
Seorang penulis novel bernama Truman Garcia Capote pernah berkata, "Kegagalan adalah sebuah bumbu yang membuat kesuksesan terasa nikmat." Kisah Armada Band dalam artikel biodata dan profil ini mungkin dapat membuktikan kebenaran dari kutipan tersebut. Tidak percaya? simak artikelnya sampai habis.
- Nama Grup
- Kertas Band, Armada Band
- Negara Asal
- Indonesia
- Label
- E-Motion Entertainment
- Fanclub
- Pasukan Armada
- Anggota
- Rizal (vocal), Mai (Gitar), Andit (Drum), Endra (Bass)
Armada merupakan band pop melayu asal Palembang, Indonesia yang memulai debutnya pada tahun 2007. Grup band ini beranggotakan Rizal (vokal), Mai (gitar), Andit (drum), dan Endra (bass). Kira-kira bagaimana perjalanan karier mereka? Mari kita bahas dalam profil dan biodata Armada Band ini.
Band yang awalnya bernama Kertas ini telah merilis satu album pada tahun 2006. Sayangnya, karena permasalahan kontrak dengan label yang saat itu menaungi mereka, band ini terpaksa harus dibubarkan setahun setelah merilis album. Hambatan tersebut tak membuat sebagian besar personil putus asa, mereka lalu membentuk sebuah grup baru dengan nama Armada.
Lagu-lagu Armada sebagian besar mengangkat topik cinta dengan tema yang beragam, mulai dari putus hubungan, suka duka pacaran, sampai kehidupan pernikahan. Sejak debut hingga tahun 2019, band ini telah berhasil menelurkan enam album studio, satu album kompilasi, dan satu mini album.
Lirik lagu-lagu dari Armada memiliki karakter yang khas karena kata-katanya sangat sederhana dan akrab di telinga pendengar. Karena itu karya-karya mereka mudah dihafalkan dan dinyanyikan oleh para pendengar. Buktinya, jika kamu melihat video konser mereka, selalu ada penonton yang ikut bernyanyi bersama.
Dalam artikel profil dan biodata Armada Band ini, kamu bisa mengetahui biografi personil, perjalanan, serta hambatan-hambatan karier mereka. Semoga setelah membacanya, kamu bisa semakin termotivasi untuk menekuni bidang yang kamu suka.
Biografi dan Profil Personil Armada Band
Ada pepatah yang berbunyi tak kenal maka tak sayang. Karena itu, sebelum kita membahas perjalanan karier band ini, ada baiknya kita berkenalan dengan membernya terlebih dahulu. Simak biografi member Armada Band dalam artikel biodata dan profil ini.
1. Rizal
Tsandi Rizal Ardi Pradana merupakan vokalis, frontman, serta salah satu pendiri Armada Band. Rizal lahir di Solo, 4 Januari 1986, orangtuanya bernama Moerni Ningsih dan Amalludin.
Keluarga Rizal telah pindah ke Palembang sejak dirinya masih kecil. Ia pun melewati masa remaja hingga dewasa di kota tersebut. Rizal berkuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya dan lulus pada 2004, saat berkuliah itulah ia bertemu dengan Radha dan Endra.
Pada pertengahan tahun 2018, Rizal menikah dengan seorang perempuan bernama Monica Imas. Pernikahan tersebut sempat menuai cibiran dari netizen lantaran perbedaan agama antara Monica dan Rizal.
Baca juga: Profil & Biodata Valentino Rossi
2. Mai
Andika Mahendra Yuda atau yang akrab disapa Mai, memegang posisi lead gitar. Pemuda kelahiran Palembang, 23 Juni 1985 ini dapat dibilang otak dari Armada Band. Sebab, sebagian besar lagu-lagu Armada diaransemen olehnya.
Mai bergabung pada akhir tahun 2006 menggantikan Argha yang memilih untuk berhenti bermusik karena masalah hukum yang menyandung Kertas. Sebelum bergabung dengan Rizal dan kawan lainnya, Mai bergabung dengan band asal Palembang lain, yaitu Larocca.
3. Andit
Meri Yandi atau Andit, adalah drummer Armada yang telah bergabung dengan grup musik tersebut sejak masih bernama Kertas. Laki-laki asal Palembang ini lahir pada 19 Mei 1986. Dalam sebuah wawancara tentang profil dan biodata member Armada, Rizal sang vokalis mengatakan jika Andit merupakan orang yang bertanggung jawab atas keuangan band.
