
Kamu berencana memelihara burung yangmemiliki warna bulu indah seperti lovebird? Ingin mengenal lebih lanjut mengenai jenis-jenis burung lovebird yang sangat beragam? Nah, dalam artikel ini kamu akan mengetahui info penting dan menarik seputar burung tersebut.
Pada dasarnya, unggas ini hanya memiliki sembilan jenis yang terbagi berdasarkan taksonominya. Kesembilan jenis tersebut berasal dari Afrika. Seiring berjalanya waktu, ada beragam jenis-jenis burung lovebird hasil dari penangkaran yang bisa kamu jadikan peliharaan.
Variasi warnanya lah yang menjadi daya tarik bagi para pecinta burung. Selain itu, kicauannya yang merdu juga membuatnya sering diikutkan perlombaan oleh para kicau mania atau pecinta suara burung.
Harga burung lovebird ini sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Meskipun ada beberapa jenis yang harganya mahal, para pecintanya tetap rela mengeluarkan kocek banyak demi membelinya.
Selain itu, ada pula informasi lainnya mengenai burung ini yang akan menambah wawasanmu. Membuatmu semakin penasaran dengan informasi lengkap mengenai burung lovebird? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini, yuk!
Mengenal Burung Lovebird
Tahukah kamu apa itu burung lovebird? Burung yang juga sering disebut labet dalam bahasa Jawa ini berasal dari Afrika. Disebut lovebird atau burung cinta karena mereka termasuk dalam jenis unggas yang setia.
Burung ini siap dikawinkan ketika memasuki usia 10 bulan. Setelah dipasangkan, mereka akan terus berpasangan sampai mati. Sangat setia, ya?
Kalau pun belum memiliki pasangan, biasanya mereka akan hidup berkelompok. Labet melakukan aktivitasnya secara bersama-sama dengan kelompoknya.
Jadi kalau memeliharanya, jangan hanya membeli satu ekor saja, ya! Hewan ini perlu teman untuk menjalani hidup, jika sendirian ia bisa merasa stres. Untuk mengenalnya lebih lanjut, simak informasi mengenai suara, makanan, dan perilakunya di bawah ini, yuk!
Baca juga: Jenis Jenis Hamster yang Terkenal di Indonesia dan Fakta Menariknya
Suara
Salah satu daya tarik labet adalah suaranya yang merdu. Jenis-jenis burung lovebird pun memiliki kicauan unik yang berbeda. Oleh karena itu, suaranya sering dijadikan penilaian dalam perlombaan burung.
Kicau dari hewan ini biasanya disebut dengan istilah ngekek, ngeroll, dan gacor. Suara burung lovebird ngekek terdengar mirip alunan tembakan dengan irama yang sangat cepat. Kemampuan tersebut bisa didapatkan dengan pelatihan khusus.
Sedangkan untuk ngeroll adalah kemampuan labet untuk berkicau secara sambung menyambung dengan beberapa variasi suara. Kalau gacor adalah istilah yang digunakan untuk burung lovebird yang rajin berkicau.
Makanan
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah pemberian makanan. Tahukah kamu apa saja makanan yang cocok untuk lovebird? Tentu ada banyak pakan yang bisa kamu berikan kepadanya.
Hanya saja, kamu tidak boleh sembarangan memberikan pakan untuk unggas ini. Pun, sebaiknya kamu memberikan makanan secara variatif sehingga burungmu tidak merasa bosan.
Pakan yang bisa diberikan adalah biji-bijian dan pelet. Selain itu, ada baiknya jika kamu juga memberikan sayuran segar seperti jagung muda, kangkung, tauge, dll.
Bahan-bahan makanan alami tersebut bermanfaat sebagai nutrisi tambahan bagi burungmu. Rutinlah memberikannya sebanyak 1 – 2 kali dalam seminggu.
Perilaku
Lovebird merupakan salah satu jenis unggas yang berperilaku sangat aktif, suka bermain, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka juga termasuk dalam burung-burung kecil yang penuh semangat.
Selain itu, lovebird juga sangat mudah bersosialisasi sehingga memeliharanya adalah pilihan yang tepat. Bahkan, jika kamu merawatnya dengan baik, unggas ini bisa sangat jinak dan seperti memiliki ikatan dengan pemiliknya.
Apabila kamu sudah berhasil menjinakannya, tentu melatih unggas ini bukanlah hal yang sulit. Lovebird tergolong hewan yang cerdas, sehingga kamu bisa mengajarinya banyak hal seperti bersiul, merespon ucapanmu dengan gerakan kaki atau sayap, dll.
