
Kalau kamu mengidolakan Basuki Tjahaja Purnama, sang mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, kamu harus nonton film A Man Called Ahok. Di sini kamu bisa menyaksikan kisah masa muda pria yang sering dipanggil Ahok itu dan nilai-nilai yang diajarkan sang ayah. Sebelum nonton, simak ulasan yang sudah kami siapkan di bawah ini, yuk! Selamat membaca!
- Sutradara
- Putrama Tuta
- Produser
- Ilya Sigma, Emir Hakim, Reza Hidayat
- Penulis
- Putrama Tuta, Ilya Sigma
- Pemeran
- Daniel Mananta, Eric Febrian, Denny Sumargo
- Tanggal edar
- 8 November 2018
- Jumlah views
- 1.333.492
A Man Called Ahok merupakan film drama Indonesia yang diproduksi oleh sutradara Putrama Tuta. Film ini diadaptasi dari buku berjudul A Man Called #Ahok: Sepenggal Kisah Perjuangan dan Ketulusan karya Rudi Valinka.
Sinema dengan durasi sepanjang 82 menit ini mengisahkan tentang masa muda Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Belitung Timur. Agar lebih mendekati kejadian aslinya, sang sutradara memutuskan untuk melakukan sebagian besar proses syuting sinema ini di Belitung.
Setelah dirilis pada tanggal 8 November 2018, sinema ini langsung menarik perhatian para penonton dan kritikus. Bahkan, tiket sinema yang diproduksi oleh perusahaan The United Team of Art ini berhasil terjual sebanyak satu juta lembar hanya dalam sembilan hari saja.
Ingin tahu informasi lainnya tentang film A Man Called Ahok ini? Langsung saja simak ulasan yang kami siapkan di artikel ini, yuk! Di sini kamu nggak hanya bisa mendapatkan sinopsisnya, tapi juga trivia menarik seputar filmnya.
Sinopsis
Film A Man Called Ahok ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Ahok. Ia merupakan anak sulung dari lima bersaudara putra dari Kim Nam, seorang tauke (pemilik) usaha pertambangan di Belitung, dan Buniarti, wanita yang penyayang dan tegar. Sebagai putra seorang tauke yang sukses, hidup Ahok pun cukup bahagia dan tidak berkekurangan.
Suatu hari, Kim Nam harus berhadapan dengan seorang oknum tidak bertanggung jawab yang meminta upeti pada perusahaannya. Karena Kim Nam menolak, lama kelamaan bisnisnya mulai mengalami kemunduran. Kehidupan Ahok kecil yang tadinya serba berkecukupan pun menjadi sulit.
Sang ayah yang sudah merasa kesal dengan keadaan korupsi di Belitung pun berusaha mengarahkan putra sulungnya itu menjadi dokter. Namun, bukannya mengikuti arahan ayahnya, Ahok justru berusaha mengikuti langkah Kim Nam membuka usaha pertambangan di Belitung. Hal tersebut mengakibatkan hubungan keduanya menjadi dingin.
Apakah usaha pertambangan yang dibuka oleh Ahok itu dapat berjalan dengan lancar? Sayangnya tidak. Akhirnya ia justru harus berurusan langsung dengan oknum yang dahulu mempersulit bisnis ayahnya. Bahkan, perusahaan yang dibangunnya pun sampai harus gulung tikar.
Di tengah-tengah situasi yang semakin menggerogoti ekonomi keluarga, kondisi kesehatan Kim Nam mendadak memburuk. Belum lagi, musibah besar datang menghampiri Ahok saat ia tengah berjuang melawan korupsi. Dalam keadaan kalut, Ahok teringat sebuah pesan dari sang ayah.
Musibah apakah yang akhirnya membuat situasi menjadi bertambah runyam itu? Pesan apakah yang diberikan oleh ayahnya dan semakin membuatnya bertekad melawan korupsi?
Baca juga: Film Indonesia Terbaik Sepanjang Masa yang Wajib Kamu Tonton
Pemeran & Karakter
Pemeran Utama
- Daniel Mananta – Ahok dewasa
- Eric Febrian – Ahok remaja
- Denny Sumargo – Kim Nam muda, ayah Ahok
- Chew Kin Wah – Kim Nam tua, ayah Ahok
- Jill Gladys – Fifi Lety Tjahaya Purnama, adik Ahok
- Erisca Rein, ibu Ahok muda
Baca juga: Jangan Lewatkan untuk Menonton 10 Film Romantis Terbaik di Dunia Berikut
Pemeran Pendukung
- Sita Nursanti – Buniarti tua
- Eriska Rein – Buniarti muda
- Donny Damara – Pak Rudi
- Samuel Putra Wongso – Yuyu/Basuro, adik Ahok
- Albert Halim – Harry, adik Ahok
- Edward Akbar – Musyono
- Ferry Salim – Koh Asun
Trivia Menarik tentang Film A Man Called Ahok
1. Persaingan Jumlah Penonton dengan Film Hanum dan Rangga
Pada tanggal 8 November 2018, terdapat dua film drama Indonesia yang dirilis secara bersamaan, yaitu A Man Called Ahok dan Hanum dan Rangga. Keduanya sama-sama menceritakan tentang salah satu tokoh politik yang cukup penting di Indonesia. A Man Called Ahok menceritakan tentang Basuki Tjahaja Purnama, sementara Hanum dan Rangga tentang Hanum Rais.
