Kalau kamu ingin mengetahui tentang awal pertama terbentuknya X-Men, coba saksikan film X-Men: First Class. Di sini kamu bisa menyaksikan upaya Charles Xavier mengumpulkan para mutan untuk bergabung di Xavier School for Gifted Youngster. Sebelum nonton, simak ulasan yang sudah kami siapkan di bawah ini, yuk!
- Sutradara
- Matthew Vaughn
- Produser
- Lauren Shuler Donner, Bryan Singer, Simon Kinberg, Gregory Goodman
- Penulis
- Ashley Edward Miller, Zack Stentz, Jane Goldman, Matthew Vaughn, Sheldon Turner, Bryan Singer
- Pemeran
- James McAvoy, Michael Fassbender, Rose Byrne, January Jones, Oliver Platt, Kevin Bacon
- Tanggal edar
- 25 Mei 2011 (Ziegfeld Theatre), 1 Juni 2011 (Inggris), 3 Juni 2011 (Amerika Serikat)
- IMDb user ratings
- 7,7
X-Men: First Class atau yang disebut juga sebagai X: First Class adalah film superhero asal Amerika Serikat yang disutradarai oleh Matthew Vaughn. Sinema ini diadaptasi dari komik X-Men karya Jack Kirby dan Stan Lee.
Setelah dirilis pada tanggal 25 Mei 2011 di Ziegfeld Theatre, sinema ini langsung mendapatkan ulasan positif dari kritikus dan penonton. Beberapa di antaranya average rating 7,37/10 di Rotten Tomatoes, 65/100 di Metacritics, dan 7,7/10 di IMDb.
Tak hanya itu, film ini juga memenangkan beberapa penghargaan bergengsi. Beberapa di antaranya adalah penghargaan kategori Spotlight Award pada National Board Review Awards 2011, Best Actor pada Los Angeles Film Critics Association Awards 2011, Best Fantasy Movie dan Best Cameo pada Scream Awards 2011, juga Best Make-Up pada Saturn Awards 2012.
Kalau kamu ingin tahu informasi lain seputar film X-Men: First Class ini, simak ulasan yang sudah kami siapkan di bawah ini, yuk! Di sini kamu nggak hanya bisa menemukan sinopsisnya, tapi juga trivia menarik seputar filmnya. Selamat membaca!
Sinopsis
Kisah pada film X-Men: First Class ini dimulai pada tahun 1944 di sebuah kamp konsentrasi Nazi. Saat itu, seorang mutan ilmuwan bernama Klaus Schmidt (Kevin Bacon) menyaksikan seorang tawanan kecil sanggup membengkokkan gerbang metal hanya menggunakan pikirannya.
Beberapa hari kemudian, Klaus meminta sang tawanan kecil yang bernama Erik Lehnsherr (Bill Miner) untuk menggerakkan koin di mejanya menggunakan pikirannya. Karena Erik selalu gagal melakukan hal tersebut, Klaus pun langsung membunuh ibu sang bocah.
Dengan penuh kesedihan dan kemarahan, Erik pun kemudian membunuh dua penjaga yang ada di sana dan menghancurkan ruangan tersebut. Klaus yang selamat dari kehancuran tersebut pun memiliki rencana merekrut Erik sebagai mesin pembunuh.
Di sisi lain, di sebuah rumah besar di Westchester County, New York, tinggallah seorang anak laki-laki mutan dengan kemampuan telepati bernama Charles Xavier (Kayrence Bekcher). Suatu hari, untuk pertama kalinya ia bertemu dengan Raven kecil (Morgan Lily), seorang mutan yang bisa mengubah fisik dan suaranya hingga menyerupai orang lain.
Ketika Raven berubah wujud ke bentuk aslinya yang berkulit biru dan bersisik, Charles tidak merasa takut sama sekali. Ia justru merasa senang karena akhirnya dapat bertemu dengan orang yang “berbeda”. Bahkan, Charles mengajak Raven untuk tinggal bersama keluarganya sebagai saudara perempuan angkat.
Beberapa tahun kemudian, Erik (Michael Fassbender) dan Charles (James McAvoy) tumbuh menjadi remaja dengan jalan hidupnya masing-masing. Erik berusaha melacak keberadaan Klaus Schmidt untuk membalaskan dendamnya, sementara Charles lulus dari Universitas Oxford.
Karena sebuah peristiwa, Charles dan Erik pun bersatu untuk mengumpulkan orang-orang yang sudah bermutasi menggunakan bantuan Cerebro. Bahkan, CIA pun mensponsori upaya tersebut dan mengundang beberapa mutan yang sudah direkrut ke sebuah fasilitas rahasia CIA, Divisi X. Mutan-mutan tersebut adalah seorang penari striptease bernama Angel Salvadore (Zoë Kravitz), supir taksi bernama Armando Muñoz (Edi Gathegi), tahanan Angkatan Darat bernama Alex Summers (Lucas Till), dan remaja bernama Sean Cassidy (Caleb Landry Jones).
Suatu hari, saat Charles, Erik, dan agen CIA tengah melacak keberadaan Klaus Schmidt yang kini berganti nama menjadi Sebastian Shaw, di saat yang bersamaan rupanya mutan ilmuwan itu sudah menyerang Divisi X dan membunuh semua orang di sana kecuali para mutan. Tujuannya adalah karena Sebastian Shaw ingin merekrut para mutan agar menjadi pengikutnya.
Akankah mutan-mutan tersebut akhirnya mengikuti Sebastian? Apakah yang akan dilakukan Erik dan Charles selanjutnya?
