
Nama Isyana Sarasvati begitu populer di telinga penikmat musik di Indonesia. Maklum saja, penyanyi yang satu ini selain bersuara merdu, penampilannya pun terbilang menawan. Namun, apakah ia hanya bermodal tampang saja? Tentu tidak. Wanita satu ini juga terkenal pintar memainkan beberapa alat musik dan mengaransemen lagu. Tak hanya itu saja, ia juga masih memiliki berbagai kelebihan. Apa saja? Kalau penasaran akan kelebihan dan kisah hidupnya kamu bisa simak terus artikel ini!
- Nama Asli
- Isyana Sarasvati
- Nama Panggung
- Isyana Sarasvati
- Tempat, Tanggal lahir
- Bandung, 2 Mei 1993
- Warga Negara
- Indonesia
- Profesi
- Aktris, Penyanyi, Pencipta lagu, Arranger
- Orangtua
- Sapta Dwikardana (Ayah), Luana Marpanda (Ibu)
Isyana Sarasvati adalah sosok penyanyi, yang juga mampu menulis dan mengaransemen lagu. Walaupun debut sebagai penyanyi pop, lulusan Royal College Academy ini sebenarnya penyanyi opera. Ia lebih sering ikut dalam recital opera ketika menimba ilmu di Nanyang Academy of Fine Arts daripada ikut konser musik pop.
Namun, kecintaannya terhadap musik klasik tak membuatnya lemah dalam urusan musik pop. Terbukti album debutnya, Explore! (2015) laris manis di pasaran.
Single Keep Being You (2014) dan Tetap di Jiwa (2015) sering memuncaki tangga lagu di chart musik televisi dan radio. Tak mengerankan bila Isyana Sarasvati memenangkan penghargaan NET. Indonesian Choice Awards 2015 dan 2016 sebagai Penyanyi dan Album Terbaik.
Tembang Anganku Anganmu (2017) yang dinyanyikan bersama Raisa, membuktikan bahwa ia tak hanya mampu menyanyi solo saja, tapi juga duet.
Kedua artis yang digadang-gadang sebagai rival itu malah bekerja sama, yang akhirnya berbuah penghargaan Indonesia Top Hits 2017 versi Joox.
Selain karya, ada banyak kisah dalam biodata Isyana Sarasvati yang seru untuk diketahui. Terutama soal pergulatannya untuk bisa masuk ke sekolah musik impiannya.
Sekeras apa usahanya? Yuk, simak terus biodata Isyana Sarasvati berikut ini.
Keluarga Asyik
Sumber: Instagram.com/rarasekar/
Isyana Sarasvati dan prestasinya bukan lagi suatu rahasia. Semua orang pasti sudah tahu seberapa hebatnya gadis ini tanpa harus membaca biodata Isyana Sarasvati terlebih dahulu.
Banyak yang mengira bahwa kehebatan kehebatan bermusiknya diturunkan oleh orang tuanya yang bergelut di dunia musik. Ternyata, hal tersebut salah besar. Orang tuanya tidak dari kalangan pemusik.
Baca juga: Lewat Instagram Ernest Prakasa ini Kita Kepoin Keluarganya Yuk!
Orangtua
Isyana Sarasvati lahir dari pasangan Sapta Dwi Kardana dan Luana Marpanda. Banyak yang tak tahu tentang latar belakang keluarga Isyana Sarasvati ini. Maklum, untuk hal pribadi, ia memang tak suka mengumbar umbarnya di media.
Ternyata sang Ayah memiliki banyak sekali pekerjaan. Ia adalah seorang dosen psikologi, konsultan, grafolog, hipnoterapi, dan ahli akupuntur. Uniknya, keahlian ayahnya ini juga diterapkan kepada anak-anaknya, Rara dan Isyana.
Oh, si Isyana dihipnoterapi biar jadi pemusik gitu ya? Enggak juga. Maksudnya, sang Ayah menerapkan ilmu psikologinya untuk melihat bakat anak anaknya sejak kecil. Dan Isyana terlihat sangat kuat di bidang musik.
Ayahnya menggunakan pendekatan psikologi ini dengan tujuan agar lebih mengoptimalkan kemampuan anak-anaknya. Dan ternyata hal ini berhasil.
Kedua anaknya berhasil meraih prestasi yang optimal dalam bidang mereka masing masing.
Dari sekian banyak profesi yang ditekuni oleh Sang Ayah, beliau lebih suka disebut sebagai guru saja. Karena beliau suka sekali berbagi ilmu untuk semua orang.
Nah, kalau tadi tentang ayahnya, terus ibunya guru juga?
