
Topik soal persahabatan memang tak ada matinya. Keakraban yang terjalin antara dua orang atau lebih itu sering kali memunculkan kekaguman tersendiri. Keindahan hubungan tersebut terurai lewat puisi-puisi yang mengharukan tentang persahabatan. Penasaran seperti apa? Yuk, simak artikel ini hingga habis!
Ingin merangkai kata-kata indah untuk sahabat sebagai ungkapan rasa sayang atau tanda terima kasih? Kumpulan puisi yang mengharukan tentang persahabatan yang kami sajikan di sini mungkin bisa memberimu inspirasi.
Di artikel ini, banyak sajak yang bisa kamu jadikan referensi. Misalnya puisi tentang teman sekolah, sahabat masa kecil, kenangan tentang kawan, dan sebagainya. Setelah membacanya, semoga kamu menemukan banyak ide untuk membuat puisi dengan tema serupa.
Kalau puisimu sudah jadi, langsung saja kirimkan pada sahabat-sahabatmu. Siapa tahu mereka menyukainya atau bahkan terharu, kemudian membalas puisimu dengan rangkaian kata-kata yang indah pula. Menyenangkan, bukan?
Namun jangan khawatir semisal kamu belum memiliki ide untuk menulis puisi tentang persahabatan. Kamu dapat mengirimi kawan-kawanmu kumpulan sajak yang terangkum di sini. Tinggal pilih saja yang paling menggambarkan kondisi pertemananmu.
Sudah tak sabar ingin mengetahui puisi yang mengharukan tentang persahabatan? Langsung saja simak uraian lengkapnya di bawah ini, yuk! Mudah-mudahan ada banyak sajak yang menarik hatimu. Selamat membaca!
1. Atas Nama Persahabatan
Entah mengapa aku terus bertahan
Seolah kulihat kata bernama pilihanTidak peduli bahkan semesta menertawai
Karena dua hati yang tak saling menyakiti
Membuatku terhenti dan tak berhasil pergiUntukmu…
Kubangun istana-istana dalam sebuah angan
Dengan negeri di atas awan,
Beratas nama persahabatan(Nurul Azizah, Istana Putih Abu-abu)
Kata orang, kehidupan SMA adalah masa-masa yang paling indah. Setujukah kamu dengan pernyataan ini? Mungkin ada benarnya karena pada waktu itu kamu mulai mengenal arti cinta dan persahabatan.
Seperti yang disampaikan puisi pendek yang mengharukan tentang persahabatan milik Nurul Azizah di atas, mungkin kamu mulai menemukan sahabat sejati ketika memasuki SMA. Indahnya pertemanan yang kamu jalani itu bagaikan istana-istana atas awan di negeri dongeng.
Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam
2. Rindu Sahabat Lama
Rindu…
Yang membawa langkah kakiku
Menelusuri jejak-jejak yang ditinggalkan waktuRindu…
Yang membawa diriku
Termangu di ujung jalan rumahmu
Yang telah ditinggalkan bertahun laluRindu…
Yang membuat jemariku
Menuliskan rangkaian kata untukmu
Yang entah di mana keberadaanmuSungguh kerinduan ini selalu datang dan pergi, tiba-tiba menyerbu
Menguatkan segala kenangan-kenangan masa kecil dulu
Betapa polosnya pikiran kanak-kanak aku dan kamu
Bahkan tanpa kusadari bahwa kamu telah tertanam dalam benakku yang paling dalam
Membuatku selalu kembali padamu, pada kerinduanku akan kamu, memutar balik memori aku dan kamuBiarlah, akupun tak keberatan karena ketika aku lelah dengan kenyataan
Masih ada satu tempat yang bisa melerai, yakni kenangan tentangmu!(Thiara Olla, Kerinduan Ini)
Masih ingatkah kamu dengan sahabat masa kecilmu? Pada waktu itu, mungkin banyak peristiwa telah kalian lewati. Setelah beranjak dewasa, tanpa sadar kamu mungkin sering merindukan teman kecilmu serta kenangan-kenangan indah di masa lalu.
Keadaan itulah yang mungkin coba digambarkan Thiara Olla dalam puisi yang mengharukan tentang persahabatan di atas. Sepertinya, si penulis benar-benar merasa nyaman berteman dengan kawan kecilnya, ya!
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Pantun Cinta Romantis untuk Pacar, Gebetan, dan Mantan
3. Kenangan tentang Sahabat
Aku ingat.
Ada orang-orang yang bersama mereka aku diusir dari kelas.
Aku ingat.
Ada orang-orang yang bersama mereka aku melangkah keluar dari banyak batas.Aku ingat.
