
Ada orang bilang memelihara ikan koi bisa memberikan keberuntungan bagi pemiliknya. Oleh karenanya, banyak orang yang berusaha memelihara jenis-jenis ikan koi tertentu. Ingin tahu apa saja macamnya dan bagaimana cara merawatnya? Yuk cek informasi lebih lanjutnya di artikel ini sekarang!
Ada banyak sekali jenis-jenis ikan koi yang bisa kamu jadikan hewan peliharaan di rumahmu. Di artikel ini, kamu bisa menemukan informasi lebih lanjut tentang beberapa macam ikan yang berasal dari Jepang ini. Tidak hanya itu, kamu juga bisa mengetahui lebih lanjut tentang cara merawatnya.
Koi memang termasuk dalam ikan hias air tawar yang banyak disukai oleh kolektor. Penyebabnya tentu saja karena keindahan warnanya yang tidak bisa ditemukan pada ikan lain.
Namun, tahukah kamu kalau ternyata jenis-jenis ikan koi itu bisa dibedakan berdasarkan pola, warna sisik, dan juga ukurannya? Lalu tahukah kamu bahwa ternyata ikan berwarna cerah ini memerlukan perawatan yang khusus dibandingkan jenis lainnya?
Kira-kira perawatan seperti apa yang diperlukan oleh ikan koi? Apakah memerlukan setiap jenisnya membutuhkan cara perawatan yang berbeda?
Sudah tidak sabar ingin tahu lebih lanjut informasi lainnya? Cek artikel di bawah ini sekarang juga, yuk!
Mengenali Ikan Koi
Secara spesifik, koi berdasar dari bahasa jepang nishikigoi (錦鯉) yang memiliki arti ikan mas bersulam emas atau perak. Hal ini diakibatkan, pada jenis-jenis ikan koi termahal, ia memiliki sisik yang memiliki warna emas atau perak.
Biasanya, hewan peliharaan air ini digunakan untuk hiasan di kolam koi atau taman air yang ada di luar rumah. Selain sebagai hiasan dengan tujuan keindahan, koi juga dipelihara sebagai keberuntungan bagi pemiliknya.
Di Jepang sendiri, ikan ini juga menjadi simbol cinta dan persahabatan. Hal ini diakibatkan etimologi nama koi itu sendiri merupakan homofon untuk kata lain yang bermakna kasih sayang atau cinta.
Sementara di Indonesia, banyak orang yang menyebut ikan dari Negeri Sakura ini sebagai ikan mas koi. Padahal, ikan mas itu sendiri merupakan hasil pengembangbiakkan ikan mas prussia (Carassius gibelio) yang mengalami mutasi warna.
Baca juga: Informasi Seru dan Komplit tentang Jenis Jenis Anjing Peliharaan dan Cara Merawatnya
Jenis-Jenis Ikan Koi
Dengan banyaknya jenis-jenis ikan koi dan harganya yang beraneka ragam, kamu mungkin merasa bingung ingin memelihara yang mana. Tapi sekarang kamu nggak perlu bingung lagi, di bawah ini kamu bisa menemukan beberapa jenis ikan koi yang paling banyak disukai untuk dipelihara.
1. Asagi (浅黄)
Asagi adalah jenis ikan koi asli Jepang yang memiliki pola seperti jaring berwarna biru di bagian punggungnya. Sementara perut, insang, dan siripnya memiliki kombinasi warna merah dan oranye. Kombinasi warna tersebut akan berkembang dari bagian bawah tubuhnya seiring dengan bertambahnya usia si koi.
Nama asagi secara etimologi memiliki makna biru kehijauan yang pucat. Seolah menegaskan warna biru yang terdapat di punggungnya.
Jenis Asagi yang berkualitas tinggi biasanya memiliki ciri yang sangat spesial, yaitu pola merah yang ada di perutnya tidak akan meluas hingga di atas garis rusuk.
Jenis-jenis ikan koi asagi bisa dibedakan dalam beberapa kategori berdasarkan variasi warnanya. Yang memiliki warna punggung biru terang disebut mizu asagi, yang warnanya biru agak gelap disebut narumi asagi, sementara yang warnanya biru gelap nyaris hitam disebut konjo asagi.
2. Bekko (鼈甲、べっ甲)
Bekko merupakan salah satu dari jenis-jenis ikan koi yang memiliki pola seperti batu pijakan berwarna hitam. Pola yang bernama sumi tersebut akan muncul di bagian punggung koi, melintang tapi nggak akan sampai kepalanya.
Sebagai variasinya, bekko dibedakan menjadi tiga tergantung pada warna dasarnya. Yaitu shiro bekko untuk yang berwarna dasar putih, aka bekko berwarna dasar merah, dan ki bekko berwarna dasar kuning.
Bekko dikenal juga dengan nama “tempurung kura-kura”. Penyebutan itu dikarenakan pola di tubuhnya menyerupai tempurung kura-kura.
3. Kohaku (紅白)
Kalau kamu mencari salah satu jenis ikan koi tercantik di dunia, kamu mungkin tidak akan memilih kohaku. Penyebabnya adalah banyak penggemar ikan koi yang merasa kohaku terlalu mirip dengan ikan mas.
Padahal, ikan koi yang memiliki warna dasar putih dan corak merah besar di atasnya ini termasuk dalam varietas ikan koi pertama yang ada di Jepang. Sehingga, banyak pehobi ikan koi yang sudah senior, biasanya akan mengoleksinya berdasarkan bentuk pola coraknya yang indah.
