
Bingung memilih lokasi wisata yang tepat ketika berkunjung ke Bali karena terlalu banyak pilihan? Tampaknya kamu perlu mampir ke kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali. Di sana, kamu tidak hanya akan menyaksikan pemandangan alam, tetapi juga bisa memperoleh pengetahuan tentang sejarah dan pengalaman spiritual.
Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan
Kabupaten Badung
Bali 80364
https://goo.gl/maps/A1DU7o36cJE2
Setiap hari: 08.00 – 22.00 WITA
Dewasa: Rp 80.000/orang
Anak-anak: Rp 60.000/anak
Wisatawan asing: Rp 125.000-Rp 150.000/orang
Pulau Dewata selalu mampu menarik kedatangan wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Jutaan pelancong setiap tahunnya mengunjungi Bali demi bisa menikmati keindahan alam berupa pantai dan pegunungan, juga kebudayaannya.
Bukan itu saja, yang patut kamu kunjungi ketika liburan ke Bali adalah kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana Cultural Park atau Taman Budaya GWK. Kawasan ini menawarkan berbagai keindahan, salah satunya yang paling ikonik adalah kemegahan patung Garuda Wisnu Kencana.
Patung Garuda Wisnu Kencana merupakan bangunan yang bentuknya merepresentasikan Dewa Wisnu sedang menunggang burung garuda. Garuda Wisnu Kencana dirancang untuk menjadi patung paling megah di dunia, yang tentunya akan membuat kita sebagai warga negara Indonesia bangga.
Di sisi lain, Taman Budaya GWK tak hanya menawarkan warisan budaya yang mewah dan monumental, tetapi juga keindahan alam. Ingin tahu lebih banyak tentang Garuda Wisnu Kencana Cultural Park? Simak ulasan lengkapnya mulai soal sejarah hingga tips berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana Bali pada artikel ini.
Sekilas tentang Garuda Wisnu Kencana Bali
Kawasan wisata Garuda Wisnu Kencana Cultural Park dibangun di atas lahan perbukitan kapur seluas kurang lebih 60 hektar di daerah Ungasan, Kabupaten Badung, Bali. Pembangunan di lokasi yang berada pada ketinggian 263 meter di atas permukaan laut itu dimulai sejak tahun 1990 dan terus mengalami pemugaran serta pengembangan lahan.
Di area Taman Budaya GWK terdapat beberapa patung yang terkenal dan ikonik, antara lain patung Dewa Wisnu di Wisnu Plaza, patung Garuda di Garuda Plaza, dan yang terbaru adalah patung Garuda Wisnu Kencana. Patung Garuda Wisnu Kencana telah melalui proses panjang hingga akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 September 2018. Bangunan monumental di GWK itu memiliki tinggi 121 meter, mengalahkan patung Liberty di New York, Amerika Serikat yang hanya setinggi 93 meter.
Penasaran seperti apa? Simak ulasan singkatnya di bawah ini!
Diresmikan setelah 28 Tahun
Sudah disinggung sebelumnya, patung tersebut merupakan bangunan paling monumental yang digadang-gadang menjadi patung paling tinggi dan megah di Indonesia. Oleh karenanya, diharapkan patung GWK tidak hanya akan menjadi ikon budaya nomor satu di Bali, tetapi juga di dunia.
Harapan tersebut rasanya tak terlalu muluk mengingat perjuangan pembangunan patung GWK yang amat panjang. Jika dihitung, proses penggarapan proyek Garuda Wisnu Kencana Bali memakan waktu 28 tahun sebelum akhirnya diresmikan pada 2018.
Ada beberapa hal yang memengaruhi proses pembuatan patung tersebut berlangsung begitu lama. Salah satunya adalah melonjaknya harga bahan-bahan bangunan yang diimpor dari sejumlah negara, seperti Jepang, Tiongkok, India, Italia, hingga Amerika Latin. Bahkan, ada kisah mistis yang disinyalir turut menjadi “penyebab” molornya pembangunan Patung Garuda Wisnu Kencana Bali.
