
Nabi Sulaiman AS merupakan utusan Allah SWT yang didaulat menjadi raja untuk memerintah Bani Israel di Palestina. Sebagai seorang rasul, Nabi Sulaiman AS memiliki banyak keistimewaan dan kisah yang menarik untuk disimak. Penasaran? Baca artikel ini hingga habis, ya!
Tahukah kamu siapa Nabi Sulaiman AS? Beliau merupakan raja yang tak hanya berkuasa atas manusia, tetapi juga makhluk lainnya, seperti jin dan binatang. Dikisahkan pula bahwa Nabi Sulaiman AS memiliki istana indah yang dibangun oleh makhluk tersebut.
Selain itu, Nabi Sulaiman AS juga memiliki kisah menarik dengan sekawanan semut, burung hud-hud, ratu dari Negeri Saba, dan malaikat maut. Di dunia ini, mungkin hanya beliau saja yang memiliki pengalaman itu.
Setelah membaca cerita-ceritanya, mungkin kamu langsung berdecak kagum dan mengidolakan nabi Allah SWT ini. Tak hanya mengagumi kesempurnaan dan kekayaannya, semoga kamu juga dapat meneladani kisah-kisah Nabi Sulaiman AS.
Sudah tak sabar ingin mengetahui apa saja kisah Nabi Sulaiman AS yang dapat kamu simak di sini? Tak perlu berlama-lama, baca penjelasan selengkapanya di bawah ini! Siapa tahu ada banyak pelajaran yang bisa kamu dapatkan.
Sekilas tentang Nabi Sulaiman AS
Sulaiman bin Daud bin Aisya bin Awid merupakan nabi ke-18 yang hidup antara tahun 975-935 SM. Beliau adalah putra kandung Nabi Daud AS yang diangkat menjadi nabi dan rasul sekitar tahun 970 SM.
Tanda-tanda kenabian Sulaiman sudah nampak sejak belia. Di usianya yang baru menginjak sebelas tahun, beliau telah menunjukkan kecerdasan dan kematangan berpikir. Hal itu nampak ketika nabi Allah SWT ini ikut ayahnya menghadiri sidang peradilan antara dua orang yang sedang bersengketa.
Salah seorang mengatakan bahwa kebunnya telah dimasuki kambing-kambing milik tetangganya. Kebun yang mendekati masa panen itu pun rusak. Setelah menimbang-nimbang, Daud memutuskan agar si empunya kambing menyerahkan hewan-hewan peliharaannya kepada si pemilik kebun sebagai ganti rugi.
Sulaiman merasa keputusan sang ayah kurang tepat. Beliau mengusulkan agar kebun yang telah rusak diserahkan kepada pemilik kambing untuk diperbaiki. Sedangkan kambing-kambing tersebut diserahkan kepada pemilik kebun untuk dipelihara dan diambil manfaatnya hingga kebunnya kembali ke keadaan semula.
Sehingga, masing-masing pihak tidak ada yang merasa terlalu dirugikan atau diuntungkan. Pendapat Nabi Sulaiman AS pun disambut baik oleh dua orang yang bersengketa itu dan hadirin yang mendatangi persidangan. Begitulah kisah masa remaja Nabi Sulaiman yang telah menampakkan ketajaman pikir dan kebijaksanaan.
Baca juga: Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara untuk Menghibur Harimu
Keistimewaan dan Mukjizat Nabi Sulaiman AS
Mukjizat Nabi Sulaiman AS yang paling terkenal adalah mampu memerintah bangsa jin dan berbicara dengan binatang. Lebih dari itu, utusan Allah SWT ini juga memiliki kemampuan menundukkan angin.
Dengan perintahnya, angin itu berembus menerbangkan permadani yang membawa nabi Allah SWT ini ke tempat yang dikehendakinya. Dengan angin pula, beliau dapat menyingkat perjalanan yang seharusnya ditempuh satu bulan menjadi sekejap mata.
Selain itu, dalam Alquran Surat Saba’ ayat 12 disebutkan bahwa Nabi Sulaiman AS juga mampu mengalirkan cairan tembaga dari perut bumi. Beliau memanfaatkan cairan itu untuk membangun gedung-gedung, benteng pertahanan, membuat piring, tungku, dan sebagainya.
