
Kisah Nabi Luth AS menceritakan tentang perjuangannya berdakwah di tengah kaum yang moralnya sangat terpuruk. Bayangkan, seluruh kota memusuhi dirinya termasuk orang-orang terdekatnya. Simak kisah selengkapnya di artikel ini!
Seperti Nuh AS, kisah Nabi Luth juga menceritakan tentang perjuangan dakwah di tengah-tengah kaum yang menolak ajaran Allah. Mereka berdua juga sama-sama diselamatkan dari azab pedih yang menimpa kaumnya.
Allah mengabadikan kisah-kisah tentang kaum yang biadab dan senang melakukan dosa sebagai contoh untuk umat berikutnya. Jadi diharapkan setelah membacanya, kamu akan menghindari dosa yang sama dengan kaum kedua nabi tadi.
Dalam kitab suci Alquran, kisah Nabi Luth AS disebutkan di beberapa surah. Surah-surah tersebut antara lain adalah Al A’raaf ayat 80-84, Hud ayat 69-83, Al Hijr ayat 51-77, Asy Syu’araa’ ayat 160-175, An Naml ayat 54-58, Al ‘Ankabut ayat 28-35, Ash Shaaffaat ayat 133-138, Adz Dzaariyat ayat 31-37, dan Al Qamar ayat 33-40.
Kisah-kisah dalam Alquran tadi, telah kami rangkum menjadi sebuah cerita yang menarik untuk kamu baca. Dengan begitu, kamu juga akan lebih mudah untuk menikmati ceritanya dan mempelajari pelajaran moralnya.
Bagaimana? Sudah tidak sabar untuk membaca kisah Nabi Luth AS? Simak baik-baik sampai habis ya! Sebab tidak hanya menarik dan seru, ada banyak hal yang bisa kamu jadikan renungan setelah membacanya.
Sepintas tentang Nabi Luth AS
Nabi Luth merupakan keponakan dari Ibrahim AS. Ayahnya bernama Haran bin Azar dan memiliki saudara kembar bernama Nahor. Garis keturunan tersebut masih berhubungan dengan Syam, salah satu anak laki-laki Nabi Nuh AS.
Nabi Luth sendiri memiliki seorang istri bernama Waliah dan dua orang anak bernama Raitsa dan Zaghrata. Mereka tinggal di sebuah daerah yang dikenal dengan nama Sodom. Kini daerah tersebut lebih dikenal dengan nama Yordania.
Sebelumnya, Luth sempat tinggal di Kanaan. Namun profesinya sebagai peternak dan penggembala domba membuatnya memilih untuk pindah ke Sodom. Pasalnya, masih banyak lahan kosong di padang rumput yang subur tepi Sungai Yordan. Di sela waktunya, Luth berdakwah di kotanya sampai ke Amora (Gomorrah dalam Injil dan bahasa Ibrani) yang juga terletak di tepi sungai tersebut.
Baca juga: Contoh Puisi Pendek tentang Alam yang Dapat Menjadi Inspirasimu
Kebiasaan Buruk Kaum Sodom
Sodom merupakan salah satu Pentapolis di sekitar sungai Yordania pada saat itu. Kota ini beraliansi dengan Amorah, Zoara, Admah, dan Zeboiim dalam urusan perdagangan dan kebudayaan. Karena itu, masyarakat di empat kota ini memiliki kondisi ekonomi, mata pencaharian, dan kebiasaan yang sama dengan penduduk Sodom.
Sodom merupakan salah satu kota yang memiliki penduduk serba berkecukupan. Mayoritas masyarakatnya hidup dengan beternak, bertani, dan berdagang ke kota lain. Tanahnya subur dan jarang terjadi kekurangan air.
Meskipun diberkahi tanah yang subur dan kehidupan yang serba makmur, rakyat Sodom tidak bersyukur dan banyak berbuat dosa. Mereka senang berjudi, merampas, mabuk-mabukan dan berhubungan badan sesama jenis.
Parahnya, mereka tidak hanya berhubungan sesama jenis, beberapa dari mereka juga melakukan bestialitas atau berhubungan tubuh dengan hewan. Jika kamu pernah mendengar istilah sodomi, tahukah kamu istilah tersebut lahir dari kebiasaan kaum biadab ini?
Kisah Nabi Luth AS Berdakwah Pada Kaum Sodom
Karena kebiasaan buruk kaum Sodom yang dianggap menyalahi kodrat alam tersebut, Allah memerintahkan seorang utusan untuk berdakwah kepada mereka. Luth diperintahkan untuk mengajak masyarakat kota itu bertobat, memberi pelajaran moral, dan menaikkan derajat mereka. Sebuah tugas yang berat, namun Luth mematuhinya.
Sayangnya, mengubah kebiasaan yang telah turun-temurun sangatlah sulit. Luth mendapat penolakan dan perlawanan dari seluruh penduduk kota. Setiap rencana dakwahnya baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi selalu saja digagalkan.
Baca juga: Contoh Puisi tentang Guru sebagai Rasa Terima Kasih
Kisah Nabi Luth AS Didatangi Malaikat
Suatu hari Allah memerintahkan tiga malaikat untuk turun ke bumi untuk membawa sebuah kabar baik dan sebuah kabar buruk. Menurut kisah dalam Alquran, ketiga malaikat itu turun ke bumi menyamar sebagai tiga orang pemuda tampan. Pertama-tama rombongan mereka mendatangi Kanaan, negeri tempat Ibrahim tinggal.