Untuk pengkategorian jenis-jenis ikan koi kohaku pun dibedakan berdasarkan bentuk corak yang ada di punggungnya. Beberapa di antaranya adalah maruten yang memiliki dasar putih dan corak bundar di kepala dan punggungnya, nidan yang memiliki dua corak di sepanjang punggung, juga inazuma yang hanya memiliki satu corak di sepanjang punggungnya dengan bercak yang berbentuk petir.
4. Sanke (三色)
Bisa dibilang, secara sekilas sanke ini terlihat hampir mirip dengan kohaku. Yang membedakan keduanya adalah pola warna merah di punggung sanke biasanya dikombinasikan dengan warna hitam.
Meskipun umumnya kombinasi dua warna sanke seharusnya berada di atas warna dasar putih, namun tidak menutup kemungkinan adanya variasi lain. Warna hitamnya bisa saja menutupi bagian corak warna merah atau bahkan berselang seling antara warna merah dan putih.
Sehingga, jenis jenis ikan koi sanke pun dikategorikan berdasar letak belang hitamnya. Koi yang berwarna dasar putih dengan belang hitam disebut tsubo, sementara yang memiliki bercak hitam yang menutupi warna merah disebut kasane sumi.
Idealnya, sanke harus memiliki tejima, yaitu tiga atau empat garis hitam yang terdapat di sirip dadanya. Tidak hanya di bagian siripnya, terkadang garis itu juga bisa ditemukan di bagian sirip yang lainnya.
5. Showa (昭和)
Seperti halnya sanke dan kohaku, showa termasuk dalam salah satu jenis-jenis ikan koi yang terkenal di kalangan pehobi. Meskipun secara warna ia terlihat mirip dengan sanke, namun tetap saja ada perbedaan yang bisa kamu lihat dengan jelas.
Bedanya adalah warna polanya yang berkebalikan dengan sanke, di mana corak showa akan menunjukkan warna putih dan merah yang menutupi warna dasar hitam. Selain itu, tidak seperti sanke, warna hitam pada showa juga bisa menutupi kepalanya.
Menariknya, pada beberapa jenis showa yang berkualitas tinggi, coraknya bisa terlihat seperti tanda petir. Bahkan, tak jarang akan terlihat seperti berbentuk bunga.
6. Utsurimono (写り物)
Utsurimono merupakan satu dari jenis jenis ikan koi dwiwarna yang memiliki warna dasar hitam. Variasi warna coraknya biasanya hanya ada 3, putih (shiro utsuri), merah (hi utsuri), atau kuning (ki utsuri).
Secara genetis, utsurimono sebenarnya sama seperti showa. Namun, utsurimono tidak memiliki pigmen warna merah (pada shiro utsuri) atau pigmen warna putih (pada hi utsuri).
Meskipun utsurimono termasuk dalam jenis ikan koi yang menarik, namun kamu harus berhati-hati karena ia bisa mengalami pemudaran warna. Saat terjadi pemudaran, biasanya akan timbul noda hitam pada pola warna ikan dan bisa mengurangi keindahan utsurimono.
7. Shusui (秋翠)
Secara etimologi, shusui memiliki makna musim gugur yang hijau. Kemungkinan, hal ini diakibatkan perpaduan warna biru dan abu-abu di bagian punggung dengan warna merah, oranye, atau kuning di bagian perutnya.
Menariknya, shusui termasuk dalam jenis-jenis ikan koi yang tidak memiliki sisik selain pola sisik besar yang ada di punggungnya, membentang dari kepala hingga ekor. Karena ia merupakan hasil persilangan asagi dengan ikan mas jerman, pola sisik itu pun dikatakan merupakan turunan dari asagi. Bedanya adalah pada ikan koi asagi, pola sisik yang ada di punggungnya itu kecil-kecil dan asagi masih memiliki sisik di tubuhnya.
Klasifikasi shusui dibedakan berdasarkan warna pola yang ada di tubuhnya. Pada hi shusui warna merah di perutnya melebar ke atas hingga menutupi punggungnya sementara pada hana shusui, ada garis berwarna merah tambahan di antara rusuk dan punggungnya.
8. Koromo (衣)
Koromo merupakan salah satu dari jenis-jenis ikan koi yang sangat dikagumi oleh para kolektor. Secara harafiah, koromo memiliki arti berjubah, yang menggambarkan pola merahnya yang seolah diberi garis luar dengan warna lebih gelap.
Sayangnya, pola tersebut belum terlihat ketika koromo masih muda. Padahal ketika sudah besar, polanya akan terlihat sangat mengesankan dan anggun. Sehingga banyak disukai oleh para kolektor ikan yang berasal dari Negeri Sakura ini.
Kekurangan lain dari koromo adalah, kemungkinan untuk mendapatkan pola yang bagus itu sangat kecil dibandingkan dengan jenis-jenis ikan koi yang lainnya. Sehingga menjadikan koromo yang polanya bagus akan memiliki harga yang tidak murah.
9. Hikarimono (光者)/Ogon (黄金)
Secara etimologi bahasa, hikarimono berasal dari kata hikari yang berarti bersinar atau berkilau dan mono yang bermakna tunggal. Sehingga hikarimono memiliki arti memiliki warna tunggal yang berkilau.
Sesuai dengan namanya, jenis ikan koi hikarimono ini memiliki sebuah warna tunggal yang berkilau. Mulai dari bagian kepalanya, sisik, bahkan hingga siripnya sekalipun akan memiliki warna yang sama dan seimbang.
Umumnya, hikarimono akan memiliki warna perak atau kuning keemasan. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan ada variasi warna lainnya. Di antaranya adalah yamabuki ogon (kuning), orenji ogon (oranye), purachina ogon (platina), dan nezu ogon (abu-abu keperakan).