Seorang tokoh spiritual di Bali, Brahmana Guna Avatara Dasa menyebutkan, bahwa alotnya pembangunan disebabkan karena letaknya menyalahi arah mata angin. Jika disesuaikan dengan konsep ajaran Hindu, seharusnya Dewa Wisnu diletakkan di sebelah utara, bukan di selatan.
Meski begitu, proses pembangunan Patung GWK memiliki cerita istimewa yang perlu kamu ketahui. Selama berjalannya proyek yang berlangsung 28 tahun itu, pengerjaan patung dilaporkan tidak pernah sekali pun menelan korban atau dengan kata lain tidak ada kecelakaan dalam tahap pembangunannya (zero accident).
Terlepas dari itu semua, tentu banyak sekali pihak yang merasa lega atas rampungnya proyek itu, khususnya mereka yang terlibat langsung dalam pembangunan. Salah satunya adalah seniman Nyoman Nuarta, sosok di balik kemegahan Patung Garuda Wisnu Kencana yang kini berdiri dengan gagahnya.
Dalam sebuah wawancara, Nyoman Nuarta menuturkan sepenggal cerita tentang patung GWK yang dibuat bukan hanya untuk melestarikan tradisi dan budaya Bali. Patung itu juga dibangun untuk menjadi simbol pariwisata dunia. “GWK diciptakan untuk menjadi ikon pariwisata dan budaya Bali, karena pariwisata Bali itu menjual warisan budaya yang masih aktif,” terangnya.
Ruangan di Dalam Patung GWK
Tak hanya tampak megah dari luar, Patung GWK juga menyuguhkan hal yang spektakuler di dalamnya. Memasuki lantai pertama bangunan, pengunjung akan dimanjakan dengan foto-foto dokumentasi perjalanan pembangunan GWK sejak era Presiden Soeharto.
Setelah itu, pengunjung bisa naik ke lantai sembilan di mana terdapat informasi lengkap mengenai perancang GWK, yaitu Nyoman Nuarta, dan terdapat pula detail rancangan patung. Sayang, untuk masuk ke ruangan ini hanya dibatasi sebanyak maksimal 30 pengunjung.
Dari lantai sembilan, pengunjung dapat langsung naik ke lantai 23 menggunakan lift. Saat itulah perjalanan sebenarnya di “perut” Patung GWK dimulai. Dalam perjalanan hingga ke lantai 23, kamu akan melihat rangkaian kerangka baja yang menopang tubuh patung tersebut. Di situ, pengunjung kembali dimanjakan dengan foto-foto lain dari proses pengerjaan patung.
Tak cukup sampai di situ, lantai 23 juga menyajikan pemandangan di luar area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana Bali. Bisa dibilang, di sana kamu akan menikmati keindahan seluruh wilayah Badung, termasuk hamparan laut Bali yang terbentang luas. Yang pasti, sih, kamu bisa foto-foto sepuasnya jika berkunjung ke sana.
Cerita Sang Garuda dan Dewa Wisnu
Burung Garuda yang jadi lambang negara Indonesia mungkin hanya sekadar mitos. Namun, legenda keberadaannya itu tidak dapat dipungkiri oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama di Bali karena dipercaya penganut Hindu sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Kisah tentang burung garuda itulah yang menjadi sumber inspirasi dibangunnya Patung Garuda Wisnu Kencana Bali.
Yuk, cari tahu asal muasal sang garuda lewat cerita singkatnya di bawah ini!
1. Lahirnya Sang Garuda
Alkisah di sebuah tempat bernama Pulau Dewata, hiduplah dua orang putri yang cantik jelita, yaitu Winata dan Kadru. Kedua putri ini merupakan istri dari Bhagawan Kashyapa yang bijaksana.