Beliau pun sempat meramalkan kedatangan nabi sekaligus rasul terakhir yang bernama Ahmad atau Muhammad. Munculnya pendusta Al-Masih Dajjal di akhir zaman juga telah diramalkan utusan Allah SWT tersebut.
Selain itu, masih banyak mukjizat yang dimiliki putra Nabi Daun AS ini. Misalnya adalah memiliki harta benda melimpah, cincin yang berasal dari langit, permadani terbang yang terbuat dari sutera serta benang emas, dan sebagainya.
Baca juga: Kumpulan Puisi Singkat tentang Ibu yang Membuatmu Rindu untuk Pulang
Kisah Berdirinya Istana Nabi Sulaiman AS
Sepeninggal Nabi Daud AS, Sulaiman pun mewarisi kekayaan dan kerajaan sang ayah. Setelah cukup umur, beliau didaulat menjadi raja yang memerintah Bani Israil di wilayah Palestina. Istana yang ditinggali beliau nampak begitu mewah dan indah.
Diceritakan bahwa istana itu didirikan oleh bangsa manusia, jin, dan hewan. Mereka bahu-membahu menyelesaikan kediaman Nabi Sulaiman AS yang sangat luas itu. Mulai dari membangun atap hingga lantai pun semua dilakukan bersama-sama.
Keindahan istana nabi Allah ini memang tak tertandingi. Dindingnya saja terbuat dari batu pualam, sedangkan pintu dan tiangnya berasal dari emas. Untuk bagian atapnya dibuat dari perak, sedang hiasan serta ukirannya berasal dari intan, berlian, dan mutiara.
Lebih dari itu, lantai istananya pun terbuat dari emas dan kaca. Bangunan itu penuh warna-warni bak kastel dari negeri dongeng, misalnya biru, ungu, hijau, kuning, dan masih banyak lagi.
Di sekitar istana juga terdapat bangunan lainnya, seperti gapura yang terbuat dari gelas, pintu masuk ke kuil, tempat tinggal para rahib, ruang pengadilan, alun-alun, dan lain-lain. Megah dan besar sekali, ya, istana Nabi Sulaiman!
Kisah Nabi Sulaiman AS dengan Pasukan Semut
Suatu ketika, Nabi Sulaiman AS beserta rombongannya yang terdiri dari malaikat, jin, dan para binatang melakukan perjalanan ke wilayah Thaif. Ketika sampai di pertengahan jalan, mereka memasuki sebuah lembah yang di dalamnya terdapat banyak sarang semut.
Melihat pasukan Nabi Sulaiman yang begitu banyak, semut-semut penghuni lembah jadi ketakutan. Lantas, raja semut pun memerintahkan semut lainnya untuk berlindung ke sarang-sarang mereka agar tak terinjak pasukan yang datang berbondong-bondong itu.
Mendengar kepanikan sang raja semut, Nabi Sulaiman AS langsung tertawa. Kemudian beliau meminta rombongannya untuk berhenti. Pengikutnya jadi kebingungan dan bertanya-tanya kenapa tiba-tiba mereka harus berhenti padahal perjalanan masih jauh.
Nabi Sulaiman pun mulai menjelaskan apa yang beliau dengar dari raja semut dan pasukannya. Atas perintah beliau, akhirnya rombongan itu memutuskan untuk mencari jalan lain agar bisa sampai ke tujuan.
Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding
Kisah Nabi Sulaiman AS dengan Ikan Paus
Tak hanya sekawanan semut, Nabi Sulaiman AS pun memiliki kisah menarik dengan seekor ikan paus. Saat itu, utusan Allah SWT ini sedang berjalan-jalan mengelilingi seluruh daerah kekuasannya.
Ketika sampai di pinggiran pantai, beliau melihat seekor ikan paus besar terdampar. Karena penasaran, nabi Allah SWT ini bertanya kepada si ikan apa yang sedang dia lakukan. Binatang laut itu menjawab kalau dia sedang mengambil rezeki dari Allah SWT.
Mengetahui hal itu, Nabi Sulaiman AS pun mengundang ikan tersebut beserta kawan-kawannya untuk makan bersama di keesokan harinya. Si ikan menjawab, “Aku akan datang di waktu yang sama tanpa teman-temanku.”
Keesokan harinya, Nabi Sulaiman AS datang dengan membawa makanan dalam jumlah besar. Saking banyaknya, diceritakan bahwa panjang deretan makanan yang diletakkan di pantai itu mencapai sepuluh kilometer.
