
Pernah mendengar kisah seorang gadis yang disihir menjadi keong? Kalau iya, mungkin dulu kamu pernah membaca cerita rakyat keong mas. Namun kalau lupa-lupa ingat dan ingin membacanya lagi, kamu bisa simak kisah lengkapnya di sini.
Kalau di Jawa Tengah ada cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih yang populer, di Jawa Timur ada keong mas yang kisahnya sangat menarik dan seru. Cerita keong mas ini juga populer di kalangan anak-anak sekolah karena mereka sering ditugaskan untuk mencarinya dalam bahasa Jawa, Indonesia, maupun Inggris. Mungkinkah dulu kamu adalah salah satunya? Nah, kalau iya dan mau bernostalgia, kamu bisa membaca artikel ini.
Kamu nggak perlu bingung kalau ada detail cerita yang mungkin beda dari yang pernah dibaca. Hal ini dikarenakan cerita rakyat dulunya disebarkan melalui lisan. Sehingga, penuturan orang satu ke yang lainnya mungkin ada sedikit penambahan atau pengurangan. Tapi, tenang saja karena inti dari ceritanya sama.
Cerita ini nggak hanya seru untuk disimak, lho. Tapi, kamu juga bisa mengambil pelajaran berharga yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, sekarang pastinya kamu sudah tidak sabar untuk membaca cerita rakyat keong mas, kan? Kalau begitu, nggak perlu basa-basi lagi karena kamu bisa menyimak kisah selengkapnya di bawah ini.
Candra Kirana dan Dewi Galuh
Pada zaman dahulu, Kerajaan Daha dipimpin oleh seorang Raja Kertamarta yang begitu arif dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai dua orang anak perempuan yang sangat cantik. Si sulung bernama Candra Kirana, sedangkan si bungsu bernama Dewi Galuh.
Meskipun sama-sama cantik, keduanya mempunyai sifat yang bertolak belakang. Candra Kirana dikenal sebagai anak perempuan yang sangat baik, sopan dalam bertutur kata, serta tidak sombong. Sementara itu, Dewi Galuh dikenal tidak sombong dan angkuh. Maka dari itu, rakyat lebih menyukai Candra Kirana dibandingkan adiknya.
Suatu hari, Pangeran Inu Kertapati dari Kerajaan Kahuripan datang ke Daha untuk melamar si putri sulung, Candra Kirana. Maksud dari kedatangan Pangeran Inu tentu saja disambut baik oleh raja. Dengan persetujuan Candra Kirana, raja pun menerima lamaran dari pangeran Kerajaan Kahuripan itu.
Mengetahui hal tersebut, Dewi Galuh menjadi sangat iri. Hal ini dikarenakan dia juga menyukai sang pangeran. Dia berpikir bahwa dialah yang lebih cocok untuk mendampingi pangeran.
Berhari-hari dia memikirkan cara untuk menggagalkan pernikahan Candra Kirana. Kemudian, gadis jahat itu pergi menemui seorang penyihir untuk meminta bantuan karena sudah dibutakan dengan rasa iri. Dia meminta si penyihir untuk mengubah kakaknya menjadi seekor keong.
Baca juga: Yuk, Baca Kumpulan Puisi Roman Picisan yang Bikin Baper di Sini!
Disihir Menjadi Seekor Keong Mas
Candra Kirana sedang asyik bermain di pantai saat penyihir yang disuruh oleh Dewi Galuh datang menemuinya. Tanpa banyak bicara, penyihir itu kemudian menyihir Candra Kirana menjadi seekor keong mas. “Sihir itu akan hilang dan kamu akan menjadi manusia kembali jika berhasil menemukan cinta sejatimu,” kata penyihir itu lalu pergi.
Putri yang dikutuk itu pun merasa sedih dengan perubahan wujudnya. Bagaimana seseorang bisa mencintainya jika dia menjelma sebagai seekor keong seperti ini.
Sementara itu, ada seorang nenek yang tengah menjala ikan di sekitar pantai. Saat mengambil jaringnya, dia melihat keong mas jelmaan Candra Kirana yang begitu cantik warnanya. Karena sayang jika ditinggal begitu saja, nenek tersebut lalu membawanya pulang. Keong mas tersebut kemudian ditempatkan dalam sebuah tempayan supaya tidak mati.
Keesokan harinya, nenek tersebut kembali bekerja untuk mencari ikan. Dari pagi hingga sore, wanita tua itu bekerja tanpa lelah. Sayangnya, dia tidak banyak membawa pulang hasil tangkapan. Pada sore harinya kembali ke rumah, dia sangat kaget saat melihat berbagai masakan enak terhidang di atas mejanya.
Nenek itu kemudian bertanya-tanya, siapa orang baik yang mau memberinya makanan banyak dan lezat itu. Kejadian tersebut terjadi lagi keesokan harinya dan beberapa hari setelahnya. Maka dari itu, nenek itu bertekad untuk menemukan siapa orangnya dan ingin mengucapkan terima kasih.
Rahasia Candra Kirana Terbongkar
Seperti biasa, pagi hari sekali nenek sudah siap-siap untuk mencari ikan. Namun kali ini, dia tidak pergi ke sungai melainkan bersembunyi di balik rumahnya. Dia kemudian mengintip dapurnya dari sebuah celah.
Betapa terkejutnya nenek tersebut saat mendapati seorang gadis cantik keluar dari tempayan tempatnya menyimpan keong mas. Tak lama kemudian, gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Candra Kirana mulai meracik bahan-bahan yang tersedia lalu memasak. Setelah itu, dia menyajikannya di meja.
