Baru-baru ini, korban dari Kim Garam Le Sserafim sempat memberikan bukti baru seraya menggandeng firma hukum untuk memperkuat posisinya. Bukti tersebut seolah berusaha membalikkan ucapan agensi yang menyebutkan tentang isu kekerasan yang dilakukan Kim Garam itu nggak benar. Lalu, bagaimana nasib korban Kim Garam sekarang? Dan sebenarnya apa sih yang diminta sang korban dari idol itu?
Sang korban yang menggunakan nama samaran Yoo Eunseo itu baru-baru ini memberikan penjelasan terperinci tentang kekerasan yang pernah ia alami selama masa sekolah. Ia juga menyebutkan trauma berat yang ia alami sampai akhirnya memutuskan untuk pindah sekolah.
Nggak cuma membeberkan detail kekerasan yang ia alami di sekolah, melalui kuasa hukumnya, Yoo Eunseo juga mengungkapkan perasaan dan nasibnya saat ini. Ia mengungkapkan perasaan frustasinya lantaran HYBE justru menyebutkan Kim Garam merupakan korban bully. Padahal, pihaknya sendiri sebenarnya tidak memiliki niatan untuk meminta ganti rugi apa pun dari sang idola. Yang ia minta hanyalah ungkapan jujur dari pihak Kim Garam atas tindakan yang pernah ia lakukan selama di sekolah.
Pihak kuasa hukum Eun Seo juga membeberkan kalau kliennya sempat nyaris melakukan bunuh diri karena tindakan kekerasan yang ia terima dari Kim Garam dan teman-temannya. Untungnya, saat itu Eunseo langsung memutuskan untuk memindahkan sekolah putri cantiknya dan menjadwalkan pertemuan dengan psikolog.
Eunseo sampai harus menjalani perawatan psikiatri tanpa pergi ke sekolah selama tujuh minggu sebelum proses putus sekolah terakhir. Setelah menghentikan semua kegiatan sekolahnya, Yoo Eunseo harus dirawat oleh ibunya di rumah demi mencegah usaha bunuh diri yang dilakukan oleh Eunseo.
Hal ini tentu disayangkan, di mana posisi Kim Garam dan korban sangat berbalik 180 derajat. Di mana Kim Garam masih bisa tampil di atas panggung dan juga di televisi, sementara sang korban bahkan nggak bisa melupakan semua kejahatan yang ia alami selama sekolah. Bahkan, Eunseo sempat sampai berpikiran kalau semua penderitaan yang ia alami itu baru akan berakhir ketika ia mati.
Yang lebih menyedihkan lagi, pihak HYBE justru memutarbalikkan fakta dan menyebutkan kalau Kim Garam adalah korban dari kekerasan itu. Jelas saja hal itu membuat pihak korban dan kuasa hukumnya merasa sangat kecewa. Mereka pun meminta HYBE dan juga Source Music untuk lebih memperhatikan kasus ini lebih jauh agar tak ada lagi ucapan jahat yang diarahkan kepada korban.
Kalau menurutmu bagaimana? Tindakan apa yang seharusnya dilakukan oleh HYBE dan Source Music?