Ada orang-orang yang bersama mereka aku melihat bintang-bintang sambil berbaring beralaskan pasir putih.
Aku ingat.
Ada orang-orang yang bersama mereka aku dapat terbang mendampingi burung-burung melintasi awan.Aku ingat.
Ada orang-orang yang bersama mereka aku tidak peduli tentang bahasa selain apa yang dikatakan hati terpancar dari tatapan mata.
Aku ingat.
Ada orang-orang yang bersama mereka aku merasa gila adalah waras yang sesungguhnya.Aku ingat.
Ini untuk orang-orang itu. Untukmu. Untuk kita.(Arintha Widya, Untuk Kita Ingat)
Selama menjalin persahabatan dengan teman-temanmu, mungkin kamu telah melewati banyak peristiwa yang mengesankan. Hal itu pula yang coba digambarkan Arintha Widya dalam puisi buat sahabat tersayang berjudul Untuk Kita Ingat tersebut.
Sang penyair mencoba mengingat-ingat kembali kenangan-kenangan saat bersama kawan-kawan sekolah maupun teman sepermainannya. Misalnya ketika mendapat hukuman dikeluarkan dari kelas oleh guru dan menikmati keindahan suasana pantai.
4. Keperluan Jiwa
Dan seorang remaja berkata, bicaralah pada kami tentang persahabatan
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi
Dialah ladang hati yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu
Karena kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mau kedamaianBila dia berbicara, mengungkapkan pikirannya, kau tiada takut membisikkan kata ‘tidak’ di kalbumu sendiri
pun tiada kau menyembunyikan kata ‘ya’
Dan bilamana dia diam, hatimu berhenti dari mendengar hatinya
karena tanpa ungkapan kata dalam persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama
dan dikongsi dengan kegembiraan tiada terkiraDi kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berduka cita
Karena yang paling kau kasihi dalam dirinya,
mungkin akan nampak lebih jelas dalam ketiadaannya
Bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki
Nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataranDan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan
Karena cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta
tetapi sebuah jala yang ditebarkan hanya menangkap yang tiada diharapkanDan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu
Gerangan apa sahabat itu jika kau senantiasa mencarinya
Untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan
Karena dalam titisan kecil embun pagi,
hati manusia menemui fajar dan gairah segar kehidupan(Khalil Gibran, Persahabatan)
Puisi yang mengharukan tentang persahabatan dari Khalil Gibran di atas menggambarkan arti teman sesungguhnya. Menurutnya, sahabat merupakan bagian dari kebutuhan jiwa yang membawa kasih serta kedamaian dalam hati.
Selain itu, puisi tersebut juga menceritakan tentang perpisahan dengan sahabat yang sering kali menyisakan duka. Oleh karenanya, selalu berbuat baiklah kepada temanmu sebelum kalian benar-benar dipisahkan oleh jarak dan waktu.
Baca juga: Kumpulan Puisi tentang Keindahan Alam yang Mengingatkanmu agar Selalu Bersyukur
5. Kawan yang Telah Pergi
engkau punya kamar di hatiku
punya hutan
punya laut
punya getar suara‘segala yang naik ke langit
segala yang ngalir ke muara’angin ngiring kau pergi
dan gunung itu, di jabal ghafur
jadi warisan abadi mimpi kita
maka, naik-naiklah engkau bersarang di rumah-Nya‘segala yang naik ke langit
segala yang ngalir ke muara’engkau walau di mana, jadi segala dalam impianku
seperti juga kenangan selalu saja menjadi dukacita.(Doel CP Allisah, Tentang Sahabatku Nurdin)
Meninggalnya seorang teman mungkin akan menyisakan duka yang teramat mendalam di hatimu. Barangkali itu pula yang dirasakan oleh Doel CP Allisah atas kepergian kawannya yang bernama Nurdin.
Lewat puisi yang mengharukan tentang persahabatan tersebut, sang penyair senantiasa mendoakan temannya semoga jiwanya tenang dan dapat diterima oleh-Nya. Meski begitu, kepergian kawannya itu akan tetap menjadi kenangan menyedihkan dalam ingatannya.
Baca juga: Kumpulan Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya untuk Meramaikan Suasana
6. Semuanya Telah Berlalu
Pernah aku mengingat beberapa janji yang hilang tempatnya
Kejamnya mimpi yang hilang laksananya
Masa lalu itu, bukan pujian akan lunaknya hatiku
Masa lalu itu, bukan kenangan yang seharusnya berlaluYang hilang dengan perlahan, disita kehendak-kehendak waktu
Tidak lagi ada seragam yang bisa aku kenakan, tidak lagi
Terkadang aku berharap masa-masa itu akan selalu berjaya
Masa itu akan selalu memelukNamun waktu, bukan waktu namanya
Jika ia tidak mampu menghimpit sejarah
Tapi lalu, adakah yang mengerti?
