
Selain memiliki penampilan yang indah, bunga sakura banyak diminati orang-orang karena berbagai fakta menarik yang terkandung di dalamnya, mulai dari filosofi kehidupan, perayaan tradisional, sampai sajian kuliner yang unik. Penasaran seperti apa lengkapnya fakta menarik tentang bunga khas Jepang ini? Simak aja artikel yang satu ini, karena selain fakta menarik ada berbagai info tentang jenis dan waktu berseminya juga, lho!
Ketika mendengar kata “bunga sakura”, apa yang terlintas di pikiranmu? Selain negara Jepang, mungkin kamu juga akan membayangkan tentang betapa cantiknya tanaman yang satu ini. Namun tahukah kamu, bahwa tanaman musiman ini tak hanya sekedar indah?
Alasan mengapa ia begitu populer di Jepang dan dunia tak melulu karena penampilannya saja. Bunga yang satu ini memiliki beberapa fakta yang menarik, misalnya mengandung filosofi yang mendalam tentang kehidupan.
Tak hanya itu, bunga yang sering disebut cherry blossom ini juga sering dikonsumsi untuk acara-acara khusus. Dan cara mengonsumsinya pun menarik. Udah tahu belum soal itu? Kalau belum tahu, artikel ini bisa jadi tempat yang tepat untuk memperkaya wawasanmu tentang bunga cantik ini.
Karena tak cuma menjelaskan soal fakta menariknya saja, artikel ini juga akan mengulas ciri-ciri fisik beberapa jenis sakura yang menarik untuk diketahui. Penasaran apa saja itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Ciri-Ciri Fisik
Saat kamu berada di Jepang dan melihat ada bunga berwarna pink berguguran, mungkin kamu bisa mengatakan itu adalah bunga sakura. Namun di luar Jepang, apakah kamu dapat mengenalinya?
Kalau masih bingung seperti apa bunga sakura itu sendiri, yuk simak informasi lengkapnya di sini.
Mahkota
Pada umumnya, bunga sakura memiliki 5 helai mahkota per bunga. Namun, ada beberapa spesies yang helai mahkotanya lebih dari lima. Dan uniknya, penyebutan bunga tersebut pun ikut berubah tergantung berapa helai yang dimiliki.
Untuk bunga yang memiliki 5 helai, masyarakat Jepang menyebutnya hitoe. Untuk spesies yang memiliki antara 6-10 helai mahkota disebut hanyae. Jika dalam satu bunga terdapat lebih dari 10 helai, maka ia disebut yae.
Sekilas, cherry blossom ini bentuknya mirip sekali dengan bunga prem. Namun yang membedakan mereka adalah kerekatan dari helai kelopaknya. Helai tersebut terpisah satu sama lain. Sedangkan bunga prem tidak.
Warna Bunga
Bila melihat foto atau wallpaper bunga sakura, kebanyakan menampilkan bunga sakura dengan warna pink. Hal tersebut membuat orang berpikir bahwa itulah ciri khasnya.
Padahal, tumbuhan ini memiliki rangkaian warna yang sangat beragam, seperti putih, pink cerah, pink gelap, hijau, dan kuning. Karena kebanyakan jenis cherry blossom berwarna pink, jadi banyak yang mengira tumbuhan ini hanya punya satu warna saja.
Berbicara soal warna, ada yang menarik dari tumbuhan yang masuk dalam kingdom plantae ini. Tak seperti jenis bunga lain yang warnanya ajeg dari awal sampai akhir, bunga sakura bisa berubah seiring mekarnya si mahkota bunga.
Semisal, kuncup cherry blossom berwarna putih bisa berubah menjadi pink gelap saat dia mekar. Begitu pun sebaliknya.
Daun
Lho, memang bunga cantik ini memiliki daun? Pertanyaan tersebut mungkin muncul di benak sebagian orang yang belum pernah melihatnya secara langsung.
