
Grup band NOAH sudah malang melintang di blantika musik Indonesia sejak awal 2000-an. Selama bertahun-tahun, band ini telah berjuang demi meraih kesuksesan, diterpa berbagai kontroversi, bahkan sempat berganti nama setelah sebelumnya debut dengan nama Peterpan. Mau tahu biografi NOAH Band selengkapnya? Simak artikel yang menguraikan profil dan biodata NOAH Band berikut ini!
- Nama Grup
- NOAH
- Negara Asal
- Indonesia
- Label
- Musica Studio's
- Fanclub
- Sahabat NOAH
- Anggota
- 'Ariel' Nazriel Irham, Lukman Hakim, 'Uki' Kautsar, David Albert
- Mantan Anggota
- Ilsyah Ryan Reza, Andika 'The Titans', Indra 'The Titans'
Kalau kamu penggemar NOAH Band, mestinya sudah tidak asing dengan biografi dan nama Peterpan yang dipakai Ariel dkk sejak tahun 2000–2009. Sebagai Sahabat NOAH, kamu perlu mengetahuinya karena perjalanan karier band ini tidak dapat dipisahkan dari profil dan biodata Peterpan.
Peterpan memulai karier dengan tampil dari kafe ke kafe, kemudian berhasil debut secara profesional setelah terlibat dalam album kompilasi Kisah 2002 Malam (2002). Lewat album tersebut, mereka hadir mengenalkan single bertajuk Mimpi yang Sempurna yang langsung melambungkan nama band.
Sukses lewat single, band beranggotakan enam orang ini memberanikan diri mengeluarkan album perdana yang diberi judul Taman Langit (2003). Seketika itulah nama band ini melambung dan mulai mempunyai penggemar yang tak sedikit jumlahnya dari seluruh Indonesia.
Sayangnya, ketenaran mereka pernah meredup lantaran ditinggalkan dua orang personel, yaitu Andika Naliputra dan Hendra Suhendra (Indra) yang dipecat oleh pihak manajemen. Pemecatan keduanya membuat keempat anggota tersisa, yakni Ariel, Uki, Reza, dan Lukman harus melepaskan nama Peterpan.
Akibatnya, band ini sempat melanjutkan karier tanpa menyandang nama apa pun. Ditambah lagi, sang vokalis, Ariel juga terlibat dalam kasus video asusila yang memaksanya harus meninggalkan band untuk sementara waktu.
Begitu Ariel keluar dari bui, para personel berkumpul lagi untuk mengumumkan nama baru, NOAH. Dengan nama inilah mereka seolah mengulang kembali kejayaan masa lalu dengan menyuguhkan karya-karya baru dan mendaur ulang lagu lawas.
Kamu mungkin sudah tak sabar untuk segera tahu bagaimana biografi NOAH Band yang penuh dengan lika-liku, bukan? Daripada penasaran, simak profil dan biodata NOAH selengkapnya di bawah ini, yuk!
Profil & Biodata Personel NOAH Band
1. Ariel
Profil dan biodata pria pemilik nama asli Nazril Irham ini tak pernah lepas dari eksistensinya sebagai vokalis NOAH Band. Pria yang akrab disapa Ariel ini lahir di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara, 16 September 1981. Selain sebagai vokalis, ia juga banyak berperan dalam penciptaan lagu-lagu NOAH.
Beberapa lagu hasil karyanya antara lain Di Atas Normal, Khayalan Tingkat Tinggi, Di Balik Awan, hingga Sally Sendiri yang nge-hits di era Peterpan (2003–2006). Juga ada lagu lain gubahannya yang dirilis setelah berganti nama menjadi NOAH (sejak 2012), yaitu Dara, Terbangun Sendiri, Jika Engkau, dan lain sebagainya.