Meskipun sama-sama memiliki genre drama, tapi keduanya memiliki fokus cerita yang berbeda. Tidak seperti A Man Called Ahok yang menceritakan tentang masa kecil dan kisah keluarga sang mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Hanum dan Rangga lebih menceritakan tentang kisah cinta romantis antara putri Amien Rais dan suaminya, Rangga Almahendra.
Tanggal rilis yang berbarengan itu mau tak mau memunculkan banyak kehebohan. Apalagi kedua tokoh dalam film tersebut memiliki pandangan politik yang berseberangan. Hanum Rais adalah kader Partai Amanat Nasional, sementara Ahok terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Joko Widodo dengan dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Salah satu kehebohan yang terjadi adalah ketika PAN memberikan imbauan untuk menonton film Hanum dan Rangga kepada kadernya dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal itu diduga karena sejak awal penayangannya, film A Man Called Ahok mampu menjual tiket lebih banyak.
2. Pesan Khusus dari Ahok untuk Sang Sutradara
Selama proses pembuatan film, beberapa kali sang sutradara, Putrama Tuta, sempat bertemu dengan Basuki Tjahaja Purnama di Rutan Mako Brimob untuk berkonsultasi tentang naskah filmnya. Dalam pertemuan itu, ia mendapatkan sebuah pesan khusus dari sang mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pesan khususnya adalah Putrama diminta untuk tidak berbohong dalam membuat filmnya. Apalagi karena film A Man Called Ahok ini tidak menceritakan hal-hal berkaitan dengan politik sama sekali.
3. Filmnya Sempat Membuat Fifi Lety Kecewa
Banyak orang yang merasa kagum dengan rilisnya film A Man Called Ahok ini. Namun sayangnya, ada seorang keluarga dekat dari Basuki Tjahaja Purnama, yang justru merasa kecewa. Orang tersebut adalah Fifi Lety, adik sang mantan Gubernur DKI Jakarta.
Kekecewaan tersebut muncul karena ia merasa kalau cerita yang terdapat pada filmnya itu berbeda dengan yang terdapat dalam buku. Apalagi menurutnya, beberapa karakter yang terdapat dalam film tersebut masih hidup dan bisa ditemui.
Salah satu kekecewaan yang ia rasakan adalah penggambaran sang ayah yang terlihat berbeda. Mulai dari caranya berbicara hingga berpakaian.
Wanita yang berprofesi sebagai pengacara itu juga membandingkan film A Man Called Ahok ini dengan sinema sejenis lainnya. Beberapa di antaranya adalah film Jenderal Soedirman (2015) juga Habibie dan Ainun (2012). Ia beranggapan kalau kedua film tersebut lebih mendekati kisah nyata daripada film tentang kakaknya.
4. Daniel Mananta Sampai Menahan Tangis Selama Syuting
Film A Man Called Ahok ini bercerita tentang masa muda Ahok dan didikan sang ayah. Kehadiran tokoh ayah itu mau tak mau membuat sang tokoh utama, Daniel Mananta, teringat pada sang ayah dan segala pengorbanan yang beliau lakukan. Bahkan, dalam sebuah wawancara, Daniel menyatakan kalau ia tak akan bisa bertahan di dunia entertainment dan entrepreneurship tanpa pengorbanan sang ayah.
Oleh karenanya, saat memerankan tokoh Ahok, Daniel harus menahan tangis saat melakukan beberapa adegan dalam film ini. Salah satunya adalah pada scene meja makan dan flashback kenangan akan sang ayah.
5. Tumor Jinak yang Membantu Daniel
Tak banyak orang yang mengetahui kalau Daniel Mananta pernah memiliki tumor jinak pada pita suaranya. Namun, siapa sangka kalau hal tersebut justru membantunya dalam proses syuting film A Man Called Ahok.
Suaranya yang serak akibat tumor jinak tersebut justru membuat suaranya terdengar mirip dengan Basuki Tjahaja Purnama. Daniel pun merasa tak kesulitan sama sekali untuk menirukan suara khas tokoh yang diperankannya itu.
Baca juga: Film Petualangan Terbaik Sepanjang Masa yang Paling Seru
Jangan Sampai Ketinggalan Nonton Film A Man Called Ahok
Setelah membaca ulasan pada artikel ini, apakah kamu semakin ingin menyaksikan filmnya? Kalau iya, cobalah untuk streaming atau download filmnya di website legal. Supaya lebih seru, ajak teman-teman atau saudaramu untuk menonton bersama-sama.
Kalau kamu ingin mencari ide tontonan seru lainnya, cek kanal Hiburan di website KepoGaul.com ini. Di sini kamu bisa mendapatkan informasi menarik seputar film dari berbagai macam genre, mulai dari drama, komedi, aksi, horor, dan masih banyak lagi.