Tak heran, sebab di gambar-gambar yang memamerkan keindahan tanaman ini, kelihatannya pohon sakura hanya berisi bunga saja. Padahal aslinya ia juga memiliki daun.
Daun bunga sakura berwarna hijau, coklat tembaga, dan gabungan antara keduanya. Bentuknya terbilang cukup besar dengan ukuran yang melebihi bunganya.
Kemunculan daun di sebuah pohon sakura tergantung dari jenis pohon tersebut. Bila ia termasuk dalam jenis yang tumbuh di awal musim berseminya bunga sakura (sekitar Januari-Maret), maka daunnya takkan muncul sebelum semua mahkota dalam satu pohon mekar.
Hal tersebut menjadikan pohon tersebut terlihat seperti tak berdaun. Ia menjadi menarik karena terlihat homogen, dalam arti dalam satu pohon yang terlihat hanya bunga saja.
Sebaliknya, pada jenis yang tumbuh di akhir musim berseminya cherry blossom, daun-daunnya sudah muncul sebelum bunga-bunga pada pohon tersebut mekar sempurna. Sehingga pohon tersebut nampak heterogen.
Pohon
Sama seperti warna mahkotanya yang beraneka ragam, bentuk pohon cherry blossom pun bermacam-macam. Ada yang berbentuk triangular (segitiga), kolumnar (bunganya tumbuh menggerombol dan membentuk kolom), berbentuk huruf V, flat topped (bagian atas rata), dan weeping (merunduk).
Buah
Karena terlalu terpesona dengan keindahan bunganya, banyak yang tidak tahu nama dari buah pohon sakura. Padahal nama buahnya sangat familiar, lho. coba apa tebak?
Yap, jawabannya adalah buah ceri. Tapi, tak semua buah ceri dihasilkan oleh pohon sakura, lho. Jadi, seperti nama Inggrisnya yaitu cherry blossom, tanaman ini memang menghasilkan buah yang disebut dengan buah ceri. Tapi ceri dari sakura tidak enak dimakan.
Kondisi buahnya pun bisa dibilang tidak mengundang selera karena ukurannya kecil. Itupun tak semua jenis menghasilkan buah. Pohon-pohon cherry blossom yang ditanam di area publik rata-rata tidak memiliki buah.
Karena buah ceri sakura tak layak dikonsumsi, orang-orang Jepang lebih memilih mengimpor ceri dari negara asing untuk dibudidayakan di dalam negeri. Di Jepang, ceri disebut dengan sakuranbo.
Daerah penghasil buah ceri yang terkenal di Jepang adalah Prefektur Yamagata. Sayangnya, tak banyak wilayah pembudidayaan ceri di Jepang. Karena jumlah sakuranbo lebih sedikit dari ceri impor, harganya pun jadi lebih mahal.
Baca juga: Mengenal Bunga Edelweis & Bunga Edelweis Jawa, Simbol Keabadian yang Terancam Tak Abadi
Kapan Bunga Sakura Mekar?
Bunga sakura memiliki waktu mekar yang tergolong singkat. Karena itu, agar tidak melewatkan keindahannya, kamu harus tahu kapan dan berapa lama ia bersemi. Di mana cari tahunya? Ya di sini!
Waktu Bersemi
Kapan bunga sakura bersemi sangat berkaitan erat dengan wilayah di mana ia tumbuh. Di Jepang, orang-orang yang tinggal di wilayah bagian selatan bisa lebih dulu melihat mekarnya cherry blossom dibanding wilayah lainnya. Seperti misal, di Okinawa bunga ini sudah tumbuh sejak Januari.
Untuk wilayah Tokyo, Osaka, dan Kyoto, bunga sakura akan bersemi sempurna sekitar pertengahan Maret atau awal April. Wilayah yang merasakan mekarnya bunga sakura paling lambat adalah kepulauan Jepang bagian utara, seperti Hokkaido. Warganya baru bisa menikmati mekarnya cherry blossom pada bulan Mei.