10. Hikarimoyo-mono (光模樣者)
Hikarimoyo-mono ini merupakan salah satu dari jenis-jenis ikan koi metalik. Biasanya, ia memiliki lebih dari satu warna, tapi bukan dari garis keturunan utsuri.
Koi yang masuk dalam klasifikasi ini sangat populer karena memiliki banyak pilihan warna, terlihat sangat metalik, dan langsung menarik mata. Bahkan, warna tersebut sudah mulai terlihat sejak masih muda.
Namun, kalau kamu memang tertarik untuk membeli hikarimoyo-mono sejak masih muda, pastikan bahwa kepalanya bersih dari tanda seperti helm hitam. Meskipun itu hanya terlihat samar ketika masih kecil, tanda itu akan terlihat mencolok saat koimu tumbuh. Apalagi kalau kamu berniat mengikutkan hikarimoyo-mono pada perlombaan koi.
Tanda hitam di kepala koimu itu bisa dianggap sebagai cacat serius. Kalau sudah begitu tentu saja kamu tidak akan bisa memenangkan perlombaannya.
11. Hikari-Utsurimono (光写り物)
Seperti halnya hikarimoyo-mono, hikari-utsurimono merupakan hasil persilangan dari hikarimono dengan utsuri atau showa. Sehingga pada dasarnya ia akan terlihat seperti utsurimono atau showa dengan sisik yang berkilau.
Pada varietas ini dikenal istilah gin atau kin. Gin memiliki arti warna perak metalik sementara kin bermakna warna emas metalik. Istilah ini biasanya digunakan untuk membedakan jenis-jenis ikan koi hikari-utsurimono.
Beberapa jenis hikari-utsurimono adalah kin showa, gin shiro utsuri, gin showa, kin ki utsuri, kin hi utsuri, dan kage gin shiro. Pengkategorian tersebut biasanya dibedakan berdasar warna dasar dan polanya.
12. Tancho (丹頂)
Tancho termasuk dalam koi yang paling terkenal dibandingkan jenis-jenis ikan koi lainnya. Bahkan, merupakan hal yang lazim bagi pekolektor koi untuk memiliki lebih dari satu tancho di dalam kolamnya.
Nama tancho ini berasal dari burung nasional Jepang, bangau Tancho (Grus japonensis) yang memiliki satu tanda merah bulat di kepalanya. Secara harafiah, tancho dalam bahasa Jepang memiliki makna titik merah di kepala.
Tancho termasuk jenis ikan koi yang cukup dihargai di Jepang. Hal ini dikarenakan, seperti yang kamu lihat di gambar, ikan koi ini memiliki pola yang mirip dengan bendera Negeri Sakura tersebut.
13. Kinginrin (金銀鱗)
Kinginrin secara harafiah memiliki arti sisik emas keperakan. Ini mengacu pada efek berkilau dari sisik koi yang satu ini yang terlihat keemasan di atas warna merah dan keperakan di atas warna putih dan hitam.
Karena warnanya itu, kinginrin memiliki harga yang sangat tinggi dibandingkan jenis-jenis koi lainnya. Bahkan, jika kinginrinmu memiliki perpaduan yang indah, kamu bahkan bisa membawanya dalam perlombaan dan memenangkannya.
Ada empat jenis kinginrin yang banyak dikenal dan dijadikan koleksi. Di antaranya adalah pearl gin rin, diamond gin rin, beta-gin, dan kado-gin.
14. Kawarimono (変わり物)
Tidak seperti jenis-jenis ikan koi lainnya, klasifikasi kawarimono mengakomodasi semua jenis koi non-metalik yang tidak masuk ke klasifikasi manapun. Biasanya, jenis ikan koi yang masuk dalam klasifikasi ini merupakan hasil persilangan antara varietas yang berbeda yang garis keturunannya tidak terlalu jelas.
Meskipun jenis kawarimono ini mencakup banyak tipe yang berbeda, ikan koi yang masuk dalam kriteria ini tetap memiliki klasifikasi yang jelas. Di antaranya adalah harus memiliki pola dan warna yang jelas, juga indah dilihat.
Bahkan, jika melombakan kawarimono yang berukuran besar, ia bisa mengalahkan kohaku, sanke, dan showa. Hal ini karena kawarimono besar yang bagus memiliki warna yang halus dan anggun.
Baca juga: Macam Macam Dinosaurus dan Namanya yang Menarik untuk Kamu Pelajari
Cara Perawatan
Pada dasarnya, apapun jenis ikan koi yang kamu miliki, baik itu lokal atau impor kamu tetap harus merawatnya dengan baik. Karena bagaimanapun, ikan koi termasuk dalam makhluk hidup juga yang bisa sakit dan mati jika tidak dirawat dengan baik. Berikut ini adalah beberapa cara merawat ikan koi yang bisa kamu terapkan untuk hewan peliharaanmu itu.
1. Memilih yang Sehat
Langkah yang paling pertama ini adalah yang paling krusial. Karena tentunya kamu nggak mau kan membeli hewan peliharaan yang sedari awal penyakitan?
Kerabat ikan mas ini termasuk dalam ikan hias air tawar yang sangat diminati oleh masyarakat. Sehingga dengan semakin tingginya permintaan, hal ini membuat para peternak koi kewalahan. Sayangnya, hal tersebut justru dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menjual koi yang berkualitas buruk atau bahkan penyakitan.
