• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

KepoGaul

Info Seleb Indonesia & Mancanegara

  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
  • Korea
  • Seleb
  • Hiburan
  • Inspirasi
  • Tokoh
  • Lucu
  • Wisata
  • Cewek
  • Hewan
  • Tanaman
  • Kuliner
  • Ruang Pena
  • Bunda
» Ruang Pena

Cerita Rakyat Malin Kundang, Si Anak Durhaka yang Dikutuk Menjadi Batu oleh Ibunya

Bagikan:
  • Facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Line
Cerita Rakyat Malin Kundang - Batu Malin Kundang
Sumber: Wikimedia Commons

Cerita rakyatMalin Kundang begitu populer di Indonesia. Sastra tradisional asal Minangkabau ini berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya, kemudian dia dikutuk menjadi batu. Ingin tahu seperti apa kisah selengkapnya? Baca artikel ini hingga habis, ya!

Tak kalah dengan dongeng Bawang Merah Bawang Putih, kepopuleran cerita rakyat Malin Kundang memang tak diragukan lagi. Legenda yang mengambil latar belakang di sebuah desa nelayan di Sumatera Barat ini telah berulang kali diadaptasi ke dalam berbagai karya, seperti cerpen, film, drama, dan sinetron.

Film Malin Kundang (Anak Durhaka) yang disutradarai D. Djajakusuma rilis pada tahun tahun 1971. Sinema tersebut diperankan oleh aktor Rano Karno, Putu Wijaya, dan aktris Fifi Young. Selanjutnya, sastrawan sekaligus dramawan Wisran Hadi memodifikasi kisah itu ke dalam drama garapannya berjudul Malin Kundang (1978) dan Puti Bungsu (1979).

Tahun 2005, cerita rakyat Malin Kundang digarap menjadi sinetron yang diputar di salah satu stasiun televisi swasta Indonesia. Tokoh Malin Kundang diperankan oleh aktor Fachri Albar, sedangkan sang ibu dimainkan oleh aktris Desy Ratnasari. Karena digemari pemirsa, serial TV yang terdiri dari 81 episode itu akhirnya berhasil meraih penghargaan SCTV Awards 2005 dengan kategori program ngetop.

Lalu, bagaimana dengan versi asli cerita rakyat Malin Kundang itu sendiri? Daripada semakin penasaran, simak keseluruhan kisahnya di bawah ini! Semoga kamu dapat menangkap pesan-pesan moral di dalamnya. Selamat membaca!

Masa Kecil

Cerita Rakyat Malin Kundang - Pantai di Sore Hari

Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga miskin di perkampungan Pantai Air Manis yang terletak di pesisir Sumatera Barat. Keluarga itu terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diberi nama Malin Kundang.

Mulanya, sang ayah bekerja sebagai nelayan untuk menghidupi anak dan istrinya. Namun karena kondisi ekonomi keluarga yang semakin sulit, pria tersebut memutuskan untuk merantau agar mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Selepas suaminya merantau, sang ibu, Mande Rubayah, bekerja menangkap ikan di pantai dan menjual kue agar bisa mencukupi kebutuhan anaknya. Perempuan tua itu teramat menyayangi dan memanjakan anak tunggalnya yang dikenal rajin dan penurut.

Setahun berlalu, sang ayah yang telah lama ditunggu-tunggu tak kunjung kembali, sehingga membuat Malin Kundang dan ibunya bersedih. Mande Rubayah selalu meminta anaknya untuk bersabar ketika dia sering menanyakan keberadaan sang ayah.

Walau dibesarkan tanpa kehadiran sosok ayah, Malin Kundang tumbuh menjadi anak yang cerdas meski agak sedikit nakal. Salah satu kebiasaannya yaitu mengejar-ngejar dan memukul ayam dengan sapu. Sampai suatu ketika, dia terjatuh saat mengejar seekor ayam yang menyebabkan lengan kanannya terluka hingga meninggalkan bekas.

Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding

Pergi Merantau

Cerita Rakyat Malin Kundang - Kapal Berlayar

Sudah bertahun-tahun Mande Rubayah bekerja seorang diri untuk menghidupi anaknya. Melihat kondisi sang ibu, Malin Kundang merasa sangat kasihan. Diam-diam, dia bertekad ingin merantau agar bisa pulang membawa banyak harta untuk sang ibu.

