
Butuh hiburan yang lucu tapi bosan dengan humor garing dan plesetan? Jika iya, mungkin kamu akan tertarik membaca kisah-kisah dalam bentuk anekdot. Teks anekdot mengajak pembacanya untuk menertawakan hal yang miris tapi nyata. Berikut beberapa contoh teks anekdot yang lucu dan menyindir, simak ya!
Butuh hiburan yang seru dan lucu, tapi bosan dengan lawakan-lawakan receh, plesetan, dan slapstick yang biasa kamu saksikan di televisi? Jika iya, mungkin kamu akan suka cerita lucu yang disusun dengan format cerita anekdot. Jika kamu penasaran, simak beberapa contoh teks anekdot lucu dan menyindir di artikel ini!
Berbeda dengan humor yang bersifat plesetan dan slapstick, anekdot tidak hanya mengocok perut tapi juga menunjukkan adanya sisi kelam suatu realitas. Sebab, teks anekdot adalah kisah yang diceritakan berdasar kondisi yang benar-benar nyata.
Kisah dalam teks anekdot biasanya menunjukkan betapa sedih atau mirisnya suatu hal. Entah pengalaman, stereotip, kebijakan pemerintah, aturan masyarakat, dan masih banyak lagi. Sebab tujuan dari penulisan teks anekdot sebenarnya adalah untuk memberikan sindiran halus terhadap sesuatu hal.
Sudah tidak sabar untuk menertawakan kesedihan bersama-sama? Mari simak beberapa contoh teks anekdot yang lucu dan menyindir ini sampai habis, ya!
1. Tak Dapat Dijelaskan
Seorang peternak sapi mabuk-mabukan dan duduk di sebuah bar pada siang hari. Salah seorang temannya melihat dan mendatangi peternak itu, ia bertanya, ‘Mengapa engkau mabuk-mabukan di siang hari?’
Peternak itu menjawab, ‘Beberapa hal tak dapat dijelaskan.’ Ia lalu menenggak wiskinya.
‘Cobalah ceritakan padaku, tak mungkin separah itu bukan?’ Tanya teman peternak.
‘Pagi tadi aku melakukan kegiatan seperti biasa, memerah susu sapi,’ ujar peternak. ‘Tapi sapi bodoh itu menendang susu yang telah kuperah dengan kaki kirinya.’
‘Itu tak terlalu buruk,’ kata teman peternak.
‘Aku mengikat kaki kiri sapi itu ke sebuah tiang, lalu mulai memerah susu lagi. Setelah berjam-jam memerah, sapi bodoh itu menendang susu yang kuperah dengan kaki kanannya,’ keluh peternak.
‘Baiklah itu melelahkan, tapi tidak seburuk itu,’ kata teman peternak.
‘Maka kuikat juga kaki kanannya ke tiang, mulai memerah susu dari awal lagi. Tapi sapi bodoh itu melibas susu yang kuperah dengan ekornya,’ kata peternak.
Si peternak semakin mabuk dan melanjutkan ceritanya. Teman yang mendengarkan hanya terdiam.
‘Kucoba mengikat ekor sapi bodoh itu, tapi karena kehabisan tali kugunakan sabukku,’ peternak lalu menegak segelas wiski lagi. ‘Karena tak menggunakan sabuk, celana ku melorot saat memerah susu. Saat mencoba mengikat sapi itu, istriku masuk ke kandang dan berteriak histeris.’
“Kucoba menjelaskan padanya tapi ia tak mau dengar,” ucap peternak itu, “Beberapa hal memang tak dapat dijelaskan.”
Contoh teks anekdot yang lucu dan seru ini menyindir kebiasan masyarakat yang terlalu cepat menghakimi sesuatu. Padahal sifat yang terlalu cepat menghakimi orang ini sangat berbahaya. Bila sikap itu membuat berita tak benar tersebar, maka itu bisa jadi pencemaran nama baik atau parahnya lagi timbul korban karena aksi main hakim sendiri.