Bukan hanya piawai dalam bernyanyi dan mencipta lagu, Ariel juga pandai dalam hal akting. Berkat kemampuannya, ia pernah dipercaya memerankan karakter bernama Arai dalam film Sang Pemimpi (2009) yang juga dibintangi aktor kenamaan Lukman Sardi.
Selain film, pelantun lagu Yang Terdalam itu juga sempat menjajal peran di layar kaca. Salah satunya saat ia muncul sebagai cameo di mini seri komedi bertajuk Tetangga Masa Gitu? (2015) yang dibintangi Dwi Sasono dan Sophia Latjuba.
Baca juga: Profil & Biodata Luna Maya
2. Uki
Profil dan biodata personel NOAH Band berikutnya yang perlu kamu tahu adalah Muhammad Kautsar Hikmat. Gitaris NOAH ini lahir di Bandung, 5 Oktober 1981, dan merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, putra pasangan Hikmat Iskandar dan Listia Indrawati.
Pria yang akrab disapa Uki ini berteman dengan Ariel sejak duduk di bangku SMP. Keduanya tidak hanya sering satu kelas, tetapi juga sama-sama menyukai grup band rock asal Inggris, Oasis. Kesamaan itulah yang seolah selalu menyatukan mereka, hingga keduanya direkrut jadi anggota band bernama Peppermint.
Sayang, Peppermint tidak bertahan lama. Dan karena masih ingin nge-band, keduanya pun membentuk grup yang diberi nama Silver dan Cholesterol bersama Qibil dan Erick (dikenal sebagai personel The Changcuters sejak 2004).
Senasib dengan Peppermint, band tersebut juga bubar di tengah jalan. Akhirnya, Uki dan Ariel bergabung di band Topi yang lumayan terkenal di kafe-kafe di Bandung. Setelah Topi, mereka debut bersama Peterpan yang kemudian berganti nama menjadi NOAH pada tahun 2012.
Bukan hanya sebagai anak band, Uki juga melebarkan sayap sebagai seorang produser. Ia tercatat sebagai produser di album pertama The Changcuters yang berjudul Mencoba Sukses (2006). Uki juga punya label rekaman sendiri yang bernama Masterplan Records dan sempat mendebutkan band Astoria (2010).
3. Lukman
Biografi gitaris NOAH Band yang satu ini juga tidak boleh kamu lewatkan. Siapa lagi kalau bukan Lukman Hakim. Lukman lahir di Cianjur, 30 Desember 1975, dari pasangan Eman Sulaeman dan Iis Martini. Ia bergabung dengan grup musik Peterpan sejak tahun 2000.
Meski begitu, Lukman sendiri sudah mulai nge-band sejak duduk di bangku SMP. Kala itu, saking asyiknya nge-band, ia bahkan sampai pernah tidak naik kelas. Namun, rupanya ia tak kapok dan kembali bergabung dengan sebuah band saat masuk SMA.
Ketika itulah ia direkrut menjadi gitaris dari band Laras yang kerap tampil membawakan lagu-lagu milik Scorpions hingga Bon Jovi. Sayangnya, aksi Lukman bersama band tersebut tidak berlangsung lama karena ia memutuskan keluar di tahun 1990.
Di masa-masa vakum nge-band, Lukman dipertemukan dengan Ariel. Ia mendengar suara merdu Boriel sewaktu nongkrong di rumah seorang temannya di dekat SMA 23 Bandung (tempat Ariel bersekolah). Lewat sang adik yang satu sekolah dengan Ariel, Lukman akhirnya berkesempatan mengenal pria yang enam tahun lebih mudah darinya itu.
Perkenalan keduanya berlanjut saat kembali dipertemukan dalam band Topi. Bisa dibilang, band inilah yang menjadi asal mula debutnya Peterpan meski sempat vakum, nyaris bubar, hingga bongkar pasang personel.
Baca juga: Profil & Biodata Camila Cabello
4. David
David Kurnia Albert merupakan personel terakhir NOAH Band yang perlu kamu ketahui profil dan biodata dirinya. Pria kelahiran Bandung, 11 Juli 1981 ini resmi menjadi personel NOAH pada tahun 2008.