Saking aktifnya, terkadang lovebird bisa bertingkah usil dan nakal. Apalagi jika kamu sedang bermain dengannya, bisa jadi ia menarik-narik kancing atau perhiasanmu. Lucu dan menggemaskan banget, ya?
Klasifikasi Ilmiah dan Taksonomi
Sama halnya dengan jenis burung yang lain, menurut para ilmuan lovebird ini masuk dalam kelas aves. Sedangkan untuk genusnya, termasuk dalam Agapornis. Oleh karena itu, jangan heran jika kamu menemukan nama ilmiah dari unggas ini selalu berawalan dengan kata Agapornis.
Agapornis berasal dari bahasa Yunani. Istilah tersebut merupakan gabungan dari agape yang berarti cinta dan ornis yang berarti burung. Maka dari itulah burung ini disebut dengan lovebird.
Secara umum, lovebird memiliki ukuran tubuh yang kecil yaitu antara 13 – 17 cm dengan berat 40 – 60 gram. Masa hidup mereka biasanya berlangsung selama kurang lebih 10 – 15 tahun.
Berdasarkan taksonominya, lovebird dibedakan menjadi tiga klasifikasi yaitu grup dimorfik, monorfik, dan intermediate. Nah, informasi detail mengenai pembagian tersebut bisa kamu cek di bawah, ya! So, simak artikelnya hingga habis.
Karakter Dasar Burung Lovebird
Apabila kamu sudah memutuskan untuk memelihara burung ini, alangkah lebih baik jika kamu memahami karakternya. Dalam dunia perkicauan, lovebird dibedakan menjadi tiga karakter dasar.
Sifat-sifat tersebut menggunakan istilah unik seperti sabodo. santaibo, dan sangarbo. Apakah pengertian dari istilah-istilah ini? Berikut ulasannya.
Baca juga: Jenis Jenis Kucing Peliharaan Populer yang Unik dan Menarik untuk Dikulik
Karakter Dasar Sabodo
Apabila burungmu memiliki sifat yang cuek terhadap lingkungannya bisa jadi ia memiliki karakter sabodo. Lovebird yang memiliki karakter ini ditandai dengan tingkahnya yang acuh dan jarang mau berkicau.
Ada banyak hal yang mempengaruhi burungmu memiliki karakter sabodo. Salah satunya adalah ia merasa kurang merasa tertarik dengan lawan jenisnya, sehingga ia terkesan cuek pada lingkungannya.
Karakter Dasar Santaibo
Unggas dengan karakter ini adalah yang paling diminati oleh para pecinta burung lovebird. Biasanya, burung lovebird dengan karakter ini sangat aktif berkicau dan suka bersosialisasi dengan lingkungannya.
Oleh karena itu, lovebird dengan karakter ini sering diikutkan dalam kompetisi. Nah, jika kamu ingin memiliki burung yang bisa diikutkan perlombaan, pilihlah yang berkarakter santaibo.
Karakter Dasar Sangarbo
Karakter yang terakhir adalah sangarbo. Burung yang memiliki karakter ini cenderung memiliki sifat yang mudah marah. Emosinya sangat tidak stabil sehingga tidak cocok diikutkan perlombaan.
Salah satu tanda lovebirdmu memiliki karakter ini adalah sering menabrakkan diri pada jeruji kandang. Bahkan ia juga sering mengginggit apapun yang berusaha mendekatinya.
Habitat Lovebird
Semua jenis burung pasti memiliki habitatnya masing-masing, begitu juga dengan lovebird. Meskipun burung ini dikenal sebagai binatang peliharaan, ternyata burung ini sebenarnya hidup di alam bebas.
Lovebird senang dengan lingkungan yang banyak pepohonan dan biasanya cenderung bergerombol atau berkelompok. Kalau pun harus terpisah, biasanya hanya berjarak hingga 10 – 15 meter saja. Mesranya, mereka biasanya tidur saling berhimpitan untuk mencari kehangatan.
Salah satu tempat yang paling disukai unggas ini adalah perbukitan. Hal tersebut dikarenakan ada banyak pepohonan dan biji-bijian yang menjadi makanan kesukaannya sehingga mereka sangat menikmati tinggal di sana.
Selain itu, lovebird juga sangat menyukai tinggal di pegunungan atau lembah. Mereka menyukainya karena dekat dengan sumber air dan banyak makanan favorit. Pun suasananya juga sangat sejuk dan rindang sehingga burung ini betah tinggal di lembah.