Bayangkan jika istri pada contoh teks anekdot lucu dan menyindir ini sudah menyebarkan berita itu. Mungkin warga sekitar menganggap lelaki tadi melakukan bestialitas. Jika tidak dipenjara mungkin ia dikucilkan warga setempat. Kasihan banget, kan?
Baca juga: Yuk, Baca Pantun Teka-Teki Ini dan Cobalah Tebak Maknanya!
2. Sebuah Alasan untuk Kabur
Seorang laki-laki berusia sekitar 40 tahun baru saja membeli sebuah mobil BMW baru. Ia lalu membawanya untuk berjalan-jalan dari siang hingga sore hari.
Lelaki itu lalu ke jalur antar kota untuk mencoba kecepatan mobil barunya. Tanpa sadar, ia telah melewati batas kecepatan maksimal yang diperbolehkan. Polisi pun melakukan pengejaran.
Dari 80 kmph, 90 kmph, hingga 100 kmph, lelaki itu tak mau menyerah untuk kabur dari polisi. Tapi polisi itu tidak menyerah, ia tetap membuntuti lelaki itu. Hingga akhirnya setelah satu jam pengejaran, lelaki itu menepi.
Saat itu hari sudah sore, polisi itu kemudian berkata, ‘Gini pak, ini sudah sore dan giliran saya hampir selesai. Saya malas jika harus mengurus tiket tilang. Lebih baik bapak berikan alasan yang baik mengapa harus kabur dari saya.’
Lelaki itu lalu berpikir dan berkata, ‘Maaf pak, minggu lalu istri saya meninggalkan saya demi seorang polisi. Saya takut Anda mengejar saya untuk mengembalikannya.’
Contoh teks anekdot ini menampilkan dialog lucu dan seru yang menyindir kehidupan pernikahan. Memang cinta itu sangat menyenangkan, tapi tidak bisa dipungkiri jika lama-kelamaan bisa berubah menjadi bosan. Apalagi jika pasanganmu adalah orang yang suka marah, tidak perhatian, dan bawel.
Lelaki pada contoh teks anekdot lucu dan menyindir tadi kemungkinan sudah jenuh dengan istrinya yang bawel. Ia malah bersyukur istrinya pergi dengan orang lain dan ketakutan jika polisi yang membawa kabur hendak memulangkan istrinya.
Baca juga: Kumpulan Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya untuk Meramaikan Suasana
3. Calon Legislatif
Ada tiga orang yang masuk ke dalam gedung Komisi Pemilihan Umum atau KPU untuk mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif. Sebut saja ketiga orang tersebut Pono, Poni, dan Pino. Mereka menyerahkan berkas mereka pada panitia pemilihan secara bersamaan.
Setelah menyerahkan berkas, ada beragam proses yang harus dilewati, dari wawancara hingga tes kejiwaan. Pono masuk ke dalam ruangan panitia, hanya sekitar lima menit, lalu keluar. Kemudian giliran Poni masuk ke ruangan panitia, sekitar sepuluh menit lalu ia pun keluar.
Tiba giliran Pino, ia pun dengan percaya diri masuk ke dalam ruangan panitia sambil berharap akan selesai dengan cepat. Bukannya selesai dengan cepat, Pino malah baru keluar satu jam kemudian.
Karena lapar, Pino mengunjungi sebuah kafe di dekat gedung KPU. Di dalam kafe, ada Pono dan Poni yang sedang santai minum kopi.
Pino pun mendekati keduanya dan bertanya, ‘Kalian nyogok berapa sih kok cepet banget keluarnya?’
Pono menjawab, ‘Dua ratus juta.’
Poni menjawab, ‘Seratus lima puluh juta.’
Pino lalu berkata, ‘Sial! Aku cuma dua puluh juta sih, pantas saja lama.’
Contoh teks anekdot lucu ini menyindir kondisi politik dan maraknya korupsi di Indonesia. Kisah ini menunjukkan betapa korupsi sudah merajalela dan mengakar di instansi pemerintah. Bahkan KPU yang semestinya netral juga dianggap sering membuat keputusan yang memberatkan salah satu pihak.