Sebelum kamu membaca biografi dan profil Armada Band ini, tahukah kamu siapa member dengan mantan pacar terbanyak? Jika jawabanmu sang penggebuk drum ini, tepat sekali. Bahkan, Rizal pernah bercerita bahwa lagu Asalkan Kau Bahagia terinspirasi dari kelakuan playboy Andit.
Baca juga: Profil & Biodata Bruno Mars
4. Endra
Endra Prayoga merupakan bassis dan salah seorang pendiri grup musik Armada. Ia lahir di Palembang, tepatnya pada 19 November 1983. Selain bermusik, Endra juga memproduseri band asal Jakarta yang bernama Anandra.
Sejak 2012, Endra divonis menderita radang selaput otak. Kondisi kesehatan yang semakin buruk membuatnya cukup lama vakum dari dunia musik. Setelah dinyatakan pulih pada 2017 pun ia juga sering tidak hadir pada saat bandnya manggung.
Sering absennya Endra sempat memunculkan bermacam rumor yang tidak benar. Mulai dari rumor yang mengatakan jika dirinya dipecat dari Armada, sampai meninggal karena penyakit yang diidapnya.
Pada perilisan Asal Kau Bahagia tahun 2017, sempat ada liputan dari salah satu program televisi tentang biodata dan profil para personil Armada Band. Di kesempatan itu, Rizal menegaskan bahwa Endra sudah pulih dan masih bergabung bersama mereka. Hanya saja, ia tidak bisa mengikuti tur di luar kota Jakarta agar penyakitnya tidak kembali kambuh.
Perjalanan Karier
Awal tahun 2000 hingga 2010 menjadi masa jaya musik-musik pop melayu. Banyak band yang lahir pada masa tersebut, namun tidak sedikit yang bubar dalam waktu yang relaif singkat. Setelah membaca biografi dan profil para member Armada Band, saatnya kamu mengetahui bagaimana kisah mereka untuk tetap eksis di industri musik Indonesia.
1. Awal terbentuk
Saat Rizal masuk ke bangku kuliah, ia bertemu dengan Endra dan Radha, mereka lalu memutuskan untuk membentuk grup musik Kertas. Merasa butuh personil tambahan, Rizal dan Radha pun memutuskan untuk mengajak teman mereka. Rizal kemudian mengajak Andit, sementara Radha mengajak Argha.
Awalnya bermaksud iseng, Rizal dan kawan-kawannya memutuskan untuk melakukan rekaman sebagai demo untuk diputar di radio-radio lokal. Ternyata, hasil rekaman mereka bocor ke pembajak dan disertakan dalam kompilasi CD bajakan.
Kepopuleran di ranah CD bajakan membuat mereka mulai mendapat beberapa tawaran manggung. Tahun 2005, datanglah tawaran kontrak dari Jiwa Production yang menjanjikan rekaman dan promosi lewat soundtrack di sinetron.
Kertas pun menandatangani kontrak tersebut dan pergi ke Jakarta untuk rekaman serta promosi album pertamanya. Pada 2006, lahirlah album pertama mereka yang bertajuk Kekasih yang Tak Dianggap.
Lagu Kekasih yang Tak Dianggap mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat. Tidak hanya banyak diputar di radio-radio dan televisi, lagu tersebut juga di-cover ulang oleh Pinkan Mambo pada 2008.
Baca juga: Profil & Biodata Jaz Hayat
2. Meninggalkan Nama Kertas
Seperti yang sudah disebutkan dalam pembukaan artikel biodata dan profil tadi, Kertas Band bubar lalu berubah menjadi Armada pada 2007. Ternyata alasannya adalah karena kontrak album pertama mereka sebelumnya.
Kesuksesan album Kekasih yang Tak Dianggap tidak bisa dirasakan oleh para personil Kertas karena potongan royalti yang cukup besar dari label. Saat mereka menuntut keadilan pada label mereka, Rizal dan kawan-kawan justru dituntut membayar tagihan biaya promosi sebesar 350 juta rupiah.
Perseteruan Rizal dan kawan-kawan dengan Jiwa Production berbuntut hingga meja pengadilan. Tuntutan yang tadinya sebesar 350 juta pun bertambah banyak sampai 1,3 milyar. Niat merantau untuk mencari nafkah, malah tersandung kasus dan terlilit hutang.
