Sebelum debut sebagai member Red Velvet, Wendy menghabiskan masa sekolah SMP dan SMA-nya di Amerika Serikat dan Kanada.
Wendy dikenal sebagai murid yang pintar dan berprestasi karena sempat beberapa kali memenangkan perlombaan di bidang akademik dan musik.
Oleh sebab itu, nggak heran kalau Wendy adalah seorang bilingual yang bisa berbicara dalam Bahasa Korea dan Inggris dengan fasih.
Namun, kecakapan Wendy dalam Bahasa Inggris ternyata membuatnya terlibat dalam kontroversi rasial. Tak cukup sekali, ia pernah mengulangi kesalahannya lagi.
Meskipun tidak dianggap bermasalah oleh netizen Korea Selatan, tindakan Wendy ternyata memicu kemarahan dari fans internasional.
Imitasi Gaya Bicara Orang Kulit Hitam
Pada tanggal 1 November 2014, Red Velvet pernah diundang ke acara C-Radio Idol True Colours. Di radio ini, member Red Velvet menampilkan talenta unik yang mereka miliki.
Tak disangka, Wendy menampilkan bakatnya untuk bisa meniru gaya bicara orang kulit putih dan kulit hitam di Amerika.
Wanita yang bernama asli Son Seung Wan ini pun mempraktikkan bagaimana laki-laki ataupun wanita dari kulit putih dan hitam. Aksinya itu pun disemangati oleh member Red Velvet lainnya.
Penjelasan yang diberikan Wendy pun semakin memberikan kesan stereotip rasial. Ia mengatakan kalau laki-laki kulit hitam seperti gangster maka gaya bicaranya akan seperti (ini).
Meskipun tidak bermaksud untuk menyinggung, fans internasional yang menonton acara radio ini pun menyampaikan kritikan kepada Wendy.
Untuk menggeneralisasi semua laki-laki kulit hitam sebagai anggota gangster hanya karena beberapa contoh yang pernah disaksikan Wendy ini termasuk dalam tindakan bodoh dan kurang berpengetahuan.
Fans internasional merasa kecewa karena sebagai seseorang yang pernah tinggal di Amerika Serikat dan Kanada, Wendy seharusnya tahu tentang steoreotip rasial orang-orang kulit hitam yang menjadi kaum minoritas.
Meskipun begitu, ada juga orang kulit hitam yang mengatakan kalau aksi Wendy tidak menyinggungnya sama sekali. Mereka berpendapat kalau reaksi orang-orang terlalu berlebihan.
Satu Kali Dimaklumi, Dua Kali Disengaja?
Wendy yang menerima kritikan pedas dari banyak orang pun berusaha menjaga sikapnya dan tidak lagi mengulangi aksinya. Fans pun berpikir kalau wanita ini sudah introspeksi diri.
Namun, kejadian pada tahun 2014 lalu itu pun terulang lagi di tahun 2018. Kontroversi bermula ketika Wendy menjadi bintang tamu acara Talk Mon dari Olive TV.
Ketika sedang mendiskusikan pengalaman Wendy bersekolah di Amerika Serikat dan Kanada, Kang Ho Dong sebagai pembawa acara menanyakan apakah ada perbedaan dialek di Bahasa Inggris seperti di Bahasa Korea.
Wendy pun menjelaskan dengan kembali menirukan bagaimana orang kulit putih dan kulit hitam berbicara. Tak hanya gaya bicara, ia juga melakukan imitasi gestur tubuh.
Bagi fans internasional Red Velvet yang masih mengingat kontroversi pada tahun 2014, kejadian ini tentu saja membuat mereka kecewa dan merasa tidak didengarkan pendapatnya.
Aksi Wendy pun kembali mengundang perdebatan di antara fans Kpop di Twitter. Ada yang berpendapat kalau sikap vokalis Red Velvet ini bisa dibilang ofensif dan rasis.
Namun, ada juga yang beropini kalau tindakan Wendy ini berasal dari stereotip yang sudah mengakar dan tidak bisa dikatakan rasis.
Fans pun berusaha mengedukasi Wendy Red Velvet ketika ia berada di Chicago, Amerika Serikat bahwa apa yang dilakukannya itu salah.
Wendy pun secara personal meminta maaf atas tindakannya yang mungkin sudah menyinggung perasaan orang yang dirugikan. Sayangnya, SM Entertainment sepertinya tidak memberikan izin untuknya meminta maaf di depan publik.