Ibrahim dan keluarganya menjamu tamu mereka dengan baik. Para malaikat yang menyamar itu lalu bercerita bahwa mereka diutus untuk memberitahu jika Ibrahim akan dikaruniai seorang anak yang kelak menjadi nabi, yaitu Ishak AS. Mereka juga bercerita akan menurunkan azab pada masyarakat Sodom.
Mendengar hal itu, Ibrahim sedih lalu bertanya, “Bagaimana dengan nasib Luth?” Para malaikat menenangkannya, dengan berkata bahwa azab tersebut hanya akan berlaku pada orang-orang yang maksiat.
Keesokan harinya, para malaikat pergi menuju Kota Sodom menemui Luth. Karena menyamar menjadi lelaki yang sangat tampan, banyak warga Sodom yang tertarik dengan mereka. Sampai akhirnya mereka sampai ke rumah Luth AS.
Merasa bertanggung jawab dengan keselamatan tamunya, Nabi Luth lalu buru-buru meminta mereka masuk dan tinggal di dalam agar aman. Ia lalu berpesan pada anak-anak dan istrinya untuk merahasiakan keberadaan tamunya.
Sayangnya, rumor tentang kedatangan pemuda tampan sudah tersebar ke seluruh kota. Ditambah lagi, istri nabi Luth membocorkan info keberadaan tamu-tamu tampan itu setelah disuap dengan emas. Warga yang penasaran pun lalu berkumpul di rumah Nabi Luth dan memaksa masuk.
Sadar jika tamunya dalam bahaya, Luth segera mengunci dan membuat barikade di pintunya. Ia juga menahan pintu rumahnya sambil berteriak menasihati orang-orang yang memaksa masuk untuk menghentikan dan mengontrol nafsunya.
Turunnya Azab Kaum Sodom
Seperti yang sudah dijelaskan pada kisah tadi, warga Sodom telah mengepung kediaman Nabi Luth AS. Luth yang semakin lama semakin kewalahan lalu berdoa pada Allah untuk diberikan bantuan.
Ia kemudian menjelaskan pada tamunya, “Seandainya aku mempunyai kekuatan atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).” Kejadian ini diceritakan pada Alquran Surah Hud ayat 80.
Maka saat itu, tamu-tamu Luth pun menjelaskan bahwa mereka adalah malaikat utusan Allah. Mereka berpesan pada sang nabi untuk pergi meninggalkan Kota Sodom di malam hari. Mereka juga berpesan agar tidak menengok ke belakang saat pergi meninggalkan kota tersebut.
Barikade pun akhirnya tak mampu menahan, pintu berhasil dijebol, dan orang-orang maksiat sodom berhasil masuk. Seketika Allah menunjukkan sebuah mukjizat, semua orang yang berada di rumah Nabi Luth AS menjadi buta.
Malaikat lalu memerintahkan Luth untuk pergi dari kota pada malam hari tanpa menengok ke belakang. Menuruti perintah malaikat itu, anak-anak dan istrinya diperintah untuk segera berkemas untuk meninggalkan Sodom. Sementara Luth berusaha memperingatkan warga Sodom, sayang tidak ada orang yang menggubrisnya.
Pagi harinya, ketika rombongan Luth sudah sampai di sebuah lembah yang cukup jauh, terdengar suara gemuruh. Terjadi gempa bumi yang sangat kuat dan menghancurkan berbagai bangunan di Sodom. Tak lama kemudian, turun hujan batu yang amat besar, rakyat Sodom menjerit saat menyelamatkan diri.
Jeritan-jeritan masyarakat itu terdengar sampai lembah tempat keluarga Luth berjalan. Sang istri yang telah diperingatkan, malah berjalan lambat dan tergoda menengok ke belakang. Maka Allah memberi azab dengan menjadikannya batu.
Dalam kisah Nabi Luth AS di Alquran, disebutkan jika saat itu kota Sodom dan sekitarnya diratakan oleh Allah. Dari kelima kota yang saling berhubungan tadi, hanya Zoara saja yang tersisa. Konon kota-kota yang diazab pada kisah Nabi Luth AS tadi, kini menjadi objek wisata alam yang dikenal dengan nama Laut Mati. Terdapat pula batu yang dipercaya sebagai istri Nabi Luth yang kini dikenal sebagai pillar of salt di Yordania.
Dalam Surah At Tahrim ayat 10 Allah menjelaskan, “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya), masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).”
Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding
Hindari Maksiat seperti yang Dilakukan Kaum Sodom
Demikian kisah singkat dari Nabi Luth AS dan dakwahnya pada kaum Sodom. Semoga dengan membaca cerita di atas, kamu bisa mengerti betapa Allah membenci perbuatan maksiat. Terutama perilaku homoseksual.
Tidak hanya menyalahi kodrat alam dan norma yang ada di masyarakat. Perilaku homoseksual juga memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Menurut penelitian Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2015, sebanyak 67% pasien HIV di AS merupakan Gay dan bisexual.
Daripada hidup tersiksa dan mati masuk neraka, lebih baik hindari maksiat seperti kaum Sodom. Carilah pasangan yang sesuai, jika kamu seorang wanita maka carilah pria, begitu pula sebaliknya.
Ada banyak kisah nabi lainnya yang bisa kamu teladani jika membaca ruang pena di KepoGaul. Dari Nabi Musa, Yusuf, hingga Ibrahim, semuanya seru, memotivasi, dan pantas menjadi teladan manusia agar akhlaknya lebih baik.