
Soto adalah salah satu masakan yang sangat populer di Indonesia. Saking populernya, hampir setiap daerah dari Sabang hingga Meraukememiliki sajian soto yang khas. Kalau ingin tahu apa saja macam-macam soto nusantara, cek langsung artikel ini sekarang, yuk!
Sebagai salah satu makanan yang populer di Indonesia, masakan ini memiliki banyak versi di Indonesia. Mulai dari soto khas Kudus, Semarang, Makassar dan lainnya yang memiliki peminat masing-masing.
Macam-macam soto nusantara bisa dibedakan berdasarkan jenis kuah yang digunakan ataupun bahan utamanya. Tak hanya itu, lauk pelengkapnya juga bermacam-macam.
Meskipun populer di nusantara, tahukah kamu kalau rupanya makanan ini sebenarnya tidak berasal dari Indonesia? Kira-kira bagaimana awal mulanya bisa masuk ke Indonesia hingga tersebar luas di sepenjuru nusantara, ya?
Sebagai pecinta kenikmatan makanan berkuah ini, nggak ada salahnya kamu berusaha mengetahui lebih lanjut apa saja macam-macam soto nusantara dan sejarahnya. Sehingga nantinya kamu bisa lebih mengetahui informasi lebih lanjut tentang makanan kesukaanmu ini.
Sudah tidak sabar ingin mengetahui informasi apa saja yang bisa kamu dapatkan tentang makanan berkuah yang satu ini? Tanpa menunggu waktu lama, cek artikel ini sekarang, yuk!
Mengenali Apa Itu Soto
Secara umum, soto adalah makanan berkuah khas Indonesia yang terbuat dari kaldu daging dan sayuran. Daging yang sering digunakan biasanya adalah sapi dan ayam. Namun, ada pula yang menggunakan kambing, kerbau, bahkan babi.
Masakan ini memiliki rasa khas yang gurih dan wangi karena mengandung rempah-rempah. Kuahnya bervariasi, dapat bersantan atau tidak. Perbandingan isi dan kuah yang ideal adalah satu berbanding dua.
Kalau sedang mencari resep aneka soto, biasanya kamu akan menemukan cara penyajian yang berbeda-beda. Ada yang menghidangkannya dengan nasi, lontong, ketupat, mi, atau bihun.
Tidak hanya itu saja, ada juga yang menambahkan berbagai macam lauk seperti perkedel, tempe goreng, emping, sambal, dan kerupuk. Kemudian ada juga yang menambahkan telur puyuh, sate kerang, jeruk limau, koya, dan masih banyak lagi.
Setiap pilihan tersebut tidak ada yang salah. Karena dengan persebaran makanan yang luas dari Sabang sampai Merauke, menjadikannya memiliki variasi yang sangat beragam.
Keberagaman tersebut menjadikan masakan ini mudah ditemukan di mana-mana. Mulai dari warung kaki lima, warung makan pinggir jalan, hingga ke restoran dan hotel berbintang.
Baca juga: Menilik Sejarah dan Jenis Kopi di Dunia Maupun Indonesia untuk Menambah Wawasanmu
Sejarah Awal Mula dan Persebarannya di Indonesia
Menurut Denys Lombar dalam bukunya yang berjudul Nusa Jawa: Silang Budaya jilid kedua, masakan berkuah kaldu kuning ini pertama kali muncul dan dipopulerkan di Kota Semarang pada abad ke-19. Masakan ini kemudian menyebar dengan cepat di wilayah-wilayah pesisir utara seperti Kudus, Lamongan, hingga ke Batavia, atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Penyebaran yang sangat cepat tersebut tak lepas dari banyaknya imigran Tiongkok yang menempati wilayah pesisir utara.
Apa hubungannya imigran Tiongkok dengan penyebaran soto? Dikutip dari Lono Lastoro Simatupang, seorang antropolog Universitas Gadjah Mada, soto berasal dari makanan Tiongkok yang dalam bahasa Hokkian bernama Caudo atau Jau To. Nama tersebut memiliki arti jeroan dengan rempah.
Sejak dahulu kala, makanan berkuah ini bukanlah makanan mewah yang dinikmati oleh kalangan petinggi dan penguasa. Makanan ini lebih banyak dinikmati oleh kalangan menengah ke bawah dan dijajakan menggunakan pikulan. Seiring dengan perkembangan waktu, pikulan itu pun berubah menjadi gerobak.
