
Di Indonesia ada banyak destinasi wisata yang mempunyai legenda tersendiri mengenai asal-usulnya. Salah satu yang cukup populer dan menarik untuk disimak adalah Danau Toba yang merupakan danau terbesar di Indonesia. Kamu ingin tahu seperti apa? Langsung saja baca cerita rakyat Danau Toba di sini, ya!
Sama seperti Tangkuban Perahu, Danau Toba adalah salah satu tempat wisata alam di Indonesia yang terkenal karena keindahannya. Tak hanya indah, legenda dari tempat ini pun menarik untuk disimak. Kalau penasaran, lebih baik kamu baca cerita rakyat Danau Toba berikut.
Sewaktu masih kecil, kamu mungkin sering membaca atau dibacakan dongeng, kan? Kalau iya, bisa jadi kisah ini sudah pernah kamu baca sebelumnya. Tapi, mungkin karena sudah lama dan tidak terlalu ingat, kamu bisa me-refresh ingatanmu dengan membaca artikel ini.
Cerita rakyat Danau Toba yang berasal dari Sumatra Utara ini tak hanya diceritakan secara lisan atau tertulis saja, tapi juga pernah dibuat film televisi, lho. Saking populernya, kisah ini pun ditayangkan oleh berbagai stasiun TV swasta di Indonesia.
Kamu pasti sudah nggak sabar lagi untuk membaca cerita rakyat Danau Toba, kan? Kalau begitu, nggak perlu panjang lebar lagi, langsung saja baca ceritanya di bawah ini. Selamat membaca, ya!
Latar Belakang Kehidupan Sang Petani
Di sebuah desa di wilayah Sumatra Utara, ada seorang laki-laki yang tinggal di sebuah gubuk kecil. Namanya adalah Toba. Dia bekerja sebagai seorang petani sayuran yang menggarap kebunnya sendiri.
Selain berkebun, Toba mempunyai kegiatan lain untuk mengisi waktu, yaitu memancing. Dia biasanya memancing di sebuah sungai besar tak jauh dari kebunnya. Di sana, dia dengan mudah mendapatkan ikan untuk digunakan sebagai lauk.
Pada suatu sore, lelaki itu pergi memancing setelah seharian bekerja di kebunnya. Selama perjalanan menuju sungai, dia berpikir dalam hati, “Seandainya saja aku punya istri dan anak, tentu hidupku tidak terlalu kesepian karena ada yang menemani.” Tak lama kemudian, dia sampai di sungai lalu mencari tempat yang sedikit teduh.
Dengan sabar, dia menunggu kailnya disambar oleh ikan. Namun tidak seperti biasanya, dia tidak dapat mendapatkan seekor ikan pun meski sudah menunggu cukup lama. Karena kesal tak kunjung mendapatkan ikan, akhirnya dia memutuskan untuk pulang saja.
Saat dia hendak beranjak dari tempatnya, tiba-tiba kail pancingnya disambar oleh ikan. Kail tersebut bergerak ke sana ke mari. Setelah dibiarkan beberapa waktu, disentakkan pancing itu. Lalu, terlihat seekor ikan mas besar yang mengambil umpannya. Ikan tersebut diambil lalu diletakkan pada sebuah wadah.
Perasaannya yang tadi kesal, seketika itu berubah menjadi sangat bahagia. Lalu, dia memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah.
Baca juga: Kumpulan Cerita Horor Nyata yang Akan Membuatmu Merinding
Pertemuan dengan Wanita Cantik Jelmaan Ikan Ajaib
Setibanya di rumah, Toba memutuskan untuk memanggang ikan yang berhasil dipancingnya itu. Diletakkannya ikan tersebut ke dalam sebuah ember, lalu dia menyiapkan semua peralatan dan perlengkapan sebelum memanggang. Namun karena kayu akan digunakan habis, dia pergi ke luar untuk mengambil kayu bakar.
Setelah masuk dan ingin mengambil ikan dalam ember, petani itu terkejut saat mendapati ikannya hilang dan koin emas telah memenuhi embernya. Masih dengan terheran-heran, dia pergi menuju dapur dan mendapati seorang wanita yang sangat cantik berambut panjang berada di sana.
“Siapa kamu?” tanyanya dengan penuh waspada. Perempuan itu pun menjawab, “Aku adalah ikan yang tadi siang kamu pancing. Koin-koin emas yang kamu temukan di ember adalah sisikku. Kamu bisa menggunakannya untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup.”
Perempuan itu kemudian diberi nama Mina dan diizinkan untuk tinggal sementara di rumah Toba. Namun, dikarenakan setiap hari bertemu, kedua orang itu saling jatuh cinta.
Mina pun berujar, “Aku mau menikah denganmu, tapi dengan satu syarat. Kamu tidak boleh menyinggung asal-usulku yang merupakan seorang ikan.” Dengan mantap, Toba menyanggupi persyaratan tersebut dan bersumpah tidak akan pernah mengingkarinya. Tak lama kemudian, mereka menikah.
Baca juga: Cerita Cinta Sepasang Kekasih yang Romantis dan Bikin Baper
Awal Mula Petaka
Toba dan Mina menjalani pernikahan dengan bahagia. Terlebih sang petani karena harapannya sudah terwujud, yaitu mempunyai seorang istri. Apalagi setahun kemudian, keluarga tersebut dianugerahi seorang bayi laki-laki yang diberi nama Samosir.