Dialog di kafe pada contoh teks anekdot lucu tadi juga menggambarkan betapa lazimnya praktik korupsi. Bahkan, para politisi korup tadi bisa dengan santainya menceritakan besarnya sogokan mereka sambil minum kopi di kafe.
4. Lelaki dan Monyet
Di suatu hari, seorang pawang memasuki sebuah bar bersama monyetnya. Ia lalu memesan minuman dan duduk di depan bartender, sementara itu monyet peliharaanya berlarian ke sana ke mari.
Si monyet melihat buah zaitun lalu memakannya. Ia melihat sepotong jeruk lalu memakannya. Sampai akhirnya ia sampai ke meja biliar, melihat bola cue lalu memakannya.
‘Astaga! Apakah kau lihat apa yang dilakukan oleh monyetmu?’ tanya si bartender. ‘Ia melahap bola cue itu.’
‘Aah, iya, memang kelakuan monyet itu. Ia selalu memakan apa saja yang menarik perhatiannya. Tenang saja, semua nanti akan kuganti,’ kata pawang.
Seminggu kemudian datang lagi si pawang dan monyetnya ke bar. Seperti minggu lalu, si pawang duduk menikmati minuman dan monyet berjalan-jalan.
Monyet itu lalu melihat sebuah ceri tapi tak langsung dimakan. Ia membandingkan ukuran buah itu dengan pantatnya terlebih dahulu. Baru setelah itu memakan cerinya.
Dengan jijik, bartender berkata pada pawang, ‘Kau lihat apa yang dilakukan monyetmu?’
‘Ya dia masih seperti dulu, memakan apa pun yang menarik baginya. Tapi sejak memakan bola cue minggu lalu ia selalu mengukur terlebih dahulu,’ jawab pawang.
Pernahkah kamu mendengar pepatah, “Bahkan keledai tidak akan jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.” Contoh teks anekdot yang lucu tentang lelaki dan monyetnya tadi menyindir orang yang tidak belajar dari pengalaman.
Hewan diciptakan dengan kemampuan berpikir yang lebih rendah dari manusia. Karena itu jika kamu masih sering melakukan kesalahan yang berulang-ulang, kamu lebih bodoh dari seekor hewan.
Baca juga: Kumpulan Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya untuk Meramaikan Suasana
5. Dimakan Anjing
Semua murid kelas empat di kelasku paham jika tidak mengerjakan PR, mereka harus memberikan surat keterangan dari orangtuanya. Suatu pagi, semua anak mengumpulkan PR-nya kecuali Robby. Dalam surat keterangannya, ia beralasan jika buku PR itu dimakan oleh anjing peliharaannya.
Kukatakan padanya bahwa alasan tersebut sangat tidak masuk akal. Berhubung Robby biasanya rajin dan patuh, kuberi dia kesempatan kedua untuk mengumpulkan tugasnya.
Sore harinya seusai mengajar, aku berjalan menuju mobilku. Kulihat Robby sedang membawa anjing berjalan-jalan. Kuputuskan untuk mendekati dan menggodanya, ‘Hei Robby, itukah anjing yang memakan PR-mu?’ Aku terkekeh.
‘Ya betul, Bu Eva. Robby sampai gelisah semalaman karena takut dimarahi,’ ucap ayah Robby yang menyusul di belakangnya.
Ibu guru pada contoh teks anekdot lucu dan menyindir tadi mungkin merasa sangat bersalah. Sudah terang-terangan tidak percaya dengan alasan Robby, ia malah menjadikan murid laki-lakinya itu bahan candaan. Padahal, tugas Robby benar-benar dimakan oleh anjing.
Contoh teks anekdot lucu tentang sekolah tadi menyindir banyak hal yang salah dalam kondisi sosial masyarakat. Baik itu kebiasaan terlalu cepat menyimpulkan sesuatu atau meremehkan perkataan anak kecil.
Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding
6. Menanyakan Keadaan
Seorang wanita tua yang sangat ramah menelpon Rumah Sakit St. Joseph. Ia dengan sopan menanyakan pada suster yang menjawab telepon, ‘Sus, bolehkah saya bertanya kabar pasien?’