Untuk menghabiskan malam, biasanya para unggas ini beristirahat di pohon yang berlubang. Mereka dapat menemukan lubang tersebut di pohon-pohon yang relatif berukuran besar. Dalam lubang tersebut mereka akan merasakan kehangatan.
Saat pagi hingga sore hari, mereka menghabiskan waktunya bersama-sama. Biasanya mereka bertengger di batang-batang pohon sambil mencari sebongkah makanan.
Oleh karena itulah ketika kamu memelihara burung ini, lebih baik menyiapkan batang kayu untuk bertengger di dalam kandangnya. Supaya ia merasa tetap nyaman meskipun tidak tinggal di lokasi-lokasi favoritnya.
Sesekali ajaklah binatang peliharaanmu ini bermain keluar kandang. Kamu bisa mengajaknya bermain di tempat yang rindang atau pekarangan rumahmu. Jadi, ia akan terus merasa bahagia dan bisa hidup lama.
Baca juga: Jenis Jenis Kelinci yang Cocok untuk Kamu Jadikan Peliharaan
Jenis-Jenis Burung Lovebird Klasifikasi Lebih Rendah
Apakah kamu sudah mengetahui apa itu lovebird klasifikasi lebih rendah atau lower classification? Istilah tersebut digunakan untuk menyebutkan jenis burung lovebird dari garis keturunan murni atau asli. Dengan kata lain, jenis-jenis burung lovebird klasifikasi lebih rendah adalah mereka yang masih original.
Ada sembilan jenis burung yang memiliki bulu cantik ini. Jenis-jenis burung lovebird tersebut di bagi menjadi tiga kelompok berdasarkan taksonnya.
Apa sajakah itu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya!
1. Grup Dimorfik
Burung lovebird termasuk dalam kelompok ini apabila jantan dan betinanya sangat mudah dibedakan. Sesuai dengan nama kelompoknya, dimorfik, burung ini memiliki bentuk dan struktur yang berbeda antara jantan dan betina. Hanya dengan melihat bulunya saja sudah bisa ditebak jenis kelaminnya.
Apa sajakah jenis-jenis burung lovebird yang termasuk kelompok dimorfik? Berikut ulasan lengkapnya.
a. Abyssinian
Jenis pertama yang termasuk dalam kelompok dimorfik adalah abyssinian (Agapornis taranta). Burung ini juga biasa disebut dengan black-winged atau si sayap hitam. Pasalnya, ia memiliki sayap berwarna hijau dengan ujung yang hitam.
Perbedaan utama dari jantan dan betina adalah dari bulu yang berwarna merah. Untuk yang jantan memiliki bulu berwarna merah pada kepala dan sekitar matanya. Sedangkan untuk yang betina tidak memiliki warna bulu merah sama sekali.
Abyssian merupakan salah satu jenis burung lovebird yang panjang badannya. Untuk usia dewasa panjangnya bisa mencapai 16 cm. Cukup panjang, bukan?
Jenis ini berasal dari negara Eritrea dan Ethiopia, Afrika. Sayangnya, abyssinian termasuk dalam burung liar sehingga jarang dijadikan peliharaan.
b. Grey-headed
Lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik berikutnya adalah grey-headed (Agapornis canus) atau kepala abu-abu. Sesuai dengan namanya, burung ini memiliki kepala yang berwarna abu-abu dengan badan yang berwarna hijau. Unggas jenis ini berasal dari Madagaskar sehingga sering juga disebut dengan madagascar lovebird.
Perbedaan dari yang jantan dan betina adalah warna kepalanya. Untuk grey-headed jantan, warna kepala hingga dada adalah abu-abu. Ciri khas lainnya adalah memiliki badan berwarna hijau muda dengan sayap berwarna hijau tua.
Sedangkan si betina seluruh tubuhnya berwarna hijau. Ia tidak memiliki warna abu-abu pada kepalanya. Bahkan paruhnya pun juga berwarna hijau.
Grey-headed adalah jenis burung lovebird terkecil dengan panjang maksimal 13 cm dan berat 30 – 36 gram. Sangat kecil, kan?
c. Red-faced
Jenis ketiga adalah red-faced (Agapornis pullarius) atau sering juga disebut dengan muka salem. Sama halnya dengan jenis-jenis burung lovebird yang lain, red-faced juga berasal dari Afrika. Panjang dari red-faced ini bisa mencapai 15 cm dengan berat mencapi 36 gram.