Ia sudah menjadi pemain keyboard pengganti pasca keluarnya Andika di tahun 2006. Akan tetapi, baru ditetapkan sebagai anggota tetap bersamaan dengan perilisan album kompilasi Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008) yang merupakan karya terakhir Ariel cs memakai nama Peterpan.
Dilihat dari biografi dirinya, David telah mengenal musik sejak kecil, bahkan sebelum bergabung menjadi anggota NOAH Band. Ia mempelajari piano klasik di usia 5 tahun, dan telah banyak mengikuti festival musik untuk mengasah kemampuannya.
Menginjak remaja, si bocah pemain piano klasik itu tertarik untuk main band dengan teman-teman SMA-nya. Pengalaman nge-band itu membuatnya mampu mengeksplorasi gaya bermusiknya, yang kemudian disesuaikan dengan musik modern.
Dari situ pula, ia kerap digaet menjadi additional player dan membantu proses rekaman beberapa musisi di tanah air. Sampai akhirnya, bersama NOAH, ia menetap dan sempat menyumbangkan lagu ciptaannya yang berjudul Separuh Aku dan Tak Lagi Sama untuk dibawakan Ariel dkk.
Perjalanan Karier sebagai Peterpan
1. Awal Terbentuk
Biografi NOAH Band tak dapat dilepaskan dari formasi awal Peterpan yang dibentuk oleh Andika Naliputra (Andika The Titans). Pada tahun 1997, Andika (keyboard) menggagas sebuah grup yang diberi nama Topi yang beranggotakan, Uki (gitar), Afrian (gitar), Abel (bass), dan Ari (drum).
Lantaran posisi vokal kosong, Uki pun berinisiatif mengajak Ariel yang sudah dikenalnya sejak SMP. Dalam formasi tersebut, Topi mulai manggung dengan membawakan lagu-lagu beraliran Brits alternatif.
Setelah beberapa lama, pemain drum Topi, yaitu Ari mengundurkan diri. Hal ini membuat band berhenti beraktivitas tanpa alasan yang jelas. Hingga kemudian pada tahun 2000, Andika kembali mengumpulkan para personel Topi.
Berbeda dengan formasi sebelumnya, seorang drummer baru yang tak lain adalah Reza (Ilsyah Ryan Reza) ikut hadir kala itu. Selain Reza, personel baru juga ditambahkan di bagian bass dan gitar, yakni Indra (Hendra Suhendra) dan Lukman.
Seiring dengan perubahan line up, para personel pun secara resmi mengganti nama Topi menjadi Peterpan pada tanggal 1 September 2000. Dan asal kamu tahu, nama yang digagas oleh Andika ini menyimpan cerita yang unik di balik pemilihannya.
Konon, nama Peterpan dipilih lantaran Andika mengidolakan sosok Peter Pan dalam sebuah cerita fantasi. Akan tetapi menurut Ariel, nama tersebut diambil dari sebuah warung sate tepi jalan yang sempat disinggahi Andika bersama sang ibu dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung.
Sejak itulah perjalanan baru band beranggotakan 6 orang ini dimulai. Tahun 2001, Peterpan memulai karier nge-band dengan tampil dari kafe ke kafe di Bandung, Jawa Barat, di antaranya O’Hara dan Sapu Lidi. Di berbagai kesempatan, mereka banyak membawakan lagu-lagu milik Nirvana, Pearl Jam, Coldplay, U2, dan masih banyak lagi.
Di kafe Sapu Lidi, potensi Peterpan dilirik oleh bassist band Java Jive, Noey. Kebetulan, kala itu Noey tengah mencari band untuk mengisi album kompilasi. Nah, dari sinilah karier profesional Uki dan teman-teman berawal.
