
Bila membahas tentang hewan yang berkicau pada malam hari, beberapa orang mungkin akan langsung memikirkan burung hantu. Padahal terdapat jenis-jenis burung kicau yang juga suka bernyanyi saat malam hari. Penasaran siapa saja mereka? Simak jawabannya di sini.
Sangkaan bahwa hanya burung hantu yang hobi berdendang pada malam hari adalah hal yang wajar. Hewan yang juga disebut owl ini memang terkenal sebagai hewan nokturnal alias binatang yang tidur di siang hari dan beraktivitas di malam hari.
Padahal ada banyak jenis jenis burung kicau yang juga suka bernyanyi pada malam hari. Hal ini dirasa sangat menarik karena kebanyakan burung berkicau di pagi hari. Bahkan suara burung sering dijadikan penanda bahwa pagi telah datang.
Hmm… apa kira-kira apa saja ya jenis-jenis burung kicau yang hobi “unjuk gigi” di malam hari? Jadi penasaran nih. Pasti kamu jadi penasaran juga sama nama-nama burung dan gambarnya, kan?
Daripada kamu cuma penasaran tanpa mendapat jawaban, mending kamu simak aja artikel tentang jenis-jenis burung kicau ini. Tak cuma jadi tahu tentang nama jenis-jenis burung kicau, wawasanmu tentang habitat dan perilaku mereka juga akan bertambah.
1. Northern Mockingbird
Unggas yang memiliki nama latin Mimus polyglottos ini banyak ditemui di daerah perkotaan di kawasan Amerika Utara. Tepatnya di negara-negara seperti Amerika Serikat, Meksiko bagian Utara, Bahama, Kepulauan Cayman, dan Kanada sebelah tenggara. Namun bila cuaca mulai berubah secara ekstrim, northern mockingbird akan bermigrasi ke daerah yang bersuhu lebih hangat.
Tubuh hewan yang memiliki panjang sekitar 25-28 cm ini didominasi bulu yang berwarna abu-abu dan coklat. Pada sayap bagian bawah, terdapat warna putih yang akan terlihat seperti kilatan putih saat unggas ini terbang.
Northern mockingbird suka menunjukkan kehadirannya. Maka tak heran kalau jenis burung kecil ini rajin berkicau, terutama pada malam hari. Ia bahkan mampu berkicau selama satu jam tanpa henti dengan volume suara yang terus meningkat pada tengah malam.
Usut punya usut, ternyata cara tersebut merupakan upaya untuk menunjukkan eksistensi dan batas wilayahnya. Jika jenis-jenis burung petarung menunjukkan kekuatannya dengan bertempur, northern mockingbird menunjukkannya dengan berkicau keras.
Semakin nyaring dan kompleks kicauannya, menandakan semakin kuat pula tubuhnya. Karena itu jenis burung kecil yang rajin bunyi ini jarang sekali berkelahi dengan unggas lain. Sebab itu bukan cara mereka untuk menunjukkan kekuatan.
Selain berkicau pada malam hari, keunikan northern mockingbird dibanding jenis-jenis burung kicau lainnya adalah kemampuannya untuk meniru. Tak cuma meniru suara burung, ia juga mampu meniru suara hewan lain, seperti kucing, anjing, katak, dan benda, contohnya alarm.
2. Eastern Whip-poor-will
Waduh nama unggas yang berasal dari kawasan Amerika Utara dan Amerika Tengah ini susah sekali disebut ya? Kesulitan tak hanya didapat saat menyebut nama sapaannya, tapi juga untuk mengenali kehadirannya. Kenapa?
Karena ia memiliki warna tubuh berwarna coklat keabu-abuan yang menyerupai batang kayu dan daun. Ditambah bulunya yang bergelombang dan bercorak, ia semakin mirip dengan tumpukan daun yang gugur. Tak heran bila ia dikenal pintar menyamar.
Sama seperti burung hantu, eastern whip-poor-will termasuk ke dalam kategori hewan nokturnal. Karena itu aktivitasnya kebanyakan dilakukan di malam hari, termasuk berkicau.
Ciri dari kicauan eastern whip-poor-will adalah lagu yang berulang-ulang, di mana nadanya naik di akhir lagu. Pengulangan nada tersebut bisa berlangsung selama berjam-jam. Untungnya dia bukan tipe rural birds dan habitatnya kebanyakan di hutan, jadi tak ada yang terganggu dengan kicauannya.