Perbedaan dari jantan dan betina dapat dilihat dari warna bulu di wajahnya. Kalau untuk jantan, bulu di wajahnya berwarna oranye kemerah-merahan atau salem.
Sedangkan untuk yang betina warna bulu pada wajahnya murni oranye. Jadi untuk yang betina warnanya lebih cerah dari jantan. Untuk bulu yang lain keduanya memiliki warna yang sama yaitu hijau tua dengan kaki berwarna abu-abu.
2. Grup Kacamata
Pengelompokan lovebird berikutnya adalah berdasarkan matanya. Grup kacamata atau sering disebut dengan eye-ring ini memiliki lingkaran berwarna putih di sekitar matanya.
Kebalikan dari grup dimorfik yang memiliki perbedaan signifikan antara jantan dan betina, grup ini sangat sulit dibedakan. Jenis-jenis burung lovebird apa sajakah yang termasuk dalam grup kacamata? Berikut ulasan lengkapnya!
a. Yellow-collared
Para penggemar burung pasti sudah tidak asing dengan jenis yang satu ini. Pasalnya, yellow-collared ini memiliki banyak keturunan yang sudah sering dijadikan hewan peliharaan. Selain disebut dengan yellow-collared, burung ini juga disebut dengan masked dan eye-ring lovebird.
Burung yang memiliki nama ilmiah Agapornis personata ini berasal dari Tanzania. Selain itu, yellow-collared juga sering ditemukan di Burundi dan Kenya.
Ciri khas dari yellow-collared adalah memiliki leher hingga dada yang berwarna kuning. Sedangkan untuk kepalanya berwarna hitam dengan paruh merah dan badan berbulu hijau. Yellow-collared memiliki lingkaran putih di matanya.
Baca juga: Informasi Seru dan Komplit tentang Jenis Jenis Anjing Peliharaan dan Cara Merawatnya
b. Fischer’s
Burung ini adalah salah satu jenis lovebird yang bisa terbang dengan sangat cepat dan suara kepakan sayapnya pun bisa terdengar sangat keras. Unggas kecil yang memiliki warna bulu indah ini pertama kali ditemukan oleh Gustav Fischer pada tahun 1926 di Tanzania. Kemudian diberi nama sesuai dengan nama penemunya yaitu fischer’s.
Ciri khas dari unggas yang memiliki nama latin Agapornis fischeri ini adalah memiliki leher berwarna kuning keemasan. Akan tetapi semakin ke atas kepala warnanya pun menjadi lebih gelap dan terlihat oranye. Ciri-ciri lainnya adalah memiliki punggung, sayap, dan dada berwarna hijau tua.
Selain itu, mereka juga memiliki kepala yang berwarna hijau zaitun dengan paruh berwarna kuning atau merah. Pada ekornya berwarna ungu atau biru muda. Sangat indah dan penuh warna, ya?
Panjang dari fischer’s bisa mencapai 14 cm dengan berat 43 -58 gram. Hanya saja, jenis ini antara jantan dan betinanya sangat sulit dibedakan. Para ahli mengatakan bahwa jenis kelamin dari fischer’s hanya bisa dibedakan melalui tes DNA dan cara mereka bertengger.
Biasanya, untuk fischer’s betina ketika bertengger jarak antara kaki kanan dan kiri lebih panjang dari yang jantan. Sangat sulit untuk dibedakan, kan?
c. Lilian’s
Jenis berikutnya adalah lilian’s atau juga biasa disebut dengan nama nyasa. Lilian’s banyak ditemukan di Afrika, lebih tepatnya di negara Malawi, Mozambik, Tanzania, dan Zimbabwe.
Sayangnya, pada tahun 2004 jumlah spesiesnya semakin berkurang yaitu kurang dari 20.000 ekor. Hal tersebut dikarenakan tempat makan dan habitat perkembangbiakan mereka dieksploitasi untuk tujuan pertanian.
Ciri khas dari unggas ini adalah berwarna oranye pada area kepala hingga dadanya. Untuk badan dan sayapnya berwarna hijau muda dengan paruh warna merah dan memiliki lingkaran putih pada matanya. Burung ini memiliki panjang badan hingga 13 cm.
d. Black-cheeked
Salah satu jenis burung lovebird yang sudah langka dan hampir punah adalah black-cheeked. Burung yang memiliki nama latin Agapornis nigrigenis ini berasal dari daerah Zambia, Afrika.