Sesaat kemudian, ikan paus datang sendirian. Usai dipersilakan Nabi Sulaiman, dia melahap seluruh hidangan yang telah dipersiapkan. Setelah habis, ikan itu bertanya adakah makanan lagi untuknya. Mendengar pertayaan si ikan, sang nabi pun terheran-heran dan bertanya, “Makanan yang kamu lahap sudah sangat banyak dan kamu masih meminta lagi?”
Lantas, hewan laut itu berkata, “Wahai Sulaiman, engkau sudah menutup rezekiku dari Allah SWT hari ini dan engkau telah berjanji untuk memberikan rezeki yang sama. Ketahuilah wahai Sulaiman, sunguh makanan yang engkau sediakan hari ini tak cukup untuk makan pagiku.” Mendengar penjelasan ikan paus, Nabi Sulaiman AS pun menyadari kelemahannya, lalu mulai memanjatkan doa kepada Allah SWT.
Baca juga: 15 Kisah Inspiratif Kehidupan Nyata yang Memotivasi
Kisah Nabi Sulaiman AS dengan Burung Hud-Hud
Kisah selanjutnya yaitu antara Nabi Sulaiman AS dengan burung hud-hud. Suatu hari, beliau mengundang seluruh bala tentaranya yang terdiri dari manusia, jin, dan para binatang. Semua jenis binatang menghadiri undangan tersebut terkecuali burung hud-hud.
Karena merasa jengkel dengan ketidakhadiran si burung, beliau pun berencana ingin menghukumnya. Hal tersebut tertulis dalam Surah An-Naml ayat 21 yang berbunyi, “Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.”
Setelah ditunggu lama oleh Nabi Sulaiman AS dan yang lainnya, hud-hud pun datang. Setiba di istana, burung ini membawa sebuah kabar yang membuat nabi Allah SWT tersebut tak jadi menghukumnya.
Hewan bersayap itu mengaku melihat sebuah negeri subur yang diperintah oleh seorang ratu. Perempuan tersebut memiliki kerajaan dan singgasana yang besar, tetapi dia dan rakyatnya tidak menyembah Allah SWT, melainkan matahari.
Sang nabi sempat meragukan penjelasan si burung. Untuk membuktikan kebenarannya, beliau memerintahkan hud-hud untuk menyampaikan sepucuk surat ke negeri yang diperintah oleh seorang ratu bernama Balqis tersebut.
Ingin tahu reaksi sang ratu setelah dikirimi surat dan kisah Nabi Sulaiman AS selanjutnya? Baca lanjutan ceritanya di bawah ini, ya!
Baca juga: Kumpulan Contoh Puisi tentang Pahlawan dari Para Sastrawan Ternama
Kisah Nabi Sulaiman AS dengan Ratu Balqis
Setelah mendapat perintah dari Nabi Sulaiman AS, burung hud-hud pun terbang ke Negeri Saba, lalu menjatuhkan surat yang dibawanya ke Ratu Balqis. Wanita itu lantas membaca surat tersebut yang isinya:
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”
Sang ratu pun memberitahukan isi surat itu kepada pembesar-pembesar negerinya dan meminta pertimbangan mereka. Para petinggi itu berkata siap mengangkat senjata karena Negeri Saba memiliki pertahanan yang kuat. Namun akhirnya, para pembesar itu mengembalikan keputusan kepada sang ratu.
Sebagai bentuk iktikad baik, Ratu Balqis memutuskan untuk mengirim hadiah kepada si pengirim surat. Setibanya utusan-utusan ratu di kerajaan Nabi Sulaiman AS, mereka diperintahkan untuk membawa hadiah itu kembali dan menghadap kepada ratunya.
Beliau juga meminta agar sang ratu mendatangi kediamannya dan mengancam akan mengusir mereka dari Negeri Saba semisal tak bersedia datang. Ratu Balqis setuju, lalu Nabi Sulaiman AS meminta salah satu pengikutnya (jin Ifrit) untuk memindahkan singgasana ratu Negeri Saba ke hadapan beliau. Ajaibnya, istana tersebut dapat berpindah hanya dalam kedipan mata.
Sesampainya di kerajaan Nabi Sulaiman AS, Ratu Balqis pun terkagum-kagum dengan istana yang dilihatnya. Wanita itu juga tak menyangka jika ada istana yang menyerupai miliknya karena selama ini dia berpikir hanya dialah yang memiliki singasana indah termegah.