Pada sebuah kesempatan, Radha bercerita bagaimana mereka semua merasa kecewa atas kontrak yang memberatkan itu. Ia juga berkata jika sejak kejadian tersebut, mereka selalu mempelajari kontrak yang diberikan pada mereka sejelas-jelasnya.
Meski jauh dari rumah dan terlilit hutang, Rizal, Andit, Endra, dan Radha tak berputus asa. Mereka pun memilih untuk membuat band baru di bawah label Universal Music Indonesia. Sayangnya, Argha memilih hengkang dan kembali ke Palembang, posisinya lalu digantikan oleh Mai.
Selain mengganti personil, mereka juga membuang nama Kertas dan memilih nama Armada. Saat wawancara profil dan biodata band barunya, Radha menjelaskan bahwa Armada sebenarnya adalah singkatan dari nama kelima anggotanya.
Baca juga: Profil & Biodata Judika
3. Merilis Album Balas Dendam (2008)
Pada pembukaan profil dan biodata tadi dijelaskan bahwa Armada Band memulai debut pada 2007. Setelah proses pengumpulan lagu selama satu tahun bersama Universal Music Indonesia, mereka akhirnya merilis album berjudul Balas Dendam.
Musik pada album ini sangat berbeda dengan album mereka sebelumnya. Sebab lagu-lagu yang dibawakan tidak lagi beraliran pop melayu melainkan rock yang jauh lebih upbeat. Perubahan genre ini seakan menegaskan bahwa mereka sudah move on dari Kertas.
Sayangnya, perubahan formula ini tidak berjalan sebaik yang diharapkan. Balas Dendam relatif kurang menjual karena trend musik pop melayu yang sedang bagus-bagusnya. Selain itu, imej Rizal dan kawan-kawan sudah terlalu identik dengan lagu-lagu yang mendayu. Alhasil, putuslah kontrak mereka dengan Universal Music Indonesia.
4. Bangkit Lewat Buka Hatimu dan Mau Dibawa Kemana
Upaya Balas Dendam untuk mengangkat nama Armada menjadi salah satu band papan atas di Indonesia bisa dibilang gagal. Meski menemui kegagalan dan masih terjebak dengan tuntutan label pertamanya, Armada tidak menyerah dalam berkarya. Di bawah naungan perusahaan E-Motion Entertainment, mereka merilis single berjudul Buka Hatimu pada akhir 2009.
Pada Buka Hatimu, mereka tidak lagi mengusung musik rock seperti di album Balas Dendam, melainkan kembali menjadi band pop melayu. Single ini meledak di pasaran dari radio, televisi, hingga sinetron banyak yang memainkan lagu ini.
Menyusul Buka Hatimu, pada 2010 mereka merilis album Hal Terbesar dengan lagu Mau Dibawa Kemana sebagai hits-nya. Dalam kurun waktu empat bulan, album ini telah sukses terjual dan Mau Dibawa Kemana digunakan sebagai RBT oleh lebih dari dua juta orang. Hal tersebut membuat nama Armada bisa masuk nominasi di beberapa kategori grup dalam SCTV Music Awards 2010.
Gimana, apakah kamu sudah cukup kagum setelah membaca profil dan biodata Armada Band ini? Jangan bosan dulu dan simak perjuangan para pemuda asal Palembang ini sampai selesai, ya!
Baca juga: Profil & Biodata TWICE
5. Satu Hati Sejuta Cinta (2012) dan Personil yang Absen
Hambatan Armada Band dalam berkarier yang dijelaskan dalam artikel biodata dan profil ini tidak hanya sebatas kegagalan album dan gugatan mengenai kontrak saja. Setelah menuai sukses, masalah demi masalah terus saja menghadang karier mereka.
Setelah meledaknya lagu Mau Dibawa Kemana, Armada pun banjir acara manggung dari 2010 hingga 2011. Di sela-sela jadwal tur yang sangat padat, perlahan tapi pasti mereka menyusun materi untuk album keempat yang hendak dirilis pada 2012.
Sayangnya, jadwal manggung serta rekaman yang terlalu padat membuat kesehatan Endra sang bassis memburuk. Ia divonis menderita radang selaput otak, sehingga dianjurkan dokter untuk istirahat total. Endra pun terpaksa vakum dari kegiatan bermusiknya.