Hingga suatu ketika, terdapat sebuah kapal mewah yang berlabuh di dekat pantai tempat mereka tinggal. Sebagai kuli panggul, Malin Kundang lantas berlari ke arah kapal untuk mengangkat barang-barang seperti yang dilakukan pekerja angkut lainnya.

Ketangkasannya dalam bekerja berhasil menarik perhatian sang nahkoda. Pria itu ingin mengajak anak dari Mande Rubayah tersebut bekerja di kapalnya selama berlayar. Mendengar hal itu, dia merasa sangat bahagia karena impiannya selama ini akan terwujud.

Usai kerja, dia langsung berlari pulang untuk meminta izin pada Mande Rubayah agar bisa merantau dan meringankan beban sang ibu. Mendengar penjelasan Malin Kundang, akhirnya dengan berat hati wanita itu merelakan anak satu-satunya pergi.

Sebelum berangkat, Mande Rubayah berpesan agar anaknya bersikap baik pada semua orang dan jangan pernah melupakan Tuhan. Malin Kundang mengiyakan nasihat ibunya dan berkata bahwa dia akan memiliki banyak harta serta menjadi orang kaya. Sehingga, sang ibu tak perlu repot-repot bekerja lagi.

Baca juga: 15 Kisah Inspiratif Kehidupan Nyata yang Memotivasi

Diserang Bajak Laut

Cerita Rakyat Malin Kundang - Kapal-Kapal Berlayar

Setelah kepergian Malin Kundang, setiap pagi dan sore ibunya selalu berdiri di tepi pantai untuk menanti kepulangan anaknya. Setiap ada kapal yang singgah, Mande Rubayah berlari menghampirinya dan berharap sang anak ada di kapal itu.

Sementara itu, di kapal Malin Kundang bekerja membantu nahkoda menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, seperti membersihkan peralatan kotor, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Selain itu, dia juga banyak belajar tentang ilmu pelayaran dari pekerja kapal lain yang telah berpengalaman.

Di tengah-tengah perjalanan, kejadian naas menimpa kapal yang ditumpangi Malin Kundang. Kendaraan air itu tiba-tiba diserang oleh sekawanan bajak laut. Semua barang dagangan pun ludes dijarah perompak.

Lebih parah lagi, sebagian penghuni kapal dibunuh oleh gerombolan penyamun. Namun, sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak pada Malin Kundang lantaran dia lolos dari ancaman maut. Saat peristiwa itu terjadi, dia bersembunyi di sebuah ruangan kecil yang dipenuhi tumpukan kayu.

Setelah kejadian tersebut, Malin Kundang beserta kapalnya sempat terkatung-katung di laut selama beberapa waktu hingga akhirnya terdampar di sebuah pantai. Dengan tergopoh-gopoh, dia berjalan menuju desa terdekat.

Setibanya di desa, dia ditolong oleh para penduduk setelah menceritakan peristiwa yang menimpanya. Melihat keramahan masyarakat serta kondisi desa yang subur, akhirnya Malin Kundnag memutuskan untuk tinggal dan bekerja di sana.

Menjadi Saudagar Kaya

Cerita Rakyat Malin Kundang - Aneka Perhiasan

Di desa yang subur itu, awalnya Malin Kundang bekerja serabutan. Karena keuletan dan kegigihannya dalam berusaha, lama-kelamaan dia menjadi saudagar kaya raya yang menjual berbagai barang perniagaan.

Orang-orang senang berdagang dengan Malin Kundang karena sifat jujur yang dimilikinya. Dia selalu teringat akan nasehat sang ibu yang memintanya untuk menjadi pribadi yang jujur serta tekun dalam bekerja.

Selain berdagang, Malin Kundang juga berhasil menjadi juragan kapal yang memiliki anak buah berjumlah ratusan. Puas dengan pencapaiannya, dia lantas memberanikan diri mempersunting wanita tercantik di desa yang merupakan putri dari keluarga kaya raya.

Baca juga: 15 Cerita Cinta Sepasang Kekasih yang Romantis dan Bikin Baper

Kembali ke Kampung Halaman

Cerita Rakyat Malin Kundang - Kapal Hendak Berlabuh

Berita kesuksesan Malin Kundang akhirnya sampai juga ke kampung halamannya, termasuk sang ibu. Mande Rubayah merasa sangat bersyukur atas keberhasilan anak semata wayangnya. Sejak saat itu, beliau rajin pergi ke dermaga untuk menantikan kepulangan sang anak.