Untuk mengatasi hal itu, pastikan kamu membeli koi di toko ikan yang memiliki reputasi cukup baik di sekitar tempat tinggalmu. Kemudian, jangan hanya mengandalkan kuantitas ketika membelinya. Karena jauh lebih baik memiliki 5 ikan koi yang berkualitas baik daripada 100 koi yang buruk.
2. Mempersiapkan Kolam
Kalau sudah menentukan ingin membeli jenis-jenis ikan koi yang mana saja, hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan adalah persiapan kolamnya. Karena kamu perlu memperhatikan jenis kolam, kualitas air, dan kadar keasaman air.
Ada beberapa macam jenis kolam yang bisa kamu gunakan sebagai tempat memelihara koimu. Bisa berupa kolam semen, kolam taman, ataupun kolam tanah. Yang jelas, tidak disarankan untuk memelihara ikan koi di dalam aquarium karena ia membutuhkan ruang gerak yang cukup luas.
Selain itu, kalau kamu baru membuat kolam menggunakan semen, jangan langsung memasukkan koimu ke dalam kolam tersebut. Karena kolam semen yang baru biasanya masih meninggalkan bau semen yang tidak bisa diterima oleh koi. Untuk mempercepat hilangnya bau semen tersebut, kamu bisa menggunakan pelepah pisang.
3. Atur Jumlah yang Akan Dipelihara Dalam Satu Kolam
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ikan koi membutuhkan ruang gerak yang cukup lega. Hal ini bertujuan agar ikan koi yang kamu pelihara itu bisa cepat besar.
Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan jumlah ikan koi yang akan kamu pelihara di dalam kolammu. Karena jumlah yang tidak sesuai dengan kapasitas kolam bisa menghambat pertumbuhan hewan peliharaanmu itu. Cobalah untuk menyesuaikan kembali jumlah ikan koi yang kamu miliki dengan ukuran kolamnya.
4. Cara Memberi Makan
Sudah bukan hal yang mengejutkan lagi kalau makanan ikan koi dikenal memiliki harga yang tidak murah. Hal ini karena makanan ikan koi biasanya harus diimpor dari Jepang.
Oleh karena itu, untuk menyiasatinya kamu harus mengatur dengan bijak pemberian makannya agar tidak berlebihan. Pengaturannya bisa dilakukan dua kali sehari di pagi dan sore hari.
Selain itu, kamu juga bisa memvariasikan makanannya dengan pakan yang lebih terjangkau. Beberapa di antaranya adalah sawi, kubis, udang-udangan, cacing rambut, semangka, dan cacing darah.
5. Jaga Kualitas Air
Seperti halnya beberapa jenis ikan hias air tawar lainnya, ikan koi sangat membutuhkan kualitas air yang baik. Oleh karena itu kamu harus selalu memperhatikan suhu dan tingkat kekeruhan airnya.
Bahkan, kamu juga harus memastikan air yang kamu gunakan adalah air jernih yang bebas dari kontaminasi apapun, termasuk zat-zat kimia. Sehingga, kamu harus memastikan tidak menggunakan air yang sudah terkontaminasi kaporit.
Selain itu, kamu harus memastikan kolamnya tidak sampai keruh. Kamu harus mengganti 10% dari air kolam setidaknya seminggu sekali. Bahkan, meskipun kamu menggunakan sistem filter dalam kolam sekalipun, kamu tetap harus rutin mengganti airnya.
Namun untuk menjadi catatan, jangan pernah mengganti seluruh air yang ada di kolam. Karena ikan koi membutuhkan waktu untuk adaptasi, di mana terkadang proses adaptasi itu bisa membuat ikanmu stres.
6. Karantina Terlebih Dahulu
Setelah berhasil memelihara jenis-jenis ikan koi tertentu, terkadang kamu memiliki keinginan untuk menambah jenis yang lain. Namun, kamu tetap harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu sebelum menambahi ikan koi lain ke dalam kolam.
Yang jelas, jangan sampai kamu memasukkan ikan yang terkontaminasi dan membawa bakteri ke dalam kolam. Nggak lucu, kan, kalau akhirnya ikan berpenyakit itu jadi mempengaruhi koi-koi lama yang sudah kamu pelihara di kolam.
Untuk itu, akan lebih baik kamu mengkarantina ikan tersebut selama beberapa hari di bak terpisah. Nantinya, setelah kamu yakin ikan baru tersebut tidak akan membawa hal buruk untuk peliharaanmu yang lain, baru kamu bisa memasukkannya ke dalam kolam.
Kamu juga harus mengkarantina koi yang kelihatannya tidak sehat di dalam kolam. Karena kalau kamu tidak mengkarantinanya terlebih dahulu, dikhawatirkan ikanmu yang sakit itu akan semakin stres dan akhirnya malah mati.
Baca juga: Jenis Jenis Hamster yang Terkenal di Indonesia dan Fakta Menariknya
Kualitas Air
Kunci utama keberhasilan dalam memelihara jenis-jenis ikan koi apapun terletak pada kualitas airnya. Seringkali, kualitas air yang buruk adalah penyebab utama adanya penyakit dan terjadinya kematian pada ikan koi yang kamu pelihara. Berikut ini adalah paramater kualitas air yang harus kamu patuhi agar berhasil memelihara koi.
1. Menghilangkan Bahan Kimia Beracun
Klorin dan kloramina biasanya digunakan untuk disinfeksi oleh perusahaan penyedia air minum. Namun, kedua bahan tersebut mematikan bagi ikan.
Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan kondisioner air komersil. Manfaatnya adalah untuk menetralisir senyawa beracun yang terdapat dalam air keran.