Meski sama-sama cantik, Winata dan Kadru memiliki sifat yang saling bertolak belakang. Winata adalah sosok yang santun dan baik hati, sedangkan Kadru dikenal licik dan pemarah. Suatu hari, mereka menemui Bhagawan untuk meminta agar diberikan keturunan.
Bhagawan Kashyapa mengabulkan dan memberikan masing-masing dua telur untuk Winata dan 1.000 telur kepada Kadru. Winata dan Kadru menerima telur-telur yang akan melahirkan keturunan mereka, kemudian menyimpan dan merawatnya. Sayang, setelah 500 tahun berlalu tidak satu pun telur menetas. Sampai suatu ketika, telur-telur milik Kadru menetaskan 1.000 ekor naga.
Winata yang merasa sedih karena dua butir telurnya tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun, kemudian malah memecahkan salah satu telur secara paksa. Dari telur yang dipecahkan itu, lahir seekor burung raksasa bernama Aruna yang kakinya cacat. Aruna pun terbang melarikan diri karena merasa diperlakukan tak adil oleh sang ibu.
Masih dibalut kesedihan, Winata dihibur oleh para dayang dan membicarakan tentang kuda Ucchaisrawa. Kadru rupanya mendengar Winata dan dayang-dayangnya membicarakan kuda Ucchaisrawa, sehingga terbersit akal licik untuk menyingkirkan Winata.
Dengan menggunakan kelicikannya pula, ia mengajak Winata bertaruh menebak warna kuda Ucchaisrawa. Ia menebak warna hitam, sedangkan Winata putih. Siapa yang tebakannya salah, maka ia harus bersedia menjadi pelayan. Dan karena kecurangan Kadru yang meminta naga-naganya membuat sekujur tubuh kuda Ucchaisrawa menjadi hitam, Winata harus rela menjadi pelayan.
Di tengah penderitaannya menjadi pelayan, sisa telur yang masih disimpan Winata akhirnya menetas. Dari telur itu, lahirlah burung bernama Garuda yang gagah perkasa. Kelahirannya bahkan mampu menggemparkan kahyangan dan membuat para dewa takjub.
2. Mencari Sang Ibu dan Bertemu dengan Dewa Wisnu
Saat menetas dari cangkang telur, Garuda tidak mendapati Winata di sisinya. Ia kemudian mencari sang ibu ke manapun hingga akhirnya mendapat bantuan dari Dewa Indra. Dewa Indra meminta Garuda menyucikan diri, lalu memberi tahu di mana keberadaan Winata. Ternyata, Winata berada di sebuah gua di gunung berapi yang dihuni naga-naga anak Kadru.
Sang garuda perkasa itu kemudian menuju gua tempat ibundanya disekap. Di sana, Garuda kembali mendapatkan ujian. Para naga memberinya sebuah syarat. Garuda harus pergi mencari Tirta Amerta Dewa Wisnu jika ingin menyelamatkan sang ibu.
Tanpa ada banyak kendala, Garuda berhasil bertemu Dewa Wisnu dan mendapatkan izin membawa Tirta Amerta. Dewa Wisnu rupanya telah luluh karena niat Garuda membawa air suci tersebut adalah demi berbakti kepada ibunya.
Sebagai ucapan terima kasih, Garuda berjanji siap menjadi kendaraan bagi Dewa Wisnu. Singkat cerita, Garuda pun mengabdi pada Dewa Wisnu setelah berhasil membebaskan sang ibu dan mendapatkan izin darinya.
Baca juga: Info Penting yang Patut Disimak Sebelum Berkunjung ke Tempat Wisata Candi Borobudur
Tempat Ikonik di GWK
1. Tirtha Agung
Bagian pertama yang menyambut wisatawan dan sekaligus merupakan “pintu masuk” ke area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana Bali adalah Tirtha Agung. Lokasinya di ruang terbuka yang biasa digunakan untuk menggelar acara tertentu berskala menengah.