Walaupun pada mulanya dianggap sebagai perkembangan dari sup jeroan, tapi setelah meluas ke banyak daerah, ada banyak penyesuaian yang dilakukan sesuai dengan selera masing-masing daerah. Seperti halnya soto di Jawa Barat yang dagingnya sedikit karena minimnya populasi sapi di daerah tersebut. Berbeda dengan di Makassar yang dagingnya banyak karena populasi sapinya melimpah.
Baca juga:Manfaat Minum Teh untuk Kesehatan dan Informasi Menarik Lainnya
Macam-Macam Soto Nusantara Berdasarkan Kuahnya
Apa pun nama soto yang kamu kenal, secara umum daftarnya bisa dibedakan berdasarkan jenis kuah yang digunakan. Meskipun yang paling banyak dikenal adalah kaldu kuning, tapi seiring dengan perkembangannya ada beberapa varian kuah lain yang bisa kamu kenali. Di antaranya adalah:
1. Kuah Bening
Bumbu soto kuah bening baik yang menggunakan daging ayam atau sapi biasanya menggunakan rempah seperti daun salam dan lengkuas, serta tidak menggunakan santan.Kuahnya hanya terbuat dari kaldu daging dan ditambah dengan bumbu halus yang sudah ditumis sampai harum.
Macam-macam soto nusantara dengan kuah bening yang banyak dikenal di Indonesia adalah soto khas Bandung, Kudus, Banjar, atau Madura. Dinikmati hangat-hangat dengan pelengkap nasi, daging ayam atau sapi, kol, soun, taoge, kerupuk, dan sambal, rasanya pun akan terasa semakin nikmat.
2. Kuah Santan
Satu hal yang membedakan soto kuah santan dengan yang bening bukanlah jenis bumbu atau daging, baik ayam maupun sapi yang digunakan. Seperti namanya, yang membedakannya adalah penggunaan santan yang ditambahkan di dalam kuah kaldu dan menjadikan masakan ini terasa lebih gurih.
Macam-macam soto nusantara berkuah santan yang bisa kamu nikmati adalah soto betawi, soto medan, atau soto branggahan dari Kediri. Ketiga masakan berkuah kental tersebut memiliki perbedaan dalam jenis daging yang digunakan. Di mana soto betawi biasanya menggunakan jeroan, soto branggahan menggunakan daging ayam kampung suwir, sementara soto medan menggunakan daging sapi atau ayam.
3. Kuah Kuning
Kalau sedang mencari resep soto ayam kuah kuning, mungkin kamu sedikit bingung apa yang membedakannya dengan kuah bening. Karena keduanya sebenarnya sama-sama memiliki warna dasar kuning dan tidak diberi campuran santan.
Pada dasarnya, bahan-bahan dan teknik memasak yang digunakan keduanya masih terhitung sama. Bedanya, pada kuah kuning, penggunaannya kunyitnya jauh lebih banyak sehingga warna kuahnya jauh lebih kuning. Contohnya adalah seperti pada soto ambengan khas Surabaya.
4. Kuah Kacang
Meski namanya soto kuah kacang, bukan berarti seluruh kuahnya terbuat dari kacang. Seperti terlihat pada gambar, kacangnya diulek seperti bumbu pecel dan disiramkan ke kuah bening.
Salah satu contohnya adalah soto bonjok Banyumas. Butiran kasar pada bumbu kacang bisa menjadi suatu sensasi tersendiri. Meskipun bumbu kacangnya sudah terasa sedikit pedas, kamu tetap bisa menambahkan sambal sesuai selera.
5. Kuah Koya
Mungkin kamu sering mendengar soto dengan kuah koya, tapi tidak tahu secara pasti apa itu koya. Sebenarnya, koya adalah kerupuk udang dan bawang putih yang digoreng kemudian ditumbuk bersama-sama hingga halus.
Bumbu bubuk koya tersebut bisa mempengaruhi rasa dan tekstur kuah dari sotonya. Selain menjadikan rasanya menjadi lebih gurih, tapi juga membuat kuahnya menjadi lebih kental, seperti pada soto ayam lamongan.
