-burung terbang merendah
pulang ke sarangnya
dalam kegelapan pohonanAnak-anak
bangau-bangau dan burung-burung itu
Seperti kita
mereka terbang jauh mengembara
namun pulang juga ke bumi
karena mereka mencintai bumi
dan mencintai rumah mereka yang tenteram
mencintai kampung halaman dan tanah kelahirannya.Abdul Hadi WM, Di Tepi Sungai
Contoh puisi pendek tentang alam yang pertama ini menceritakan tentang keindahan pedesaan. Digambarkan, sebuah sungai yang tenang melewati desa tersebut. Membuat burung bangau sering datang untuk mencari makan.
Tidak hanya menggambarkan tentang keindahan alam saja, contoh puisi pendek tadi juga menggambarkan kecintaan penulis pada kampung halaman. Jika kamu sedang merantau ke kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya, mungkin puisi ini bisa mengingatkanmu pada keluarga di rumah. Sesekali, cobalah hubungi mereka agar tahu kamu baik-baik saja.
Baca juga: Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya!
2. Pantai dan Gemuruh Ombak
Kubiarkan kakiku dihempas air
Aku tetap berdiri di atas hamparan pasir
Sesaat air merendamnya sebagian
Sesaat juga hilang menjauh
Yang tersisa hanya hamparan pasir halusTatapan mataku jauh tak berujung
Melihat hamparan air yang sebentar mendekat, sebentar menjauh
Indah kulihat
Membawa jiwa ini tenang, damai
Seakan tidak ada satu masalahpun dijiwa iniTelingaku mendengar suara gemuruh ombak
Yang takkan pernah berhenti
Kecuali kita beranjak jauh
Dari pantaiZanna Atjep, Pantaiku
Contoh puisi pendek tentang alam ini menceritakan tentang keindahan pantai. Mungkin sang penulis menumpahkan kegembiraannya saat bermain-main dengan ombak dan pasir pantai. Baginya, suasana pantai membuatnya merasa tenang dan damai.
Apakah kamu juga merasakan hal yang sama saat di pantai? Jika iya, cobalah ekspresikan kesenangan itu dalam bentuk kata-kata indah. Jangan lupa ambil foto yang lucu saat kamu berada di sana, untuk melengkapi tulisanmu.
Baca juga: Yuk, Baca Pantun Nasehat dan Maknanya untuk Kehidupanmu di Sini!
3. Alam dan Waktu
Saya di sini bukan untuk jejak hujan
yang panjang. Tapi ada sebuah bangkai
yang terlipat dalam lumpur. Dan
seekor burung bertengger di atasnya.Saya di sini bukan untuk alam
yang rongsokan. Tapi ada seekor anjing
yang menghirup udara busuk, lalu meraung
dan ulat-ulat berbaris di kakinya.Apakah waktu sebetulnya,
apakah duka. Di bangkai itu berkilau
arloji, berdetik saja ia
sejak tadi.Goenawan Mohamad, Lanskap
Contoh puisi pendek tentang alam di atas seolah-olah menggambarkan pegunungan atau hutan yang tandus. Lewat puisi itu, Goenawan Mohamad berkata bahwa alam juga memiliki umur. Tiap detik berlalu, umurnya semakin memendek.
Meski umurnya semakin tua, bukan berarti manusia harus pasrah dan menunggu kehancuranya. Kata-kata “Saya di sini bukan untuk alam yang rongsokan,” adalah bentuk protes tersebut. Karena itu, mulai jaga lingkungan agar waktu yang dimiliki manusia untuk tetap tinggal di bumi semakin lama.
4. Alam Semakin Rusak
Dahulu rimba raya hijau menawan
Aneka pohon tumbuh merimbun
Kokoh menjulang ke puncak awan
Berkembang di tanah PerawanPersediaan air tersimpan aman
Tertahan dalam batang pohon resapan
Biar kemarau berbulan-bulan
Takkan terjadi fenomena kekeringanSungguh nyata sebuah karunia
Tuhan mencipta hutan untuk kita
Tapi tangan-tangan jahil dan nista
Merusak rimba raya seisinyaLalu hutan yang luas membentang
Ditumbuhi pepohonan tinggi menjulang
Rampak rindang perlahan menghilang
Berganti gundul rusak semakin gersangIjoel Anderlie, Rimba Raya Semakin Rusak
Kerusakan hutan merupakan isu yang diangkat pada contoh puisi pendek tentang alam ini. Bagi penulis, hutan adalah karunia yang senantiasa menyokong kehidupan manusia. Tapi sayangnya, semakin hari hutan semakin gundul dan hancur.
Kesedihan sang penulis hendaknya bisa kita renungi. Memang, manusia membutuhkan sumber daya dari hutan untuk tetap hidup, misalnya lahan atau kayu. Tapi, hendaknya tidak berlebih-lebihan dan merusak hutan dengan sia-sia.
Baca juga: Kumpulan Contoh Puisi tentang Pahlawan dari Para Sastrawan Ternama
5. Karya Tuhan
Berabad-abad wajah Tuhan bertaburan,
jadi ayat-ayat alam yang berserak pada batu-batu.