Di Tirtha Agung, kamu dapat melihat contoh patung tangan Dewa Wisnu. Kenapa disebut contoh? Karena bagian tangan serupa juga berada di patung utama Garuda Wisnu Kencana yang sudah jadi.
Di lokasi yang sama, terdapat pula dinding yang dipenuhi dengan ukiran. Bukan ukiran sembarangan, melainkan ukiran tentang kisah lahirnya Garuda hingga menjadi kendaraan Dewa Wisnu.
2. Lotus Pond
Lotus Pond adalah salah satu lokasi utama yang terletak di GWK Cultural Park. Tempat ini merupakan lokasi ikonik yang unik karena arealnya dikelilingi pilar-pilar batu kapur raksasa, dan berada di area luar ruangan terbesar yang memiliki akses terbaik menuju lokasi manapun di taman budaya.
Selain itu, Lotus Pond juga merupakan tempat digelarnya acara-acara bergengsi berskala nasional maupun internasional. Acara berskala besar yang pernah digelar di Lotus Pond, yaitu konser musik, pagelaran budaya, dan pertemuan internasional.
Di sisi lain, lotus atau teratai adalah bunga yang sering dipegang oleh Dewa Wisnu. Bunga ini juga dianggap sebagai simbol keindahan, kemakmuran, dan kesuburan. Tak heran, hampir semua dewa Hindu terlihat membawa bunga teratai maupun menggunakannya sebagai tempat duduk.
Lotus Pond terbuka untuk umum sesuai dengan jam buka GWK, kecuali jika ada acara-acara khusus. Di malam hari, khususnya Sabtu dan Minggu, kamu bahkan bisa menikmati pertunjukan seni Kecak Garuda Wisnu secara gratis yang biasanya dimulai pukul 18.30-19.30 WITA.
3. Garuda Plaza
Garuda Plaza terletak di sisi lain area Lotus Pond. Di sana terletak patung garuda yang menjadi latar belakang menakjubkan setiap kali diadakan acara di Lotus Pond. Patung garuda menginterpretasikan sosok makhluk yang jadi kendaraan Dewa Wisnu.
Garuda sendiri merupakan hewan mitologi yang digambarkan memiliki wujud tubuh setengah manusia dan setengah burung. Ia adalah kendaraan pribadi Wisnu yang punya sifat setia, dapat dipercaya, dan rela berkorban. Makhluk gagah perkasa tersebut juga dianggap sebagai simbol kebebasan dari belenggu dan perampasan hak asasi manusia.
Patung garuda menjadi lokasi yang akan kamu lintasi sebelum menuju ke Lotus Pond. Namun sebelum itu, jika kamu masuk ke area Taman Budaya GWK, kamu harus melewati Wisnu Plaza untuk sampai ke Garuda Plaza.
4. Wisnu Plaza
Wisnu Plaza adalah tempat di mana patung Dewa Wisnu berdiri dengan megahnya. Lokasinya berada di permukaan tanah tertinggi di kawasan taman GWK. Dari situ kamu bisa menikmati pemandangan alam sekitar yang luar biasa.
Di Wisnu Plaza, terdapat air mancur dan air sumur yang mengelilingi patung Wisnu. Konon, air tersebut merupakan air suci yang tidak pernah kering meski sedang kemarau sekalipun.
Bukan hanya itu, ada pula mata air di sebelah patung Dewa Wisnu yang disebut Parahyangan Somaka Giri. Mata air itu dipercaya memiliki kekuatan magis, yaitu mampu menyembuhkan penyakit.
Terlepas dari mitos di atas, Wisnu Plaza juga difavoritkan pengunjung GWK karena bisa menjadi lokasi foto yang keren. Untuk itu, jangan sekadar melintas saja jika sudah sampai di sana, ya. Setidaknya mampir dulu untuk selfie dengan latar belakang patung Dewa Wisnu.