Baca juga: Inilah Cara Membuat Cheese Cake yang Mudah dan Sederhana dari Berbagai Negara
Macam-Macam Soto Nusantara Berdasarkan Bahan Utamanya
Selain dibedakan dari jenis kuahnya, macam-macam soto nusantara juga bisa dibedakan berdasarkan bahan utama masakannya. Beberapa di antaranya adalah:
1. Daging Ayam atau Sapi
Sesuai dengan namanya, masakan ini biasanya memiliki bahan utama berupa daging ayam ataupun sapi. Kedua daging tersebut sudah cukup lazim digunakan pada macam-macam soto nusantara karena mudah ditemukan dan diolah menjadi masakan.
Secara umum, bumbu-bumbu dan cara pengolahan soto daging sapi dan ayam sama saja. Namun, kalau kamu ingin membuat soto daging sapi buatanmu menjadi lebih kental, tambahkan saja sedikit kemiri pada bumbu halusnya.
2. Ceker
Kamu pasti tahu, dong, ceker itu adalah kaki ayam. Bahan utama soto yang satu ini adalah ceker ayam yang diolah sedemikian rupa hingga terasa empuk dan lezat.
Cara pengolahan dan bumbu-bumbu yang digunakan sama seperti soto yang menggunakan daging ayam atau sapi. Yang menjadikan soto ceker banyak diminati adalah karena ceker mengandung lebih banyak protein dan kaya akan kolagen. Kedua zat tersebut bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan kulit, memperkuat struktur pembuluh darah, dan melindungi lapisan saluran cerna.
3. Kaki Sapi
Kalau soto ceker tadi terbuat dari kaki ayam, soto ini terbuat dari kaki sapi. Biasanya kuahnya berwarna kuning kecokelatan, sedikit kental, kemudian berisi lutut dan kaki sapi yang empuk juga gurih.
Uniknya, salah satu masakan yang berasal dari Betawi ini biasanya menggunakan susu segar sebagai penambah rasa gurih dan kekentalan kuah, tidak seperti soto pada normalnya yang menggunakan santan. Kemudian ditambahkan irisan daun bawang, tomat, emping, dan kerupuk yang ditaburkan di atasnya.
4. Babat
Babat adalah bagian dari lambung hewan, biasanya sapi, yang bisa diolah dan disantap sebagai lauk atau dicampurkan ke dalam masakan, seperti halnya nasi goreng atau soto. Jika ingin mengolah babat menjadi soto, bisa menggunakan kuah bening atau santan. Keduanya memiliki rasa yang sama nikmatnya.
Jika kamu ingin mencoba mengolah sendiri, pastikan untuk mengolah babatnya terlebih dahulu agar empuk dan hilang bau tak sedapnya. Bagi kamu yang menderita darah tinggi, asam urat, atau kolesterol, harus memperhatikan juga untuk tidak mengkonsumsi masakan ini dalam jumlah banyak, ya. Karena tentunya kamu nggak mau, kan, penyakitmu itu kembali kumat.
5. Tangkar
Soto yang satu ini berasal dari Betawi. Nama tangkar sendiri sebenarnya adalah sebutan untuk iga sapi dalam bahasa Betawi pada zaman penjajahan Belanda. Meskipun begitu, istilah tersebut masih digunakan hingga sekarang.
Berdasarkan sejarah, pada zaman penjajahan Belanda dahulu, para meneer alias tuan-tuan Belanda akan memotong sapi untuk disuguhkan pada pesta. Kemudian beberapa bagian tertentu dari sapi, seperti kepala, jeroan, serta iganya akan diberikan kepada para pekerja.
Oleh para pekerja, bagian-bagian tersebut akan diolah menjadi beberapa macam masakan. Salah satunya adalah soto tangkar. Di mana proses pengolahannya dilakukan dengan merebus iga selama kurang lebih dua jam, kemudian ditambah rempah-rempah seperti kunyit, lada, daun sereh, daun salam, dan santan.
6. Kerbau
Tidak seperti macam-macam soto nusantara pada umumnya, masakan yang satu ini terbilang unik dan menarik. Penyebabnya adalah, seperti halnya namanya, masakan ini menggunakan daging kerbau. Biasanya, penggunaan daging ini hanya digunakan dalam soto kudus.
