
Ada beberapa tempat wisata kuliner di Semarang yang khas dan legendaris. Disebut legendaris karena sudah mulai beroperasi sejak puluhan tahun silam. Berikut ini kami rangkum lima destinasi wisata kuliner Semarangan yang patut kamu kunjungi disertai dengan alamatnya.
Jalan-jalan ke Kota Semarang, kiranya belum lengkap jika belum menikmati kulinernya. Apalagi jika kamu termasuk orang yang doyan makan dan selalu tertarik dengan sajian-sajian yang unik. Untuk memenuhi hasratmu akan makanan, berikut kami sajikan informasi mengenai lima tempat wisata kuliner di Semarang yang khas dan legendaris.
Berwisata adalah salah satu cara melemaskan otot dan menyegarkan pikiran karena rutinitas sehari-hari. Tidak hanya menikmati tempat-tempat yang indah dan eksotis saja, menikmati sajian khas daerah tertentu juga termasuk berwisata.
Setiap daerah memiliki jenis masakan yang berbeda-beda. Hal inilah yang membuat para pemburu kuliner suka traveling dan mencicipi sajian-sajian khas daerah yang mereka sambangi.
Jika kamu termasuk pemburu kuliner dan berencana pergi ke Semarang, simak review singkat ini dulu. Paling tidak, bisa jadi bekal bagimu untuk menentukan mana saja tempat yang akan disinggahi. Yuk, langsung saja simak dan masukkan dalam daftar tempat yang akan kamu kunjungi.
1. Lumpia Gang Lombok
Jalan Gang Lombok No. 11, Purwodinatan
Semarang Tengah, Kota Semarang
Jawa Tengah 50137
https://goo.gl/maps/93SguTefNzy
Setiap hari: 08.00–17.00 WIB
Salah satu makanan khas dan legendaris Semarangan adalah lumpia. Dilihat dari namanya, makanan ini memiliki kaitan dengan Negeri Tirai Bambu. Lebih tepatnya, lumpia Semarang adalah hasil silang budaya antara Tiongkok dan Jawa.
Lumpia menjadi jajanan yang digemari sejak zaman penjajahan. Tidak hanya orang-orang keturunan Tionghoa saja yang suka, masyarakat lokal pun menggemarinya.
Makanan ini mungkin akan kamu dapati di kawasan toko oleh-oleh di kota ini. Namun, ada empat toko lumpia asli di Semarang yang perlu kamu ketahui dan masukkan dalam daftar destinasi wisata kulinermu. Keempat toko tersebut masing-masing adalah milik anak dan cucu dari generasi pertama pembuat lumpia asli Semarang.
Di antara empat toko dari keturunan asli, Lumpia Gang Lombok adalah yang tertua. Warung yang selalu ramai pembeli ini beralamat di Gang Lombok no. 11, Purwodinatan. Bahan baku lumpia ini masih berdasarkan resep dari leluhurnya. Racikan rebung yang tidak berbau serta campuran telur dan udang yang tidak amis adalah alasan orang-orang mengunjungi tempat ini.
Warung ini menyediakan lumpia dalam dua macam, yaitu basah dan goreng. Meskipun tidak digoreng, lumpia basah tetap bisa langsung dimakan karena isiannya sudah matang. Orang-orang biasa membeli lumpia basah untuk dibawa pulang karena bisa disimpan di kulkas dan bisa digoreng 2–3 hari mendatang.
Meskipun lumpia sering dibeli untuk oleh-oleh, kamu tetap bisa menikmati kelezatannya di tempat. Kamu juga bisa mengunjungi kelenteng Tay Kak Sie yang berada di samping warung Gang Lombok. Kelenteng tersebut merupakan salah satu kelenteng tua di Semarang.
Baca juga: Belajar Sejarah dengan Mengunjungi Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta
2. Asem-Asem Koh Liem
Jl. Karang Anyar No.28- C4, Gabahan
Semarang Tengah, Kota Semarang
Jawa Tengah 50135
https://goo.gl/maps/m2jcJA6gqgm
Setiap hari: 07.00–17.00 WIB
Destinasi wisata kuliner di Semarang selanjutnya adalah asem-asem Koh Liem. Jika dilihat dari namanya, kamu pasti sudah mengira bahwa pemilik warung ini adalah keturunan Tionghoa. Ya, Semarang merupakan kota yang secara historis sangat dipengaruhi oleh budaya Tiongkok.
