
Lagi pengen baca cerita rakyat yang berasal dari Jawa Tengah? Ada banyak cerita rakyat yang bisa kamu baca, salah satunya adalah kisah Timun Mas yang dikejar-kejar raksasa pemakan manusia ini. Nah, cerita rakyat Timun Mas bisa kamu baca selengkapnya di sini.
Pernahkah kamu merasa ketakutan ketika dikejar oleh seseorang? Dikejar oleh manusia saja menakutkan, lalu bagaimana rasanya jika dikejar oleh raksasa, ya? Nah, kamu akan tahu bagaimana rasanya saat membaca cerita rakyat Timun Mas ini.
Timun Mas adalah salah satu cerita rakyat yang berasal dari Jawa Tengah. Kisah ini juga tidak kalah populer dengan cerita rakyat pendek Lutung Kasarung yang berasal dari Jawa Barat atau Batu Menangis dari Sumatra. Tak hanya diceritakan secara lisan, dongeng Timun Mas ini juga dibuat dalam bentuk buku cerita bergambar agar lebih menarik perhatian anak-anak. Kamu mungkin pernah membacanya ketika masih duduk di bangku sekolah.
Karena merupakan cerita rakyat yang dulunya disampaikan dari mulut ke mulut, kamu mungkin akan menemukan detail cerita rakyat Timun Mas yang berbeda-beda. Tapi, nggak usah khawatir karena secara keseluruhan isinya sama, kok.
Lantas seperti apa cerita rakyat Timun Mas? Nggak usah basa basi lagi, mendingan kamu langsung saja baca kisah selengkapnya di bawah ini. Nggak hanya akan merasa terhibur, kamu juga bisa mengambil nilai moral yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari. Selamat membaca!
Asal-Usul Timun Mas
Pada zaman dahulu kala di daerah Jawa Tengah, ada seorang perempuan tua yang tinggal sebatang kara. Wanita tersebut ingin sekali mempunyai seorang anak, tapi hal tersebut tidak mungkin terwujud karena suaminya sudah lama meninggal. Saking kesepiannya, dia berdoa siang malam siapa tahu ada sebuah keajaiban yang terjadi padanya.
Suatu hari, wanita yang akrab disapa Mbok Rondo itu pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Saat dia tengah mengumpulkan kayu untuk dibawa pulang, seorang raksasa tiba-tiba datang menemuinya. Dia merasa begitu ketakutan karena raksasa tersebut terlihat begitu menyeramkan. Tubuhnya tinggi melebihi pohon, kulitnya kasar berwarna hijau gelap, dan taringnya terlihat sangat runcing.
Saking takutnya, Mbok Rondo bahkan tidak bisa bergerak untuk menyelamatkan diri. Tak lama kemudian, dengan suara yang menggelegar raksasa itu berkata, “Hei perempuan tua, janganlah takut. Aku tidak akan memakanmu karena dagingmu sudah keras dan alot. Aku ke sini hanya ingin membawakanmu sesuatu.”
Raksasa tersebut memberikan sebuah bungkusan kepada Mbok Rondo yang berisi biji-bijian untuk ditanam. Sebelum pergi, raksasa tersebut berkata lagi, “Tanamlah benih tersebut dan rawat dengan baik. Saat kamu nanti mendapatkan hasilnya, kamu juga harus memberikannya padaku sebagai tanda terima kasih.”
Sesampainya di rumah, Mbok Rondo kemudian menanam benih tersebut di pekarangan rumahnya. Keesokan harinya, dia begitu terkejut ketika mendapati benih yang ditanamnya sudah tumbuh dan menghasilkan buah timun. Buah-buah timun tersebut berukuran besar dan berkilau seperti emas jika terkena sinar matahari.
Mbok Rondo merasa penasaran sekali dengan isi buah tersebut. Maka dari itu, diambilnya buah yang paling besar di antara yang lainnya. Buah tersebut dibelah dengan hati-hati, dan begitu terbuka isinya ternyata seorang bayi perempuan. Karena berasal dari buah timun yang berkilau seperti emas, Mbok Rondo kemudian menamainya Timun Mas.
Baca juga: Cerita Cinta Sepasang Kekasih yang Romantis dan Bikin Baper
Menginjak Usia 17 Tahun
Keesokan harinya, Mbok Rondo tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa, yaitu pergi ke hutan. Di sana, dia bertemu lagi dengan raksasa yang memberinya biji kemarin. Tanpa basa-basi, si raksasa berkata, “Kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan selama ini. Maka dari itu, aku akan menagih janjimu untuk membagi hasilnya padaku.”