Selain wilayah, cuaca juga sangat mempengaruhi cepat atau lambat mekarnya tanaman ini. Seperti misal, bila cuaca di Tokyo pada bulan April tahun ini lebih sejuk dari tahun lalu, ia akan segera mekar. Tapi bila lebih dingin, jadwal mekarnya bisa mundur.
Itulah sebab mengapa waktu bersemi bunga sakura selalu berbeda tiap tahunnya. Bisa maju atau mundur. Namun perbedaan tersebut tak terlalu lama. Paling hanya 1-2 minggu.
Lama Mekar
Periode mekar tumbuhan ini sangat singkat, yaitu hanya 2 minggu saja. Saat kuncup pertama kali keluar, orang-orang menyebutnya sebagai kaika. Setelah 1 minggu, kaika akan berubah menjadi mankai, dan inilah yang disebut periode mekar sempurna.
Satu minggu dari fase mankai, bunga sakura akan mulai gugur dari pohonnya. Apabila ada hujan deras atau angin besar, waktu gugur akan lebih cepat dari itu.
Baca juga: Informasi Menarik Seputar Bunga Tulip serta Teknik Penanamannya
Jenis-Jenis Bunga Sakura
Bunga sakura memang tak hanya terdapat di negara Jepang. Namun, Negeri Matahari Terbit ini memiliki jenis terbanyak dibanding negara-negara lain di dunia, yaitu sekitar 200 buah.
Rasanya tak mungkin juga membahas semua kultivar dari bunga yang masuk ke genus Prunus ini. Bisa-bisa kamu pusing karena overdosis info. Jadi, kita akan bahas beberapa aja yang terkenal. Apa saja? Yuk, simak infonya di bawah ini.
1. Jenis yang Tumbuh di Awal Musim Mekarnya Sakura
Waktu berseminya bunga sakura berkisar antara Januari-Mei. Namun, tiap jenis bunga memiliki waktu mekar sendiri-sendiri. Dalam satu area, mereka akan mekar secara berurutan. Namun waktu mekar satu area dengan area lain bisa berbeda, ya.
Berikut ini adalah beberapa jenis bunga yang mekar di awal musim berseminya cherry blossom. dan untuk tempat, kita ambil patokannya di Tokyo.
a. Kanzakura
Inilah yang pertama tumbuh di musim sakura. Di Tokyo, ia mulai mekar sejak akhir Februari. Sedihnya, ia juga yang lebih dulu gugur, yaitu sekitar pertengahan Maret.
Dibanding jenis lainnya, kanzasakura termasuk yang paling sedikit ditemui. Tumbuhan yang memiliki 5 helai mahkota ini hanya ditanam di taman-taman lokal yang biasanya berukuran kecil.
Walau ditanam di area kecil, bukan berarti bentuknya tak indah, lho. Pesona mahkotanya yang berwarna pink ini sering mengagetkan sekaligun membuat orang terpana.
Kenapa kaget? Karena ia tumbuh jauh sebelum musim bersemi rombongan cherry blossom dimulai. Di Tokyo, kebanyakan jenis cherry blossom mulai tumbuh sekitar akhir Maret sampai Mei.
b. Kawazusakura
Berikutnya ada kawazusakura. Kembang yang namanya terinspirasi dari Kota Kawazu yang terletak di Peninsula Izu ini mekar pada pertengahan Maret di Tokyo.
Dibanding pendahulunya, yaitu kanzasakura, kembang yang punya 5 helai mahkota ini terbilang lebih populer. Kenapa? Karena ia memiliki warna pink yang lebih mencolok dan mahkotanya pun lebih besar sehingga terlihat semakin menarik untuk dilihat.
Saking populernya, sampai-sampai masyarakat Jepang membuatkannya festival tersendiri untuk menikmatinya, yaitu Kawazusakura Cherry Blossom. Festival ini diadakan pada akhir Februari sampai pertengahan Maret, dan terpisah dari perayaan hanami (kegiatan piknik sambil melihat bunga) yang terkenal itu.