Betul, Ibunya adalah seorang guru. Guru musik tepatnya. Sekarang kelihatan deh darimana bakat bermusik gadis kelahiran 2 Mei 1993 ini ini muncul kalau bukan dari peran sang Bunda.
Kalau sang Ayah yang pertama kali menyadari bakat musik putrinya, nah sang Ibu lah yang pertama kali “mencekoki” Isyana dengan musik. Alat instrumen pertama yang dikenalkan adalah piano.
Tak heran, kemampuan bermain pianonya sangat mengagumkan. Saat ini, Isyana mampu memainkan paling tidak empat alat musik. Yaitu, piano, flute, electone, dan saxophone.
Selain itu, Ibunya juga sangat aktif mendaftarkan putrinya dalam berbagai festival musik. Baik dalam maupun luar negeri.
Bila ditanya tentang siapa “dalang” di balik kesuksesannya, pelantun Tetap di Dalam Jiwa ini akan menjawab ibunya. Ibunya adalah panutannya dalam bermusik, sekaligus guru terbaik tuturnya.
Saudara
Kakak Isyana, yaitu Rara Sekar, juga termasuk anak yang berbakat. Hanya saja, bermusik bukan minatnya. Rara lebih memilih dunia linguistik atau bahasa sebagai passion-nya.
Saat ini, Rara sendiri memilih untuk bergabung dengan sebuah organisasi non governmental. Yang khusus untuk mengurusi masalah sosial di Bali.
Baca juga: Foto Foto Chelsea Islan Waktu Kecil yang Bakal Bikin Kamu Gemas
Pergulatan dengan Budaya Setempat
Kalau mendengar penyanyi yang takut kodok ini berbicara, pasti tak ada yang janggal dengan intonasinya. Namun siapa sangka, Isyana sempat tak pandai berbicara Bahasa Indonesia lo. Padahal ia kelahiran Bandung.
Usut diusut, ternyata ia sempat tinggal lama di Eropa. Tepatnya di Belgia. Pada waktu itu, keluarganya mengikuti Ayahnya yang sedang menimba Ilmu di Belgia.
Tinggal di benua biru selama lima tahun, membuat lidahnya fasih berbahasa Belanda. Dan masalah datang ketika dia harus kembali ke Indonesia. Isyana Sarasvati kecil kesulitan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Tak hanya itu, ia juga sempat takut saat pelajaran agama. Karena tak terlalu fasih membaca kitab suci Al Qur’an pada saaat itu. Namun, untungnya, ia cepat beradaptasi dengan budaya lokal.
Walaupun baginya saat itu, bahasa Belanda lebih mudah daripada bahasa Indonesia. Berbicara tentang masa kecil, penyanyi yang benci dengan cicak ini lebih memilih bergulat dengan musik daripada ilmu sains.
Bayangkan saja, di usia kurang dari 10 tahun, ia sudah mampu menguasai beberapa instrumen. Berkaitan dengan kegemarannya dalam dunia musik, muncul cita cita yang tak lazim untuk anak seumurannya.
Biasanya, jika seorang anak ditanya tentang cita citanya. Isyana akan menjawab ingin jadi dokter atau guru. Tapi Isyana kecil malah ingin sekali menjadi komposer. Suatu hal yang jarang ada di benak seorang anak kecil.
Banyak yang tak tahu hal ini kalau belum membaca biografi Isyana Sarasvati. Namun, orang orang di sekitarnya pasti tak kaget mendengar jawaban gadis yang berulang tahun bulan Mei ini. Kenapa?
Karena sejak kecil, ia memang sudah gemar menulis lagu sendiri. Kemampuannya memainkan alat instrumen musik semakin menajamkan sense-nya untuk menyusun nada dan lagu.
Ditambah lagi dengan dukungan ibunya, penyuka Kpop ini pun tak ragu untuk memilih musik sebagai panggilan hidupnya.
Baca juga: Lagu Lagu Exo yang Bakal Nempel Terus di Pikiran Kamu
Berjuang demi Mendapat Beasiswa
Sumber: Instagram.com/isyanasarasvati/
Ketika Isyana Sarasvati pertama dikenal di publik, banyak yang kagum karena ia merupakan siswa beprestasi jurusan musik. Tapi, jika orang membaca tentang biografi Isyana Sarasvati, pasti mereka akan lebih terkagum.
Kenapa? Gadis ini tak hanya berhasil lulus sekolah musik dengan nilai bagus. Tapi juga mendapatkan beasiswa dari usahanya memenangkan berbagai macam festival musik di dalam dan luar negeri.
Sebelum memulai pendidikannya di sekolah musik. Isyana sering sekali mengikuti ujian ABRSM. Pada tahu enggak ABRSM itu apa? Itu adalah kepanjangan dari Examination Board and Charity.