2. Temperatur
Temperatur air ideal untuk merawat koi disarankan antara 18 hingga 30 derajat celcius. Pada dasarnya, koi tetap bisa berkembang dengan suhu di bawah 18 derajat sekalipun, namun kalau ingin mengobati penyakit akan lebih efektif kalau koinya diletakkan di air dengan suhu yang lebih tinggi.
Pada suhu yang lebih hangat, sistem kekebalan ikan akan berfungsi dengan lebih baik. Oleh karenanya, kalau bisa pastikan kolam tempatmu menyimpan koi berada pada tempat yang teduh.
3. Oksigen Terlarut
Seperti halnya makhluk hidup lainnya, ikan koi juga membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Kalau kolam yang kamu miliki tidak terlalu penuh dengan koi, kamu tidak memerlukan aerasi tambahan. Namun, kalau kamu memiliki jenis-jenis ikan koi yang banyak, tentunya kamu membutuhkan aerasi tambahan.
Jika kadar oksigen terlarut yang ada dalam air terlalu rendah, ikan akan datang ke permukaan air dan menjulurkan mulut mereka. Kemudian mereka akan terlihat megap-megap mencari udara.
Untuk mengatasinya, ada beberapa benda yang bisa kamu gunakan sebagai aerasi tambahan. Beberapa di antaranya adalah menggunakan air blower, airstone, ataupun kincir air mini.
4. Kadar pH
Kadar pH merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan dalam air. Untuk air dalam kolam koimu, disarankan kamu memantau tingkat pH dalam air dan mempertahankannya tetap dalam level 7.9.
Kalau pH air dalam kolammu di bawah 7.9 ada kemungkinan terjadi kerusakan pH. Ketika kerusakan itu terjadi, itu bisa mengakibatkan ikanmu menjadi stres. Kalau itu terjadi, kamu bisa menambahkan natrium bikarbonat (soda kue) kira-kira 1 sendok teh per 40 liter , atau sampai kadar pH yang kamu inginkan tercapai.
Meskipun kadar pH yang lebih tinggi itu tidak berbahaya, namun kombinasi pH dan amonia yang tinggi dalam air bisa menjadi kombinasi yang mematikan. Untuk itu kamu harus menurunkan kadar pH-nya. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan gambut atau cuka ke dalam kolam.
5. Amonia
Amonia berasal dari kotoran ikan dan dekomposisi makanan yang dimakan. Tingkat amonia bisa meningkat dengan cepat hingga mencapai level yang mematikan kalau kolammu tidak memiliki penyaring yang baik.
Usahakan untuk mempertahankan tingkat amonianya sedekat mungkin dengan 0 ppm. Kalau kadar amonianya mencapai 0,5 ppm, kamu harus mengurangi pemberian makan ikanmu atau meningkatkan kualitas alat penyaringmu.
Pada dasarnya, kamu nggak akan bisa mencium atau melihat kadar amonia yang tinggi. Kamu harus menggunakan alat khusus untuk mengukur kadar amonia.
6. Nitrit
Bakteri yang ada dalam sistem penyaringmu memang bisa mengonsumsi amonia. Namun, kamu tetap harus memantau asam nitrit yang ditimbulkan oleh bakteri tersebut.
Pada dasarnya, asam nitrit akan menjadi beracun untuk jenis-jenis ikan koi apapun yang kamu pelihara. Akumulasi nitrit yang menumpuk dari penyaring bisa dengan cepat membunuh ikanmu.
Idealnya, tingkat nitrit yang baik dalam air adalah 0 ppm. Jika tingkat nitritnya mencapai 0,15 ppm maka bisa membuat koi yang kamu pelihara menjadi stres.
Untuk mengurangi kadar nitrit yang tinggi, kamu bisa mengganti air dan menambahkan penyaring. Selain itu, kamu juga bisa menambahkan garam tidak beryodium dengan takaran 1,5 kg per 400 liter air.
Baca juga: Jenis Jenis Kucing Peliharaan Populer yang Unik dan Menarik untuk Dikulik
Penyakit dan Infeksi
Jenis-jenis ikan koi manapun yang kamu pelihara, merupakan hal yang normal kalau mendadak ia terjangkit penyakit. Namun, setiap penyakit tentunya membutuhkan pengobatan yang berbeda. Di bawah ini kamu bisa menemukan beberapa penjelasan tentang penyakit dan infeksi yang bisa menjangkiti peliharaanmu.
1. Infeksi Bakteri
Perlu diingat bahwa bakteri patogen memang selalu ada di air dan pada ikanmu. Pada dasarnya itu adalah suatu hal yang normal.
Namun, masalah baru muncul ketika daya tahan tubuh ikan melemah akibat kualitas air yang buruk atau adanya infestasi parasit. Jadi sebelum mencoba mengobati infeksi bakteri yang terjadi pada ikanmu, pastikan kamu memperbaiki masalah dasarnya terlebih dahulu.
Gejala infeksi bakteri ini bisa berupa erosi sirip dan ekor hingga terlihat berjumbai, kemerahan pada ekor dan sirip, juga luka terbuka yang berwarna merah. Ketika gejala tersebut mulai muncul pada koimu, kamu harus segera mengatasinya sebelum ikanmu mati.
2. Kutu Jarum (Lernaea)
Penyakit yang selanjutnya mudah sekali terlihat pada apapun jenis-jenis ikan koi yang kamu pelihara. Bentuknya menyerupai benang pendek yang menempel di salah satu sisik ikan.
Lernaea mengisap cairan tubuh dalam ikan, sehingga itu bisa membuat tubuh koi menjadi lemah dan kurus. Bahkan kalau tidak segera diatasi, cacing parasit ini bisa langsung menjangkiti seluruh koimu yang ada di kolam.
