
Tulus bukanlah sosok yang terlahir di tengah keluarga musisi dan tidak pernah belajar musik secara khusus. Meski begitu, penyanyi berbakat yang satu ini telah banyak menelurkan lagu hits dan meraih penghargaan dari karya-karyanya. Penasaran dengan biografi dan perjalanan karier Tulus selengkapnya? Simak artikel profil dan biodata pemilik nama lengkap Muhammad Tulus Rusydi berikut ini!
- Nama Lahir
- Muhammad Tulus Rusydi
- Nama Panggung
- Tulus
- Tempat, Tanggal Lahir
- Bukittinggi, 20 Agustus 1987
- Warga Negara
- Indonesia
- Profesi
- Penyanyi
Kalau kamu penggemar musik pop bernuansa jazz, nama dan biografi singkat dari solois Tulus tentu sudah amat familier. Akan tetapi, tahukah kamu tentang informasi menarik lain seputar profil dan biodata Tulus?
Jika belum, artikel berisi biografi Tulus ini dapat menambah wawasanmu. Melalui artikel ini, KepoGaul memberimu informasi tentang perjalanan karier penyanyi kelahiran Sumatera Barat itu hingga menjadi solois ngetop di Indonesia yang mempunyai banyak penggemar di dalam hingga luar negeri.
Sejak memulai karier profesionalnya sebagai penyanyi pada tahun 2011 silam, pria kelahiran 1987 ini telah banyak mengeluarkan tembang hits. Salah satu lagunya yang berjudul Sepatu bahkan telah di-remake dalam bahasa Jepang dengan judul Kutsu (2015).
Dalam kurun waktu 7 tahun, sejak 2011–2018, pelantun lagu Pamit ini setidaknya sudah mempunyai tiga album, yakni Tulus (2011), Gajah (2014), dan Monokrom (2016). Dari ketiga album itu, Gajah berhasil meraih sukses dan masuk dalam daftar Top 10 Best Selling Music Album di iTunes Asia.
Hingga 2019, ia pun telah mengantongi sederet penghargaan dari ajang bergengsi. Sebut saja di antaranya Male Singer of the Year di ajang Indonesian Choice Awards tahun 2014 dan 2016, serta Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik dan Produser Album Rekaman Terbaik di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2016 dan 2017.
Selain sebagai penyanyi, Tulus juga seorang pengusaha di bidang industri kreatif. Ia memiliki dapur rekaman independen bernama Tulus Company yang didirikannya bersama sang kakak, Riri Muktamar.
Mau tahu lebih lengkap mengenai biografi dan perjalanan karier seorang Muhammad Tulus Rusydi? Simak informasinya di artikel yang menguraikan profil dan biodata Tulus ini. Selamat membaca!
Profil Tulus
Lewat artikel profil dan biodata ini, rasanya tidak berlebihan menyebut Tulus sebagai seorang penyanyi multitalenta. Ia tak hanya piawai bernyanyi, tapi juga mampu menciptakan lagu dengan lirik-lirik yang puitis dan romantis.
Kemampuan itu boleh dibilang mengagumkan mengingat dirinya tidak berasal dari keluarga musisi, dan tidak pernah belajar bermusik atau les vokal. Ia hanya seorang pria biasa yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 20 Agustus 1987.
Masa kecilnya dihabiskan di kampung halaman di Bukittinggi, sampai akhirnya hijrah ke Bandung untuk berkuliah di Universitas Katolik Parahyangan, Jurusan Teknik Arsitektur. Untuk mengetahui biografi Tulus sebelum debut sebagai penyanyi profesional, lanjutkan membaca, ya.
Baca juga: Profil & Biodata Adele
Meski tidak pernah belajar secara khusus, Tulus sebenarnya sudah mengenal musik sejak kecil. Pengalaman bernyanyinya dimulai saat masih duduk di bangku sekolah dasar, di mana ia beberapa kali diminta bernyanyi oleh guru kesenian.
Sang guru itulah yang dianggapnya sebagai sosok paling berkontribusi dalam kehidupannya sebagai seorang penyanyi. “Di dunia musik ada satu orang yang paling saya kagumi. Beliau adalah guru SD saya di Bukittinggi, Sumatera Barat. Namanya Ibu Nur,” katanya dalam sebuah wawancara 2017 lalu.