Dengan bingung, Mbok Rondo lalu bertanya pada raksasa tersebut bagaimana caranya untuk membagi seorang bayi. Si raksasa tersebut kemudian berkata kalau dia akan membiarkan anak itu diasuh oleh Mbok Rondo selama 17 tahun. Setelah itu, dia akan menjemput anak tersebut dan dijadikan santapannya.
Meskipun dengan perasaan tidak rela, Mbok Rondo tetap mengiyakan permintaan raksasa. Timun Mas dirawatnya dengan penuh kasih sayang layaknya anak sendiri. Bayi perempuan itu pun tumbuh menjadi seorang anak yang cantik dan berperangai baik.
Setiap hari, Timun Mas membantu ibunya membersihkan rumah atau pergi menemani kayu bakar di hutan. Tiap hari pula, rasa sayang Mbok Rondo kepada anaknya semakin bertambah. Dia semakin tidak rela menyerahkannya untuk dijadikan santapan raksasa jahat itu.
Raksasa Menagih Janji
Hari pun terus berganti hingga tak terasa bayi perempuan yang dirawatnya kini sudah menginjak umur 17 tahun. Mbok Rondo merasa was-was kalau tiba-tiba si raksasa pergi ke rumahnya untuk mengambil Timun Mas. Tepat di hari Timun Mas berumur 17 tahun, raksasa itu muncul dan menagih janji Mbok Rondo. Wanita tua itu menyuruh anak gadisnya untuk bersembunyi dan menemui raksasa seorang diri.
“Hei perempuan tua, aku datang kesini untuk menagih janjimu. Di mana anak perempuan itu? Aku tidak sabar lagi untuk menyantapnya,” ujar si raksasa.
Mbok Rondo pun menjawab kalau Timun Mas sedang mandi karena badannya bau. Sehingga, raksasa pasti tidak akan bisa memakannya. Raksasa tersebut kemudian memberi waktu seminggu lagi untuk datang menjemput Timun Mas.
Seminggu pun berlalu, Mbok Rondo tetap tidak rela menyerahkan anaknya. Dia kembali menyuruh Timun Mas untuk bersembunyi ke dalam tempayan air yang kosong supaya baunya tidak tercium oleh raksasa. Dengan gemetar, wanita tua itu kembali menemui raksasa untuk meminta maaf dan mengatakan bahwa anaknya sedang mengantarkan kayu ke kampung sebelah.
Mendengar hal tersebut, tentu saja raksasa menjadi geram. Dia memberi waktu satu minggu lagi kepada Mbok Rondo untuk menyerahkan Timun Mas. Apabila dalam waktu yang ditentukan raksasa belum bisa membawa gadis itu, maka rumah Mbok Rondo akan dihancurkan.
Siasat untuk Melawan Raksasa
Mbok Rondo semakin sedih dan kalut saat mendengar ancaman si raksasa yang ingin menghancurkan rumahnya. Tapi, dia benar-benar tidak rela jika anak yang begitu disayanginya menjadi santapan raksasa jahat itu. Timun Mas pun membesarkan hati sang ibu dan berkata bahwa dia rela untuk dijadikan santapan oleh raksasa itu.
Namun, wanita tua itu tetap bersikeras bahwa Timun Mas bisa diselamatkan dari raksasa itu. Akhirnya, dia pergi ke sebuah gunung untuk menemui seorang kakek sakti yang bisa membantunya melawan raksasa. Kakek yang sakti itu memberinya empat buah benda, yaitu biji mentimun, sebutir garam, sebuah jarum, dan sepotong terasi. Timun Mas nanti harus melemparkan benda tersebut saat dikejar oleh raksasa.
Waktu seminggu yang diberikan pun sudah lewat, raksasa tersebut datang lagi untuk menagih janji. Dengan tidak sabar dan menahan amarah, dia membuat kegaduhan dengan menghentak-hentakkan kakinya sembari berkata, “Aku sudah sangat lapar, cepat serahkan anakmu! Atau, rumah ini akan kuhancurkan sekarang juga.”
Mbok Rondo pun menyuruh Timun Mas untuk pergi melalui pintu belakang. Kemudian, dia pergi menemui raksasa dan berkata, “Timun Mas sudah di hutan. Kembalilah karena dia sudah menunggu di sana.” Dengan perasaan dipenuhi oleh amarah, raksasa tersebut berjalan kembali ke hutan.
Saat akan kembali, raksasa tersebut melihat Timun Mas berlari dari belakang rumah. Raksasa yang merasa geram itu tanpa pikir panjang kemudian mengejarnya.
