Iwan Fals merupakan salah satu musisi legendaris Indonesia yang sering menelurkan karya-karya yang bersifat mengkritik. Dari instansi pemerintah, kondisi sosial masyarakat, hingga kebijakan negara pada masa Orde Baru, hampir semua mendapat kritikan darinya. Salah satu lirik kritikan dalam lagu Iwan Fals yang menarik untuk dibahas adalah Pesawat Tempur. Simak yuk!
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ada banyak kebijakan yang dinilai memberatkan masyarakat. Hal itu membuat banyak seniman pada masa Orde Baru, termasuk Iwan Fals, melayangkan kritik dan sindiran lewat karya-karyanya. Lewat lirik lagu berjudul Pesawat Tempur, Iwan Fals memberi sindiran terhadap pemerintah dan kebijakan dana militer.
Meski isu yang dibahas sangat serius, Pesawat Tempur terkesan ceria karena aransemen musiknya. Selain itu, Iwan Fals juga menulis liriknya seakan-akan seperti seseorang yang sedang menggombali perempuan. Sehingga lagu dengan isu yang serius ini menjadi sesuatu yang bisa dinikmati masyarakat umum.
Pesawat Tempur dirilis pada tahun 1988, aransemen musiknya digarap oleh Ian Antono dan lirik lagu ini ditulis oleh Iwan Fals. Lagu ini menjadi track kesembilan pada album yang berjudul 1910. Lagu lain yang menjadi hits di album ini adalah Ibu dan Buku Ini Aku Pinjam.
Pesawat Tempur dapat dikatakan sebagai karya Iwan Fals yang legendaris sebab selalu dinyanyikan saat konser-konsernya. Bahkan bagi beberapa band kafe dan pengamen jalanan, lagu ini selalu masuk dalam playlist wajib yang akan dibawakan. Kira-kira apa sih maknanya? Simak selengkapnya, yuk!
Lirik Lagu Pesawat Tempur Karya Iwan Fals
Waktu kau lewat aku sedang mainkan gitar
Sebuah lagu yang kunyanyikan tentang dirimu
Seperti kemarin kamu hanya lemparkan senyum
Lalu pergi begitu saja bagai pesawat tempurHei… kau yang manis singgahlah dan ikut bernyanyi
Sebentar saja nona, sebentar saja hanya sebentar
Rayuan mautku tak membuat kau jadi galak
Bagai seorang diplomat ulung engkau mengelak
Kalau saja aku bukanlah penganggur
sudah kupacari kau
Jangan bilang tidak, bilang saja iyaIya lebih baik daripada kau menangis
Penguasa… penguasa…
Berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uangPenguasa… penguasa…
Berilah hambamu uang
Beri hamba uangBeri hamba uang
Beri hamba uangBeri hamba uang
Oh… ya andai kata dunia tak punya tentara
Tentu tak ada perang yang makan banyak biaya
Oh… ya andaikata dana perang buat diriku
Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum
Kalau hanya senyum yang engkau berikan
Westerling pun tersenyumOh… singgahlah sayang …pesawat tempurku
Mendarat mulus didalam sanubariku
Penguasa… penguasa…
berilah hambamu uang
Beri hamba uang
Beri hamba uang
Baca juga: Tak Kunjung Dapat Teman Hidup? Baca Lirik Lagu Afgan Jodoh Pasti Bertemu Ini
Makna Lagu Pesawat Tempur Karya Iwan Fals
Lirik lagu Pesawat Tempur karya Iwan Fals ini menyinggung banyak isu yang terjadi di masyarakat pada era Orde Baru. Mulai dari tingginya kemiskinan, kebijakan buruk pemerintah, sampai tingginya pengangguran di Indonesia.
Pada lirik lagu Pesawat Tempur ini, Iwan Fals memprotes anggaran di sektor militer Indonesia yang sangat besar. Tepatnya pada kata-kata, “Andai kata dunia tak punya tentara, tentu tak ada perang yang makan banyak biaya.”
Memang, pada saat itu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI memutuskan untuk membeli banyak alutsista. Alat yang dibeli beragam, dari tank, artileri, kedaraan lapis baja, kapal patroli, hingga pesawat tempur.
Padahal saat itu kondisi ekonomi sebagian besar masyarakat masih cukup memprihatinkan. Sulitnya mendapat pekerjaan tidak hanya meningkatkan angka kemiskinan, tapi juga kriminal. Hal itu digambarkan pada lirik lagu Pesawat Tempur Iwan Fals terutama di bait kedua.
Lewat lagu ini, Iwan Fals seakan berkata bahwa dana militer yang besar tersebut baiknya dialokasikan untuk mendongkrak ekonomi rakyat. Dengan bantuan dana pemerintah, sektor usaha bisa lebih berkembang dan menyerap tenaga kerja, sehingga lelaki seperti pada lirik itu bisa mendapatkan wanita yang diinginkannya.
Dalam lagu, kesulitan lelaki merayu itu digambarkan dengan wanita yang selalu mengelak dan hanya memberi senyum saat didekati. Bagi Iwan Fals, senyuman wanita itu tak ada artinya. Ia bahkan mengatakan jika hanya senyum, bahkan Westerling yang keji pun bisa tersenyum.
Bagi kamu yang tidak tahu, Westerling adalah nama seorang jenderal dari Belanda. Ia dinyatakan oleh PBB sebagai penjahat perang karena upaya kudeta dan pembunuhan massal di Sulawesi pada 1947.
Baca juga: Bukan Hanya Sekadar Nama Permainan, Beginilah Makna Lirik Lagu Peek A Boo dari Red Velvet Sebenarnya
Belajar Kritis terhadap Politik dari Iwan Fals
Demikian lirik lagu pesawat tempur karya sang legenda musik Indonesia, Iwan Fals. Semoga setelah membaca dan memahami maknanya, kamu termotivasi untuk lebih peka terhadap isu politik di lingkungan sekitar.
Memang politik adalah hal yang kesannya membosankan, tapi bersikap masa bodoh juga kurang bijak. Coba kamu bayangkan jika semua orang tidak peduli dengan politik, pejabat bisa saja mengeluarkan peraturan yang aneh-aneh dan merugikan.
Lewat lagu-lagu Iwan Fals, kamu bisa belajar kritis terhadap politik dengan cara yang tidak membosankan. Sebab, lirik yang dia ciptakan berasal dari hal-hal yang dekat dengan masyarakat. Entah itu masalah tingginya harga bahan pangan, sulitnya mendapat pekerjaan, hingga kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Semua itu dibalut dengan aransemen musik rock sederhana yang indah.
Oleh sebab itu pendengar musik ciptaan Iwan Fals berasal dari berbagai kalangan di masyarakat. Dari pelajar, pengamen, pengusaha, pedagang, karyawan kantor, hingga pejabat semua menyukai karya-karyanya.
Jika kamu suka dengan karya-karya Iwan Fals, cobalah kunjungi artikel lain tentang dirinya di KepoGaul. Ada banyak bahasan mengenai makna dari karya-karyanya. Dari lagu yang liriknya bertema cinta seperti Kemesraan, sampai kritik sosial seperti Bento, Bongkar, dan Serdadu.