Baca juga: Info Lengkap Agar Kunjungan Ke Tempat Wisata di Jogja Jadi Lebih Seru
5. Indraloka Garden
Taman Indraloka mempunyai nama lain Surga Dewa Indra karena pemandangan di lokasi tersebut sangat menakjubkan, hingga diibaratkan surga. Area Indraloka Garden tidak terlalu luas, tetapi menjadi tempat favorit di Garuda Wisnu Kencana Bali yang kerap digunakan untuk acara-acara pesta dan upacara pernikahan.
Meski letak lokasinya tidak setinggi Wisnu Plaza, pemandangan indah Pulau Bali bisa kamu saksikan dari Indraloka Garden. Pas sekali untuk kamu yang ingin mendapatkan spot foto kece. Aksesnya juga bebas, kecuali jika sedang digunakan untuk acara tertentu, akan ada pemberitahuan dari pengelola GWK.
6. Street Theater dan Amphitheater
Street Theater mungkin tampak seperti jalan setapak biasa yang mengantarkanmu masuk ke area taman GWK. Namun, di sana biasanya menjadi tempat di mana pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan jalanan atau street show performances.
Salah satu pertunjukan yang bisa kamu saksikan di Street Theater ialah Joged Bumbung setiap pukul 17.30-18.30 WITA. Pertunjukan ini hampir tidak pernah absen, kecuali jika sedang turun hujan maka acara ditiadakan.
Pertunjukan yang sama terkadang juga ditampilkan di Amphitheater yang letaknya tidak jauh dari Street Theater. Tari-tarian yang ditampilkan di tempat tersebut, antara lain Tari Bali (pukul 10.00 dan 15.00 WITA), Tari Barong Keris (pukul 11.00 dan 14.00 WITA), Garuda Wisnu Ballet (pukul 12.00 WITA), Tarian Nusantara (pukul 13.00 WITA), dan Kecak Garuda Wisnu (setiap Senin sampai Jumat pukul 19.30 WITA).
Lebih dari itu, di dekat Street Theater dan Amphitheater juga terdapat tempat yang menyediakan dan menjual aneka suvenir hingga jajanan. Kamu bisa mendapatkan oleh-oleh khas Bali dan pernak-pernik dari GWK di tempat tersebut.
7. Kura Kura Plaza
Kura Kura Plaza merupakan sebuah kolam di mana ada patung kura-kura di sana. Lokasi ini bagus dijadikan tempat pemotretan, dan akan menjadi latar belakang keren untuk foto selfie-mu.
Di balik itu semua, Kura Kura Plaza menyimpan kisah tersendiri. Dalam sebuah mitologi berjudul Kisah Pemutaran Mandara Giri, kura-kura digambarkan sebagai titik pijakan yang melindungi bumi dari guncangan. Oleh sebab itu, ada mitos yang menyebut bahwa keberadaan patung kura-kura di suatu bangunan akan menjaga tempat itu dari bencana alam.
8. Garuda Cinema
Garuda Wisnu Kencana Bali memiliki fasilitas lain yang kekinian berkat dibukanya Garuda Cinema. Fasilitas mini bioskop ini memutar film animasi tentang kisah hidup garuda cilik.
Kisahnya tak berbeda jauh dari legenda lahirnya sang garuda, tetapi dikemas lebih ringan agar mudah dimengerti pengunjung anak-anak. Nah, cocok, nih, buat ibu-ibu yang berkunjung mengajak putra-putrinya. Meski begitu, film animasi Garuda Cilik bisa disaksikan semua usia, kok.
Jadwal pemutaran filmnya dilakukan setiap hari, Senin sampai Minggu. Film itu berdurasi sekitar 35 menit dan diputar setiap satu jam sekali mulai pukul 11.00 hingga 18.00 WITA.