Pada awalnya, Sunan Kudus mengajarkan umat muslim di Kudus untuk melakukan toleransi beragama. Salah satunya adalah pada warga yang beragama Hindu, di mana sapi dianggap sebagai hewan yang suci. Akhirnya warga Kudus pun mengganti daging sapi dalam masakannya dengan daging kerbau dan memunculkan kuliner baru berupa soto kudus.
7. Babi
Meskipun mayoritas rakyat Indonesia beragama Islam, tapi terdapat beberapa warung makan yang menjual kuliner dengan bahan dasar babi. Salah satunya adalah soto babi yang banyak ditemukan di Minahasa, Medan, dan Bali. Rasa dan tekstur kuahnya yang sedap ditambah daging babi yang lembut, menjadikan masakan ini memiliki peminat tersendiri.
Untuk bisa lebih merasakan cita rasa rempah-rempah yang meresap ke dalam daging babi dan kuahnya yang sedap, kamu bisa mencoba untuk membelinya langsung di kedai aslinya. Apalagi jika ditambah potongan cabe dan nasi hangat yang bisa membangkitkan nafsu makanmu. Kalau kedainya juga menjual kopi, kamu bisa mengakhiri hidangannya dengan secangkir kopi panas yang nikmat.
8. Kemiri
Masakan yang satu ini tidak seperti macam-macam soto nusantara pada umumnya yang memiliki bahan utama daging atau bagian tubuh hewan lainnya. Bahan utama yang digunakan di sini adalah kemiri yang ditumbuk halus dan dimasukkan ke dalam masakan dalam jumlah banyak.
Berdasarkan asal usulnya, masakan ini awalnya dikonsumsi oleh masyarakat Pati yang kurang mampu. Karena tidak bisa memiliki daging sapi atau ayam, maka mereka pun membuat soto dengan bahan dasar kemiri. Biasanya, orang-orang akan memakan masakan ini di siang hari ketika beristirahat dari bercocok tanam.
Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang sudah banyak warga Pati yang mampu membeli daging ayam atau sapi dan memasukkannya ke dalam kuah. Meskipun begitu, mereka tidak meninggalkan ciri khas kemirinya dan tetap menyebut makanan itu sebagai soto kemiri.
Baca juga: Selain Baik untuk Pencernaan, Inilah Beberapa Manfaat Yogurt bagi Kesehatan dan Kecantikanmu
Macam-Macam Soto Nusantara yang Memiliki Nama Berbeda
Ketika kamu sedang mengunjungi daerah tertentu di Indonesia, mungkin kamu pernah mendapati beberapa soto dengan nama berbeda. Beberapa di antaranya adalah:
1. Sroto
Masakan yang satu ini merupakan soto khas Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah. Ciri khasnya adalah rasa rempah-rempah dan bumbu kacang yang kental. Kacang itulah yang menjadikan srotonya terasa gurih dan segar.
Penyajiannya biasanya menggunakan ketupat, bihun, daun bawang, dan suwiran daging. Sesudahnya ditambahkan kuah santan kaya bumbu, tauge, dan remukan kerupuk, menjadikan sroto sokaraja semakin terasa mantap di lidah.
Belum lengkap rasanya kalau menikmati sroto kalau belum menambahkan mendoan khas daerah ini juga. Apalagi kalau sesudahnya dilengkapi dengan minuman dawet gula jawa, rasanya seperti menikmati sroto secara langsung di Sokaraja.
2. Sauto
Masakan yang berbentuk sup ini biasanya hanya ditemui di Tegal, Jawa Tengah. Sehingga bagi kamu yang sedang berwisata kuliner di Kota Bahari, tidak afdal rasanya kalau belum mencicipi sauto.
Pada dasarnya, sauto masih terhitung mirip dengan macam-macam soto nusantara lainnya. Yang membedakannya adalah penambahan tauco pada bumbunya.
Bumbu masakan tersebut terbuat dari biji kedelai yang telah direbus, dihaluskan, dan diaduk dengan tepung terigu kemudian dibiarkan hingga terfermentasi. Karena melalui proses fermentasi, tauco memiliki cita rasa gurih dan asam sekaligus.
Untuk penyajiannya, biasanya sauto dihidangkan dengan nasi yang dicampurkan langsung dengan kuahnya. Kemudian ditambah dengan suwiran ayam atau tetelan sapi, tauge, daun bawang, dan bawang goreng. Menjadikan sauto terasa semakin nikmat dan lezat.