Baca juga: Profil & Biodata Isyana Sarasvati
2. Debut Resmi Peterpan
Berbicara mengenai NOAH, informasi seputar profil dan biodata Peterpan tentulah tak boleh dilewatkan begitu saja. Kalau kamu Sahabat NOAH, wajib hukumnya mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan debut resmi Peterpan.
Seperti disebutkan sebelumnya, debut Peterpan di industri musik Indonesia tak luput dari campur tangan Noey Java Jive. Berkat Noey, Peterpan bisa terlibat dalam album kompilasi Kisah 2002 Malam yang dirilis pada Juli 2002.
Kala itu, band tersebut mengajukan demo tiga lagu, di antaranya adalah Mimpi yang Sempurna, Kita Tertawa, dan Taman Langit. Dari ketiga lagu, terpilihlah Mimpi yang Sempurna yang mencetak hits dan berhasil mendongkrak penjualan album hingga mencapai angka 150 ribu kopi.
Setelahnya, barulah Mimpi yang Sempurna dirilis secara resmi sebagai single debut Peterpan. Perilisan karya itu akhirnya mengantarkan Ariel cs tampil perdana di layar kaca dengan menjadi salah satu pengisi acara di ulang tahun pertama Trans TV, 15 Desember 2002.
Pascadebut single, band yang dikenal pula lewat lagu Sahabat ini digandeng label musik Musica Studio’s. Musica mengajukan kontrak untuk album debut Peterpan yang bertajuk Taman Langit (2003). Di dalamnya terdapat sejumlah lagu andalan, seperti Aku dan Bintang, Semua Tentang Kita, dan yang tidak ketinggalan adalah Mimpi yang Sempurna.
Perilisan album perdana grup band satu ini ternyata mendulang kesuksesan luar biasa. Tak disangka, album Taman Langit mampu menembus angka penjualan sebesar lebih dari 650 ribu kopi dan menerima Multi Platinum.
Selain meraih angka penjualan album tertinggi, Peterpan juga sukses memecahkan rekor MURI. Rekor tersebut diraih usai mereka melangsungkan konser maraton di enam provinsi dalam waktu 24 jam tanggal 18 Juli 2004. Konser dibuka di Medan, Sumatera Utara pukul 08.00 WIB dan ditutup di Surabaya, Jawa Timur sekitar pukul 22.00–23.00 WIB.
Baca juga: Profil & Biodata Justin Bieber
3. Puncak Kesuksesan
Melalui artikel berisi biografi NOAH Band ini pula, kami menguraikan mengenai puncak kesuksesan Peterpan yang bermula usai peluncuran album kedua. Album itu diberi judul Bintang Di Surga dan resmi dirilis Agustus 2004.
Bintang Di Surga mampu terjual sebanyak 350 ribu kopi hanya dalam waktu dua minggu. Per Februari 2005, penjualannya tercatat berhasil mencapai angka 3 juta kopi, hingga disebut sebagai album studio dengan penjualan tertinggi di tanah air.
Tak cukup sampai di situ, popularitas Peterpan pun kian menanjak. Tahun 2005, band ini dipercaya mengisi soundtrack untuk film Alexandria yang dibintangi Marcel Chandrawinata dan Julie Estelle. Berkat itu, Peterpan bahkan sampai meluncurkan album spesial OST Alexandria dengan lagu andalan Tak Bisakah dan Langit Tak Mendengar.
Di tahun yang sama, band pelantun lagu Topeng ini juga diganjar sederet penghargaan musik bergengsi untuk karya-karya mereka. Penghargaan itu antara lain Artis Favorit dari MTV Asia Aid Bangkok 2005; Grup Musik Terbaik, Album Terbaik, Grafis Desain Album Terbaik, dan Karya Produksi Terbaik untuk Bintang Di Surga dari Anugerah Musik Indonesia 2005; serta Album Pop Group Ngetop dan Lagu Paling Ngetop dari SCTV Music Awards 2005.