Baca juga: Belajar Sejarah dengan Mengunjungi Kawasan Wisata Kota Tua Jakarta
Beragam Agenda yang Mungkin Kamu Jumpai di GWK
1. Pertunjukan Seni Tari Tradisional Bali
Area Garuda Wisnu Kencana Bali sering menyuguhkan berbagai pertunjukan tarian tradisional di sejumlah titik lokasi. Di Amphitheater, Street Theater, dan Lotus Pond, kamu bisa menyaksikan penampilan dari para penari membawakan beragam lakon. Ada Tari Kecak, Tari Barong, Tari Bali, dan masih banyak lagi yang dipentaskan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Di antara ketiga lokasi tadi, keindahan alam yang luar biasa hanya bisa kamu saksikan di Lotus Pond. Saat senja mengiringi pementasan Kecak Garuda Wisnu di sana, kamu juga akan menikmati keindahan matahari terbenam dari sela-sela pilar batu kapur raksasa. Syaratnya, kamu harus duduk di sisi timur dan membelakangi Garuda Plaza.
Selain di ketiga lokasi tersebut, pertunjukan tari biasanya juga diadakan di Wisnu Plaza dengan Patung Dewa Wisnu sebagai latar belakang. Kamu bisa menentukan ingin datang pukul berapa untuk menyaksikan pertunjukan tertentu yang berlangsung di tempat-tempat yang sudah disebutkan tadi.
2. Konser Musik
Garuda Wisnu Kencana Bali juga menjadi favorit promotor-promotor konser untuk menggelar pertunjukan musik. Salah satunya adalah Soundrenaline yang pada bulan September 2018 lalu dilangsungkan di GWK.
Konser Soundrenaline 2018 di GWK Bali itu menghadirkan deretan bintang tamu terkenal. Sebut saja di antaranya, Sheila on 7, Padi Reborn, Endank Soekamti, Efek Rumah Kaca, Mocca, Dipha Barus, dan masih banyak lagi.
Menariknya lagi, konser musik yang diadakan di GWK kini dan nanti mungkin akan menggunakan Garuda Wisnu Kencana yang sudah jadi sebagai latar belakang. Kalau sudah begitu, menonton konser dari penyanyi atau grup musik favoritmu yang digelar di sana bakal menjadi pengalaman yang menakjubkan, bukan?
3. Event Berskala Nasional dan Internasional
Lokasi wisata yang satu ini tampaknya memang tak pernah sepi dari berbagai acara formal maupun nonformal. Bukan cuma pagelaran seni tradisional dan konser musik modern, agenda resmi kenegaraan dan acara berskala internasional juga kerap diadakan.
Pada 12 Oktober 2018, misalnya, Garuda Wisnu Kencana Bali menjadi lokasi berlangsungnya malam resepsi pertemuan antara IMF dengan Bank Dunia. Acara makan malam dibagi ke dalam dua area. Pertama adalah di pelataran Garuda Plaza yang merupakan area bebas dan diperuntukkan bagi tamu non-VIP. Kedua, yaitu area terbuka di balik pilar-pilar batu kapur raksasa yang menghadap langsung ke Patung Garuda Wisnu Kencana bagi tamu-tamu VIP dan VVIP.
4. Pesta Pernikahan dan Lokasi Favorit untuk Foto Prewedding
Jangan salah, tempat wisata yang kaya akan nilai sejarah dan spiritual ini juga bisa berubah menjadi lokasi yang romantis. Kalau sedang beruntung, kamu mungkin akan menjumpai pasangan kekasih melakukan foto prewedding bahkan sampai menggelar upacara maupun resepsi pernikahan di area GWK.
Lokasi yang menjadi favorit para pasangan untuk foto prewedding atau menggelar pesta pernikahan antara lain di Indraloka, Wisnu Plaza, Kura Kura Plaza, dan Garuda Plaza. Namun, sepertinya bagian mana saja di kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali bisa kamu pilih jika ingin menggelar acara pernikahanmu di sana.