Sayangnya, kutu jarum tidak mudah menghilang begitu saja. Setidaknya memerlukan perawatan menggunakan dimilin dalam waktu satu minggu atau lebih, itu pun kalau kamu sudah menyesuaikan temperatur air yang tepat.
3. Virus Cacar
Penyakit yang selanjutnya sebenarnya tidak sedap dipandang tapi relatif tidak berbahaya bagi hewan peliharaanmu. Gejalanya berupa bercak berwarna putih susu yang berlendir.
Lama kelamaan bercak tersebut akan mengembang dan berubah warna menjadi merah keabu-abuan. Biasanya, gejala ini akan semakin mudah terlihat pada suhu air yang lebih dingin tapi akan menghilang saat air menghangat.
Sebenarnya, penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, tapi memerlukan waktu yang cukup lama. Untuk mempercepat proses penyembuhan, kamu bisa menambahkan disinfektan pada air kolam.
4. Costia
Costia adalah parasit mikroskopis yang menyerang kulit dan insang ikan. Gejala utamanya biasanya kehilangan nafsu makan, lesu, mengeluarkan lendir yang berlebihan, lalu berperilaku aneh seperti menggosokkan sisiknya ke dasar kolam.
Infeksi yang satu ini biasanya hanya mempengaruhi ikan yang sudah dilemahkan oleh penyakit lain. Sehingga costia seringkali dikatakan sebagai parasit sekunder.
Pengobatan untuk penyakit ini sebenarnya termasuk mudah karena costia disebabkan oleh protozoa. Tanpa memberikan obat pun costia bisa sembuh sendiri.
Daripada mengobatinya, akan lebih baik kamu memperhitungkan untuk mencegah munculnya protozoa ini di dalam kolammu. Beberapa caranya adalah dengan memastikan kolammu selalu bersih, ikanmu selalu sehat, dan rutin memberinya makan.
5. Columnaris (Flexibacter Columnaris)
Penyakit ini memiliki gejala utama berupa bintik-bintik putih yang berkembang di sekitar mulut dan menyebar ke tubuh dan sirip. Pada umumnya, insang akan mengalami kerusakan yang ditandai dengan nekrosis pada ujung insang, yang nantinya akan meluas ke seluruh bagian insang.
Faktor timbulnya penyakit ini antara lain disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus. Hal ini biasanya diperburuk dengan faktor kualitas air yang buruk, diet yang tidak memadai, serta oksigen yang menurun.
Untuk pengobatannya sebenarnya cukup mudah dan sederhana. Yang perlu kamu lakukan hanyalah memberikan obat anti bakteri pada ikanmu yang terinfeksi.
6. Chilodonella
Seperti halnya costia, chilodonella adalah bakteri mikroskopik. Ia merupakan patogen oportunistik, di mana ia akan mengambil keuntungan dari inang yang ditempelinya.
Gejalanya sama seperti jenis-jenis ikan koi yang terjangkiti costia, yaitu ikan menjadi lemas, tidak mau makan, muncul lendir berlebihan, serta mengalami pendarahan dan kerusakan pada insang. Biasanya pemicu dari penularan chilodonella adalah tingkat kepadatan kolam yang tinggi dan kualitas lingkungan kolam yang buruk.
Untuk pengobatannya, kamu bisa menggunakan salt bath, salt dip, atau kalium permanganat. Sederhananya kamu juga bisa menggunakan formalin, namun biasanya membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk sembuh.
7. Dropsy
Ciri khas penyakit ini bisa dilihat dari sisik yang terlihat seperti diangkat dan mata yang menonjol keluar. Hal tersebut diakibatkan timbunan cairan yang terdapat di rongga perut dan jaringan kulitnya.
Secara umum, dropsy disebabkan oleh infeksi pada selaput pembungkus rongga perut atau karena adanya gangguan metabolisme, tumor, obesitas, dan telur yang tidak dibuahi.
Penanganan termudahnya adalah dengan memperbaiki kondisi lingkungan, menurunkan stres, dan mengobati penyebab utama. Namun, kalau sampai tiga hari tidak ada perubahan apa-apa, lebih baik kamu mengikhlaskan ikanmu itu.
8. Kutu Ikan (Argulus)
Penyakit yang juga disebut argulus ini merupakan parasit dari golongan udang-udangan keluarga Branchira. Parasit ini masuk ke dalam kolam biasanya melalui pakan hidup.
Secara kasatmata, kutu ikan biasanya sering dikira sebagai gumpalan kecil ganggang hijau. Tapi ketika diperhatikan lebih dekat barulah terlihat bentuk kutunya.
Kutu ikan akan melukai kulit ikan untuk mendapatkan darah korbannya. Sehingga seperti halnya kutu jarum, argulus akan meninggalkan lubang kecil pada ikanmu dan membuatnya rentan terhadap infeksi bateri.
Untuk pengobatannya, kamu bisa merendam ikanmu dalam larutan formalin selama satu jam. Bisa juga dengan menggunakan larutan kalium permanganat selama 30 menit.
9. Flukes (Gyrodactylus dan Dactylogyrus)
Flukes termasuk dalam parasit yang umum ditemukan di jenis-jenis ikan koi dan ikan mas. Jika jumlahnya terlalu banyak, nantinya bisa menimbulkan kerusakan yang sangat serius.
Biasanya, parasit ini akan menyerang bagian insang dan jarang ditemukaan pada permukaan tubuh ikan. Insangnya berwarna pucat, ditutupi lendir, dan seringkali berbentuk seperti mozaik.