4. Keluarnya Andika-Indra
Keluarnya Andika dan Indra juga turut kami bahas dalam artikel biografi NOAH Band ini. Kedua personel Peterpan itu dikeluarkan dari grup pada Oktober 2006. Akan tetapi, pengumuman resminya baru dilakukan pada tanggal 4 November 2006.
Pascakeluar, keduanya membentuk band baru yang diberi nama The Titans. Sementara itu, posisi mereka di Peterpan digantikan oleh dua additional player, yakni David pada keyboard dan Lucky di bass.
Mengingat Andika dan Indra sudah bukan lagi anggota, nama Peterpan pun diminta. Hal ini dipicu oleh sikap ibunda Andika yang keberatan jika Ariel dkk masih menggunakan nama Peterpan. Andika pun meminta agar nama tersebut dilepaskan, dan sempat mengancam bakal memaksa Peterpan berhenti manggung seandainya mereka tak juga berganti nama.
Di tengah-tengah konflik itu, Peterpan memberanikan diri mengeluarkan album baru yang diberi judul Hari Yang Cerah… (2007). Album yang sempat diklaim sebagai karya terakhir Peterpan ini di-launching di dua negara, yaitu Indonesia dan Malaysia.
Namun, sebelum benar-benar menanggalkan nama Peterpan, grup ini kembali meluncurkan karya lain, yakni album kompilasi yang bertajuk Sebuah Nama Sebuah Cerita (2008). Album inilah yang menutup perjalanan karier Ariel, Uki, Lukman, dan Reza dalam band Peterpan.
Baca juga: Profil & Biodata Virgoun
Tanpa Nama dan Album Suara Lainnya
Segera setelah perilisan album Sebuah Nama Sebuah Cerita, Reza dkk resmi melepas nama Peterpan yang sudah disandang selama bertahun-tahun. Pada 2009, grup ini mengumumkan bahwa David yang merupakan additional keyboardist telah resmi menjadi personel tetap. Sedangkan Lucky, additional bassist, memutuskan untuk keluar dan posisinya digantikan oleh Ihsan.
Tak lama usai menetapkan personel baru dan melepas nama Peterpan, grup ini justru terpuruk hingga terpaksa vakum beberapa lama. Aktivitas manggung mereka berhenti karena Ariel tersandung kasus asusila dan harus mendekam di penjara.
Usai sempat vakum sekitar 2–3 tahun, pada awal 2012, band ngetop ini menggagas perilisan album Suara Lainnya. Album ini berisi 11 lagu yang 9 di antaranya merupakan versi instrumental dari Di Atas Normal, Kota Mati, Sahabat (feat. Karinding Attack), Walau Habis Terang, Di Belakangku (feat. Karinding Attack), Melawan Dunia, Langit Tak Mendengar, Taman Langit (feat. Idris Sardi), dan Bintang Di Surga.
Dua lagu lainnya di album tersebut adalah Cobalah Mengerti yang diaransemen ulang dan dibawakan oleh Momo Geisha, serta bonus track berjudul Dara. Menariknya lagi, album ini dirilis oleh grup yang masih belum memiliki nama. Hanya nama masing-masing personel-lah yang tertera pada cover albumnya, yakni Ariel, Uki, Lukman, Reza, David.
Bukan cuma album, mereka juga menggelar konser Suara Lainnya dan menampilkan versi instrumental dari lagu-lagu di atas secara live. Kala itu, mereka menjadi band pertama yang mampu membuat album dan menggelar konser tanpa sang vokalis.
Perjalanan Karier sebagai NOAH
1. Peresmian Nama NOAH
Ariel akhirnya kembali ke grup pada akhir Juli 2012. Seolah enggan menunggu lebih lama lagi, ia bersama rekan-rekan dan label musik mereka pun mengumumkan nama baru, NOAH, pada tanggal 2 Agustus 2012.