3. Blackbird
Unggas yang berwarna hitam ini sekilas mirip seperti gagak karena memiliki tubuh yang sama-sama berwarna hitam. Namun sebetulnya keduanya berbeda. Walau tergolong omnivora, blackbird tidak memakan daging seperti gagak.
Ia lebih menyukai memangsa hewan-hewan kecil, seperti serangga, cacing tanah, dan buah-buahan. Karena itulah ia lebih memilih untuk tinggal di hutan daripada di wilayah perkotaan. Namun untuk beberapa kondisi, mereka lebih memilih untuk “mengudara” dekat pemukiman penduduk, khususnya saat musim dingin.
Untuk urusan berkicau, tak usah meragukan kemampuannya lagi. Pasti tak kalah dengan jenis-jenis burung kicau lainnya. Ia memiliki suara bernada rendah yang merdu dengan variasi kicauan yang beragam.
Oh iya, ada hal yang menarik nih tentang waktu berkicau burung ini. Sebenarnya, blackbird suka berkicau di pagi hari. Namun ada beberapa kondisi di mana ia memilih untuk bersuara lantang di malam hari.
Pertama ketika ia merasa terancam dengan keberadaan blackbird lain yang ia kira akan menguasai lahannya. Tak seperti jenis-jenis burung kicau lainnya yang menghindari agresi dengan unggas lain, baik blackbird jantan maupun betina sama-sama hobi berantem.
Sebab, jenis ini terkenal agresif, sehingga bila sedang bertengkar dengan sesama blackbird, musuhnya akan dikejar sampai dapat. Dan yang kedua, adalah ketika ia salah mengira bahwa lampu jalanan adalah sinar matahari.
Maklum saja, habitat asli blackbird adalah di hutan, sehingga ia tak terlalu familier dengan cahaya buatan dari lampu. Tak heran bila terkadang ia suka tertipu dan bernyanyi.
Baca juga: Jenis Jenis Kucing Peliharaan Populer yang Unik dan Menarik untuk Dikulik
4. European Robin
Jenis burung kecil bersuara beesar, mungkin itulah julukan yang tepat diberikan pada unggas yang mudah ditemukan di kawasan Eropa dan Siberia ini. Kenapa dibilang kecil? Karena panjang tubuhnya maksimal hanya mencapai 14 cm saja.
European Robin memiliki ciri tubuhnya didominasi dengan warna abu-abu. Lalu terdapat warna oranye di bagian dada dan wajahnya. Ciri lainnya adalah terdapat warna keputihan di bagian perut.
Pada dasarnya, european robin adalah tipe diurnal, yaitu hewan yang beraktivitas di pagi hari. Namun seperti blackbird, ada kondisi-kondisi tertentu di mana jenis ini bisa bernyanyi lantang di tengah malam.
Pertama, yaitu ketika si jantan sedang “jaga rumah”. Jadi ketika musim dingin datang, jantan dan betina akan berpisah karena betina akan mencari tempat yang lebih hangat untuk mengerami telur.
Di saat si betina sedang jauh dari rumah, si jantan akan bernyanyi untuk menunjukkan ke spesies lain bahwa tempat itu masih menjadi miliknya. Ia akan mengulangi nada yang ia nyanyikan di pagi hari satu jam menjelang matahari terbit sampai satu jam setelah matahari tenggelam.
Kondisi lainnya di mana kamu bisa mendengar european robin menyanyi di malam hari adalah ketika ia berada di lingkungan perkotaan. Cahaya lampu membuatnya salah mengira bahwa malam adalah pagi hari. Hal tersebut disampaikan oleh ahli Biologi, Davide Dominoni pada BBC di tahun 2015.
Ditambah lagi, suasana malam cenderung lebih tenang. Sehingga “pesan” yang ia sampaikan pada spesies unggas lain akan lebih mudah terdengar dibandingkan saat siang hari yang ramai dan bising.
5. Killdeer
Saat mendengar nama burung kecil ini, mungkin kamu akan bingung dan bertanya-tanya”Ini burung atau rusa? Kok namanya killdeer? Deer kan bahasa Inggris dari kata rusa?” Jadi ceritanya, unggas yang memiliki nama latin Charadrius vociferus ini terkenal berisik sekali.
Saking berisiknya, sampai-sampai suaranya itu diibaratkan tangisan seekor rusa yang akan dibunuh. Karena itulah ia dijuluki kill deer cry, yang akhirnya disingkat menjadi killdeer saja.