“Ibu Nur yang bilang bahwa saya bisa menyanyi. Waktu itu ada mata pelajaran kesenian. Saya menyanyi dan guru saya bilang suara saya bagus,” imbuhnya. “Sejak saat itu saya jadi semakin percaya diri dan terus melaju sampai sekarang.”
Kesukaannya terhadap musik berlanjut hingga ke bangku kuliah. Di kampus Unpar, ia bahkan sempat bergabung menjadi anggota grup musik yang bernama Sikuai Band. Grup ini kerap tampil manggung dari kampus ke kampus maupun di acara-acara komunitas klab jazz.
Sayangnya, Tulus memiliki kekurangan. Ia pernah terang-terangan mengaku tidak bisa memainkan alat musik apa pun. Ia hanya sempat ikut kursus vokal, tetapi berhenti setelah sepekan berjalan karena merasa kurang nyaman.
Namun, melihat apa yang sudah dicapainya semenjak 2011–2019, rasanya para penggemar tidak mempermasalahkan soal bisa tidaknya Tulus memainkan alat musik. Kamu juga berpikir begitu, bukan?
Baca juga: Profil & Biodata Armada Band
Perjalanan Karier
Bagaimana seorang sarjana arsitektur bisa meraih sukses di industri musik? Daripada kamu penasaran, mending langsung saja simak biografi Tulus yang KepoGaul uraikan di bawah ini untuk mengetahui perjalanan kariernya.
1. Debut Menyanyi
Lewat artikel biografi ini, kami mengungkap pula mengenai awal mula Tulus terjun menjadi musisi. Semua bermula sejak di bangku kuliah, di mana ia mencoba belajar menciptakan lagu dari seorang teman, yaitu Ardra Tedja. “Dia yang pertama kali ngajarin bagaimana menulis lagu,” ungkap Tulus ketika diwawancara tahun 2015 lalu.
Berkat Ardra, ia berhasil menciptakan lagu pertamanya pada tahun 2008. Kemudian pada 2009, ia merekam demo lagu tersebut dan mengajukannya ke sejumlah perusahaan rekaman. Tetapi bukannya menunggu lagunya diterima lalu segera debut, pelantun Sewindu ini justru tertantang mencoba jalur independen untuk merilis karyanya.
Ia pun mendirikan label sendiri yang diberi nama Tulus Company bersama sang kakak, Riri Muktamar. Lewat label inilah ia akhirnya merilis album perdana yang berjudul Tulus tanggal 28 September 2011.
Album itu diproduseri oleh Ari ‘Aru’ Renaldi dan didistribusikan oleh perusahaan musik Demajors. Tak hanya berperan sebagai produser, Ari juga campur tangan menggubah sejumlah lagu, antara lain Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta. Lagu-lagu tersebut sempat merajai tangga lagu di radio-radio di seluruh Indonesia, lho!
Bersamaan dengan perilisan album, ia menggelar konser tunggal bertajuk TULUS: An Introduction yang diadakan di Auditorium Centre Culture Francais atau Institut Français d’Indonésie (IFI), Bandung. Konser ini bertujuan untuk memperkenalkan diri sekaligus aliran musik pop jazz yang diusungnya.
Di situlah awal terjalinnya kerja sama antara Tulus dan Ari Renaldi. Tak heran kalau di album kedua dan ketiganya, yakni Gajah dan Monokrom, Tulus kembali menggandeng Ari untuk mengaransemen karya-karyanya.
2. Puncak Kesuksesan
Popularitas Tulus langsung menanjak pascaperilisan album perdana. Oleh karenanya, untuk memanjakan penggemar, ia kembali menjadwalkan konser tunggal di tahun 2012 dan 2013 yang berlangsung di dua lokasi berbeda.
Ia memilih untuk melakukan konser di dua kota besar, yaitu Jakarta dan Bandung. Di Jakarta, konser bertajuk TULUS-Beyond Sincere dihelat di Gedung Kesenian (GKJ) tanggal 25 Mei 2012, sedangkan di Bandung, ia menghelat konser Diorama di Teater Dago pada 9 Mei 2013.
Tahun 2013, namanya pernah dinobatkan sebagai Rookie of the Year oleh majalah Rolling Stone Indonesia. Kemudian 2014, Tulus kembali meraup keberhasilan berkat peluncuran album Gajah. Album ini mampu terjual sebanyak 30 ribu kopi selama kurang dari 15 hari sejak perilisannya pada 19 Februari 2014.