Tidak hanya Endra yang vakum, Mai sang gitaris pun vakum cukup lama setelah kehilangan anaknya karena leukimia di tahun yang sama. Oleh sebab itu, pada saat perilisan dan tur album Satu Hati Sejuta Cinta, Armada sering tidak tampil dengan formasi lengkap.
Lagu yang menjadi andalan pada album ini adalah Pemilik Hati dan Hargai Aku. Lagu Pemilik Hati masuk ke dalam nominasi kategori Best Pop Song di Anugerah Musik Indonesia 2012. Sementara Hargai Aku masuk ke dalam nominasi dengan kategori dan ajang yang sama pada tahun 2013.
Baca juga: Profil & Biodata Rizky Febian
6. Pagi Pulang Pagi (2014)
Jika kamu membaca artikel profil dan biografi ini dengan seksama, kamu akan menyadari jika sesulit apa pun hambatannya, Armada Band tetap akan berkarya. Karena itu, meski salah satu personilnya sedang vakum, mereka tetap meluncurkan album berjudul Pagi Pulang Pagi pada 2014. Pada album ini, lagu yang diunggulkan menjadi hits yaitu Katakan Sejujurnya dan Pergi Pagi Pulang Pagi.
Album kelima ini menjadi ajang Rizal dan kawan-kawan untuk bereksperimen dengan musik mereka. Pada Pagi Pulang Pagi, Mai dan Rizal mencampurkan unsur-unsur dangdut dengan karakter vokal khas pop melayu.
Hasil eksperimen musik mereka cukup mengesankan. Pada gelaran Anugerah Musik Indonesia 2015, lagu Pergi Pagi Pulang Pagi sukses mengantarkan Rizal dan Radha untuk masuk dalam nominasi Best Pop Songwriter 2015.
7. Maju Terus Pantang Mundur (2017)
Menandai sepuluh tahun karier di industri musik Indonesia, Armada pun merilis sebuah album berjudul Maju Terus Pantang Mundur. Lagu andalan pada album ini adalah Asal Kau Bahagia dan Pulang Malu Tak Pulang Rindu. Tidak hanya melakukan perilisan, mereka juga menggelar konser spesial.
Saat wawancara di sela-sela konser, Radha Armada Band membocorkan bahwa album keenam ini sebenarnya sudah disusun sejak 2014. Beberapa lagu pada album Maju Terus Pantang Mundur sebenarnya hampir dirilis dalam Pagi Pulang Pagi. Tapi, produser menyarankan untuk menunggu kondisi pasar yang tepat dan lebih mematangkan beberapa lagu yang batal rilis.
Penantian mereka seakan berbuah manis. Sebab pada SCTV Music Awards tahun 2017 dan 2018, Armada berhasil membawa pulang penghargaan kategori Grup Band Paling Ngetop.
9. Proyek Soundtrack dan Kolaborasi
Pada artikel profil dan biodata ini, telah dijelaskan banyak tentang album Armada Band. Selain album mereka sendiri, ternyata mereka juga banyak terlibat dengan proyek lain seperti kolaborasi dan soundtrack.
Pada tahun 2018 Rizal dan kawan-kawan terpilih untuk mengisi soundtrack film drama Indonesia, Si Doel The Movie. Dalam proyek tersebut, Rizal dan kawan-kawan ditantang untuk menyanyikan ulang lagu Si Doel Anak Betawi yang dahulu dipopulerkan oleh Rano Karno.
Di tahun yang sama, Armada juga ditunjuk menjadi salah satu dari 12 musisi solo dan grup yang mengisi lagu tema Asian Games 2018. Lagu yang mereka bawakan berjudul Bukan Anak Kemarin Sore. Selain Armada, musisi lainnya yang terlibat diantaranya Via Vallen, Slank, GAC, dan masih banyak lagi.
Pada Februari 2019, Armada Band merilis single berjudul Demi Tuhan Aku Ikhlas. Proyek tersebut merupakan kolaborasi bersama Ifan Seventeen dalam rangka mengenang artis-artis yang meninggal pada tragedi tsunami Banten tahun 2018.
10. I Will tanpa Radha
Pada awal 2019, Armada merilis single berjudul I Will dalam bentuk digital download. Ini merupakan pertama kalinya Armada merilis lagu dengan judul bahasa Inggris.