Cara menikmati masakan ini agar lebih keluar rasanya adalah dengan mengaduknya terlebih dahulu secara perlahan hingga kuahnya berwarna cokelat kental. Untuk menambah cita rasa, biasanya masakan ini bisa dinikmati dengan lauk tambahan seperti tahu pletok, sate jeroan, perkedel, kerupuk, bahkan sate kambing muda. Apalagi jika ditutup dengan secangkir kopi espresso, membuat masakannya semakin terasa nikmat.
3. Coto
Satu hal yang jelas membedakan makanan khas Makassar ini dengan macam-macam soto nusantara lainnya adalah penyantapannya yang menggunakan buras, yaitu semacam ketupat khas ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan yang dibungkus daun pisang.
Masakan ini tidak hanya memiliki bahan dasar daging sapi, tapi juga ditambah jeroan seperti paru, hati, usus, jantung, dan babat. Kemudian pada bumbu kuahnya terdapat perpaduan rempah-rempah dan gilingan kacang tanah yang sudah digoreng. Nikmat tidaknya hidangan ini bergantung pada bumbu kuah tersebut.
Menariknya, tidak seperti macam-macam soto nusantara lainnya, untuk memasak coto Makassar membutuhkan banyak sekali rempah-rempah. Setidaknya dibutuhkan sekitar 40 jenis rempah yang dimasak dalam kuali tanah liat bernama korong butta. Konon, rempah-rempah tersebut tidak hanya berguna untuk menentukan rasa masakan, tapi juga sebagai penawar kolesterol yang terdapat dalam jeroan.
Untuk menikmatinya, biasanya coto dimakan bersama buras, kacang, ditaburi daun bawang, dan perasan jeruk nipis. Untuk menjadikan rasanya semakin nikmat, kamu pun bisa menambahkan sambal tauco lagi di atasnya.
4. Tauto
Kalau kebetulan kamu sedang mudik lewat Pekalongan, Jawa Tengah, jangan lupa untuk menyempatkan diri mencicipi salah satu kuliner khas kota batik ini. Tauto bukanlah jenis soto yang encer dan segar. Seperti halnya coto yang berkuah garang, tauto juga memiliki rasa yang menonjok dan biasanya pedas.
Masakan ini berisi lontong, bihun, tauge, potongan kol, daging sapi atau ayam, dan jeroan. Semua bahan tersebut kemudian ditambahkan satu sendok bumbu tauco dan racikan bumbu rempah-rempah. Proses terakhirnya adalah dengan menyiramkan kuah kaldu dan menaburkan daun bawang.
Menariknya, penggunaan tauco dalam masakan ini terhitung lebih banyak dibandingkan soto lain yang menggunakan tauco. Sehingga kuahnya menjadi lebih kental dan berwarna merah.
Untuk semakin menambah kenikmatan tauto, kamu bisa memakannya dengan tambahan kerupuk kulit atau taburan usus kering. Kalau menurutmu tauconya masih kurang terasa, tambahkan saja sambal tauco pedas.
5. Saoto
Kalau mengira soto hanya ada di Indonesia, kamu salah besar! Karena berkat imigran Jawa yang dibawa ke Suriname pada zaman penjajahan Belanda, sekarang di negara tersebut juga terdapat soto yang biasa disebut sebagai saoto. Lalu apa bedanya dengan macam-macam soto nusantara yang sudah banyak dikenal, ya?
Secara umum, makanan yang juga dikenal dengan nama blauwgrond soup ini memiliki dasar bumbu rempah-rempah dan isi yang sama dengan soto yang banyak terdapat di Jawa. Cara pengolahannya pun masih terhitung sama.
Namun, karena Suriname terdiri akan banyak etnis dari berbagai negara, teknik penghidangan dan makanan pendampingnya pun menjadi bervariasi. Secara umum, pada setiap penyajiannya, saoto akan dihidangkan dengan tauge, kol yang dicincang, suwiran ayam, bihun, dan disiram dengan kuah panas lalu diberi peterseli. Menariknya, untuk menikmati saoto, kamu akan diberi satu buah telur rebus utuh dan kentang goreng berbentuk stik.