Sebelum memilih nama NOAH, mereka sudah mengantongi 3 calon nama lain, sebut saja Raokin, Tanaris, dan Masterplan. Tetapi, NOAH terasa lebih enak didengar dan dianggap mempunyai arti yang dalam, yaitu memberi ketenangan dan panjang umur.
Setelah resmi menyandang nama baru, NOAH langsung meluncurkan lagu anyar. Mereka hadir dengan single bertajuk Separuh Aku yang diciptakan oleh David dan additional bassist, Ihsan Nurrachman.
Tak lama usai perilisan single, band ini langsung mengeluarkan album studio pertama mereka, Seperti Seharusnya. Album itu berhasil terjual sekitar 1 juta kopi hanya dalam waktu lima bulan sejak perilisannya di bulan September 2012.
Baca juga: Profil & Biodata Rizky Febian
2. Konser 2 Benua 5 Negara
Masih di tahun yang sama, NOAH menggelar konser untuk promosi album Seperti Seharusnya. Tak berbeda jauh dari konser-konser sebelumnya, band ini juga kembali mencetak rekor. Bedanya, rekor kali ini dipecahkan berkat tur dunia yang diadakan dalam satu hari saja.
Ya, band asal Bandung ini meraih rekor tur dunia berkat gelaran konser yang dilangsungkan di 2 benua 5 negara. Pertama adalah di Benua Australia, tepatnya di Melbourne, tanggal 15 September 2012; selanjutnya di Asia di mana konser dilangsungkan di Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan berakhir di Jakarta pada 16 September 2012.
3. Perilisan Buku dan Film Dokumenter
Tepat setelah selesai konser di 5 negara, NOAH meluncurkan buku berjudul 6.903 Mil (2012). Buku ini berkisah tentang bagaimana cerita di balik layar terselenggaranya konser yang digelar hanya dalam waktu 24 jam tersebut.
Menyusul kesuksesan 6.903 Mil, NOAH Band merilis buku biografi Kisah Lainnya yang berisi kisah hidup masing-masing personel. Buku itu tidak hanya berisi profil dan biodata para anggota NOAH, tetapi juga curhatan mereka selama tidak bisa nge-band selama hampir 3 tahun akibat kasus video asusila sang vokalis.
Uki bercerita tentang membentuk band Astoria untuk tetap eksis; Lukman dan Reza sempat curhat soal hijrah dan mendalami ilmu agama; David yang sempat menjadi korban malapraktik saat operasi batu empedu; serta Ariel sendiri yang membeberkan kesehariannya di dalam penjara.
Selanjutnya, Ariel cs kembali memberikan kejutan kepada penggemar dengan merilis sebuah film dokumenter berjudul NOAH: Awal Semula (2013). Film yang disutradarai Putrama Tuta itu menceritakan perjalanan sejak zaman Peterpan hingga saat di mana sang vokalis menjadi seorang pesakitan.
4. Keluarnya Reza dari NOAH
Semenjak kembali ke blantika musik Indonesia, bisa dibilang banyak perubahan yang dialami tiap-tiap personel. Salah satunya adalah Reza yang tampil semakin religius di berbagai kesempatan, baik sedang bersama anggota band yang lain maupun tidak.
Hingga akhirnya pada Desember 2014, tersiar kabar bahwa Reza siap keluar dari band yang membesarkan namanya. Saat dikonfirmasi, ia mengatakan bahwa dirinya bukan lagi anggota NOAH per 1 Januari 2015. Konser malam tahun baru pada 31 Desember 2014 pun menjadi penampilan terakhirnya bersama band.
Keluarnya Reza kembali menyebabkan perubahan line up, di mana NOAH melanjutkan karier hanya dengan 4 orang. Posisi Reza sebagai drummer pun digantikan oleh additional player, Rio Alief, per Januari 2015.
Kontroversi NOAH
Membaca biografi NOAH Band tentu kurang lengkap jika kamu tidak menggali informasi tentang kontroversi yang pernah mereka dihadapi. Makanya, kamu perlu menyimak artikel profil dan biodata NOAH Band ini sampai selesai untuk mengetahuinya.