Untuk mengenalinya, ikannya biasanya akan menunjukkan tanda-tanda sering menggosokkan tubuh mereka di dasar kolam, terlihat terengah-engah di permukaan air, dan siripnya berjumbai. Untuk mengobatinya, kamu bisa menggunakan supaverm atau kalium permanganat.
10. Ichthyophthirius (Bintik putih)
Penyakit yang satu ini sebenarnya merupakan salah satu jenis penyakit yang paling umum dan sering menjangkiti ikan. Gejalanya akan dimulai dengan bintik-bintik putih kecil seukuran pasir.
Namun, sebelum bintik itu muncul di tubuh koimu, kamu sudah bisa melihat tanda-tandanya dari gerak-geriknya. Biasanya ikan koi peliharaanmu akan terlihat lesu, kehilangan nafsu makan, dan sering menggosokkan bagian sisi tubuhnya ke dasar kolam.
Untuk perawatan, kamu bisa menambahkan garam selama 10-21 hari tergantung pada suhu airnya. Pada suhu air yang lebih dingin, biasanya akan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama.
11. Ulkus
Ulkus termasuk dalam penyakit merusak yang diakibatkan oleh bakteri. Biasanya, gejala awalnya akan terlihat seperti jerawat berwarna merah atau putih di tubuh ikanmu.
Jika tidak segera diobati, jerawat tersebut akan langsung melebar dengan cepat menjadi lubang besar atau ulkus. Bahkan, pada tahapan yang lebih buruk bisa saja penyakitnya menyerang ke ototnya.
Untuk pengobatannya, kamu harus menyisihkan ikan koi yang terkena bakteri ini ke kolam tersendiri yang berisi air asin. Kemudian pastikan kamu selalu memberikan makanan yang sudah mengandung obat agar cepat sembuh.
12. Trichodina
Sama seperti halnya penyakit yang diakibatkan parasit mikroskopis lainnya, trichodina sebenarnya mudah diidentifikasi. Ikan yang terinfeksi trichodina biasanya sering terlihat memiliki lapisan tipis berwarna abu-abu di tubuhnya.
Gejala lainnya yang mudah terlihat adalah ikanmu akan terlihat lebih lesu dan sering keluar ke permukaan air. Sekalinya ia masuk ke dalam air, ia akan terlihat menggosok-gosokkan perutnya ke dasar kolam.
Untuk itu, kamu harus segera mengkarantina ikanmu yang terlihat sakit itu ke dalam ramuan salt dip. Kemudian kamu juga bisa mengobatinya dengan menggunakan kalium permanganat.
13. Virus Herpes Koi (KHV)
Seperti namanya, virus ini menyebabkan penyakit herpes pada ikan koimu. Sifatnya yang akut dan ganas serta dapat menyebabkan kematian ikan secara massal dalam waktu yang relatif singkat.
Gejala klinisnya bisa dilihat dari kerusakan yang terjadi pada insang, seperti berwarna pucat dan lembarannya menjadi rusak. Pada kasus serangan yang parah, insang bisa mengalami pendarahan.
Untuk pengobatannya, karantina selama 30 hari adalah metode yang paling bisa diandalkan. Kamu harus memastikan air kolam karantina berada pada suhu 24 derajat celcius, dan ikan yang sakit harus diperiksa oleh dokter hewan yang sudah ahli.
14. Spring Viremia of Carp (SVC)
Penyakit ini bisa disebut juga peradangan gelembung renang. Diberi namanya spring viremia karena biasanya hanya menjangkiti ikan koi ketika musim semi.
Meskipun virus ini tidak terlalu merusak seperti halnya virus herpes, namun kamu tetap harus segera mengobatinya kalau ikanmu terjangkiti penyakit ini. Terutama kalau sudah menunjukkan gejala dropsy, pendarahan, dan kulitnya berubah warna menjadi lebih gelap.
Pada beberapa kasus, kematian bisa langsung terjadi pada ikanmu tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu. Untuk pengobatannya, kamu harus membawa ikan ini ke dokter untuk mendapatkan terapi imunostimulan.
Baca juga: Jenis Jenis Kelinci yang Cocok untuk Kamu Jadikan Peliharaan
Cara Mengobati
Ketika kamu membaca bagaimana cara mengatasi penyakit yang ada di atas, kamu mungkin bingung dengan beberapa istilahnya. Tenang saja, di bawah ini ada beberapa penjelasan lebih lengkap mengenai cara pengobatan untuk hewan peliharaanmu.
Namun, satu hal yang perlu kamu ingat, apapun jenis-jenis ikan koi peliharaanmu, kamu harus menggunakan alat-alat keamanan. Di antaranya adalah masker debu, sarung tangan karet, dan kacamata pengaman terutama jika kamu berurusan dengan bahan-bahan kimia.
1. Salt Dip
Untuk pengobatan salt dip, cukup tambahkan 10 sendok makan garam per 4 liter air. Atau bila dalam jumlah banyak, perbandingannya adalah 2,5 kg garam per 100 liter air.
Tempatkan ikan yang terkena penyakit dalam larutan ini selama 90 detik. Saat itu, ikanmu akan berubah warna menjadi putih dan berguling seperti sekarat.
Tapi kamu tidak perlu khawatir ikanmu justru jadi mati. Karena nantinya ia akan kembali pulih setelah dikembalikan ke air tawar.
2. Salt Bath
Bedanya dengan salt dip yang hanya mencelupkan ikanmu yang sakit ke dalam ramuan garam, salt bath mengharuskanmu memandikan ikanmu dalam ramuan garam. Karena kamu harus meletakkannya dalam waktu lama, rasio air dan garamnya pun harus lebih kecil.