Rumah makan ini termasuk restoran sederhana di Semarang yang enak dan legendaris. Pada sudut bangunan, tertulis tahun pertama warung ini berdiri, yaitu 1978. Satu yang jadi menu andalan adalah asem-asem daging sapi dengan resep rahasia yang turun temurun.
Asem-asem adalah makanan yang berisi daging sapi dipotong dadu dengan kuah asam dan pedas yang segar. Rasa inilah yang membuat masakan ini disebut dengan asem-asem.
Bumbu yang membuat rasa asam pada masakan ini adalah asam Jawa, tomat, dan belimbing wuluh. Rasa asam tersebut kemudian berpadu dengan pedasnya cabai hijau besar yang dipotong-potong. Bahan-bahan dasar inilah tokoh utama di balik segarnya kuah asem-asem.
3. Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar
Tj. Mas, Semarang Utara, Kota Semarang,
Jawa Tengah 50174
https://goo.gl/maps/j18TUCHUWeL2
Setiap hari: 09.00–15.00 WIB
Masih bicara soal daging-dagingan, ada satu lagi olahan daging yang menjadi kuliner khas Kota Lumpia ini, yaitu gulai Bustaman. Berbeda dengan asem-asem Koh Liem yang menggunakan daging sapi, gulai Bustaman menggunakan daging kambing.
Sebelum membicarakan nikmatnya masakan ini, ada baiknya menilik dulu sejarahnya karena kuliner ini termasuk legendaris. Jadi kamu tidak hanya menikmatinya saja, tapi juga mengetahui cerita di balik kelezatannya.
Bustaman sebenarnya adalah nama sebuah kampung jagal kambing di Kota Semarang. Kampung yang namanya berasal dari seorang tokoh bernama Kiai Kertoboso Bustam ini memang lekat dengan aktivitas jual beli daging kambing. Aktivitas jagal kambing ini sudah dilakukan sejak zaman kolonial Belanda.
Selain menjagal kambing, para warga juga menjadi pedagang gulai kambing. Keunikan gulai Bustaman terletak pada kuahnya yang tidak menggunakan santan seperti gulai-gulai pada umumnya. Kuahnya yang kecokelatan berasal dari parutan kelapa yang digoreng hingga kering.
Jika kamu sedang melakukan wisata di Semarang dan ingin menjajal kuliner khas yang unik, gulai Bustaman bisa jadi solusi. Untuk menikmati kelezatan masakan ini, kamu tidak harus ke Kampung Bustaman, kok. Warung gulai kambing Bustaman ini banyak tersebar juga di beberapa tempat.
Salah satu warung makan gulai khas Bustaman yang terkenal dan mudah dijangkau adalah Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar. Letaknya berada di belakang Gereja Blenduk, kawasan Kota Lama, Semarang.
Dengan begitu, kamu bisa berjalan-jalan menikmati keindahan Kota Lama terlebih dahulu. Saat perut terasa lapar, barulah makan di warung Pak Sabar. Tenang saja, jam buka warung ini adalah mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Bagaimana, guys? Jika penasaran ingin mencicipinya, langsung saja masukkan ke dalam daftar wisata kuliner yang ingin kamu kunjungi di Semarang.
Baca juga: Lagi Liburan? Yuk, Perluas Wawasanmu Soal Satwa di Kebun Binatang Surabaya!
4. Toko Oen
Jl. Pemuda No.52, Bangunharjo
Semarang Tengah, Kota Semarang
Jawa Tengah 50138
https://goo.gl/maps/ApMKgDeSSJr
Setiap hari: 09.30–21.30 WIB
Jika kamu berada di kawasan Kota Lama dan ingin sekadar bersantai sambil menikmati cemilan khas, cobalah berkunjung ke Toko Oen. Lokasinya tidak jauh dari kawasan Kota Lama, yaitu di Jalan Pemuda.