Baca juga: Profil & Biodata The Chainsmokers
1. Kerusuhan di Konser NOAH
Artikel profil dan biodata ini juga membahas sekilas mengenai kerusuhan yang terjadi di konser NOAH Band. Dua di antaranya yang sempat membuat heboh media adalah kerusuhan saat Ariel cs manggung di Aceh dan Cirebon.
Pada 2006 saat masih menyandang nama Peterpan, terjadi kerusuhan saat Uki dkk manggung di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Dalam kerusuhan tersebut, puluhan penonton yang didominasi remaja putri dilaporkan pingsan.
Lebih dari itu, pada dasarnya konser musik di Aceh sendiri dianggap sudah bertentangan dengan syariat Islam yang ditetapkan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Ini karena dalam sebuah konser, penonton pria dan wanita berkumpul dalam satu tempat yang sama tanpa sekat atau penghalang.
Di tahun yang sama, terjadi pula kerusuhan di konser yang berlangsung di Stadion Bima, Cirebon. Konser band ini sempat diwarnai aksi melempar batu dari penonton tanpa karcis yang berada di luar stadion. Saking rusuhnya, Ariel bahkan sempat terkena lemparan batu di dadanya hingga harus diamankan petugas.
2. Konflik Internal
Sebelumnya di artikel biografi NOAH Band ini sudah sempat disinggung mengenai keluarnya Andika dan Indra, serta tentang perubahan nama. Rupanya, hal tersebut dipicu adanya konflik internal.
Rumor adanya konflik di tubuh Peterpan menyeruak sekitar tahun 2006. Meski tak disebutkan secara pasti penyebabnya, Andika sempat membongkar alasan dirinya dipecat dari band yang sudah menjadi bagian dari hidupnya itu.
“Aku sama Indra sudah tidak di Peterpan lagi. Kita dikeluarkan baik-baik tanggal 8 Oktober kemarin,” ungkap Andika dalam sebuah wawancara. “Kalau dibilang kaget, ya kaget juga. Karena sebelum tanggal itu sempat kumpul-kumpul dan ketawa bareng mereka. Alasannya karena aku nggak bisa kerja lagi dengan mereka. Aku nggak nyangka aja.”
Gara-gara pemecatannya secara sepihak itulah, Andika meminta agar nama Peterpan “dikembalikan”. Pasalnya, nama tersebut merupakan pemberian dari sang bunda. “Maunya, sih karena kontrak sudah habis, ganti nama aja kalau sudah berempat,” imbuhnya.
Kendati hubungan antara anggota NOAH dan Andika-Indra sempat memburuk pascakonflik, kedua belah pihak telah kembali menjalin komunikasi. Bahkan di panggung konser NOAH tahun 2012 lalu, Andika dan Indra diundang menjadi bintang tamu, dan mereka tampil membawakan lagu Peterpan.
Baca juga: Profil & Biodata Anji Manji
3. Tudingan Plagiat
Sepanjang profil dan biodata NOAH sebagai band papan atas di Indonesia, grup musik ini juga pernah dituding plagiat. Band ini sudah beberapa kali diisukan menjiplak karya dari musisi luar negeri, salah satunya adalah grup musik bernama Keane.
Pada tahun 2014, beredar sebuah video di YouTube yang diberi judul Lagu Terbaru Ariel NOAH – Perih. Video lagu itu kemudian diunggah oleh pengguna Twitter, menyebut bahwa aransemen musiknya mirip dengan single Everybody’s Changing milik Keane.
Unggahan tersebut ditanggapi oleh vokalis Keane, Tom Chaplin. Dari komentarnya di Twitter, Tom tampak kecewa dan menyebut si penjiplak sebagai orang yang tak tahu malu. “Sial! Dasar tak tahu malu,” kecamnya.