Penghargaan ini diadakan oleh sebuah organisasi musik prestisius Inggris, Ofqual. Organisasi musik ini memang terkenal selalu menjaga standar tinggi di seantero Britania Raya.
Tak heran beribu ribu pemusik dari 93 negara berlomba lomba mendapatkan nilai tertinggi. Guna memperoleh beasiswa sekolah musik ternama, termasuk Isyana Sarasvati.
Wah Indonesia patut berbangga ya karena salah satu putri bangsa bisa menembus sekolah bergengsi. Bisa dong kalau kita sebut Isyana itu kayak Maudy Ayunda versi penyanyi: pintar dan berbakat.
Aktif Mengikuti Kontes
Bila kita baca dari biodata Isyana Sarasvati, mojang Bandung ini sudah mulai mengikuti ABRSM sejak tahun 2004. Kerja kerasnya membuatnya mendapatkan gelar National High Achievers tahun 2004 dan 2007.
Dalam kurun waktu 2007-2009, paling tidak ada 8 acara lomba musik yang ia coba taklukan. Seperti Yamaha Electone Festival, Asia Electone Festival, International Junior Original Concert, Chopin Piano Competition, West Java Piano Competition dan masih banyak lagi.
Tak cuma sekali, tapi ia tak segan mengulang keikutsertaannya pada tahun tahun berikutnya jika masih gagal. Salah satu teman duet Afgan ini sangat berjuang untuk bisa mendapatkan beasiswa sekolah musik waktu itu.
Akhirnya ia berhasil mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Singapura untuk belajar di Nanyang academy of Fine Arts. Beasiswa ini ia dapatkan ketika umurnya masih 16 tahun. Atau tepatnya tahun 2009.
Gabungan antara bakat menakjubkan dengan asuhan orang orang yang tepat, membuatnya semakin berprestasi. Terbukti di tahun 2011, ia memenangkan penghargaan Asia Pasific Electone Festival Singapura.
Lalu tahun 2012, ia menyabet juara pertama kompetisi vokal Tan Ngiang Kaw ke 6. Dan jadi semifinalis Yamaha Electone Concours di Jepang.
Baca juga: Intip Kedekatan Afgan dengan Teman-Temannya Lewat Instagram Afgan Berikut ini
Berhasil Masuk Sekolah Musik Unggulan
Kalau kita membaca sepintas tentang biodata Isyana Sarasvati, sepertinya dia mujur sekali, ya. Diterima di sekolah musik yang sesuai dengan passion-nya. Pasti kuliahnya mulus dan lancar.
Kata siapa? Melalui biografi Isyana Sarasvati kamu bakal tahu bahwa semua butuh perjuangan.
Mojang Bandung ini mengakui bahwa kehidupan kuliahnya tak seindah kelihatannya. Ia harus mengalami masa masa dibentak guru yang super killer. Padahal, ia cukup pintar dalam hal musik.
Dia harus berusaha keras mempelajari materi kuliah karena standar yang diterapkan tak hanya sekedar “bagus”. Walau merasa ini tak mudah, ia berpikir semua itu setimpal untuk kampus sekelas NAFA.
O iya, NAFA adalah singkatan dari Nanyang academy of fine arts. Berlokasi di Singapura, sekolah ini sudah dibangun sejak 1938. Banyak jurusan kesenian dibuka di sini seperti musik, mode, film dan drama.
Hebatnya, sekolah yang didanai oleh pemerintah Singapura ini berkolaborasi dengan beberapa universitas ternama dunia untuk memberikan pendidikan lebih lanjut pada lulusan terbaik mereka.
Pilihan universitasnya adalah Nanyang Technological University dan beberapa universitas di Inggris dan Amerika. Tapi tentunya semua itu tak mudah. Hanya siswa berprestasi yang bisa mendapat beasiswa lanjutan.
Royal College Music Inggris
Kembali ke Isyana, tahun 2013 merupakan tahun yang membahagiakan bagi prestasi akademiknya. Apa pasalnya?
Karena pada tahun tersebut Isyana berhasil meraih juara pertama Tembang Puitik Ananda Sukarlan Competition di Surabaya. Di tahun yang sama, ia juga berhasil lulus dengan nilai bagus dari NAFA.
Ia juga dianugerahi beasiswa untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi dari Nanyang academy of fine arts. Itu berarti, ia berkesempatan untuk mencicipi pendidikan bermusik di sekolah musik yang berkolaborasi dengan NAFA.
Kali ini, ia memilih mendaftar di Royal College Music (RCM) London. RCM London merupakan sekolah musik terkenal di dunia yang berlokasi di Kensington Inggris.
Aluminnya merupakan komposer, pemain musik dan penyanyi di dunia. Beberapa dari mereka yaitu penyanyi pop Mika dan pemain biola Vanessa Mae.
