
Pendidikanmu tinggi, tetapi hidupmu masih terasa hambar? Barangkali, kata mutiara bahasa Jawa tentang ilmu yang terangkum di artikel ini dapat membantumu menemukan inspirasi yang bisa menjadi sumber pencerahan dan renungan. Simak, yuk!
KepoGaul tidak hanya menyediakan artikel kata-kata mutiara bahasa Jawa lucu untuk kamu. Melalui artikel ini, kami juga menguraikan kumpulan kata mutiara bahasa Jawa tentang ilmu yang barangkali dapat memberimu pencerahan mengenai pentingnya pengetahuan.
Kamu bakal sadar kalau hidup tak cuma berputar untuk cinta dan kesedihan semata, tetapi juga butuh ilmu. Dengan memiliki pengetahuan yang cukup, kiranya kamu akan memiliki bekal untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.
Oleh karenanya, bersemangatlah dalam menuntut ilmu dan jangan berhenti belajar karena pengetahuan tidak hanya didapatkan di bangku sekolah, tetapi juga dari orang-orang dan kejadian-kejadian di sekitarmu. Biar lebih jelas, langsung simak kata-kata mutiara tentang ilmu dari bahasa Jawa berikut ini!
1. Adab dan Ilmu
Adab lan ilmu iku pada-pada pentinge gawe nguber urip ing dunyo.
Terjemahan: “Adab dan ilmu sama pentingnya untuk mengejar kehidupan dunia.”
Selain ilmu, adab atau perilaku yang baik juga penting untuk dimiliki seseorang dalam menjalani kehidupannya di dunia. Itulah kiranya maksud yang terdapat di balik kata mutiara bahasa Jawa tentang ilmu yang tercantum pada kutipan di atas.
2. Agar Terhindar dari Kemungkaran
Ngelmu iku kalakone kanthi laku. Lekase lawan kas, tegese kas nyantosani. Setya budya pangekese dur angkara. Tembang Macapat Pocung
Terjemahan: “Ilmu itu didapatkan dengan mencari. Dalam pencarian itulah ilmu datang dan membawa kesejahteraan. Kelak, ilmu dapat menghapuskan kemungkaran.”
Sebagian orang Jawa mungkin pernah mendengar penggalan lirik dari tembang macapat Pocung yang tertera pada kutipan tersebut. Lirik itu mengandung makna bahwasanya ilmu pengetahuan tidak bisa didapatkan dengan berdiam diri, tetapi harus dicari dan diusahakan.
3. Perlu Diasah
Laku ing sasmita, amrih lantip.
Terjemahan: “Ilmu pengetahuan perlu diasah, agar semakin tajam.”
Ungkapan singkat dan penuh makna yang satu ini barangkali mudah kamu mengerti setelah membaca terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Bahwasanya, seseorang yang berilmu senantiasa mengasahnya lahir dan batin supaya semakin tajam dan berguna.
4. Kepandaian Manusia
Sak pinter-pintere manungsa, ora ana sing bisa gawe utek dhewe. Mula aja ngaku-ngaku paling pinter. Kapinteran kuwi paringane Gusti Allah.
Terjemahan: “Sepandai-pandainya manusia, tidak ada yang bisa membuat otak sendiri. Makanya jangan mengaku paling pandai. Kepandaian itu anugerah dari Allah.”
Kata mutiara bahasa Jawa yang berbicara tentang ilmu seperti tertera pada kutipan di atas membahas soal terbatasnya kapasitas pengetahuan manusia. Di dalamnya juga terselip nasihat agar manusia tidak sombong walau sudah menuntut banyak ilmu, karena semua itu adalah anugerah dari Tuhan.
5. Ilmu Padi
Ngelmu pari tansaya isi tansaya tumungkul.
Terjemahan: “Ilmu padi semakin berisi semakin menunduk.”
Kata mutiara bahasa kromo inggil yang satu ini mungkin tidak hanya populer di Jawa saja, tetapi juga di seluruh tanah air. Bahwa sejatinya, setiap orang yang berilmu mesti semakin rendah hati seiring dengan semakin luasnya wawasan yang dimiliki.
Baca juga: Kumpulan Kata-Kata Menyentuh Hati dengan Makna Mendalam
6. Hawa Nafsu
Durung punjul wis kesusu kaselak jujul kasesalan hawa cupet kapepetan pamrih, tangeh nedya anggambuh maring hyang wisesa.
Terjemahan: “Belum cukup kemampuan sudah ingin cepat terlihat pandai, terdorong hawa nafsu menjadikan sempit pemikiran, dengan seperti itu tidak mungkin bertemu dengan Sang Pencipta.”
Hati-hatilah! Biasanya mempunyai wawasan luas dan ilmu yang mumpuni bisa membawa petaka jika tidak kamu manfaatkan dengan baik. Jika salah langkah, bisa-bisa pengetahuanmu sendiri yang menjerumuskanmu ke dalam hal-hal tidak baik.
7. Kurang Otak
Kegedhen endas kurang utek.
Terjemahan: “Kebesaran kepala tapi kekurangan otak.”