Ciri khas dari black-cheeked adalah memiliki pipi berwarna hitam. Sedangkan untuk dahinya berwarna merah kecoklatan dengan leher berwarna oranye kekuning-kuningan dan paruh berwarna merah.
Selain itu, black-cheeked memiliki suara yang sangat keras dan melengking. Jika tidak langka, sebenarnya lovebird ini bagus untuk lomba, mengingat suaranya yang bagus dan keras.
3. Grup Menengah
Jika sebelumnya membahas tentang lovebird yang memiliki lingkaran mata berwarna putih, kali ini membahas tentang grup menengah. Kelompok ini sangat sulit untuk dibedakan antara jantan dan betinanya.
Selain itu, mereka juga sering disebut dengan non-eye-ring. Kelompok ini memiliki ciri-ciri tidak mempunyai lingkaran putih pada matanya.
Penasaran dengan jenis-jenis burung lovebird yang termasuk dalam kelompok menengah? Simak ulasan di bawah ini sampai habis, ya!
a. Peach-faced
Para pecinta burung lovebird pasti sudah familier dengan jenis yang satu ini. Peach-faced atau sering juga disebut dengan rossy-collared ini memiliki nama latin Agapornis roseicollis. Mereka berasal dari Afrika bagian barat seperti Gurun Namib.
Ciri khas dari burung ini adalah memiliki wajah dan leher berwarna merah muda dan bagian dahi berwarna lebih gelap. Sedangkan untuk bulu badannya berwarna hijau dengan pantat berwarna biru.
Peach-faced adalah salah satu unggas yang senang bersosialisasi. Bahkan saat tidur pun mereka berjejeran dan memiringkan wajah sehingga saling berhadapan.
b. Black-collared
Kalau jenis yang satu ini ukuranya relatif lebih kecil dari jenis-jenis burung lovebird lainnya, yaitu 13,5 cm saja. Selain disebut dengan nama black-collared, unggas ini juga terkenal dengan sebutan swindern.
Lovebird ini diberi nama berdasarkan warnanya. Ia memiliki ciri khusus berupa garis hitam yang terdapat pada bagian belakang lehernya. Sedangkan untuk badannya berwarna hijau dengan paruh dan kaki yang berwarna hitam.
Burung ini sering dijumpai di Afrika. Berbeda dengan peach-faced yang ramah, jenis ini cenderung pemalu dan sering bersembunyi.
Jenis-Jenis Burung Lovebird Penangkaran yang Populer di Indonesia
Tahukah kamu, ada sangat banyak jenis-jenis burung lovebird yang populer di dunia ini? Namun, kebanyakan adalah hasil penangkaran atau keturunan dari jenis klasifikasi lebih rendah.
Apa sajakah jenisnya? Tentu saja ada banyak jenis-jenis burung lovebird hasil penangkaran. Berikut adalah 10 contoh jenis lovebird penangkaran yang populer di Indonesia, simak ulasannya hingga habis ya!
1. Lutino
Burung jenis ini merupakan keturunan dari peach-faced. Biasanya lovebird identik dengan warna hijau, kalau lutino warnanya lebih dominan kuning.
Sedangkan untuk kepalanya berwarna oranye dengan paruh berwarna merah. Untuk matanya, ada yang berwarna hitam atau merah.
Para pecinta burung menyukai jenis lutino bukan hanya dari warna bulunya yang unik tapi juga karena suara kicauannya. Lutino terkenal akan suaranya yang merdu dan lembut.
2. Violet
Salah satu jenis yang populer di Indonesia adalah violet. Burung ini memiliki ciri khusus yaitu berwarna biru gelap keungu-unguan pada badannya. Sedangkan untuk kepala dan leher biasanya berwarna putih atau abu-abu.
Selain itu, ia memiliki paruh berwarna merah muda atau putih tulang. Perpaduan warna yang apik, kan?
3. Blorok
Selain violet, burung jenis ini juga sangat diminati oleh para pecinta burung. Pasalnya, blorok memiliki warna yang unik dan indah. Berbeda dengan jenis lain yang biasanya memiliki warna yang dominan, kalau blorok memiliki banyak macam warna bulu.
Seperti yang bisa kamu lihat pada gambar di atas, ia memiliki bercak warna pada bagian tubuh dan sayapnya. Untuk kepalanya berwarna oranye dan putih, sedangkan sayapnya berwarna biru gelap. Selain itu, bagian perut nya pun perpaduan antara biru muda dan hijau.