Tiap perciknya menjelma wajah yang berbeda.
Berabad-abad wajah Tuhan bertaburan
dalam serpihan cinta sekaligus sengketa.Berabad-abad pula Adam gelisah
mencoba menyatukan wajah Tuhan
dalam gambaran seutuhnya. Namun
selalu sia-sia ia. Sebab, Tuhan lebih suka
hadir dalam keelokan yang beraneka.Pada keelokan pohon dan keindahan batu,
pada keperkasaan ombak, dan kediaman gunung.
Pada wajah suci seorang bayi dan hangat matahari
dan pada wajah manis seorang istri,
Tuhan hadir dalam senyum abadi.Berabad-abad wajah Tuhan bertebaran
pada ayat-ayat alam yang selalu
menemukan tafsir sendiri.Ahmadun Yosi Herfanda, Ayat-Ayat Alam
Contoh puisi pendek tentang alam yang kental dengan nuansa islami ini tidak hanya menceritakan keindahan alam, tapi juga kekaguman pada Tuhan. Sang penulis terpukau sekaligus bersyukur melihat saat melihat indahnya langit, gunung, laut, dan bebatuan.
Mampu melihat dan menikmati alam seperti pengalaman sang penulis merupakan rezeki dari Allah. Karena itu, ucapan syukur baiknya selalu dilantunkan setiap kali kamu terpana akan keindahan alam. Seperti yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam
6. Bencana Datang
Manakala bencana melanda dan kau masih sibuk nyinyir ke sana ke mari,
tak peduli yang kesakitan, meraung-raung dalam duka,
tak peduli kau, maka kau tentulah hanya daging berjalan,
bukan lagi manusia.Apalagi ketika bencana menghantam dan kau justru senang beroleh kesempatan untuk menohok lawanmu,
mengaitkan sikap dirinya dengan bencana yang datang,
memprovokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawanmu,
maka kau tentu dan pastilah hanya seonggok sampah.Manakala bencana datang
marilah bersatu ulurkan tangan
bantu sesama dan bukannya
justru jadikan bencana
sarana menghina dan menista.Berty Sinaulan, Manakala
Puisi tentang alam tadi ditulis sebagai bentuk kesedihan penulis terhadap bencana gempa yang terjadi di Lombok dan Bali pada Agustus 2018. Sayangnya, kondisi Indonesia pada saat itu tengah panas karena menjelang pemilu. Adanya bencana alam malah menjadi alasan untuk saling menghina lawan politik.
Jika kamu termasuk orang yang beruntung karena tidak terkena dampak gempa, maka bersyukurlah selalu. Apabila kamu memiliki rezeki yang berlimpah, berbagilah pada saudara-saudara yang ada di daerah bencana. Sekecil apa pun bantuanmu, pasti akan tetap berguna bagi mereka.
7. Lautan Kebebasan
Daratan adalah rumah kita
dan lautan adalah kebebasan.
Langit telah bersatu dengan samudra
dalam jiwa dan dalam warna.Ke segenap arah
berlaksa-laksa hasta
di atas dan di bawah
membentang warna biru muda.
Tanpa angin
mentari terpancang
bagai kancing dari tembaga.Tiga buah awan yang kecil dan jauh
berlayar di langit dan di air
bersama dua kapal layar
bagai sepasang burung camar
dari arah yang berbeda.
Sedang lautan memandang saja.
Lautan memandang saja.Di hadapan wajah lautan
nampak diriku yang pendusta
Di sini semua harus telanjang
bagai ikan di lautan
dan burung di udara.
Tak usah bersuara!
Janganlah bersuara!
Suara dan kata terasa dina.Daratan adalah rumah kita,
dan lautan adalah rahasia.W.S. Rendra, Lautan
Puisi karya sastrawan asal Jawa Tengah ini, mungkin akan membuatmu berimajinasi tentang lautan. Bayangkan wajahmu diterpa angin, telingamu digoda gemuruh ombak, dan matamu dimanjakan langit biru yang luas.
Tidak hanya bisa membuat pembacanya hanyut ke dalam imajinasi, makna pada puisi ini juga sangat dalam. W.S. Rendra menggambarkan betapa luas dan indahnya lautan dengan kebebasan. Baginya saat manusia merasakan kebebasan mereka bisa menjadi apa saja.
Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding
Adakah Contoh Puisi Pendek tentang Alam Tadi yang Jadi Favoritmu?
Dari tujuh puisi di atas, adakah yang menjadi favoritmu? Apakah kamu terinspirasi untuk mencoba menulis puisimu sendiri setelah membacanya? Jika sudah, tunggu apa lagi, ambil pena dan kertas lalu tulis sebelum idemu lenyap.
Puisi memang sebuah media yang cocok untuk berekspresi, tapi baiknya mengandung pesan. Sebagai contoh, puisi tentang alam tadi, ada yang mengandung sindiran sosial, ada mengandung pesan marah, gembira, bahkan doa.
Jika kamu suka membaca puisi, jangan lupa kunjungi artikel puisi ruang pena lainnya di KepoGaul. Kamu bisa menemukan beragam tema puisi, mulai dari keluarga, guru, orang tua, cinta, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!