Suster itu menjawab, ‘Silahkan, Nek. Bisa dibantu nomor kamar dan pasiennya?’
Wanita tua itu menjawab, ‘Kamar 302, pasien bernama Norma Finlay.’
Suster itu meminta waktu sejenak untuk mengecek laporan kesehatan. Ia lalu kembali dan menjawab, ‘Keadaan Norma cukup baik, hanya saja tekanan darahnya masih tinggi sehingga banyak risiko jika dipulangkan sekarang. Setelah tekanan darahnya turun, mungkin beliau baru bisa pulang.’
Wanita tua itu lalu berkata, ‘Puji Tuhan! Baiklah, terimakasih atas informasinya.’
Suster itu lalu bertanya, ‘Sama-sama, apakah ibu keluarga Norma Finlay?’
Wanita tua itu berkata, ‘Bukan, saya Norma Finlay.’
Terkadang dokter hanya memberitahukan orang-orang terdekat tentang kondisi pasien. Hal itu biasanya dilakukan untuk membuat pasien lebih rileks dan tidak stres. Contoh teks anekdot lucu dan menyindir ini adalah sebuah kritik terhadap kebijakan itu.
Bayangkan jika kamu menjadi perempuan yang sakit itu. Ia merasa kebingungan dengan keadaan dirinya sendiri. Untungnya ia sangat cerdik dan berhasil mengorek informasi dari suster di rumah sakit itu.
7. Tak Suka Basa-Basi
Mantan presiden ke 32 Amerika Serikat, Franklin Delano Roosevelt, terkenal sebagai politisi yang membenci jamuan dan acara sosial karena ia sering merasa bosan. Menurutnya, saat berbasa-basi kebanyakan orang tidak benar-benar memperhatikan ucapannya. Sayangnya, sebagai orang penting ia terpaksa harus menghadiri banyak jamuan yang sifatnya basa-basi.
Untuk mengatasi kebosanan itu, terkadang ia mengeluarkan celetukan yang tidak senonoh. Hal tersebut dilakukannya untuk melihat reaksi dan siapa yang betul-betul mendengarkannya.
Salah satu celetukan yang sering ia katakan adalah, ‘Pagi tadi aku membunuh nenekku!’ Kebanyakan orang hanya memberi tanggapan sopan, memaksakan tawa, atau bahkan tidak mendengarkan.
Tapi pada sebuah jamuan makan malam, saat Roosevelt mengatakan lelucon itu ada satu orang diplomat yang mengatakan, ‘Yah, tampaknya ia (nenekmu) memang pantas mendapatkannya.’
Sejak saat itu, Roosevelt berhenti melakukan kebiasaan buruknya itu saat acara sosial.
Jamuan makan dari diplomat adalah sebuah acara yang penting. Tidak hanya mengakrabkan diri, tapi juga negara yang diwakili. Melempar lelucon yang tidak senonoh seperti pada contoh teks anekdot lucu dan menyindir tadi sangat tidak sopan.
Kejadian pada teks tadi mengajarkan kita untuk berhati-hati dalam membuat lelucon. Sebab, jika tidak hati-hati bisa saja menyindir pihak-pihak tertentu.
Sudah Puas Membaca Contoh Teks Anekdot Lucu dan Menyindir Tadi?
Bagaimana? Sudah puas belum membaca teks anekdot lucu dan menyindir yang ada pada contoh tadi? Kira-kira, mana yang menjadi cerita favoritmu? Apakah yang bertema cinta, politk, atau sosial?
Jika kamu sudah merasa terhibur, coba kirim dan bagikan cerita ini kepada orang-orang terdekatmu. Siapa tahu, mereka juga sedang bingung menghabiskan waktu santainya.
Apabila kamu suka menghabiskan waktu santai dengan membaca cerita, ada banyak kisah seru yang bisa kamu temukan di ruang pena Kepogaul. Di sana, kamu bisa membaca kumpulan cerpen, puisi, cerita rakyat, atau bahkan kisah bertema horor. Selamat membaca!