Hingga suatu ketika, sang ibunda mendengar ada sebuah kapal dagang mewah berlabuh di Pantai Air Manis. Beliau segera berlari ke pelabuhan untuk memastikan apakah anaknya ada di kapal itu.

Mande Rubayah sangat terkejut ketika melihat sang anak berdiri didampingi oleh seorang perempuan cantik. Di sisi lain, beliau sangat yakin jika pemuda yang dilihatnya itu adalah anaknya karena terdapat bekas luka di tangan kanannya.

Wanita tua itu semakin bahagia saat orang-orang berseru dan mengatakan bahwa Malin Kundang adalah pemilik kapal mewah tersebut. Ketika pemuda itu menuruni kapal, Mande Rubayah langsung mendekati dan memeluknya erat-erat.

Namun, tiba-tiba dia langsung mendorong sang ibu dengan kasar hingga membuat beliau terjatuh. Dia juga tega mengolok-olok ibunya kandungnya sendiri dan berkata, “Hei wanita tua miskin yang tidak tahu sopan santun, siapakah engkau? Berani sekali memelukku!”

Malin Kundang sebenarnya mengetahui jika perempuan itu adalah ibunya. Pemuda tersebut tega melakukan tindakan itu karena sang ibu terlihat begitu lusuh dan miskin, sehingga dia sangat malu pada istrinya. Melihat hal itu, sang istri meminta suaminya memastikan kembali apakah wanita tua tersebut ibunya atau bukan.

Namun, laki-laki itu kukuh pada pendiriannya dan mengatakan jika Mande Rubayah hanyalah pengemis tua yang mengaku-ngaku sebagai ibunya. Dia juga berkata bahwa sang ibu telah meninggal dunia sewaktu dirinya masih kecil. Tanpa tahu malu, lelaki itu tega mengusir serta mendorong beliau hingga jatuh tersungkur.

Baca juga: 15 Contoh Cerpen Singkat untuk Renungan Hidup

Durhaka dan Dikutuk Menjadi Batu

Cerita Rakyat Malin Kundang - Batu Malin Kundang Sumber: Instagram – fido_tanjung

Bak kacang lupa kulitnya, perlakuan Malin Kundang yang teramat durhaka membuat hati sang ibunda kecewa dan serasa tercabik-cabik. Beliau pun segera pergi menjauh dari sang anak dan kerumunan yang mengililinginya.

Rasa sakit hati yang tak tertahan mengakibatkan Mande Rubayah marah besar pada anak semata wayangnya. Beliau lantas mengangkat tangannya ke atas seraya berdoa, “Ya Tuhan, sekiranya pemuda yang tak mau mengakui hamba sebagai ibu kandungnya serta mendorong hingga jatuh adalah benar-benar anakku, maka aku sumpahi dia menjadi batu.”

Beberapa saat kemudian, Malin Kundang kembali ke kapal bersama istrinya. Dia juga memerintahkan anak buahnya untuk meninggalkan Pantai Air Manis. Pelan-pelan, kapal dagang itu pergi menjauh meninggalkan pantai.

Tak lama setelah itu, sebuah gejala alam tak terduga terjadi. Tiba-tiba angin badai datang menghantam kapal mewah itu. Badai dahsyat yang disertai ombak besar itu berhasil meluluhlantakkan kapal.

Perlahan, awak Malin Kundang mengapung kemudian terdampar ke bibir Pantai Air Manis. Setelah itu, tubuhnya berubah menjadi batu dalam posisi sedang bersujud. Itulah akhir dari cerita rakyat Malin Kundang, si anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya.

Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam

Pesan Moral yang Dapat Diambil dari Cerita Rakyat Malin Kundang

Setelah membaca secara singkat cerita rakyat Malin Kundang di atas, kira-kira pelajaran apa yang bisa kamu dapatkan? Sebagai seorang anak, hendaknya kamu senantiasa berbakti kepada orangtua meski mereka nampak renta dan miskin.

Lewat cerita rakyat Malin Kundang, kita juga dapat belajar dari kegigihan dan kerja kerasnya demi meraih kesuksesan. Namun setelah berhasil, jangan sampai kita menjadi pribadi yang angkuh dan sombong hingga tega melupakan jasa-jasa orang tua atau bahkan berbuat durhaka pada mereka.