Oleh karenanya, blorok sangat mudah dibedakan dari jenis-jenis burung lovebird yang lainnya. Sangat menarik untuk dipelihara, ya?
4. Biru Pastel
Kalau lihat burung yang satu ini bawaannya adem dan menenangkan banget. Pasalnya, jenis lovebird pastel atau lebih sering disebut dengan blue-ice ini memiliki warna yang sangat kalem.
Bulu pada bagian tubuh hingga ekor didominasi dengan warna biru muda. Sedangkan untuk lehernya biasanya berwarna putih salju dan kepalanya berwarna gelap seperti abu-abu atau hitam. Perpaduan yang sangat cantik, ya?
5. Parblue
Burung jenis ini merupakan keturunan dari yellow-collared sehingga memiliki warna kuning pada wajahnya. Parblue atau partial-blue sangat langka dan sulit dicari. Bahkan, ia sempat menjadi jenis lovebird termahal karena keunikanya.
Ciri khas dari jenis ini adalah memiliki biru yang tidak merata pada bagian sayap dan badannya. Seperti yang bisa kamu lihat pada foto di atas, badannya berwarna campuran antara biru tua, muda, dan abu-abu. Sangat cantik dan menawan, kan?
6. Albino
Sesuai dengan namanya, albino, burung ini memiliki warna dominan putih. Dari ujung kepala hingga ekornya, albino memiliki satu warna yaitu putih. Namun, ada juga variasi lain di mana warnanya lebih putih kebiruan.
Selain warnanya yang terlihat bersih dan unik, para pecinta burung tertarik kepada burung ini karena suaranya. Ia memiliki kicauan yang terdengar merdu dan cantik. Bahkan, albino juga bisa menirukan kicauan dari burung lain.
7. Dakocan
Kebanyakan orang pasti sudah tidak asing dengan sebutan dakocan atau boneka berwarna hitam yang diproduksi di negara Jepang. Lalu, kenapa jenis-jenis burung lovebird ini disebut dengan nama dakocan? Hal tersebut dikarenakan wajahnya yang berwarna hitam pekat.
Ciri-ciri lain adalah memiliki tubuh berwarna hijau dengan leher kuning. Paruh dari burung ini berwarna merah cerah. Perpaduan warna yang sangat lucu dan menarik, ya?
8. Cobalt
Jenis burung ini sangat mudah ditemukan di pasaran karena banyak sekali peminatnya. Ciri khas dari cobalt adalah berwarna dominan biru dengan leher putih dan wajah hitam seperti memakai topeng.
Ciri-ciri lainnya adalah memiliki ujung ekor yang berwarna hitam. Sangat unik dan bagus, kan?
Baca juga: Macam Macam Dinosaurus dan Namanya yang Menarik untuk Kamu Pelajari
9. Biola
Lovebird biola pada mulanya banyak dijumpai di Amerika dan Belanda. Seiring berjalannya waktu, biola kemudian diimpor ke Indonesia dan berhasil menarik perhatian para pecinta burung.
Ciri khas dari jenis lovebird import ini adalah memiliki warna bulu yang indah. Kepalanya berwarna oranye muda, sedangkan untuk warna tubuhnya adalah hijau.
Selain warnanya yang bagus, biola juga memiliki suara yang merdu. Unggas ini bisa berkicau sangat panjang jika dirawat dengan baik. Oleh sebab itulah banyak yang mengidolakannya.
10. Batman
Kamu mungkin sudah tidak asing dengan film animasi dan fantasi berjudul Batman, kan? Tokoh Batman dalam film tersebut memakai kostum dan jubah berwarna hitam. Hal tersebutlah yang membuat unggas berwarna hitam ini dinamai dengan lovebird batman.
Ciri khas dari unggas ini adalah mempunyai warna hitam pada bagian sayap dan kepalanya. Sedangkan untuk leher dan dadanya berwarna lebih cerah seperti putih atau abu-abu. Sangat mirip dengan tokoh pahlawan super bernama Batman, ya?
Keindahan Burung Lovebird yang Memukau
Sudah membaca dan memahami jenis-jenis burung lovebird di atas? Sudah memutuskan kamu ingin memelihara jenis yang mana? Apa pun jenis yang kamu pilih, semuanya memiliki keindahan dan keunikannya masing-masing.
Kamu akan terpesona dengan keragaman warna dan keindahan burung lovebird ini. Jadi, rawatlah peliharaanmu sepenuh hati sehingga ia bisa bertahan lama. Semangat!