Baca juga: Informasi Lengkap & Menarik tentang Tempat Wisata di Nusa Tenggara Timur
Cara Menuju Lokasi Wisata GWK
Dari dalam maupun luar kota hingga luar pulau, perjalanan menuju kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali tidak sulit ditempuh. Lokasinya strategis dan bisa diakses menggunakan kendaraan pribadi dan angkutan umum. Untuk lebih lengkapnya, simak informasi selanjutnya di bawah ini!
1. Kendaraan Pribadi
a. Ambil Rute ke Denpasar atau Kuta
Kalau kamu berasal dari luar Pulau Bali, tentu kamu tahu bahwa untuk sampai ke sana harus naik pesawat atau kapal. Kamu bisa membawa kendaran pribadi berupa motor atau mobil jika naik kapal, tetapi tidak demikian halnya kalau kamu menggunakan pesawat.
Apa pun transportasi yang kamu gunakan untuk sampai ke Pulau Bali, setelah mendarat kamu bisa menyewa mobil/motor di tempat-tempat penyewaan yang banyak tersedia di sana. Jika kamu menyeberang dari Banyuwangi ke Jimbaran, kamu bisa menuju Denpasar atau Kuta terlebih dulu sebelum ke GWK.
Untuk menuju ke Denpasar atau Kuta, kamu akan menempuh perjalanan panjang yang cukup melelahkan. Bagaimana tidak, dari Pelabuhan Gilimanuk, kamu masih harus menempuh jalan darat sejauh 123 KM ke Kota Denpasar selama sekitar 3,5 jam. Caranya, naik bus jurusan Gilimanuk-Denpasar dari terminal Gilimanuk.
Sementara jika kamu menggunakan kapal dari arah NTB dan sekitarnya, kamu akan mendarat di Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Dari situ, kamu juga bisa langsung naik bus jurusan Karangasem-Denpasar. Jaraknya tidak terlalu jauh dan waktu tempuhnya hanya sekitar satu jam saja.
b. Rute dari Denpasar/Kuta ke GWK
Seandainya kamu mengambil rute dari Denpasar, ada tiga jalur yang bisa kamu tempuh untuk sampai ke GWK dalam waktu 45 menit sampai satu jam. Pertama adalah melewati rute ke Jalan Runtu – Jalan Teuku Umar – Jalan Pulau Mojo, Pelabuhan Benoa, Nusa Dua – Bandara Ngurah Rai – Jalan Tol Benoa/Mandara – By Pass Ngurah Rai – Jalan Kampus Universitas Udayana – Jalan Garuda Wisnu Kencana Ungasan.
Rute kedua, yaitu dari Jalan Teuku Umar menuju Jalan Pulau Batanta – Jalan Pulau Enggano – Jalan Raya Pemogan – By Pass Ngurah Rai – Jalan Raya Kampus Unud – Jalan Kw GWK. Ketiga, ikuti rute dari Teuku Umar ke Jalan Imam Bonjol – Jalan Sunset Road – By Pass Ngurah Rai – Jalan Raya Kampus Unud – Garuda Wisnu Kencana Bali.
Sementara jika kamu dari Kuta, rutenya cukup mudah. Kamu tinggal menuju Jalan By Pass Ngurah Rai dari Jalan Raya Kuta, lalu ke arah Jalan Kampus Unud dan lanjut ke Jalan Kw Garuda Wisnu Kencana. Waktu yang kamu tempuh hanya sekitar 30 menit.
2. Kendaraan Umum
Seandainya kamu memilih untuk backpacker menggunakan kendaraan umum selama di Bali, transportasi menuju Garuda Wisnu Kencana Cultural Park sangat mudah. Kamu bisa menempuh perjalanan melalui rute berikut.
Dari Pelabuhan Gilimanuk, kamu bisa naik bus jurusan Gilimanuk–Denpasar. Setelah itu, turun di Halte Bus Trans Sarabagita Dewa Ruci. Kemudian, naiklah bus Trans Sarbagita jurusan Gor Ngurah Rai–GWK.