← Kumpulan Pantun Lucu Banget Bikin Ngakak untuk Mewarnai Harimu
Siapkan Tisu! Simak 7 Cerita Cinta Sedih yang Bisa Bikin Kamu Nangis ini →

TIM DALAM ARTIKEL INI

Penulis
Iis Ernawati

Iis Ernawati adalah kontributor di Praktis Media alumni UIN Sunan Kalijaga jurusan Komunikasi.

Editor
Elsa Dewinta

Elsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.

Sidebar Utama

Artikel Terkait

Artikel Ruang Pena Top

  • 10 Contoh Cerita Hikayat Singkat Menarik untuk Hiburan di Kala Suntuk

  • 15 Contoh Cerita Inspiratif Singkat Sebagai Suntikan Motivasi

  • 15 Contoh Teks Anekdot Lucu untuk Bacaan Santaimu

  • Kumpulan Contoh Puisi tentang Sahabat dalam berbagai Suasana

  • Kumpulan Puisi tentang Keindahan Alam yang Mengingatkanmu agar Selalu Bersyukur

  • Kisah Nabi Sulaiman AS yang Menginspirasi serta Menarik untuk Disimak

  • Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya!

  • Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding

  • Kumpulan Contoh Puisi tentang Pahlawan dari Para Sastrawan Ternama

  • Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar yang Sangat Populer dan Melegenda

  • Yuk, Baca Pantun Nasehat dan Maknanya untuk Kehidupanmu di Sini!

  • 15 Kisah Inspiratif Kehidupan Nyata yang Memotivasi

  • Contoh Puisi tentang Guru sebagai Rasa Terima Kasih

  • Kumpulan Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya untuk Meramaikan Suasana

  • Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara untuk Menghibur Harimu

  • Kumpulan Kata-Kata Pantun Cinta Romantis untuk Pacar, Gebetan, dan Mantan

  • 15 Cerita Cinta Sepasang Kekasih yang Romantis dan Bikin Baper

  • Kumpulan Puisi Singkat tentang Ibu yang Membuatmu Rindu untuk Pulang

  • 15 Contoh Cerpen Singkat untuk Renungan Hidup

  • Yuk, Baca Kumpulan Puisi Roman Picisan yang Bikin Baper di Sini!

  • Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Pacar Tersayang yang Memiliki Makna Mendalam

Artikel Ruang Pena Populer

  • Kumpulan Puisi yang Mengharukan tentang Persahabatan Sejati

  • Berikan Pantun Cinta buat Pacar Tersayang sebagai Bentuk Perhatian

  • Kumpulan Contoh Cerita Anekdot Singkat yang Lucu dan Menggelitik Hati

  • Yuk, Baca Kumpulan Pantun Nasehat Orang Tua Ini agar Hidupmu Lebih Terarah!

  • Contoh Pantun Teka-Teki Lucu untuk Mengisi Waktu Istirahat

  • Contoh Puisi Pendek tentang Alam yang Dapat Menjadi Inspirasimu

  • Kumpulan Puisi untuk Guru Tercinta dalam Berbagai Nuansa

  • Kisah Nabi Adam AS, Manusia Pertama Ciptaan Tuhan

  • Yuk, Baca 7 Puisi Cinta Singkat yang Menyentuh Hati dan Bikin Baper Ini!

  • Puisi Roman Picisan tentang Cinta yang Menggetarkan Hatimu

  • Kumpulan Pantun Lucu Banget Bikin Ngakak untuk Mewarnai Harimu

  • Cerita Rakyat Malin Kundang, Si Anak Durhaka yang Dikutuk Menjadi Batu oleh Ibunya

  • Siapkan Tisu! Simak 7 Cerita Cinta Sedih yang Bisa Bikin Kamu Nangis ini

  • Uji Nyalimu dengan Membaca 7 Cerita Hantu Paling Seram Ini, Kamu Berani?

  • Kumpulan Cerpen Cinta Romantis yang Seru dan Mengharukan

  • Kumpulan Puisi untuk Hari Ibu yang Bisa Menggambarkan Rasa Sayangmu

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Persyaratan Penggunaan
  • Kebijakan Privasi

Copyright © 2023 KepoGaul.com Praktis Media Network. All Rights Reserved.