
Kamu mungkin sudah tahu kalau Jeongyeon TWICE belakangan ini menjadi sorotan baik fans ataupun bukan karena komplikasi kesehatannya yang terus berkelanjutan. Nggak banyak yang tahu kebenaran dari kesehatan sang lead vokalis TWICE itu.
Di pertengahan bulan Desember 2021, seorang reporter sebuah media di Korea Selatan mengungkapkan tentang beberapa detail yang mungkin bisa mengungkapkan kebenaran dari kesehatan Jeongyeon TWICE.
Melalui akun YouTube-nya, sang reporter yang bernama Lee Jin Ho awalnya menyebutkan tentang masalah kesehatan Jeongyeon khususnya di sepanjang tahun 2021. Selama ini, sering kali idol kelahiran 1 November 1996 itu sampai nggak mengikuti masa promosi TWICE. Bahkan, ia juga terpaksa nggak bisa mengikuti tur keliling dunia bersama member TWICE lainnya.
Lee Jin Ho kemudian mengungkapkan kebenaran di balik hiatus Jeongyeon yang dilakukan sampai berulang kali. Rupanya, semua itu ada hubungannya dengan cedera yang terjadi di leher sang idola.
Di mana pada bulan Juni 2020, Jeongyeon pernah menjalani operasi hernia di lehernya. Saat itu, ia harus bertahan menghadapi rasa sakit yang bertumpuk-tumpuk. Bahkan, ia sampai dirawat di rumah sakit satu minggu sebelum TWICE comeback.
Pada waktu itu, Jeongyeon mengungkapkan kalau ia sama sekali nggak ingin menunjukkan rasa sakitnya pada ONCE. Makanya dia sama sekali nggak berkata apa-apa dan memilih untuk menyembunyikannya dari para penggemarnya.
Saat itulah, kalau menurut penjelasan Lee Jin Ho, Jeongyeon mulai bertambah berat badannya. Hal itu mulai terlihat ketika TWICE comeback pada bulan Februari 2021. Banyak sekali penggemar yang mengkhawatirkan kenaikan berat badan itu. Alasannya karena Jeongyeon terlihat agak kesulitan melakukan koreografinya.
Sang reporter itu pun kemudian kembali melanjutkan tentang detail kenapa berat badan Jeongyeon terpaksa harus bertambah paska operasinya itu. Bagaimanapun juga setelah melakukan operasi itu, Jeongyeon harus mengonsumsi beberapa obat.
Salah satu obat yang wajib dikonsumsi oleh pasien hernia selama menjalani proses pemulihannya adalah steroid. Efek samping yang paling terlihat dari obat steroid itu adalah peningkatan nafsu makan.
Karena rupanya, mengonsumsi steroid dalam dosis tinggi bisa membuat perut seseorang menjadi sensitif. Dampak lanjutan dari sensitifitas itu adalah nafsu makan sang pasien tanpa disadari menjadi bertambah.