Jika kamu berminat untuk hadir jangan lupa untuk datang ke Shizuoka. Tepatnya di sepanjang Sungai Kawazu, Shizuoka.
c. Kanhizakura
Kalau kamu piknik ke Jepang sekitar pertengahan sampai akhir Maret, mampirlah ke Tokyo. Di sini kamu bisa menikmati indahnya kanhizakura yang bermekaran.
Kanhizakura adalah jenis cherry blossom yang memiliki mahkota bunga berbentuk lonceng berwarna pink gelap. Selain di Jepang, bunga ini juga bisa ditemui di Taiwan, Tiongkok, dan Vietnam.
Jika mau maksimal melihat keindahan kanhizakura, datanglah ke tempat asalnya, yaitu di Okinawa pada sekitar akhir Januari sampai pertengahan Februari. Bunga kanhizakura yang bermekaran di sana jauh lebih banyak dan lebih indah dari yang ada di Tokyo.
Ditambah lagi, di sana juga terdapat festival kanhizakura yang terkenal bernama Nago Sakura Matsuri. Festival yang diadakan di Kota Nago, Okinawa ini menggabungkan keindahan alam dengan budaya tradisional Jepang.
Jadi selain bisa merasakan keindahan lautan sakura lebih awal dari wilayah lain di Jepang, di sini kamu juga bisa menikmati berbagai parade, kastil, dan permainan khas Jepang, seru banget, ya?
Baca juga: Aneka Desain Taman dalam Rumah Ini Bisa Semakin Mempercantik Hunianmu, Lho!
d. Somei Yoshino
Yoshino cherry atau biasa disebut somei yoshino adalah jenis yang paling umum dan mudah ditemui di penjuru Jepang. Saking sering ditemuinya, bentuk yoshino cherry menjadi gambaran umum seperti apa bunga sakura itu.
Bunga yang memiliki 5 helai mahkota ini merupakan hasil persilangan dari jenis edohigan dan oshimazakura. Di awal masa mekar, bunganya berwarna pink pucat. Namun dengan seiring waktu, perlahan warnanya akan memudar dan puncak masa mekar,mahkotanya akan berubah menjadi putih.
Mahkota somei yoshino tumbuh hampir bersamaan dan menggerombol sehingga terlihat sangat indah saat dipandang. Daunnya takkan muncul sampai semua mahkotanya mekar. Jadi sekilas, pohon ini seperti berisi bunga saja.
Buahnya kecil berwarna hitam mengkilat dan biasa dimakan oleh burung-burung yang hinggap di dahan pohonnya. Maklum, pohon somei yoshino memiliki tinggi hampir 30 kaki dan batangnya bisa membentang sampai 9 meter. Suasana rindang yang dimilikinya membuat beberapa jenis burung senang hinggap di situ.
Di awal telah disebutkan bahwa jenis ini mudah ditemui di berbagai penjuru Jepang. Namun, waktu tumbuh somei yoshino di satu wilayah dan wilayah lain berbeda.
Jika ingin segera menikmati keindahan somei yoshino ini, datanglah ke Kyushu dan Shikoku. Di dua pulau tersebut, somei yoshino sudah mekar sejak akhir Maret. Pada awal April, giliran warga Tokyo yang bisa menikmati keindahan dari yoshino cherry ini, disusul oleh warga di Aomori pada akhir Mei.
e. Edohigan
Dari sekian banyak macam bunga sakura, edohigan tergolong paling spesial. Kenapa? Untuk keindahan bunga, mungkin ia bisa dikalahkan oleh jenis lainnya, tapi tidak untuk soal umur.
Pohon edohigan terkenal memiliki umur yang paling panjang dibanding yang lain. Di Prefektur Gifu, terdapat beberapa pohon edohigan yang berumur 1.500 tahun, sedangkan di Prefektur Yamanashi terdapat pohon edohigan yang berusia lebih dari 2.000 tahun.