Selain asal-usul nama yang unik, bentuk tubuh hewan ini pun menarik. Tubuh hewan yang memiliki panjang 21-28 cm ini memiliki pola warna hitam putih bagai zebra yang menghiasi bagian muka, leher, dan ujung sayap.
Sepintas, pola belang-belang tersebut terlihat seperti ikat kepala, kalung, dan renda yang menghiasi tubuhnya yang didominasi warna abu-abu dan putih ini. Hewan yang lucu, bukan?
Tak hanya warna tubuhnya saja yang menarik, cara menyelamatkan sarangnya dari musuh juga unik. Jadi, ia akan berjalan tertatih-tatih menjauhi sarang dengan sayap lunglai ke bawah seolah patah. Tujuannya agar predator yang sedang mengintai sarangnya menganggapnya sebagai mangsa yang tak berdaya.
Bila predator tak tertarik, killdeer akan lebih mendramatisir keadaan dengan mengeluarkan suara kesakitan. Setelah predator mengikutinya dan dirasa sudah jauh dari sarang, ia akan tiba-tiba sembuh dan kabur.
6. Great Potoo
Masih membicarakan tentang jenis-jenis burung kicau yang suka unjuk suara di malam hari nih, kali ini kita akan membahas tentang burung bernama great potoo. Sama seperti eastern whip-poor-will, hewan yang sering ditemui di kawasan Bolivia dan sebelah tenggara Meksiko juga jago banget menyamar.
Bentuk kepalanya yang bulat dan berukuran lebih besar dari badannya membuat unggas ini terlihat seperti burung hantu. Padahal ia termasuk spesies burung gereja.
Namun bila melihat tubuhnya yang dipenuhi warna abu-abu, hitam, coklat burgundy yang agak keputihan yang dipadu dengan corak belang-belang, ia terlihat mirip dengan batang pohon. Tak heran bila hewan ini sulit dikenali saat tengah bertengger di atas dahan dan tak bersuara.
Memang cara untuk mengenalinya adalah dengan melacak suaranya, dan itu harus dilakukan pada malam hari. Great potoo akan mengeluarkan suara raungan tercekik yang keras. Seolah suaranya terdengar bagai suara kucing.
Ada hal yang unik dari great potoo ini. Pada malam biasa, kicauannya akan berjeda dengan interval yang beraturan. Namun saat malam terang bulan, intervalnya nyanyiannya semakin memendek sehingga suara kicauannya terdengar semakin intens.
Baca juga: Cara Memelihara Kelinci Anggora dan Anakannya untuk Pemula
7. Black-crowned Night Heron
Kalau dari tadi kita membicarakan unggas kicau yang berukuran tubuh tak lebih dari 30 cm, kali ini kita akan membahas hewan kicau yang berukuran cukup besar, yaitu 64 cm. Namanya adalah black-crowned night heron.
Karena masih tergolong ke jenis bangau (heron), ia memiliki kaki yang cukup panjang dan ramping. Tubuhnya dipenuhi dengan warna abu-abu dan putih, serta memiliki mata merah. Dalam kondisi biasa, lehernya terlihat sangat pendek. Namun saat mengamati mangsa, lehernya bisa berubah menjadi sangat panjang.
Unggas ini suka sekali hidup di area yang basah, seperti rawa, sungai, danau, kolam, atau waduk. Baik itu tawar maupun asin. Populasinya tersebar di berbagai wilayah di dunia, kecuali Australia dan Antartika.
Di Indonesia, hewan ini sering disebut dengan kowak malam abu-abu. Namanya terinspirasi dari kicauannya yang berbunyi “wok” dan kadang-kadang terdengar seperti “guk”. Walau hewan ini sering terlihat di siang hari, tapi waktu paling aktifnya adalah malam hari.
Kala waktu mulai gelap, ia akan mulai mencari mangsa dan berkicau. Alasannya karena wilayah mereka terdominasi oleh jenis bangau lain.
8. Black Rail
Hewan yang memiliki nama latin Laterallus jamaicensis ini adalah salah satu dari jenis-jenis burung kicau yang berukuran mini, yaitu panjang tubuhnya hanya 15 cm saja.
Dalam keluarga rallidae atau burung rail, ia adalah spesies khusus. Karena merupakan spesies rail terkecil dan jenis yang langka, sehingga menjadi perhatian para pengamat burung.