Setelah melihat semuanya, nenek tersebut kemudian menghampiri Candra Kirana. Gadis tersebut sangat terkejut ketika mendapati sang nenek memergokinya sedang menata makanan di meja. “Siapakah kamu putri cantik? Dari manakah asalmu?” tanya sang nenek.
Karena sudah ketahuan, mau tak mau Candra Kirana menjelaskan semuanya mengenai siapa dia, dari mana asalnya, dan mengapa sampai bisa berubah wujud menjadi seekor keong mas. Dia juga bercerita kepada nenek itu alasan memasak setiap hari karena ingin membalas semua kebaikannya. Setelah menceritakan semuanya, dia kemudian kembali menjadi seekor keong dan masuk ke dalam tempayan.
Pencarian Candra Kirana
Sementara itu di tempat lain, Pangeran Inu Kertapati tanpa patah semangat terus mencari pujaan hatinya yang mendadak menghilang. Berhari-hari, laki-laki itu terus mencarinya tanpa ada suatu kepastian di mana keberadaannya. Dia pun terus mengembara dan bertekad tidak akan pulang sebelum bertemu dengan Candra Kirana.
Penyihir jahat yang membantu Dewi Galuh mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh Pangeran Inu. Dia mencari cara untuk menggagalkan usaha tersebut. Kemudian, dia mengubah dirinya menjadi seekor gagak.
Burung gagak tersebut mendekati Pangeran Inu dan memberitahu bahwa dia mempunyai informasi mengenai keberadaan Candra Kirana. Awalnya, pangeran itu merasa terkejut karena mendapati burung gagak dapat berbicara. Tapi, dia kemudian merasa senang karena burung gagak itu mau memberitahu keberadaan kekasihnya.
Pangeran Inu lalu mengikuti petunjuk yang diberikan oleh burung gagak itu. Di tengah perjalanan, dia merasa bingung karena sepertinya dia hanya berputar-putar di tempat yang sama. Namun, dia tetap mengikuti petunjuk tersebut. Sementara itu, burung gagak mengawasinya dari kejauhan.
Di tengah perjalanan, pangeran bertemu dengan seorang kakek tua yang kelaparan. Karena kasihan, dia kemudian segera memberikan makanan kepada kakek tersebut. Tak dinyana, kakek tersebut ternyata seorang yang sakti. Dia mengetahui ada seekor gagak yang mengikuti dan berniat jahat kepada pangeran.
Kakek tersebut kemudian menolong pangeran. Dia memukul burung gagak dengan tongkatnya, seketika itu si gagak berubah menjadi asap. Setelah itu, ditunjukkanlah kepada pangeran arah jalan yang benar supaya dia dapat bertemu dengan kekasihnya kembali.
Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding
Pertemuan Kembali Candra Kirana dan Pangeran Inu Kertapati
Atas petunjuk kakek sakti itu, Pangeran Inu Kertapati menempuh perjalanan berhari-hari menuju ke tempat Candra Kirana berada. Di tengah perjalanan, dia merasa sangat kehausan, tapi tidak dapat minum karena bekalnya sudah habis. Tak jauh dari tempatnya berdiri ada sebuah rumah, dia pun berniat untuk meminta minum.
Saat pangeran mengetuk rumah tersebut, dari sebuah jendela dia melihat kekasih yang selama ini dicarinya tengah memasak di dapur. Setelah membuka pintu, Candra Kirana terkejut ketika melihat siapa yang ada di hadapannya.
Kedua orang yang saling mencintai itu pun merasa sangat bahagia karena bisa dipertemukan kembali. Pada saat itu juga, kutukan Candra Kirana hilang dan dia tidak berubah menjadi seekor keong lagi.
Candra Kirana kemudian mengenalkan pangeran kepada nenek yang selama ini sudah memberinya tempat tinggal. Setelah itu, Pangeran Inu membawa Candra Kirana kembali ke Kerajaan Daha, dan turut serta mengajak nenek untuk di sana.
Sekembalinya ke kerajaan, Candra Kirana menceritakan semua kejadian yang menimpanya termasuk kejahatan Dewi Galuh. Raja pun memutuskan untuk menghukum putri bungsunya itu. Saat mendengarnya, wanita jahat itu merasa ketakutan lalu melarikan diri ke hutan. Namun karena tidak memperhatikan arah, dia malah terperosok ke dalam jurang dan meninggal.
Setelah semua masalah yang terjadi, Pangeran Inu dan Candra Kirana akhirnya menikah. Keduanya pun hidup bahagia selamanya.
Baca juga: Kumpulan Contoh Pantun Jenaka dan Maknanya untuk Meramaikan Suasana
Pesan Moral yang Dapat Diambil dari Cerita Rakyat Keong Mas
Itulah ringkasan cerita rakyat keong mas yang meskipun tidak terlalu pendek, tapi seru buat disimak. Nggak hanya seru, kamu juga jadi bernostalgia ke masa-masa kecil saat membacanya.
Terus, ada nggak pesan moral yang bisa diambil dari cerita rakyat keong mas ini? Pastinya ada dong, salah satunya adalah jangan menjadi orang yang suka iri dengan kehidupan atau kesuksesan orang lain. Lihat saja apa yang terjadi pada Dewi Galuh karena iri hatinya terhadap Candra Kirana. Pada akhirnya, dia sendiri yang celaka dan mendapatkan hukuman. Perbanyaklah berbuat baik dan jauhkan diri dari sifat iri hati, maka kamu akan selamat menjalani kehidupan.
Nah, selain cerita rakyat ini, kamu bisa membaca artikel lain di KepoGaul, lho. Ada banyak sekali banyak sekali informasi menarik mengenai fashion, selebriti, kuliner, bahkan wisata yang menarik untuk dikunjungi pun ada. Lengkap, kan? Baca terus, ya!