Edohigan termasuk jenis yang mahkotanya mekar di awal musim, yaitu sekitar awal April. Bunganya yang helai mahkotanya berjumlah 5 dan berwarna pink pucat. Di bawah mahkotanya, terdapat daun pelindung bunga (calyx) yang berbentuk bulat dan menggembung.
Selain enak dipandang, tanaman yang termasuk dalam kategori sakura liar ini dianggap legendaris. Edohigan dan wild mountain cherry dianggap menjadi inspirasi karya tulis para seniman jaman dahulu.
f. Shidarezakura
Saat menonton film atau drama Jepang, pernah melihat pohon cherry blossom yang rantingnya merunduk ke bawah, nggak? Kalau iya, mungkin jenis yang kamu lihat itu shidarezakura atau yang biasa disebut weeping cherry.
Dari sekian banyak jenis bunga sakura, bunga resmi Kyoto ini banyak disukai karena memiliki ukuran mahkota dan warna yang bervariasi. Shidarezakura memiliki dua tipe, yaitu bunga yang mahkotanya berisi 5 helai dan yang lebih dari lima. Tipe yang terakhir biasa disebut dengan yaeshidarezakura.
Yaeshidarezakura mekar seminggu lebih cepat dari shidarezakura yang mulai mekar sekitar akhir Maret di Kyoto. Sedangkan di Tokyo, shidarezakura mulai bersemi pada awal bulan April.
Baca juga: Jenis-Jenis Bunga Anggrek yang Perlu Kamu Ketahui agar Pengetahuanmu Bertambah
2. Jenis yang Tumbuh di Akhir Musim
Ada beberapa macam bunga sakura yang mekar mendekati akhir musim berseminya, yaitu sekitar pertengahan April ke depan. Apa saja mereka? Yuk, simak infonya di sini.
a. Ukon
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tak semua bunga sakura berwarna pink. Salah satunya adalah ukon. Sesuai namanya yang berarti kunyit dalam bahasa Jepang, ukon memiliki warna kuning.
Selain kuning, terdapat juga ukon yang berwarna krem dan kuning kehijauan. Untuk daunnya, yang muda berwarna hijau lumut, sedangkan yang berguguran berwarna ungu atau merah tua.
Ukon tergolong double-flowered, di mana terdapat ekstra mahkota yang tumbuh di atas mahkota yang sudah ada. Total helai pada mahkota ukon bisa mencapai 15-20 buah. Banyak, bukan? Jika ingin menikmatinya, silahkan berkunjung ke Tokyo sekitar pertengahan April aja!
b. Ichiyo
Kalau ukon kan unik karena warnanya yang beda dari jenis sakura pada umumnya, kalau ichiyo tergolong unik karena struktur mahkotanya. Memang seperti apa sih bentuknya?
Umumnya, daun tumbuh di batang atau di bawah mahkota. Tapi pada ichiyo, daunnya justru tumbuh di tengah mahkota. Jenis ini sendiri memiliki 20 helai pada mahkotanya berwarna pink cerah dalam sekali masa mekar.
Karena adanya daun hijau yang tumbuh di dalam mahkota inilah ia dinamakan ichiyo, yang artinya satu daun. Ichiyo mulai bersemi di Tokyo pada pertengahan April.
c. Fugenzo
Keunikan fugenzo dari jenis lainnya adalah ia memiliki dua warna dalam satu mahkota. Lho, kok bisa? Pada dasarnya, ia sama seperti jenis bunga sakura yang mengalami perubahan warna seiring berseminya bagian mahkota. Saat mulai berkembang, warnanya pink pucat. Setelah mekar sempurna, warnanya berubah jadi pink gelap.
Namun, karena ia termasuk double-flowered, di mana mahkota atas dan bawah tak tumbuh bersamaan, warna mahkotanya pun berlainan. Alhasil, terdapatlah 30-40 helai yang berbeda warna dalam satu bunga.