Seperti bangunan-bangunan yang ada di Kota Lama, bangunan Toko Oen juga merupakan peninggalan Belanda. Toko Oen memang lebih mirip restoran ketimbang toko, tapi penamaan itu sudah melekat dan menjadi terkenal sejak dulu.
Menurut beberapa sumber, Toko Oen dibuka pertama kali di Jogja pada tahun 1910 oleh seorang wanita bernama Liem Gien Nio. Nama Oen diambil dari nama suaminya, yaitu Oen Tjok Hok. Pada tahun 1936, barulah toko ini membuka cabang di Semarang.
Toko Oen menyediakan berbagai menu mulai dari sajian lokal hingga Eropa. Desain interior tokonya pun menciptakan suasana klasik tersendiri sehingga saat masuk, kamu seperti sedang berada pada film-film barat klasik. Kiranya, tempat ini cocok bagi kamu yang mencari tempat makan di Semarang yang romantis.
Tidak harus makan berat kok, kamu bisa santai minum kopi sambil ditemani sajian kue-kue yang unik yang menjadi andalan toko ini. Beberapa kue tersebut di antaranya ada amandel, poffertjes, dan ganjel rel. Mendengar namanya saja, kamu pasti penasaran seperti apa rasanya, kan?
5. Es Puter Cong Lik
Jalan K.H. Ahmad Dahlan No.11, Karangkidul
Semarang Tengah, Kota Semarang
Jawa Tengah 50241
https://goo.gl/maps/FVr2Hve77t62
Setiap hari: 18.00–23.30 WIB
Es puter juga sering disebut dengan es dung dung. Sajian ini merupakan dessert khas Indonesia. Pembuatan esnya menggunakan santan sebagai pengganti susu sehingga teksturnya sedikit lebih kasar ketimbang es krim.
Ada satu warung es puter legendaris di Semarang yang bisa kamu masukkan ke dalam daftar destinasi wisata kuliner, yaitu Es Puter Cong Lik. Ketika mendengar namanya, mungkin kamu merasa penasaran dan mengira bahwa penjualnya berasal dari etnis Tionghoa.
Nama Cong Lik bukanlah nama orang Tiongkok, melainkan berasal dari akronim kacung cilik. Kacung dalam bahasa Indonesia berarti pembantu, jadi kacung cilik berarti pembantu kecil. Oleh karena logat orang Jawa Semarangan yang sedikit kasar, maka bunyi cung menjadi cong.
Konon, pendiri warung es ini, Pak Sukimin, pernah menjadi pelayan di zaman penjajahan Jepang sewaktu dirinya masih remaja. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pekerja yang ulet dan lincah ketika berjualan es keliling. Mulai dari sinilah maka ia dijuluki kacung cilik. Pada tahun 1982, penjualan es puter ini diteruskan olah generasi kedua Pak Sukimin, yakni Pak Imam Suwarto.
Ada beberapa varian rasa es puter di warung ini, ada cokelat, alpukat, durian, kelapa, dan masih banyak varian lainnya. Harganya dibanderol mulai dari Rp15.000 hingga Rp20.000. Warung es ini buka pada sore sampai malam, yaitu mulai pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Baca juga: Info Lengkap Agar Kunjungan Ke Tempat Wisata di Jogja Jadi Lebih Seru
Nikmati Wisata Kuliner di Semarang yang Lawas dan Bikin Puas
Demikian beberapa tempat wisata kuliner di Semarang yang perlu kamu ketahui. Semarang memang memiliki corak budaya yang beragam akibat akulturasi yang terjadi sejak dahulu kala. Hal tersebut juga berdampak pada dunia perkulineran.
Dengan membaca artikel ini, paling tidak kamu punya pedoman untuk berwisata sambil memanjakan lidah. Tambahkan saja pada daftar destinasi yang akan kamu kunjungi ketika berlibur ke Semarang.
Jika kamu merasa informasi ini bermanfaat, bagikan ke teman-temanmu yang suka berwisata kuliner juga. Dengan saling bertukar informasi, semakin banyak daftar tempat menarik yang perlu untuk dikunjungi.