Nabi Sulaiman AS mengajak sang ratu dan pasukannya berkeliling istana, lalu beliau mengajak mereka untuk beriman kepada Allah SWT. Seketika Ratu Balqis mengucap syahadat dan memeluk agama Islam yang diikuti pengikutnya. Sang ratu pun kemudian diperistri Nabi Sulaiman AS dan kerajaan mereka disatukan.
Baca juga: Kumpulan Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya untuk Meramaikan Suasana
Kisah Nabi Sulaiman AS dengan Malaikat Maut
Pada suatu hari, Nabi Sulaiman AS mengundang seluruh tamu kenegaraan untuk menghadiri jamuan makan malam di istananya. Di pertengahan acara makan malam, tiba-tiba datang seorang pemuda yang memandangi semua tamu satu per satu dengan tatapan tajam.
Setelah memandangi para tamu, lalu tatapan si pemuda pun berakhir dan tertuju pada seseorang. Kemudian tamu tak diundang itu pun pergi entah ke mana. Sementara itu, orang yang ditatap tadi merasa takut dan ngeri.
Setelah itu, orang itu bertanya kepada Nabi Sulaiman mengenai pemuda tersebut. Lalu, utusan Allah SWT ini pun menjawab jika laki-laki tadi adalah malaikat maut yang akan mencabut salah satu tamu undangan yang hadir di sana.
Mendengar itu, tamu yang bertanya tadi langsung merasa jika dirinyalah yang hendak dicabut nyawanya. Dia kemudian meminta tolong kepada nabi Allah SWT itu agar segera memindahkan tubuhnya dari tempat jamuan. Lantas, sang nabi pun mengutus angin untuk membawa orang itu ke India.
Setelah tamu itu dipindahkan angin, pria misterius tadi datang kembali dan menanyakan keberadaan orang yang akan dicabut nyawanya kepada Nabi Sulaiman AS. Beliau pun menceritakan kejadian sebenarnya kepada si pemuda.
Mengetahui hal itu, si pemuda langsung menuju India untuk menjalankan perintah Allah SWT, yakni mencabut nyawa. Kedatangannya pun membuat tamu yang dipindahkan angin tadi kaget bukan main. Meski berusaha menghindar, ternyata datangnya ajal tak bisa dihentikan, seperti halnya dengan kisah yang dialami orang tersebut.
Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam
Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman AS
Suatu ketika, Nabi Sulaiman AS sedang mengawasi kawanan jin yang disuruhnya bekerja. Para jin itu pun tak berani menoleh ke arah utusan Allah SWT ini. Saat itu pula, malaikat maut datang untuk mencabut nyawa beliau.
Nabi Allah ini wafat dalam keadaan berdiri yang disangga oleh tongkatnya. Jin-jin yang tengah sibuk tak mengetahui jika rajanya telah mangkat. Selanjutnya, Allah SWT memerintahkan rayap-rayap untuk menggerogoti tongkat itu.
Beberapa hari kemudian, tongkat tersebut habis dimakan rayap sehingga tubuh beliau tersungkur ke tanah. Mengetahui hal itu, para jin pun berhenti bekerja, lalu menghampiri Nabi Sulaiman AS dalam keadaan tak bernyawa.
Namun, ada pula sumber lain yang menyebutkan bahwa utusan Allah ini meninggal dalam posisi berdiri salat salat di mihrab Baitul Maqdis yang ditopang oleh tongkatnya. Para jin baru mengetahui Nabi Sulaiman AS meninggal setahun kemudian setelah tongkat beliau diselimuti tanah.
Baca juga: 15 Contoh Cerpen Singkat untuk Renungan Hidup
Manakah Kisah Nabi Sulaiman AS Favoritmu?
Setelah membaca deretan kisah di atas, kira-kira kisah Nabi Sulaiman AS manakah yang menjadi favoritmu? Semoga kamu dapat mengambil pelajaran dan hikmah dari cerita-cerita tersebut.
Dari kumpulan kisah Nabi Sulaiman AS, kita juga dapat meneladani sikap dan sifat beliau. Meski diberi banyak keistimewaan dan kekayaan yang melimpah, utusan Allah SWT ini tak pernah menyombongkan diri dan selalu patuh serta bertakwa kepada-Nya.