Saat kamu di Tokyo, tanaman yang memiliki daun hijau bergerigi ini bisa kamu nikmati keindahannya sekitar pertengahan sampai akhir April. Pada saat itu, kamu bisa puas-puasin deh memandangnya.
d. Kikuzakura
Bunganya menggemaskan. Mungkin itulah yang pertama kali terlintas di pikiranmu saat melihat kikuzakura yang memiliki tampilan pom-pom ini. Hmmm… memang seperti apa sih bentuknya?
Kalau dilihat sekilas, kembang yang dijuluki “Chrysantheum Cherry” ini terlihat gendut. Itu karena ia termasuk jenis double-flowered yang memiliki sekitar 100-130 helai mahkota per bunga dalam sekali mekar. Tak heran, bila ia terlihat seperti pom-pom (hiasan berbentuk bulat) yang gendut.
Sayangnya, jarang orang menyadari hal ini karena kikuzakura memiliki daun yang cukup lebar. Daun tersebut muncul sebelum semua mahkota dalam pohon itu mekar. Alhasil, kembang-kembangnya tertutup sama daunnya deh.
Kalau kamu ingin melihat seindah apa mahkotanya dari kikuzakura, coba aja datang ke Tokyo pada akhir April-awal Mei. Dijamin, kamu bakal gemes sama bentuknya.
e. Jugatsuzakura
Dari semua jenis bunga sakura, jugatsuzakura adalah yang paling bontot. Bukan karena yang termuda, tapi karena waktu mekarnya paling akhir. Musim bersemi tanaman yang tergabung dalam family rosacea ini kan antara bulan Januari-Mei, nah si jugatsuzakura ini malah bersemi di bulan Oktober-Desember.
Kemunculannya semakin mempermanis suasana di sekitar bunga tersebut yang sepi dari tumbuhan. Mengingat bulan Oktober-Desember adalah musim gugur dan salju di mana jarang ada bunga-bunga bermekaran.
Baca juga: Kamu Pecinta Flora? Yuk, Kenalan sama Macam-Macam Bunga Cantik Ini!
Fakta Menarik
Terdapat banyak hal-hal menarik terkait kembang yang identik dengan Negeri Matahari Terbit ini. Apa saja itu? Yuk, simak infonya di sini.
Filosofi
Bagi warga Jepang, bunga sakura tak hanya sekedar tanaman yang cantik. Selain indah, ia juga menyimpan sebuah pesan mendalam. Lalu apa filosofi bunga sakura itu?
Semua ini berawal dari ratusan tahun yang lalu. Dahulu, orang-orang Jepang sangat takjub dengan keindahan bunga sakura. Sayangnya, umurnya tak lama. Dari situ timbullah suatu pemikiran yang berkaitan dengan keindahan, kepasrahan, dan awal yang baru.
Warga jepang menganggap periode berseminya kembang ini seperti kehidupan manusia di dunia, yaitu sangat singkat dan rapuh. Walaupun hidup di dunia menyenangkan, tapi sifatnya hanya sementara.
Manusia harus menerima itu semua karena itu takdir. Serta nantinya, akan ada kehidupan baru yang dimulai (reinkarnasi), jadi jangan terlalu menyesali hidup yang singkat tersebut.
Dengan kata lain, kembang ini mengingatkan manusia betapa pentingnya memanfaatkan waktu. Selagi masih hidup, manusia seyogyanya bisa menikmati kehidupan yang singkat ini dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.
Selain kehidupan manusia, kembang yang satu ini juga menggambarkan harapan. Ia muncul di awal musim semi, waktu tumbuhnya beberapa jenis tanaman. Hal itu melambangkan awal kehidupan yang baru yang menghasilkan harapan yang baru.
Hanami
Mengingat masa hidup bunga sakura yang singkat, masyarakat Jepang ingin menikmati mekarnya tumbuhan ini secara maksimal. Karena itu diadakanlah perayaan hanami, atau acara melihat bunga.