Kata mutiara bahasa Jawa tentang ilmu yang tertulis pada kutipan di atas boleh jadi menyinggung soal bagaimana seseorang memanfaatkan pengetahuannya. Percuma punya ilmu tinggi dan wawasan luas kalau tidak tahu cara menerapkan dan mengajarkannya kepada orang lain.
8. Senjata Tersakti
Pusaka paling sekti iku dudu tombak, pedang, utawa keris. Pusaka paling sekti iku dumunung ing jati diri.
Terjemahan: “Pusaka yang paling sakti bukan tombak, pedang, atau keris. Pusaka paling sakti adalah apa yang ada di dalam diri.”
Ilmu bisa dibilang merupakan senjata paling sakti yang mestinya dimiliki tiap-tiap orang. Dengan ilmu itulah seseorang mampu mengasah dirinya dan menjadi pribadi yang memberikan manfaat bagi orang lain maupun lingkungan sekitar.
9. Ilmu Utama
Mumpung anom ngudiya laku utama.
Terjemahan: “Mumpung masih muda carilah ilmu yang paling utama.”
Selagi masih muda, carilah pengetahuan sebanyak-banyaknya, entah dari bangku sekolah, membaca buku, atau belajar dari kisah orang-orang pandai di penjuru dunia. Temukan ilmu yang bagimu penting dan dapat kamu aplikasikan untuk kebaikan dirimu, kerabat, maupun sahabat.
10. Sebuah Cita-Cita
Cekelana impenanmu. Amarga yen impen mati, urip iku kaya manuk sing swiwine rusak, mula ora bisa mabur.
Terjemahan: “Berpegang teguhlah pada impianmu. Sebab jika impianmu mati, ibarat burung yang sayapnya rusak sehingga tidak bisa terbang.”
Bukan cuma ilmu, kehidupan manusia di dunia mesti pula dihiasi dengan cita-cita mulia. Cita-cita tersebut perlu dipegang teguh dan diwujudkan agar hidup tidak kehilangan pegangan. Demikian kiranya maksud yang terselip pada kutipan di atas.
Baca juga: Kata-Kata untuk Wanita Muslimah sebagai Renungan Sehari-Hari
11. Ilmu Bermanfaat
Kawruh kang marakake reseping ati iku kawruh donya kang mumpangati.
Terjemahan: “Ilmu yang menenteramkan hati adalah ilmu dunia yang bermanfaat.”
Menurut kata mutiara bahasa Jawa di atas, ilmu bermanfaat tidak hanya tentang caranya disampaikan kepada orang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah yang menenteramkan hati seseorang dan yang menghadirkan rasa syukur atas anugerah Tuhan tersebut.
12. Kerbau Bule
Kebo bule mati setra.
Terjemahan: “Kerbau bule mati di pembuangan.”
Barangkali, di Indonesia kerbau bule dianggap lebih spesial dibandingkan kerbau lokal. Padahal jika mati pun sama-sama akan berakhir di lubang pembuangan bangkai. Walau berbicara soal kerbau, kutipan tersebut aslinya mengandung makna bahwa tak sedikit orang pandai yang hidupnya sengsara lantaran kurang mampu memanfaatkan ilmunya.
13. Bodoh vs Pandai
Busuk ketekuk, pinter keblinger.
Terjemahan: “Orang bodoh memang bisa hancur, dan yang pandai pun sama.”
Orang bodoh dan pintar sama-sama bisa mengalami kehancuran. Jika orang bodoh hancur karena tidak punya pengetahuan tentang kehidupan, bisa jadi orang pandai hancur lantaran tak mampu memanfaatkan pengetahuannya.
14. Jangan Cari Masalah
Aja dumeh, aja nyeleneh, aja ngresula, aja sulaya.
Terjemahan: “Jangan sombong, jangan aneh-aneh, jangan berkeluh-kesah, jangan cari masalah.”
Kata mutiara bahasa Jawa di atas dapat menjadi renungan bagi siapa saja, termasuk orang yang mempunyai ilmu pengetahuan. Bahwasanya, ilmu yang luas mestinya tidak membuat seseorang menjadi sombong dan suka mencari masalah.
15. Waspada
Tetep eling lan waspada. Wong golek pepadhang biasane akeh sing ngalangi.
Terjemahan: “Tetaplah waspada. Orang yang mencari penerang dalam hidupnya selalu mendapatkan banyak halangan.”
Pencarian akan ilmu perlu dilakukan dengan hati-hati dan selalu ingat akan Tuhan. Bila tidak, seseorang bisa saja kehilangan kendali karena tak kuat menghadapi cobaan dalam perjalanannya mencari ilmu pengetahuan.
Baca juga: Kata Kata Indah Novel yang Menginspirasi & Menyentuh Hati
Kata-Kata Mutiara Bahasa Jawa tentang Ilmu
Nah, kamu sudah tahu quotes keren bahasa Jawa yang berbicara soal ilmu, bukan? Kalau begitu, sudah saatnya bagimu untuk terus belajar dan jangan lupa mengamalkan ilmumu kepada orang lain yang membutuhkan.
Di samping itu, kamu juga bisa mengajak orang lain membagikan ilmunya dengan mengunggah kutipan-kutipan yang ada di artikel ini ke Instagram. Siapa tahu dengan membagikannya, kamu bisa sekalian beramal jariyah.