Tentu kamu sudah tak asing dengan nama Suzzanna, bukan? Wanita yang lahir tahun 1942 ini dikenal masyarakat Indonesia sebagai ratunya film horor. Nah, jika kamu merasa rindu dengan sinema-sinema yang diperankan sang ratu film horor, kamu bisa menonton film Suzzanna Bernapas dalam Kubur yang akan kami ulas di artikel ini.
- Sutradara
- Rocky Soraya, Anggy Umbara
- Produser
- Sunil Soraya, Raam Soraya
- Penulis
- Ferry Lesmana, Bene Dion Rajagukguk, Sunil Soraya
- Pemeran
- Luna Maya, Herjunot Ali, Alex Abbad, Clift Sangra, Asri Welas
- Tanggal edar
- 15 November 2018
- Jumlah views
- 3.346.185
Suzzanna Martha Frederika van Osch atau yang akrab dipanggil Suzzanna adalah seorang aktris yang telah berkarir di dunia hiburan sejak 1950-an. Di awal karirnya, ia terkenal sebagai bintang panas, tapi sejak tahun 1980-an ia mulai dikenal sebagai ratu film horor. Meski saat ini Suzzanna sudah meninggal, karakternya kembali dihidupkan dalam film Suzzanna Bernapas dalam Kubur.
Saat mendengar judulnya, kamu mungkin akan berpikir bahwa film ini adalah perpaduan Beranak dalam Kubur dan Bernafas dalam Lumpur. Namun, menurut Sunil Soraya selaku produser dan penulis cerita, film Bernapas dalam Kubur benar-benar baru dan tak ada kaitannya dengan kedua film tersebut.
Meski tak berkaitan, film yang dibintangi Luna Maya ini menampilkan karakter hantu sundel bolong seperti dalam film Beranak dalam Kubur. Hanya saja, tentunya dengan jalan cerita yang berbeda.
Nah, setelah menyimak sekilas tentang film Bernapas dalam Kubur, langsung saja simak informasi lengkap mengenai film yang dibintangi Herjunot Ali tersebut di bawah ini. Selamat membaca!
Sinopsis
Suzzanna dan Satria adalah sepasang suami istri yang telah lama menikah, tapi belum juga dikaruniai buah hati. Setelah sabar menanti selama lima tahun, Suzzanna akhirnya mengandung sehingga membuat seisi rumah termasuk para asisten rumah tangga menyambut dengan bahagia.
Di luar kehidupan rumah tangganya, Satria adalah seorang petinggi di sebuah pabrik. Ia bertanggung jawab terhadap masalah-masalah perusahaan, termasuk menangani karyawan-karyawan pabriknya yang menuntut kenaikan gaji. Saat para karyawan mengajukan protes, Satria tak mengabulkan keinginan mereka karena merasa tiga bulan yang lalu baru saja menaikkan gaji karyawan.
Didorong faktor ekonomi dan dendam terhadap bosnya, Jonal yang merupakan salah satu karyawan pabrik mengajak Umar, Gino, dan Dudun untuk merampok rumah Satria. Umar yang sebenarnya menaruh hati pada Suzzanna, istri bosnya, awalnya tak menyetujui rencana tersebut. Namun, karena desakan dari teman-temannya, mau tak mau ia turut dalam aksi tersebut.
Setelah mempertimbangkan dengan matang, mereka memutuskan akan beraksi saat Satria sedang dinas ke Jepang. Kebetulan, saat itu akhir pekan sehingga semua penghuni rumah pergi ke balai desa untuk menyaksikan layar tancap.
Namun, tak diduga, Suzzanna yang sedang hamil dan merasa tak enak kembali pulang dengan menaiki becak. Ia yang berniat istirahat tiba-tiba dikejutkan dengan suara piano yang berbunyi. Curiga ada yang tidak beres, Suzzanna kemudia keluar kamarnya untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi.
Nahas, saat berkeliling rumah, ia bertemu dengan empat bandit yang berusaha merampok rumahnya. Karena takut tertangkap, para perampok itu kemudian mengejar Suzzanna hingga akhirnya secara tak sengaja Dudun menusuk perut Suzzanna dan membuatnya sekarat.
Para perampok yang ketakutan perbuatannya akan ketahuan langsung mengubur Suzzanna yang tengah sekarat di halaman rumah. Kematian Suzzanna beserta bayi yang ada di dalam kandungannya ini adalah awal dari teror-teror yang terjadi dalam film Suzzanna Bernapas dalam Kubur. Penasaran dengan kisah selanjutnya? Segera tonton filmnya, ya!