Tak cukup sampai di situ, Gajah juga menjadi album dari penyanyi Indonesia yang masuk ke dalam daftar Top 10 Best Selling Album di iTunes Asia. Beberapa single di dalam album tersebut, seperti Gajah, Sepatu, dan Jangan Cintai Aku Apa Adanya pun sukses memuncaki chart iTunes Indonesia di bulan Juli 2014.
Mengiringi kesuksesan album Gajah, ia lagi-lagi menggelar konser tunggal. Selain Jakarta dan Bandung pada September dan Desember 2014, Yogyakarta menjadi kota berikutnya yang dituju di mana ia tampil di Grand Pasific Hall tanggal 21 Maret 2015.
3. Penghargaan
Berbicara tentang profil dan biodata Tulus tentu tak boleh melewatkan penghargaan musik yang telah diraihnya. Sepanjang 10 tahun pertama perjalanan kariernya di industri musik, ia tercatat telah memiliki belasan penghargaan dari sederet ajang bergengsi.
Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya antara lain, Male Singer of the Year dari Indonesia Choice Awards 2014; Best Musician of the Year dari Java Jazz Festival 2015; Top Male Artist dari Spotify Indonesia 2016; Artis Pria Soul/R&B/Urban Terbaik di AMI Awards 2017; serta Music Video of the Year untuk lagu Manusia Kuat dari Indonesia Choice Awards 2018.
Baca juga: Profil & Biodata Anji Manji
Proyek Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan RAN
Di tahun-tahun awal berkarier, Tulus langsung dilirik grup musik RAN untuk berkolaborasi di single bertajuk Kita Bisa (2013). Alasannya simpel, karena saat masih dalam proses menciptakan lagu, RAN merasa suara Tulus paling pas untuk menyanyikan bagian reff-nya.
“Pas awal-awal kita buat lagu ini dan kita dengerin lagi, yang pertama kali terbayang adalah suara Tulus yang menyanyikan reff-nya. Alhamdulillah dia bisa untuk kolaborasi,” tutur Rayi dalam sebuah wawancara 2013 lalu. “Lagu ini memang sudah jadi ketika kita meminta Tulus untuk kolaborasi. Lalu saat workshop bareng, Tulus memberi masukan pada lirik dan aransemen lagu. Jadilah ada beberapa part yang kita sesuaikan,” timpal Asta.
Tak hanya sekali, mereka kembali melakukan kolaborasi pada 2015. Kala itu, mereka bersama-sama menggubah lagu berjudul Para Pemenang yang dipakai untuk kampanye sebuah produk obat kumur.
Dalam jumpa pers peluncuran lagu, Tulus mengaku semakin nyaman berkolaborasi dengan RAN. Menurutnya, kerja sama kali kedua mereka lebih efektif lantaran sudah saling leluasa dalam mengeluarkan pendapat.
“Karena ini merupakan kolaborasi kedua saya dan RAN, jadi kita sudah lebih nyaman. Dengan begitu, proses kreatifnya malah lebih enak, semua bisa leluasa mengeluarkan pendapat,” terangnya. “Tak ada kendala dalam pembuatannya. Yang sulit paling aransemennya, kalau proses kreatif, sih, gampang.”
Baca juga: Profil & Biodata Aura Kasih
2. Duet bareng Hiroaki Kato
Pada Oktober 2015, Tulus me-remake lagu single Sepatu dari album Gajah ke dalam bahasa Jepang dalam judul Kutsu. Perilisan Kutsu tak luput dari kerja samanya dengan seniman asal Jepang yang tinggal di Indonesia, Hiroaki Kato.
Hiro menjadi penerjemah sekaligus rekan kolaborasi Tulus dalam membawakan lagu tersebut. Keduanya pun sudah pernah berkesempatan menyanyikan Kutsu secara live di panggung Hyper Wave Festival 2016 yang digelar di Tribeca Park, Jakarta Barat.
Tak berhenti sampai di situ, kolaborasi keduanya berlanjut di lagu berikutnya. Tulus meminta Hiro untuk membawakan lagunya yang lain ke dalam bahasa Jepang, yakni Jangan Cintai Aku Apa Adanya.
3. Siti Nurhaliza
Penyanyi wanita asal Negeri Jiran, Malaysia, Siti Nurhaliza rupanya juga ikut terpesona dengan suara emas Tulus. Di konser Dato Sri Siti Nurhaliza On Tour yang berlangsung Istora Senayan, Jakarta pada 21 Februari 2019, Siti menggandeng Tulus untuk jadi rekan duetnya dalam lagu Seindah Biasa.