Atau mungkin, hanya aku yang tidak pernah mengerti?Waktu yang menjadikan subuh alasan pergantian malam
Perpisahan sekolah alasan pergantian jalan
Yang tersisa hanya malam-malam panjang, untuk si perenung
Untuk manusia yang tidak ingin tersingkirBerontak, berharap waktu tidak pernah bekerja
Buram, sepi, dan sulit dimengertiWaktu yang selalu mengajari kita, menghargai segala yang baru
Segala yang datang secara tiba-tiba
Segala yang tidak kita harapkan kehadirannyaLalu kemudian kita mulai menghargainya
Lalu kemudian kita menetap di dalamnya
Lalu kemudian semuanya, diambil kembaliWaktu yang kasar
Memaksa kita untuk tidak terlalu menghargai pemberian
Dan hanya
Atau mungkin, hanya akulah yang kasarHari-hari yang berlalu, waktu-waktu yang bergerak
Meninggalkan siapapun yang menetap
Terkadang aku berpikir
Mengapa waktu tidak pernah membiarkan kita yang memilih?Mengapa harus, selalu dia yang memilih?
Banyak kisah yang membisu di sana
Membawa semua yang tertinggal
Atau mungkin, hanya aku yang tertinggal?
Atau mungkin, hanya aku yang tidak pernah mengerti?Dan lalu, semuanya berlalu
Terlalu sangat berlalu(Arief Munandar, Terlalu Sangat Berlalu)
Dalam puisi yang mengharukan berjudul Terlalu Sangat Berlalu di atas, Arief Munandar mencoba mengenang tentang persahabatan yang dia jalin dengan teman-teman sekolahnya dulu. Waktu membuat segalanya berubah, termasuk kebersamaan mereka yang harus berakhir usai kelulusan.
Kini, sang penyair hanya bisa mengenang masa-masa indah bersama kawan-kawan sekolahnya. Meski berandai-andai agar bisa kembali di masa itu, pada akhirnya dia menyadari bahwa waktu tak akan bisa diputar kembali.
Baca juga: Kumpulan Puisi Singkat tentang Ibu yang Membuatmu Rindu untuk Pulang
7. Tak Pernah Kehilangan
Setiap kali berjumpa
Kita seakan tak membawa apa-apa
Saling menghampiri dengan riang
Di gerbang senja, kita titipkan bayang-bayangLalu kita bergandengan memasuki malam
Menyulut api mimpi sebagai penerang
Unggunan cerita mengusir dingin yang menikam
Dan sepi sejenak berhenti mengerangDi ambang pagi, kita perlahan tersadar
Keabadian mungkin hanya akan menghuni kenangan
Dan tenda yang kita dirikan akan terbakar
Melebur semua menjadi abu yang berpendaranNamun kita tak pernah kehilangan apa-apa
(Sam Haidy, Nocturnal Journal)
Bisakah kamu menebak, kira-kira apa maksud dari puisi yang mengharukan tentang persahabatan berjudul Nocturnal Journal dari Sam Haidy tersebut? Kurang lebih, sajak itu berkisah tentang dua orang yang bersahabat cukup lama.
Keduanya telah melewati berbagai peristiwa bersama, baik itu suka maupun duka. Ketika ada masalah, mereka pun saling membantu dan tak meninggalkan satu sama lain. Persoalan tersebut terkadang justru membuat persahabatan dua orang itu makin erat.
Baca juga: Kumpulan Contoh Puisi tentang Pahlawan dari Para Sastrawan Ternama
Manakah Puisi tentang Persahabatan yang Paling Mengharukan?
Demikian kumpulan puisi yang mengharukan tentang persahabatan yang dapat kamu simak di KepoGaul. Menurutmu, manakah sajak yang paling mengharukan serta mampu mewakili kondisi pertemananmu saat ini? Langsung saja kirimkan puisi tersebut pada sahabat-sahabat terbaikmu.
Lewat sajak-sajak persahabatan di atas, kita juga dapat belajar memahami arti kawan sesungguhnya. Semoga kesetiaan dan kebersamaan yang terbangun antara dirimu dan teman-temanmu tak akan pernah lekang oleh jarak maupun waktu.
Selain puisi sahabat, di sini kamu juga dapat membaca artikel lainnya yang tak kalah menarik. Misalnya artikel tentang info wisata, kuliner, tips perawatan wajah, dan masih banyak lagi. Yuk, dibaca!