Baca juga: Film Sejarah Terbaik yang Bisa Menambah Wawasanmu tentang Peristiwa Masa Lalu
Pemeran & Karakter
Pemeran Utama
- Luna Maya – Suzanna
- Herjunot Ali – Satria, suami Suzanna
Pemeran Pendukung
- Teuku Rifnu Wikana – Umar, buruh pabrik karyawan Satria
- Alex Abbad – Dudun, buruh pabrik karyawan Satria
- Verdi Solaiman – Jonal, buruh pabrik karyawan Satria
- Kiki Narendra – Gino, buruh pabrik karyawan Satria
- Asri Welas – Mia, asisten rumah tangga Suzanna
- Opie Kumis – Pak Rojali, asisten rumah tangga Suzanna
- Ence Bagus – Tohir, asisten rumah tangga Suzanna
- Norman R. Akyuwen – Mbah Turu, dukun dan paman Gino
- Clift Sangra – Pak Bekti, atasan Satria
Baca juga: Film Korea Terbaik Sepanjang Masa yang Sayang untuk Dilewatkan
Trivia Menarik tentang Film Bernapas dalam Kubur
1. Sempat Akan Diberi Judul Berbeda
Seperti yang sudah disebutkan di awal, film Suzzanna Bernapas dalam Kubur akan menampilkan tokoh hantu sundel bolong sebagai ikon. Oleh karena itu, Sunil Soraya sempat berpikir akan memberi judul Sundel Bolong pada sinema yang digarap Anggy Umbara dan Rocky Soraya tersebut. Ia berpikir demikian karena menurutnya, nama Suzzanna sudah sering digunakan sebagai judul film-film yang mendaur ulang konsep cerita film Suzzanna terdahulu.
Namun, setelah dipertimbangkan lagi, pilihannya jatuh pada judul Bernapas dalam Kubur dengan tambahan kata Suzzanna di depannya. Sebenarnya ia memilih judul tersebut bukan agar mirip judul film Suzzanna dahulu, melainkan karena judul tersebut sangat mewakili isi film yang digarapnya.
2. Ganti Sutradara
Pada awal proyek pembuatan film Suzzanna Bernapas dalam Kubur, Sunil Soraya selaku produser menyerahkan kursi sutradara pada Anggy Umbara. Namun, saat proses syuting telah selesai, Sunil mengaku kurang puas dengan pekerjaan Anggy dan merasa beda visi.
Oleh karena itu, ia meminta Rocky Soraya untuk memimpin proses syuting ulang yang memakan waktu hingga 20 hari. Menurut Rocky, bagiannya yang ditayangkan dalam film Suzzanna Bernapas dalam Kubur mencapai 70%, sedangkan 30% sisanya adalah hasil kerja Anggy Umbara.
3. Kesulitan Mencari Pemeran Suzzanna
Dalam sebuah wawancara, Anggy Umbara menyatakan sempat kesulitan mencari sosok yang akan berperan sebagai Suzzanna. Butuh waktu sekitar satu tahun untuk mendapatkan aktris yang benar-benar cocok berperan sebagai sang ratu horor. Kemudian belakangan terungkap bahwa aktris yang dimaksud adalah Luna Maya.
Ternyata keterlibatan Luna dalam sinema ini berkat rekomendasi Rocky Soraya yang kemudian turut menjadi sutradara. Rocky dan Luna pernah berkolaborasi dalam proyek film The Doll 2 dan Sabrina sehingga ia merasa bahwa Luna adalah orang yang tepat mengisi karakter Suzzanna. Benar saja, saat di tes, Luna Maya benar-benar sesuai dengan ekspektasi.
4. Makan Bunga Melati
Untuk kamu yang suka menonton film-film Suzzanna, pasti tidak asing dengan adegan makan bunga melati yang dilakoni sang ratu horor tersebut hampir di tiap filmnya. Nah, dalam film Suzzanna Bernapas dalam Kubur ini, tentunya Luna Maya yang memainkan peran sebagai Suzzanna juga harus melakukan hal yang sama.
Meski dalam kesehariannya Luna Maya tak punya kebiasaan makan bunga melati seperti halnya Suzzanna, mau tak mau ia harus melakoni adegan tersebut. Bahkan, menurut pengakuan bintang asal Bali ini, bunga melati yang tersedia di lokasi syuting tak selalu segar. Ia pernah memakan bunga melati basi yang sudah berbau aneh sehingga khawatir akan sakit perut.
Baca juga: Film Action Indonesia Terbaik yang Seru Ditonton Bersama Teman-Teman
5. Menggunakan Topeng Prostetik
Saat menonton trailernya, mungkin kamu akan langsung terkejut melihat Luna Maya yang tampak begitu mirip dengan Suzzanna. Rahasianya, ternyata Luna Maya menggunakan topeng prostetik yang dibuat di Rusia.
Tak tanggung-tanggung, pembuatan topeng prostetik itu sampai membutuhkan referensi 200 foto Suzzanna. Namun, dari sekian banyak foto yang dikirimkan Clift Sangra, Sunil memutuskan membuat topeng prostetik Suzzanna saat berusia 29 tahun.
5. Make Up Artist dari Rusia
Tak hanya topeng prostetiknya yang dibuat di Rusia, make up artist-nya pun didatangkan dari negara Tirai Besi itu. Dua orang make up artist tersebut bernama Tatiana Melkomova dari FX Design Group Int dan Peter Gorshenin.
Tatiana dan Peter butuh waktu tiga jam untuk menyulap penampilan Luna Maya hingga benar-benar mirip seperti Suzzanna. Tak hanya itu, Luna juga harus touch up make up sesering mungkin agar penampilannya tetap memukau. Meski lelah, diakui Luna bahwa ia melakukannya dengan sepenuh hati agar menghasilkan karya yang luar biasa.