Selain digital download, video I Will juga diunggah ke channel YouTube mereka. Sambutan para pendengarnya cukup baik. Hanya dua bulan sejak rilis, lagu ini telah disaksikan hingga lebih dari satu juta orang.
Dalam video berdurasi empat menit tersebut, terlihat para personil Armada bersama keluarga mereka sedang berkumpul dan bercengkrama. Hanya saja, ada satu pemandangan yang mengganjal, sebab tidak ada Radha dan keluarganya. Selain absen di video, Radha juga tak nampak di foto untuk cover single ini.
Ternyata, Radha atau Andha Gusriadi telah memutuskan untuk keluar dari Armada pada saat pembuatan I Will. Ia memilih untuk berhijrah dan meninggalkan aktifitas bermusiknya sejak Januari 2019.
Tuduhan Plagiat
Dalam artikel biodata dan profil ini telah dijelaskan jika beberapa karya-karya Armada Band terhitung sukses di kalangan pecinta musik Indonesia. Sayangnya, ada beberapa kontroversi yang mengiringi karya-karya mereka. Setidaknya ada dua kali mereka mendapat tuduhan plagiat.
1. Pemilik Hati
Seperti yang sudah dijelaskan pada biodata dan profil band tadi, tahun 2012 Armada meluncurkan album Satu Hati Berjuta Cinta. Salah satu lagu andalannya yang berjudul Pemiliki Hati bahkan mengantarnya untuk masuk ke jejeran musisi-musisi top tanah air.
Di balik kesuksesan album tersebut, ternyata salah satu lagu mereka digugat oleh band Larocca atas tuduhan plagiat. Menurut mereka, lagu Pemilik Hati menjiplak lagu mereka yang berjudul Rasa Ini.
Jika kamu perhatikan biografi Mai Armada, di situ disebutkan bahwa pihak penggugat merupakan mantan band sang gitaris. Mai sebagai pihak yang bersangkutan tidak memberikan klarifikasi terkait tuduhan Larocca.
Sementara Rizal dalam sebuah wawancara menanggapi masalah ini dengan santai. Ia bahkan mengatakan jika Larocca memiliki bukti, silahkan tuntut mereka di pengadilan.
2. Asal Kau Bahagia
Pada 2017, band asal Palembang ini kembali diterpa isu plagiarisme. Kali ini, hits andalan mereka yang berjudul Asal Kau Bahagia. Lagu bernada romantis tersebut dituduh menjiplak lagu Liu Xing Yu yang dibawakan boyband asal Taiwan, F4.
Dugaan plagiarisme ini sempat ramai diperbincangkan di internet dan infotainment. Menanggapi hal tersebut, Rizal memberikan klarifikasi bahwa sebelum disinggung oleh netizen, ia bahkan tidak pernah mendengarkan lagu Liu Xing Yu. Meski diakui nadanya mirip, tapi sang vokalis mengatakan bahwa lagu mereka tidak persis sampai delapan bar jadi tidak bisa dikatakan plagiat.
Sudah Siap Menjadi Pasukan Armada Band setelah Membaca Biodata dan Profil Tadi?
Demikian biodata, profil, dan perjalanan karier lengkap Armada Band. Semoga kisah dan perjuangan mereka dalam bermusik tidak hanya bisa menghiburmu, tapi juga dapat memberikan motivasi untuk lebih giat menggapai cita-cita.
Dari biografi singkat tentang Armada Band tadi, kamu bisa mencontoh sikap mereka yang pantang menyerah. Meski dililit hutang, penjualan album gagal, sampai dituduh plagiat, Armada tidak berhenti membuat karya yang lebih baik untuk para pendengarnya.
Kira-kira sudahkah kamu mendengarkan karya-karya mereka? Jika belum, cobalah dengarkan lagunya lewat beberapa aplikasi streaming musik dan channel YouTube Armada. Siapa tahu setelah mendengarkannya, kamu tertarik untuk menjadi salah satu pasukan armada.
Jika kamu suka membaca kisah perjalanan karier para artis dan musisi cobalah baca artikel seleb lainnya. Tidak hanya Armada Band, ada banyak biografi singkat artis Indonesia lain yang tak kalah seru di KepoGaul. Selamat membaca.