
Dalam sebuah wawancara, para member aespa membicarakan tentang perasaan yang sebenarnya terkait periode debut mereka. Girl grup SM ini melakukan debut pada tahun 2020 lewat lagu BLACK MAMBA. Dan, hal itu langsung menjadi topik hangat di kalangan para penggemar Kpop.
Lantas, kenapa mereka merasa tak sepenuhnya senang saat debut? Berikut ungkapan mereka!
Baru-baru ini, alias 2 tahun setelah debut, aespa melakukan wawancara denga Zach Sang Show. Secara terbuka mereka menceritakan banyak hal, termasuk sisi negatif dari debut mereka.
Karina mengungkapkan kalau kebahagiaan bukanlah satu-satunya perasaan yang mereka rasakan usai debut. Bisa dibilang, mereka tak sepenuhya bahagia.
Pasalnya, para member aespa tidak dapat bertemu langsung dengan para penggemar. Hal itu dikarenakan mereka debut saat pandemi COVID-19.
Tak dapat bertemu fans secara langsung membuat Karina, Giselle, Winter, dan NingNing merasa hampa dan kosong. Mereka juga hanya perform di hadapan satu kamera ke kamera lain.
Padahal, bertemu fans secara langsung adalah apa yang mereka inginkan. Selain alasan itu, mereka juga sebenarnya merasa sedikit tertekan karena debut sebagai girl grup dari salah satu perusahaan Big 3.
Mereka adalah girl grup pertama sejak SM mendebutkan Red Velvet di tahun 2014. Tentu saja, hal itu membuat para penggemar menilai aespa dengan sangat kritis.
Segala sesuatu tentang aespa, mulai dari konsep, bakat, hingga kepribadian para member selalu menjadi sorotan. Karina menjelaskan kalau aespa memang menerima banyak feedback positif karena debut sebagai girl grup SM. Tapi, mereka juga menerima banyak komentar negatif.
Lalu, aespa menjelaskan bagaimana mereka menghadapi hate comments. NingNing menyebutkan kalau ia tak begitu tertarik pada hate comments. Ia benar-benar mengabaikannya.
Karina lalu menjelaskan bahwa untuk bisa mengabaikannya begitu saja tentu membutuhkan waktu yang lama. Awalnya, mereka sangat peduli dengan ujaran kebencian dari para haters.
Tentu saja, mereka merasa terluka. Lama kelamaan, mereka pun mengubah pandangan. Mereka tak lagi melihat komentar jahat itu sebagai sesuatu yang menyakitkan.
Di mata para member aespa, komentar negatif jugalah tanda bahwa popularits mereka telah meledak. Karina bahkan berkata, kalau kebalikan dari cinta bukanlah kebencian, melainkan sikap apatis. Jadi, ia dan para member lainnya hanya mencoba melihatnya sebagai hal baik dan move on.
Giselle lalu menambahkan bahwa ia dulu biasa membaca postingan online tentang dirinya, baik yang positif mau pun negatif. Dan dia terkadang menjadi terlalu overthinking dengan komentar negatif.
Lalu, orang-orang di sekitarnya selalu mengingatkan Giselle agar tak fokus pada komentar negatif dan fokus pada apa yang ia kuasai. Sejak saat itu, ia tidak lagu berpengaruh pada hate comments.
Baginya, memikirkan hate comments hanyalah buang-buang waktu saja.