Baca juga: Aneka Resep Nasi Goreng Sederhana dari Berbagai Belahan Dunia yang Patut Dicoba
Lauk Pendamping Soto
Menikmati semangkuk soto biasanya akan semakin lengkap dengan tambahan sambal, perasan jeruk nipis, dan kecap. Selain itu, ada beberapa lauk pendamping yang bisa membuat sajian ini semakin terasa nikmat. Beberapa di antaranya adalah:
1. Klethuk
Lauk ini aslinya adalah singkong yang dikukus, dipotong kecil, lalu digoreng hingga kering. Klethuk sering ditemui sebagai pelengkap soto ayam dari Blora. Kerenyahannya sudah tidak perlu diragukan lagi, karena namanya sendiri diambil dari bunyi yang muncul ketika lauk ini dinikmati.
2. Kerupuk Karak atau Kerupuk Nasi
Ketika menikmati sebuah hidangan, bukan hanya rasa dan aroma saja yang perlu diperhatikan, begitu pula teksturnya. Salah satu contohnya adalah soto karak dari Temanggung yang terdapat kerupuk karak di dalamnya.
Kerupuk yang terbuat dari nasi yang ditumbuk lalu dijemur ini bisa memberikan tekstur renyah pada masakan ini. Kalau ingin mencobanya sendiri di rumah, kamu bisa membeli kerupuk karak yang sudah digoreng. Setelah itu tata kerupuk dan segala isian soto di dalam mangkuk, kemudian siram dengan kuah.
3. Sate Kerang, Telur Puyuh, Ayam, atau Usus
Jenis sate yang dibumbui kemudian direbus dan dipanggang ini biasanya banyak ditemukan sebagai pendamping soto kudus atau soto semarang. Untuk membuatnya, biasanya bahan utamanya ditumis terlebih dahulu dengan beberapa bumbu halus hingga meresap.
Sesudahnya, bahan tersebut ditusuk dengan tusuk sate dan dipanggang sebentar. Kelezatan sajian ini pas sekali digunakan untuk mendampingi soto yang kamu nikmati.
4. Paru Goreng
Paru adalah salah satu bagian dari jeroan sapi yang memiliki banyak penggemar. Teksturnya yang halus dan sedikit kenyal, ditambah baunya yang tidak terlalu tajam menjadikannya mudah diolah dan dinikmati.
Salah satu cara pengolahannya adalah dengan digoreng kering. Kamu bisa membelinya yang sudah matang, atau bahkan mengolahnya sendiri. Namun, untuk menjadi catatan, kalau kamu berniat memasaknya sendiri, jangan lupa memilih paru yang tidak ada uratnya agar lebih empuk ketika dimasak, ya!
5. Perkedel Kentang
Lauk yang satu ini sebenarnya tidak hanya cocok digunakan sebagai pendamping soto. Tapi bisa juga menjadi pendamping sop, nasi kuning, dan nasi uduk.
Memiliki tekstur lembut dengan rasa yang gurih, lauk yang terbuat dari kentang yang ditumbuk halus lalu digoreng ini bisa menambah kenikmatan masakan. Bahkan, kalau membuatnya sendiri, kamu bisa menambahkan daging ayam atau sapi dan daun bawang yang dicincang halus.
6. Tempe & Tahu Goreng
Kalau lauk yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi, dong. Makanan dari olahan kedelai ini dibumbui dengan bawang putih dan garam lalu digoreng.
Ada beberapa jenis tempe dan tahu goreng yang bisa kamu jadikan sebagai lauk tambahan soto. Bisa dengan cara digoreng tipis-tipis dan terasa krispi, bisa juga digoreng tebal, atau ditambah baluran tepung.
Baca juga: Tidak Sekedar Nikmatnya Saja, Inilah Jenis & Sejarah Coklat yang Wajib Kamu Ketahui
Menikmati Kelezatan Macam-Macam Soto Nusantara
Wah, siapa sangka ternyata ada banyak sekali macam-macam soto nusantara, ya? Tak hanya kuahnya yang berbeda, tapi bahan dan pelengkapnya juga bervariasi.
Dari beberapa macam yang sudah disebutkan di atas, kira-kira mana yang sudah pernah kamu coba? Lalu mana sekiranya yang paling kamu sukai?
Kalau masih banyak yang belum kamu coba, nggak ada salahnya lho kalau kamu mulai berusaha menikmatinya. Entah dengan membelinya di kedai penjual soto, atau bahkan membuatnya sendiri. Selamat menikmati!