Baca juga: Kumpulan Puisi tentang Keindahan Alam yang Mengingatkanmu agar Selalu Bersyukur
Mengalahkan Raksasa
Mengetahui raksasa mengejarnya, gadis tersebut menjadi panik dan berlari tanpa melihat arah. Dia berlari secepat mungkin agar tidak tertangkap. Kemudian, dia teringat pesan ibunya untuk melemparkan benda-benda yang dibawanya saat dalam keadaan genting.
Yang pertama, Timun Mas melemparkan biji mentimun. Dalam sekejap, tempat di mana benih itu dilemparkan berubah menjadi ladang mentimun dan ukuran buahnya pun besar-besar. Melihat hal itu, raksasa berhenti dan memakan mentimun tersebut. Kesempatan tersebut digunakan dengan baik oleh gadis itu untuk segera kabur dan berlari ke tempat yang lebih aman.
Setelah menghabiskan seluruh mentimun itu, raksasa kembali mengejar Timun Mas. Meskipun kekenyangan, dia tetap bisa mengejarnya. Kemudian, gadis itu melemparkan sebuah jarum ketika raksasa mendekat.
Saat itu juga, tempat tersebut berubah menjadi hutan bambu yang pohonnya sangat tinggi dan tajam-tajam. Bambu tersebut mampu menghalangi laju raksasa untuk beberapa saat. Tak hanya memperlambat, si raksasa pun terluka karenanya. Namun, tentu saja dia tidak menyerah begitu saja dan tetap ingin mengejar mangsanya.
Kemudian, Timun Mas melemparkan garam dan seketika itu jadilah lautan yang luas. Sayangnya, lautan tersebut tidak mampu menghalangi jalan si raksasa. Dengan mudah, dia berhasil menyeberangi lautan tersebut. Meskipun begitu, tubuhnya sudah merasa lelah sekali.
Di lain sisi, Timun Mas menjadi semakin panik, bekal yang dibawanya hanya tinggal satu dan raksasa masih belum menyerah juga. Gadis itu kemudian melemparkan benda yang menjadi harapan terakhirnya, yaitu sepotong terasi. Tak berapa lama kemudian, tempat itu berubah menjadi lumpur hisap.
Raksasa berpikir akan dengan mudah melewati lumpur tersebut. Tapi, setelah jatuh ke dalamnya, dia tidak bisa keluar lagi. Dia pun berteriak-teriak minta tolong, tentu saja tidak akan ada yang mau menolongnya. Akhirnya, raksasa jahat tewas di dalam kubangan lumpur itu.
Mengetahui hal tersebut, Timun Mas merasa lega sekali dan bergegas untuk kembali ke rumah menemui ibunya. Mbok Rondo yang tengah cemas memikirkan nasib anak semata wayangnya kemudian menangis lega karena anaknya kembali dengan selamat. Setelah selamat dari raksasa itu, kehidupan ibu dan anak itu menjadi damai dan bahagia selamanya.
Baca juga: Contoh Cerpen Persahabatan Sejati yang Mengajarkanmu Arti Teman Sesungguhnya
Pesan Moral dari Cerita Rakyat Timun Mas
Sudah puas membaca cerita rakyat Timun Mas di atas? Nah, dari kisah tersebut kamu bisa belajar mengenai banyak hal. Salah satunya adalah betapa besar kasih seorang ibu untuk anak yang rela melakukan apa pun supaya anaknya tidak menderita. Tidak hanya Mbok Rondo saja, tapi semua ibu pasti akan berlaku sama kepada anaknya, termasuk ibumu.
Selain itu, kamu juga bisa memetik pelajaran bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Seperti Mbok Rondo yang menginginkan anaknya untuk tetap selamat, ada saja yang dia lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Yang terpenting, yakin dan percayalah bahwa kamu bisa melakukannya.
Selain mengusahakan dengan maksimal, cerita rakyat Timun Mas ini juga mengajarkanmu untuk selalu mengingat dan berdoa kepada Tuhan. Hal ini dikarenakan di balik usahamu masih ada kekuatan lebih besar yang menentukan segalanya. Semoga kamu bisa mengaplikasikan pesan moral dalam cerita rakyat Timun Mas ini dalam kehidupanmu, ya!
Nah, selain cerita rakyat, masih ada banyak artikel menarik yang layak untuk kamu baca, lho. Mulai dari kata-kata inspirasi, beragam informasi seputar cewek, tempat wisata, bahkan mengenai artis pun ada. Lengkap banget, kan? Makanya, baca terus KepoGaul biar kamu makin gaul!