Untuk salt bath, tambahkan 3 sendok teh garam untuk 4 liter air atau 2,5 kg garam untuk 400 liter air. Kemudian tuangkan ramuan garam yang sudah tercampur rata ke dalam kolam secara perlahan. Lakukan ini sekali saja dan diamkan selama satu hingga dua minggu.
Selama masa pengobatan ini, jangan ganti air yang ada dalam kolam. Selain itu, kurangi juga pakan ikan koi sampai 1/4 porsi dari makan normal.
3. Kalium Permanganat
Pengobatan ini efektif untuk semua parasit yang tertera di atas, kecuali Ichthyophthirius. Kalau kamu menduga ikan peliharaanmu terkena parasit tapi kamu nggak sempat untuk mengeceknya di mikroskop, kamu bisa menggunakan kalium permanganat sebagai pertolongan pertama.
Namun, kamu tetap harus berhati-hati ketika menggunakan bahan kimia ini. Meskipun tidak membahayakan dan hanya akan mengubah warna air kolammu, tapi nggak lucu kan kalau air kolammu berubah warna menjadi pekat dalam jangka waktu lama?
Sebelum memberikan kalium permanganat, kamu harus mengganti air dalam kolam sebanyak 25-50%. Kemudian masukkan kalium ke dalam air melalui penyaring dengan takaran 1 sendok teh per 3.200 liter air.
Pantau warna air selama 10 jam berikutnya. Setiap kali warna airnya berubah dari merah muda keungunan menjadi cokelat, tambahkan lagi setengah sendok teh per 3.200 liter air.
Kuncinya adalah untuk mempertahankan warna merah muda air selama 10 jam. Setelah itu, ganti 50% airnya atau tambahkan deklorinator untuk menetralisir kalium. Ulangi perawatannya dalam 3-4 hari untuk memastikan semua parasitnya sudah hilang.
4. Dimilin
Bagi pehobi jenis-jenis ikan koi yang mana saja, tentu sudah tidak asing lagi dengan dimilin. Hal ini karena bubuk berwarna putih ini ampuh sekali merontokkan segala macam kutu yang menempel di sisik ikan koimu.
Cara bekerjanya adalah dengan mengganggu pertumbuhan zat chitin yang ada di tulang rangka (exoskeleton) kutu. Secara berkala, exoskeleton akan menua dan terlepas untuk kemudian digantikan dengan yang baru. Jika diberi dimilin, kutu akan mati saat waktunya pergantian karena exoskeleton yang baru tidak terbentuk dengan baik.
Karena dimilin termasuk dalam obat keras, kamu harus berhati-hati saat menakar dosisnya. Kamu hanya membutuhkan 1 gram untuk 1 ton air kolam.
Sebagai catatan, agar lebih efektif akan lebih baik kalau kamu mematikan sementara aliran air menuju filter. Namun, jangan lupa gunakan aerator secukupnya agar ikanmu tidak kekurangan oksigen.
5. Praziquantel
Pada dasarnya, praziquantel adalah obat anti cacing yang berguna untuk membantu mencegah infeksi yang disebabkan oleh parasit tersebut. Bahkan, tidak hanya untuk ikan, praziquantel juga bisa digunakan untuk hewan peliharaan lain dan bahkan untuk manusia. Namun, perlu diingat bahwa obat ini tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi yang diakibatkan cacing kremi dan cacing gelang.
Cara bekerjanya adalah dengan membuat cacing yang ada dalam tubuh menjadi kejang dan lumpuh. Dengan begitu, cacing akan dihancurkan di dalam usus dan dikeluarkan melalui kotoran.
Keuntungan menggunakan praziquantel adalah sifatnya yang tidak berbahaya bagi semua spesies, termasuk ikan. Bahkan tidak bersifat toksik pada tanaman dan tidak memiliki dampak negatif pada filter aquarium.
Untuk penggunaannya, cukup hancurkan dan campurkan 10 mg obat pada 10 kg pakan. Berikan pakan yang sudah dicampur obat tersebut minimal selama 3 hari dan diulang pada minggu berikutnya.
6. Supaverm
Pengobatan yang terakhir ini hanya aman digunakan pada koi, namun bisa mematikan untuk jenis ikan lainnya. Hal ini diakibatkan supaverm akan tetap berada di air bahkan setelah satu bulan sekalipun.
Untuk takarannya, gunakan 5 ml untuk 4 liter air dan jangan ganti airnya setidaknya selama 10 hari. Kemudian karena ia jauh lebih efektif jika digunakan dengan tingkat garam setidaknya 0.3%, akan lebih baik jika kamu menggunakan obatnya dengan air yang sudah dilaruti garam.
Jika ada tanaman di dalam kolam dan tidak memungkinkan untuk menggunakan garam, usahakan untuk mengobatinya dua kali. Namun, lakukan pengobatan yang kedua setidaknya 5 hari setelah pengobatan pertama.
Baca juga: Ciri Ciri Hewan Panda dan Fakta Menariknya yang Perlu Kamu Ketahui
Memelihara dan Menikmati Keindahan Ikan Koi
Memang ada banyak jenis-jenis ikan koi yang bisa kamu pilih sebagai peliharaan di dalam kolam. Namun, kamu harus tetap memperhatikan perawatannya agar kamu bisa menikmati keindahan ikan koimu dalam waktu lama.
Selain makanannya, kamu juga harus memperhatikan kalau koimu mendadak sakit, lho! Karena tentu saja kesehatan adalah hal paling penting yang harus kamu jaga.