Tidak hanya berduet dengan Siti, Tulus juga sempat menyanyikan dua lagunya yaitu Jangan Cintai Aku Apa Adanya dan Sewindu. Dalam kesempatan itu, Tulus tak segan mengungkapkan kekagumannya kepada Siti Nurhaliza. “Jadi saya sekeluarga sangat gemari Ka Siti, di panggung akhirnya tak menyangka diajak mengisi bagian konsernya beliau,” ujarnya dari atas panggung.
Baca juga: Profil & Biodata Ariel Tatum
4. Kolaborasi Adu Rayu
Proyek kolaborasi lain yang pernah dilakukan Tulus yaitu bersama musisi Yovie Widianto dan Glenn Fredly. Pada awal 2019, ketiganya hadir dengan lagu berjudul Adu Rayu yang lirik puitisnya ditulis sendiri oleh Tulus. Namun, sebelum ia menulis lirik, melodi lagunya sudah terlebih dulu digubah oleh Yovie.
Baginya, kolaborasi Adu Rayu merupakan sebuah kesempatan istimewa lantaran ia sudah lama mengagumi karya musik Yovie dan Glenn. “Karyanya sudah saya dengar sejak masih di bangku sekolah. Bagi saya pribadi, Mas Yovie dan Kak Glenn Fredly merupakan panutan. Mereka sangat konsisten, profesional, dan tak ragu untuk berkolaborasi,” terangnya lewat press release.
Menariknya lagi, di karya kolaborasi ini Tulus bukan cuma berperan sebagai penyanyi dan penulis lirik, tetapi juga pemimpin kreatif visual untuk videoklip Adu Rayu. Kalau kamu sudah nonton video itu, kamu akan tahu jalan cerita yang disuguhkan bak kisah cinta dalam film drama romantis.
Rilis Single Berbahasa Jepang
Berikutnya di artikel profil dan biodata Tulus ini, kami menginformasikan pula mengenai perilisan single Kutsu via situs musik iTunes Japan yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015. Tak seperti penyanyi lain, misalnya Agnes Monica atau The Overtunes yang merilis lagu dalam bahasa Inggris, Tulus punya alasan khusus meluncurkan single berbahasa Jepang.
Rupanya, ia ingin mengekspansi pendengar dari Negeri Sakura. Hal ini dilakukan bukan sekadar untuk mengenalkan karyanya, melainkan juga supaya orang Jepang tahu akan ciri khas musik Indonesia.
“Tujuannya adalah saya ingin orang-orang Jepang lebih mengetahui musik Indonesia. Itu yang dilakukan untuk bisa masuk pasar sana. Kita penginnya orang-orang tahu warna musik Indonesia. Kenapa milih Jepang, karena jalannya yang ada sekarang baru itu,” ungkapnya di sela jumpa pers untuk konser Sound Of Love tahun 2016.
Pascadebut Jepang, ia pun telah beberapa kali unjuk gigi menghibur penggemarnya di sana. Salah satunya ialah di panggung Festival Musik Hamazo pada 2015 dan Asia Music Festival 2016 yang digelar di Hamamatsu.
Baca juga: Profil & Biodata Lee Min Ho
Makin Kagum setelah Membaca Profil dan Biodata Tulus?
Kiranya, seperti itulah perjalanan karier Tulus sejak mendirikan perusahaan rekaman independen, merilis album perdana, hingga mendulang kesuksesan di industri musik. Apakah dengan membaca artikel biografi Tulus ini sudah memuaskan rasa penasaranmu?
Jika iya, barangkali dengan begitu tingkat kekagumanmu terhadap solois yang satu ini dapat bertambah. Kalaupun tidak, informasi dalam artikel profil dan biodata Tulus ini mestinya sudah menambah pengetahuanmu tentang salah satu penyanyi ngetop di tanah air.
Selain Tulus, KepoGaul juga menyediakan artikel berisi profil dan biodata selebriti Indonesia lainnya, baik dari biografi penyanyi maupun aktor. Lebih dari itu, kamu pun bisa menemukan artikel seputar artis-artis mancanegara, misalnya Zayn Malik, Justin Bieber, Shahrukh Khan, dan masih banyak lagi.