Waktu perayaannya disesuikan dengan waktu berseminya bunga sakura di tempat tersebut. Di Okinawa, hanami sudah mulai diadakan sejak Januari. Sedangkan pada kebanyakan wilayah di Jepang, perayaan ini diadakan antara Maret-Mei.
Biasanya, tiap tahun pemerintah akan mengumumkan kapan bunga sakura mekar di tiap-tiap daerah. Pengumuman ini disebut sebagai sakura-zensen.
Saat hanami, masyarakat Jepang akan mengajak orang-orang terdekat mereka untuk piknik bareng di tempat yang banyak tumbuh bunga sakura. Bisa di taman tengah kota, taman khusus bunga sakura, bahkan di sekolah dan kantor.
Sembari menikmati keindahannya, mereka juga menikmati makanan, minuman, bbq, bercanda, dan sebagainya. Dan tak hanya di waktu pagi atau siang saja, hanami juga berlangsung sampai malam, dan perayaan itu disebut yozakura.
Walau mereka tak bisa melihat indahnya pemandangan alam, tapi sebagai gantinya mereka bisa menikmati semaraknya cahaya dari lampu dan lampion yang menghiasi pohon-pohon sakura.
Kuliner
Tak cuma enak dipandang, bunga sakura juga enak dikonsumsi mulai dari mahkota, daun, hingga tangkainya. Apa saja olahan dari tumbuhan sakura? Yuk simak beberapa contohnya di bawah ini!
1. Sakura Wagashi
Wagashi adalah kudapan ringan yang biasa disajikan bersama teh. Dari sekian banyak wagashi, sakura wagashi adalah jenis yang disukai warga Jepang karena selain enak, penampilannya pun cantik karena dihiasi warna pink.
Sakura wagashi bisa berupa sakura mochi (perpaduan kue beras yang kenyal dengan mahkota sakura), sakura daifuku (mochi yang disajikan dengan pasta buncis putih yang manis), dan kuzumochi (mochi yang disajikan tanaman ararut) .
2. Hanami Dango
Selain mochi, cherry blossom ini sering dijadikan campuran dango. Apa itu? Dango adalah makanan penutup yang terbuat dari kue beras yang dibentuk bulat dan ditusuk lidi.
Satu dango berisi 3 bulatan yang berbeda rasa dan warna. Dango warna putih berasa tawar, dango pink memiliki rasa sakura (agak manis), dan dango hijau memiliki rasa teh hijau.
3. Sakurayu
Walau penjual kopi yang menawarkan resep minuman lezat sudah banyak di Jepang, namun orang-orang masih menempatkan teh sebagai minuman yang spesial. Contohnya adalah sakurayu yang dijadikan minuman wajib saat upacara pernikahan atau perjodohan.
Sakurayu adalah minuman teh yang dibuat dari mahkota dan tangkai cherry blossom yang sudah dikeringkan. Pembuatannya tak bisa sembarangan. Mahkota yang dipilih harus berjenis yae sehingga teh akan beraroma harum. Bunga tersebut pun harus dipanen saat mahkotanya sudah mekar semua.
Minuman ini menggambarkan lembaran baru bagi kedua mempelai. Uniknya, alih-alih memakai gula, orang-orang Jepang lebih suka menambahkan cuka atau garam ke dalamnya.
Baca juga: Kumpulan Cara Merawat Bunga Mawar agar Subur dan Bunganya Tetap Indah Dipandang
Tambah Tertarik dengan Bunga Sakura?
Itu tadi ulasan mengenai bunga sakura. Sekarang kamu jadi tahu bagaimana ciri-cirinya, contoh jenis, sampai fakta menarik di baliknya. Gimana, apakah kamu tambah tertarik dengan tumbuhan yang satu ini?
Selain menambah wawasan, semoga artikel ini bisa menginspirasimu untuk menabung agar bisa melihat bunga sakura terindah di Jepang. Sembari menunggu uang terkumpul dan mengurusi dokumen untuk wisata ke Jepang, mending simak juga artikel piknik yang ada di KepoGaul aja, yuk!