Setelah berjuang menempuh pendidikan di RCM, akhirnya ia berhasil lulus dari Royal College Music tahun 2015 dengan prestasi cumlaude.
Pilihan Musik yang Unik
Sumber: Instagram.com/isyanasarasvati/
Dibanding dengan beberapa nama penyanyi di Indonesia, nama Isyana Sarasvati tergolong baru. Namun suara renyahnya sudah sering mengudara di beberapa stasiun tv dan radio nasional sejak tahun 2014.
Penyuka Musik Klasik
Biodata Isyana Sarasvati kali ini akan membahas kiprahnya sebagai penyanyi profesional di blantika musik Indonesia.
Dimulai dari keikutsertaannya di album Fariz RM & Dian PP In Collaboration With tahun 2014. Terciptalah lagu Paserban Cafe yang kemudian diikuti oleh lahirnya album Explore di tahun 2015.
Walaupun ada beberapa lagu di album ini yang menjadi single, namun lagu Isyana Sarasvati Kau adalah dan Tetap di Jiwa lah yang melejitkan namanya. Isyana pun dikukuhkan sebagi rising star Indonesia pada saat itu.
Waktu debut yang bersamaan serta corak lagu yang mirip, membuatnya sering disamakan dengan Raisa. Namun, bagi mereka yang sudah membaca biodata Isyana Sarasvati, pasti tahu bahwa mereka berdua tak semirip itu.
Apa pasal? Karena cinta gadis lulusan NAFA ini sebenarnya lebih suka di jalur klasik daripada pop. Dan jenis vokal yang digemari juga bukan pop melainkan soprano.
Terbilang unik karena musik opera sering diasosiasikan dengan kesan “tua” dan membosankan.
Ketika anak muda seusianya lebih suka aliran yang lebih modern semisal pop atau EDM, penyanyi cantik tersebut malah memilih klasik. Kecintaannya pada dunia musik klasik sudah terlihat sejak kecil.
Di masa remajanya, ia pun lebih sering terlibat dalam pertunjukan opera dan recital, daripada mengikuti konser konser pop. Karena itu, begitu mendapat tawaran dari Royal College Music untuk bersekolah disana, ia langsung menyanggupi.
Di sekolah musik tersebut, ia mengambil jurusan performance, yang mana ia bisa mempelajari teknik bernyanyi serta mengomposisi lagu klasik dan opera.
Berkarya di Tengah Kesibukan
Walau fokus studi utamanya adalah mempelajari musik klasik, namun bukan berarti ia menutup diri dari genre musik lainnya. Buktinya, Isyana masih setia menulis dan menyanyikan lagu Pop untuk para penggemarnya. Memang, karena kesibukannya menimba ilmu pada waktu itu, ia jadi kurang aktif dalam industri musik.
Namun ia masih tetap produktif dengan mengeluarkan single Isyana Sarasvati dan Raisa tahun 2017 dengan judul Anganku Anganmu yang menambah panjang karyanya di biodata Isyana Sarasvati. Ia juga menyumbang lagu untuk film Critical Eleven yang dirilis tahun yang sama.
Karena produktifitasnya, gadis cantik tersebut pernah mendapatkan penghargaan MNET 2016 dari industri musik Korea bareng dengan EXO. Lucunya, di Korea ia terkenal bukan karena suaranya, tapi wajahnya.
Di negeri Song Hye Kyo tersebut, dirinya bersama Pevita Pearce menjadi artis yang jadi idaman cowok Korea. Wah, penggemarnya jauh banget sampai ada yang dari Negeri Ginseng segala.
Baca juga: Alasan Kenapa Kamu Wajib Download Lagu Raisa
Dapat Inspirasi dari Biodata Isyana Sarasvati di Atas
Nah, kamu kan udah baca sekilas perjalanan hidup dari biodata Isyana Sarasvati ini dan jadi tahu dimana sekolah Isyana Sarasvati. Jadi sekarang ada sedikit bayangan dong kalau untuk meraih impian enggak semudah membalikan telapak tangan.
Orang gadis yang pintar, berbakat, cantik aja musti menjelajahi beberapa panggung dulu buat meraih impian. Semoga biodata Isyana Sarasvati ini bisa jadi inspirasi kamu untuk enggak menyerah menggapai cita cita.
Pokoknya kalau kamu gagal, maju terus pantang mundur. Tapi jangan maju mundur cantik ya, nanti dimarahin tante Syahrini lho gara gara niru-niru jargonnya.
Selain Isyana Sarasvati, kamu juga bisa baca biodata orang orang hebatnya lainnya seperti biodata Chelsea Islan atau Raisa. Siapa tahu bisa menambah motivasi.