Samosir tumbuh menjadi seorang anak lelaki yang tampan. Sayangnya, dia menjadi anak yang pemalas karena sangat dimanja oleh ibunya. Untuk mengantarkan bekal kepada ayahnya saja dia tidak mau. Maka dari itu, terpaksa ibunya pergi ke ladang untuk mengantarkan makanan sendiri.
Pada suatu hari, Mina tidak bisa mengantarkan makanan untuk sang suami, disuruhlah anak semata wayangnya itu untuk mengantarkan makanan ke ladang. Samosir pada awalnya menolak permintaan tersebut. Akan tetapi karena sang ibu terus memohon, akhirnya dia pun mau.
Dengan perasaan jengkel, Samosir pergi ke ladang. Namun di tengah perjalanan, dia mencium bau harum dari masakan ibunya. “Kelihatannya enak sekali masakan ibu hari ini,” gumamnya.
Lalu, dia berhenti sejenak membuka rantang yang dibawanya dan berniat untuk mencicipi makanan itu. Meskipun awalnya hanya berniat untuk mencicipi, tapi karena rasanya enak, tak terasa dia sudah hampir menghabiskannya. Saat menyadarinya, dia langsung menutup tempat bekal tersebut lalu pergi menemui ayahnya.
Akhir Cerita Rakyat Danau Toba
Sementara itu di tempat lain, Toba yang seharian lelah bekerja di ladang merasa kesal sekali karena makan siangnya belum tiba. Suatu halyang tidak biasa karena biasanya sang istri selalu tepat waktu membawa makanan.
Tak berapa lama kemudian, dia melihat Samosir datang dengan menenteng rantang makanan. Melihat hal tersebut, legalah hatinya. Samosir tiba di hadapan sang ayah, lalu menyerahkan rantang makanan itu dengan takut-takut. Begitu dibuka, marahlah Toba karena hanya diberi makanan sisa.
Toba kemudian melempar wadah makanan tadi dan berkata, “Kurang ajar kau Samosir, memang anak ikan kau ini.” Setelah kata itu terucap, tiba-tiba datang petir menyambar. Lalu, ingatlah laki-laki itu akan janjinya untuk tidak mengungkit asal-usul sang istri.
Melihat kemarahan ayahnya, Samosir pulang ke rumah dan mengadu kepada Mina. Mendengar penuturan sang anak, dia menyuruhnya untuk pergi ke sebuah bukit tak jauh dari rumah dan memanjat pohon yang paling tinggi. Setelah melihat anaknya tiba di tempat yang aman, dia berlari ke sungai yang letaknya tak jauh dari rumah. Di perjalanan, dia menangis dan meratapi perbuatan suaminya yang tega mengkhianati sumpahnya.
Setibanya di sungai, dia langsung menceburkan diri dan kemudian berubah menjadi ikan. Tak berapa lama setelah itu, hujan pun turun diikuti angin kencang dan petir yang menyambar-nyambar.
Hujan yang turun semakin deras kemudian membuat air meluap dan menggenangi desa. Toba yang tidak bisa menyelamatkan diri pun mati tenggelam oleh genangan air. Semakin lama, genangan air semakin meluas dan berubah menjadi danau besar yang kini dinamai Danau Toba. Sedangkan bukit kecil tempat di mana Samosir menyelamatkan diri menjadi sebuah pulau dan diberi nama Pulau Samosir.
Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman AS yang Menginspirasi serta Menarik untuk Disimak
Nilai Moral yang Dapat Diambil dari Cerita Rakyat Danau Toba
Sudah puas membaca legenda Danau Toba dan Pulau Samosir di atas? Meskipun nggak pendek, tapi cerita rakyat di atas seru dan tidak membosankan untuk dibaca, kan? Nah, kira-kira nilai moral apa sajakah yang bisa kamu pelajari?
Salah satunya adalah jangan mudah emosi. Memang, untuk mengendalikan emosi saat marah tidaklah mudah, tapi kamu harus berusaha tetap tenang. Sering kali, kata-kata yang keluar dari mulutmu saat marah hanya akan membuatmu menyesal di kemudian hari. Tepat seperti apa yang terjadi pada Toba.
Nilai lain yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kamu sudah berjanji kepada seseorang, maka tepatilah. Sekali saja kamu mengingkarinya, maka orang lain tidak akan mempercayaimu lagi.
Tak hanya itu, kamu juga jangan menjadi orang yang manja dan pemalas seperti Samosir. Pasalnya, hal itu tidak hanya akan merugikan dirimu sendiri tapi juga orang lain. Ingatlah bahwa orangtuamu tidak akan selamanya akan ada untuk selalu mendampingi dan mengurusmu. Maka dari itu, kamu pun harus belajar untuk mandiri.
Nah, kalau senang dengan artikel cerita rakyat Danau Toba, kamu bisa membaca kisah lainnya yang tidak kalah menarik. Beberapa di antaranya adalah cerita rakyat Malin Kundang, cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih, cerita rakyat Timun Mas, dan masih banyak lagi.
Selain itu, ada juga artikel-artikel menarik dengan berbagai topik yang sayang banget jika kamu lewatkan. Mulai dari selebritis, fashion, wisata, sampai kuliner pun ada. Apalagi kalau membacanya sambil minum teh atau kopi, pasti tambah seru. Makanya, simak terus KepoGaul.com ya!