Mengetahui kabar ini, Ariel memberikan klarifikasi dan membantah kalau lagu Perih yang beredar di YouTube adalah miliknya atau NOAH. Kendati sudah dibantah, kejadian serupa terulang lagi sekitar tahun 2016.
Kala itu, beredar sejumlah lagu selain Perih yang diduga merupakan karya NOAH. Seorang penggemar bahkan sempat menanyakan, apakah NOAH baru saja mengeluarkan lagu baru atau tidak. “Kang, saya dapat lagu Terang Menunggu, Perih, Tergila-gila. Nah, itu bukan lagu NOAH, kan?” demikian kata penggemar.
Terkait hal ini, vokalis kelahiran Pangkalan Brandan, Sumatera Utara itu menjawab singkat bahwa semua lagu yang disebutkan bukanlah karya band-nya. Untuk menghindari kejadian yang sama terulang lagi, Ariel mengeluarkan sebuah pernyataan terkait tudingan plagiarisme lewat akun jejaring sosial.
“Makanya kalau beli atau cari lagu di tempat yang legal. Di iTunes bisa dilihat diskografi NOAH. Lagu NOAH yang nggak ada di sana berarti bukan lagu NOAH,” tulisnya. “Kalau nyarinya yang bajakan, pasti bakalan nemu lagu-lagu ajaib yang bukan punya NOAH, tapi dibilang punya NOAH. Sini coba siapa lagi yang masih nanya-nanya, kasih list lagu yang ‘dikira’ lagunya NOAH, biar saya list nanti mana yang bukan.”
Kolaborasi
1. Ariel, Uki, Lukman, Reza, David Feat. Momo Geisha
Kolaborasi fenomenal NOAH Band yang pertama kami bahas dalam artikel profil dan biodata ini adalah di lagu berjudul Cobalah Mengerti. Single tersebut diaransemen ulang, dan Momo Geisha didaulat menjadi vokalis.
Bukan hanya sebagai vokalis, Momo juga ikut serta membintangi videoklip lagu yang masuk dalam album Suara Lainnya itu. Selama syuting, ia mengaku ada beberapa bagian lirik yang membuatnya baper sampai menangis.
“Jujur ada beberapa refrain yang membuat Momo terbawa. Jujur Momo nangis beneran, ya,” katanya kepada awak media. “Buat Momo harus pakai nangis-nangis segala ini memang bener-bener tantangan. Ini impianku berkolaborasi dengan band favorit di Indonesia.”
2. Special Project bareng Iwan Fals & Musica All Stars
Selain Momo, NOAH juga menjadi rekan kolaborasi musisi lain yang bernaung di Musica Studio’s, seperti Iwan Fals, Geisha, Nidji, dan D’Masiv. Nama-nama ini pernah terlibat dalam proyek album spesial Iwan Fals yang berjudul Satu (2015).
Di album Satu, NOAH berkesempatan mengisi dua lagu kolaborasi bareng Iwan, yaitu di single Yang Terlupakan dan Para Penerka. Ada pula satu lagu lain yang dilantunkan oleh semua vokalis band yang terlibat, yakni Rian Ekky Pradipta, Giring Ganesha, Momo, dan Ariel. Lagu tersebut tak lain adalah remake karya lawas Iwan Fals yang bertajuk Kemesraan.
Makin Cinta sama NOAH Band setelah Membaca Artikel Biografi Ini?
Apakah membaca info yang ada di artikel profil dan biodata NOAH Band ini memberimu pencerahan? Setidaknya, kamu sudah semakin mengenal grup band asal Bandung yang dulunya bernama Peterpan ini, bukan?
Kiranya, demikianlah perjalanan karier grup band NOAH yang kami uraikan. Jika kamu mencari artikel biografi band atau penyanyi Indonesia lainnya, KepoGaul juga merangkumkan profil dan biodata Syahrini, Judika, Virgoun, dan masih banyak lagi, lho!