6. Luna Maya Kesulitan Menirukan Suzzanna
Kita sama-sama tahu bahwa setiap orang memiliki ciri khas masing-masing yang sulit dilakukan atau ditirukan oleh orang lain. Jadi, wajar saja rasanya jika Luna Maya merasa kesulitan menirukan seorang Suzzanna yang menyandang predikat ratu film horor.
Agar mirip dengan Suzzanna, Luna bahkan sampai melakukan studi intensif dan mempelajari gerak gerik, cara bicara, cara berjalan, intonasi, hingga ekspresi Suzzanna dengan menonton film-film sang ratu horor. Meski demikian, Luna masih merasa kesulitan sehingga memutuskan akan menirukan intonasi dan gaya bicara Suzzanna.
Selain kedua hal tersebut, Luna juga harus menirukan cara melotot khas Suzzanna. Meski hanya adegan melotot, Luna mengaku kesulitan karena kornea matanya yang berwarna kebiruan harus diberi lensa kontak agar tampak seperti warna mata Suzzanna.
7. Suami Suzzanna Ikut Bermain
Selama hidup, Suzzanna pernah dua kali menikah. Pernikahan pertamanya adalah dengan seorang aktor sekaligus produser bernama Dicky Suprapto. Setelah berpisah, ia kemudian menikah dengan Clift Sangra yang merupakan lawan mainnya dalam film Sangkuriang.
Clift Sangra yang telah hidup bersama Suzzanna selama 25 tahun-lah yang banyak membantu kru film untuk kembali menghadirkan sosok sang ratu horor tersebut dengan menjadi informan. Bahkan, untuk menguatkan aura Suzzanna dalam film Suzzanna Bernapas dalam Kubur, Clift didapuk sebagai pemeran Pak Bekti, atasan Satria.
8. Adegan Makan Sate Dihilangkan
Pada trailer yang diunggah pihak Soraya Intercine Films pada 24 September 2018, terlihat adegan ikonik Suzzanna yang memesan sate sejumlah 200 tusuk pada tukang sate yang dipanggil Cak Kasan. Namun, saat menonton filmnya, mungkin kamu akan terkejut karena adegan tersebut sama sekali tak ada dalam film. Menurut Luna, adegan itu dihilangkan karena tersandung masalah hak cipta.
9. Berlatar Tahun 1980-an
Meski menghadirkan cerita yang lebih segar, latar waktu dalam film Suzzanna Bernapas dalam Kubur tetap berkisar pada tahun 1980-an. Alasannya adalah karena horor dengan gambaran masa lampau kerap kali mampu membuat penonton merasa ketakutan meski tak banyak adegan jumpscare yang disisipkan.
Sekedar informasi buat kamu yang belum tahu, jumpscare adalah adegan menyeramkan yang muncul secara tiba-tiba dengan diiringi musik yang mengagetkan. Tujuannya, tentu saja agar penonton jadi kaget dan ketakutan.
10. Biaya Produksi Tinggi
Dengan segala kerumitan dalam pembuatannya, wajar saja sepertinya jika film Suzzanna Bernapas dalam Kubur menjadi salah satu sinema termahal yang diproduksi Soraya Intercine Films. Apalagi, waktu produksi yang dijadwalkan satu bulan jadi bertambah 20 hari karena proses syuting ulang.
Namun, mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan, Sunil Soraya sama sekali tak mau menyebutkan angka pasti. Hanya saja, ia memberikan keterangan bahwa biaya produksi Suzzanna Bernapas dalam Kubur mirip dengan Tenggelamnya Kapan van der Wick.
11. Film Terlaris Kedua Sepanjang 2018
Meski biaya produksinya tinggi, Sunil Soraya selaku produser tampaknya patut berbangga karena upayanya menggelontorkan dana yang besar untuk proses produksi tidaklah sia-sia. Jumlah penonton film yang dibintangi Luna Maya ini bahkan mencapai 3,3 juta orang.
Capaian ini menempatkan Suzzanna Bernapas dalam Kubur sebagai sinema terlaris kedua sepanjang tahun 2018. Hanya satu tingkat di bawah Dilan 1990 yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla.
Tertarik Nonton Film Suzzanna Bernapas dalam Kubur?
Itu tadi informasi lengkap seputar film Suzzanna Bernapas dalam Kubur mulai dari sinopsis, pemeran, hingga fakta-fakta menariknya. Apakah setelah menyimaknya kamu jadi makin tertarik nonton sinema yang disutradarai Anggy Umbara dan Rocky Soraya ini? Jika ya, kamu bisa nonton lewat situs layanan streaming atau membeli kaset DVD-nya.
Kalau kamu punya sahabat atau anggota keluarga yang menggemari Suzzanna dan film-film lawasnya, ajak juga mereka nonton bareng. Semoga dengan menyaksikan film Suzzanna Bernapas dalam Kubur, kerinduan akan penampilan sang ratu film horor Indonesia bisa terobati.