Jika kamu dari Terminal Ubung, naiklah angkot jurusan Ubung–Kreneng dan turun di Jalan Melasti. Dari situ, naiklah bus Trans Sarbagita jurusan Gor Ngurah Rai–GWK. Tidak rumit, bukan?
Nah, selanjutnya buat kamu yang ke Bali menggunakan pesawat dan mendarat di Bandara Ngurah Rai. Ada Trans Sarbagita yang akan membawamu keluar dari Bandara Ngurah Rai. Kamu bisa turun di Halte By Pass, lalu melanjutkan perjalanan dengan Trans Sarbagita koridor 1 yang siap mengantarkanmu langsung ke Halte GWK.
Baca juga: Mengulik Informasi Lengkap tentang Tempat Wisata di Labuan Bajo
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk ke GWK
Destinasi wisata Garuda Wisnu Kencana Bali dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 WITA, kecuali saat nyepi atau ditutup karena ada acara khusus. Para wisatawan dikenai biaya operasional yang berbeda tergantung asal negara dan usia.
Wisatawan dalam negeri membayar sebesar Rp 80.000/orang (dewasa) dan anak-anak Rp 60.000/anak untuk dapat masuk ke lokasi wisata. Sedangkan bagi wisatawan asing, dikenakan biaya sebesar Rp 125.000-Rp 150.000/orang.
Tips Simpel agar Liburanmu ke GWK Makin Seru
Bagi sebagian orang, mungkin tidak akan cukup seharian menghabiskan waktu di area Garuda Wisnu Kencana Bali yang demikian luas. Oleh karenanya, kamu harus pandai-pandai memilih waktu terbaik agar wisatamu di destinasi tersebut berkualitas. Langsung saja baca tipsnya sebagai berikut!
- Datanglah sore hari setelah pukul 15.00 WITA. Di waktu tersebut, kamu sudah bisa mengelilingi GWK dan menantikan matahari terbenam sambil menikmati pertunjukan tari yang biasanya dilakukan jelang menghitamnya cakrawala. Misalnya pertunjukan Tari Kecak Garuda Wisnu secara rutin ditampilkan pukul 17.30 sampai selesai. Lagipula GWK tutup jam 10 malam, jadi kamu tak perlu terburu-buru. Setelah menikmati pertunjukan dan keindahan sunset, kamu masih bisa memanfaatkan waktu untuk melihat-lihat suvenir dan jajanan khas Bali. Barang kali kamu ingin membeli oleh-oleh untuk keluarga atau kerabat.
- Kenakan pakaian dan sepatu yang nyaman. Karena area taman GWK sebagian besar merupakan ruang terbuka, sebaiknya pakai baju yang tidak membuatmu kepanasan. Untuk alas kaki, pakai sepatu atau sandal yang nyaman, bisa dipakai seharian tanpa membuat kakimu lecet atau terluka.
- Berkunjunglah saat musim kemarau. Kenapa? Karena saat turun hujan, banyak pertunjukan yang biasanya digelar di area GWK dibatalkan. Kan, sayang, sudah capek-capek ke sana tapi batal nonton.
- Pastikan kondisi fisikmu fit, karena kamu bakal meniti dan menuruni anak tangga, serta menyusuri kawasan yang cukup luas. Sebaiknya untuk berjaga-jaga, bawalah suplemen setiap kali kamu bepergian.
- Manfaatkan waktumu semaksimal mungkin untuk menikmati semua fasilitas yang ada. Salah satunya adalah dengan menyewa segway (sebuah kendaraan beroda dua dan bersetir) yang disediakan oleh pihak GWK dengan harga Rp 150.000/orang. Segway bisa disewa mulai jam 10 pagi sampai 10 malam. Daripada capek jalan, kendaraan unik nan kekinian itu bisa kamu coba, loh!
Tunggu apa lagi? Genapi tabunganmu dan segera kunjungi Garuda Wisnu Kencana Bali!