Baca juga: Film Kriminal Terbaik yang Seru dan Bikin Deg-Degan
Pemeran & Karakter
Pemeran Utama
- James McAvoy – Charles Xavier/Professor X
- Kayrence Bekcher – Charles Xavier muda
- Michael Fassbender – Erik Lehnsherr/Magneto
- Bill Miner – Erik Lehnsherr muda
- Rose Byrne – Moira MacTaggert
- Jennifer Lawrence – Raven Darkhölme/Mystique
- Morgan Lily – Raven Darkhölme muda
- Rebecca Romijn – Raven Darkhölme tua
- January Jones – Emma Frost
- Nicholas Hoult – Hank McCoy/Beast
- Jason Flemyng – Azazel
- Lucas Till – Alex Summers/Havok
- Edi Gathegi – Armando Muñoz/Darwin
- Kevin Bacon – Sebastian Shaw/Dr. Klaus Schmidt
- Caleb Landry Jones – Sean Cassidy/Banshee
- Zoë Kravitz – Angel Salvadore
- Matt Craven – Direktur CIA McCone
- Álex González – Janos Quested/Riptide
- Rade Šerbedžija – Jenderal Rusia
- Glenn Morshower – Kolonel Hendry
Pemeran Pendukung
- Oliver Platt – agen CIA dan Ketua Division X
- Annabelle Wallis – Amy
- Don Creech – Agen CIA Stryker
- Michael Ironside – Kapten Angkatan Laut Amerika Serikat
- Ray Wise – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat
- James Remar – Jenderal Amerika Serikat
- Brendan Fehr – petugas komunikasi
- Aleksander Krupa – Kapten Angkatan Laut Rusia
Penampilan Spesial
- Hugh Jackman – Logan/Wolverine
Baca juga: Film Sci Fi Terbaik Sepanjang Masa yang Seru dan Menegangkan
Trivia Menarik Seputar Film X-Men: First Class
1. Tidak Ada Stan Lee sebagai Kameo
Biasanya, sang penulis komik Marvel, Stan Lee, selalu muncul sebagai kameo dalam setiap film-film Marvel. Namun, pada beberapa film, termasuk X-Men: First Class, Stan Lee tidak terlihat pada adegan apa pun.
Dalam sebuah wawancara, Stan Lee pun mengungkapkan alasannya tidak turut serta tampil sebagai kameo. Ia menyebutkan kalau tempat syuting film X-Men: First Class ini terlalu jauh dari rumahnya sehingga ia memutuskan untuk tidak turut serta bergabung.
2. Salah Paham James McAvoy soal Gaya Rambut Xavier
Untuk mempersiapkan perannya sebagai Charles Xavier, James McAvoy pun langsung berinisiatif mempelajari segala hal yang berkaitan dengan perannya itu. Mulai dari menonton seluruh film X-Men yang sudah rilis, berusaha menirukan cara berbicara Sir Patrick Stewart, pria yang memerankan Charles Xavier dewasa pada film sebelumnya, hingga menggunduli rambutnya.
Namun rupanya, keputusannya untuk mengubah gaya rambut itu justru salah besar. Matthew Vaughn, sang sutradara, menyatakan kalau peran Xavier pada film prekuel ini seharusnya masih digambarkan memiliki rambut normal.
Untuk mengatasi hal itu, McAvoy pun diminta untuk mengenakan rambut palsu atau wig selama proses syuting berjalan. Wah, kira-kira McAvoy menyesali keputusannya untuk menggunduli rambutnya nggak, ya?
3. Munculnya Cyclops dan Storm pada Film X-Men First Class ini
Kalau mengikuti film X-Men, kamu mungkin sudah akrab dengan Cyclops dan Storm. Keduanya termasuk dua mutan yang pertama bergabung sebagai X-Men. Cyclops dapat memancarkan sinar energi yang kuat dari matanya, sementara Storm dapat mengendalikan cuaca dan atmosfir.
Pada film X-Men: First Class ini, kamu dapat melihat masa kecil kedua mutan tersebut meski hanya sekilas. Keduanya terlihat dalam adegan di mana Charles sedang menggunakan Cerebro dan melihat banyak sekali mutan anak-anak.
Di antara anak-anak itu, Cyclops digambarkan sebagai anak laki-laki berkacamata yang tengah bermain dengan glove dan tongkat bisbol, sedangkan Storm digambarkan sebagai seorang gadis dengan rambut panjang berwarna putih dan kulit kecoklatan. Kira-kira apakah kamu bisa menemukan keduanya ketika menonton film ini?
4. Kostum untuk Raven Kecil
Karakter Raven Darkhölme kecil dalam film X-Men: First Class ini diperankan oleh Morgan Lily yang masih berusia 11 tahun. Karena Morgan masih kecil, tim produksi tidak mungkin memaksakan untuk menggunakan cat tubuh pada tubuhnya. Alasannya adalah karena menambahkan make-up berlebih pada aktris cilik itu tidaklah praktis.
Sebagai gantinya, Morgan Lily pun mengenakan sebuah slip-on bodysuit berwarna biru yang dimodifikasi. Sementara untuk wajahnya, ia didandani dengan sedikit make-up dan facial appliances yang untuk mengenakannya hanya membutuhkan waktu satu setengah jam.
Baca juga: Film Fantasi Terbaik Sepanjang Masa yang Memperkaya Imajinasi
Jangan Sampai Ketinggalan Menyaksikan Film X-Men: First Class
Setelah membaca ulasan pada artikel ini, apakah kamu semakin ingin menonton film X-Men: First Class ini? Agar lebih seru, ajak sekalian teman-teman dan saudaramu untuk menonton bersama-sama, ya!
Kalau kamu ingin mencari informasi tentang tontonan lain yang seru, coba baca artikel lain di kanal Hiburan website KepoGaul.com ini. Di sini kamu bisa mendapatkan ulasan tentang tontonan dengan genre drama, action, komedi, dan masih banyak lagi. Selamat membaca!