Hewan yang memiliki habitat di sebelah tenggara Amerika Serikat, Karibia, wilayah terpencil di Amerika Selatan ini memiliki beberapa hal menarik untuk dikulik. Tak seperti burung hantu yang berkicau di malam hari karena mereka adalah jenis hewan nokturnal, hewan yang suka berkicau pada tengah malam ini ternyata jenis binatang pagi.
Kicauannya juga terdengar menarik karena membentuk kata ki-ki-koo secara berulang-ulang. Semakin malam, kicauannya akan terdengar semakin keras. Fakta menarik berikutnya adalah caranya bergerak.
Walau punya dua sayap, jenis burung langka ini lebih suka berlari daripada terbang. Ia senang sekali menggunakan jalur-jalur yang digunakan oleh tikus untuk bergerak ke sana ke mari.
Karena itu ia suka sekali membuat sarang di darat daripada di pohon. Ia pun lebih memilih kawasan yang lebat, seperti hutan, sebagai habitatnya karena ia dengan mudah menyelinap tanpa diketahui musuh.
9. American Woodcock
Berbicara tentang jenis-jenis burung kicau yang hobi berada di tanah, ternyata black rail bukanlah satu-satunya. American woodcock asal Amerika Utara ini juga termasuk unggas yang hobi “mendarat”. Tak mengherankan, karena makanan favoritnya adalah hewan tanah kecil, antara lain cacing tanah, semut, kaki seribu, dan sebagainya.
Untungnya dia dikaruniai tubuh yang berwarna mirip dengan daun-daun yang berguguran sehingga hewan lain sulit mengenali keberadaannya. Baik itu siang atau malam. Selain itu, ia memiki sikap tenang yang luar biasa.
Tak seperti hewan kecil lain yang langsung panik ketika ada sosok asing mendekatinya, american woodcock akan tetap diam di tempatnya saat didekati sosok asing. Entah itu sesama hewan atau manusia.
Namun bukan berarti american woodcock ini tak bisa terbang, ya. Saat musim dingin akan tiba, kawanan american woodcock akan terlihat bermigrasi ke daerah yang lebih hangat. Aktivitas migrasi tersebut biasanya dilakukan di malam hari.
Selain terbang, ada lagi aktivitas yang suka mereka lakukan di saat malam hari, yaitu berkicau. Terlebih saat muncul sinar bulan, pejantan akan mengeluarkan bunyi berdengung yang berulang-ulang.
Setelah itu ia akan terbang, sambil mengeluarkan suara cicitan, lalu kembali lagi ke tanah. Seluruh aksi tersebut bertujuan untuk menarik betina agar mau dibuahi.
10. Greet Reed Warblers
Bersuara mantap, mungkin itulah kesan yang bisa digambarkan saat mendengar hewan yang berasal dari dataran Eropa ini berkicau. Greet reed warblers memang dikenal sebagai burung yang tak cuma pandai meniru, tapi juga memiliki suara yang keras dengan lagu yang cukup kompleks untuk ukuran burung.
Ada dua tipe kicauan yang biasa ia bunyikan, yaitu panjang dan pendek. Nyanyian pendek terdengar seperti suku kata yang dibunyikan dengan amplitudo rendah. Jenis kicauan ini digunakan saat pejantan sedang mempertahankan wilayahnya dari pejantan lain.
Sedangkan untuk nyanyian yang panjang terdiri dari suku kata yang pendek dan beragam dengan amplitudo yang tinggi. Saking tinggi amplitudonya, sampai-sampai kicauannya bisa terdengar sejauh 450 meter. Kicauan panjang sendiri biasa digunakan untuk menarik perhatian si betina.
Baca juga: Inilah Dinosaurus Terbesar di Dunia yang Akan Membuatmu Takjub
Sudah Tahu kan Jenis-jenis Burung Kicau yang Suku Unjuk Suara di Malam Hari?
Itu tadi jenis-jenis burung kicau yang suka bernyanyi di malam hari. Dari situ kita juga jadi tahu, bahwa yang suka berkicau pada malam hari ternyata tak cuma jenis nokturnal, tapi juga binatang yang beraktivitas di pagi hari.
Selain jenis burung, kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik tentang hewan lainnya di sini. Mulai dari hewan raksasa seperti dinosaurus, sampai hewan kecil imut contohnya hamster. Di mana tuh? Pastinya di KepoGaul, dong.